TAHUN 2018
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Tujuan pedomam
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
3. Sasaran
4. Batasan Operasional
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan Sarana
2. Peralatan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih baik
dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil
keputusan tentang asuhannya. Berbagai staf diklinik memberikan pendidikan
kepada pasien dan keluarganya. Pendidikan diberikan ketika pasien berinteraksi
dengan dokter atau perawatnya. Demikan juga petugas kesehatan lainnya
memberikan pendidikan secara spesifik. Mengingat banyak staf yang terlibat
dalam pendidikan pasien dan keluarganya, hal ini perlu diperhatikan bahwa
anggota yang terlibat dikoordinasikan kegiatannya dan fokus pada kebutuhan
pembelajaran pasien.
Pendidikan termasuk kebutuhan pengetahuan pasien selama proses
pemberian pelayanan maupun kebutuhan pengetahuan pasien setelah pulang
untuk dirujuk ke pelayanan kesehatan lain atau pulang kerumah. Sehingga
pendidikan dapat mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk
tambahan pelayanan dan tidak lanjut pelayanan apabila diperlukan,serta
bagaimana akses pelayanan emergensi bila dibutuhkan. Pendidikan yang efektif
dalam suatu klinik hendaknya disediakan format fisual dan elektronik, serta
berbagai pembelajaran jarak jauh lainnya.
2. Tujuan Pedoman
a. Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan sebagai bagian dari sasaran keselamatan
pasien di Klinik Sansani.
b. Tujuan Khusus
1. Bagi Pasien
Mengembangkan perilaku kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan
masalah atau penyakit yang di derita oleh pasien yang bersangkutan.
2. Bagi Keluarga
Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Dalam proses
penyembuhan pasien bukan faktor obat saja, tetapi faktor psikologis
dari pasien sangat berperan. Dalam mewujudkan lingkungan
psikososial ini, maka peran keluarga sangat penting. Oleh karena itu,
promosi kesehatan perlu dilakukan juga bagi keluarga pasien.
Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit. Dengan melakukan
pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien, mereka akan
mengetahui dan mengenal penyakit yang diderita pasien, cara
penularannya dan cara pencegahannya. Keluarga pasien tentu akan
berusaha agar terhindar dari penyakit yang diderita oleh pasien.
3. Bagi Klinik
Meningkatkan mutu pelayanan Klinik
3. Sasaran
a. Penderita (pasien)
b. Kelompok atau individu yang sehat atau keluarga
c. Petugas klinik
4. Batasan operasional
Pendidikan pasien dan keluarga adalah pengetahuan yang diperlukan oleh
pasien dan keluarga selama proses asuhan maupun pengetahuan yang
dibutuhkan setelah pasien pulang kerumah. Pendidikan pasien dapat mencakup
informasi sumber-sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan dan tindak
lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke pelayanan
emergensi bila dibutuhkan.
Pendidikan yang efektif dalam suatu pusat kesehatan masyarakat
hendaknya menngunakan berbagai pembelajaran jarak jauh dan berbagai
teknik pendidikan yang lain. Klinik mendidik pasien dan keluarganya, sehingga
mereka mendapat pengetahuan dan keterampilan untuk berpartisipasi dalam
proses dan pengambilan keputusan asuhan pasien. Setiap klinik
mengembangkan pendidikan kedalam proses pelayanan berbasis misi, jenis
pelayanan yang diberikan dan populasi pasien. Pendidikan sesuai
kebutuhannya. Klinik menetapkan bagaimana mengorganisasikan sumber daya
pendidikan secara afektif dan efisien. Oleh karena itu, klinik perlu menetapkan
koordinator pendidikan atau komite pendidikan, menciptakan pelayanan
pendidikan, mengatur penugasan seluruh staf yang memberikan pendidikan
secara terkoordinasi.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja distribusi ketenagaan adalah sbb :
Pendaftaran : 1 petugas
Poli Umum : 6 dokter, 6 bidan, 1 perawat
Poli Gigi : 1 dokter, 1 perawat gigi
Farmasi : 1 apoteker, 1 asisten apoteker
C. Jadwal Kegiatan
1. Tim membuat jadwal kegiatan dan berkoordinasi pada kurun waktu tertentu
yang disepakati bersama, untuk menyusun panduan pendidikan pasien,
sesuai dengan kompetensi petugas.
2. Jadwal dibuat untuk jangka waktu tertentu dan dikomunikasikan kepada
seluruh petugas sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Untuk pendidikan pasien di klinik diberikan pada saat pelayanan
berlangsung, dan petugas mencatat di rekam medis tentang materi yang
diberikan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya berlokasi bagian
ruang depan klinik sehingga memudahkan bagi pasien untukmengakses
pelayanan. Klinik menyediakan alat dan kelengkapan untuk memberikan
pendidikan kepada pasien dan keluarga, termasuk ruang konsultasi yang
memadai dan terjaga privasinya.
2. Peralatan
Brosur
Panduan diet sesuai jenis penyakit (DM, HT, Anemia)
Buku saku tentang informasi singkat berbagai jenis penyakit
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
b. STANDAR PPK.2
Dilakukan asesment kebutuhan pendidikan masing-masing pasien dan dicatat
di rekam medis.
• Maksud dan tujuan PPK. 2
Pendidikan berfokus pada pengetahuan dan ketrampilan spesifik yang
dibutuhkan pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan, berpartisipasi
dalam asuhan dan asuhan berkelanjutan di rumah. Hal tersebut diatas
berbeda dengan alur informasi pada umumnya antara staf dan pasien yang
bersifat informatif tapi bukan bersifat pendidikan seperti lazimnya.
Untuk memahami kebutuhan masing-masing pasien dan keluarganya, tersedia
proses asesment untuk mengidentifikasi jenis pembedahan, prosedur invasif
lainnya dan rencana pengobatan, kebutuhan perawat pendamping dan
kebutuhan pelayanan berkelanjutan di rumah setelah pulang. Pengkajian ini
memungkinan petugas pemberi pelayanan merencanakan dan memberikan
pendidikan sesuai kebutuhan.
Pendidikan oleh staf klinik diberikan kepada pasien dan keluarganya untuk
membantu keputusan dalam proses pelayanan. Pendidikan yang diberikan
sebagai bagian dari proses memperoleh informed concent untuk pengobatan
(misalnya pembedahan dan anastesi) didokumentasikan di rekam medis.
Sebagai tambahan, bila pasien dan keluarganya secara langsung
berpartisipasi dalam pemberian pelayanan (contoh : mengganti balutan,
memberikan makan, memberikan obat, dan tindakan pengobatan) mereka
perlu dididik.
Ketika kebutuhan pendidikan teridentifikasi, dicatat di rekam medis. Hal ini
akan membantu semua petugas pemberi pelayanan berpartisipasi dalam
proses pendidikan. Setiap klinik hendaknya menetapkan lokasi dan format
asesment pendidikan, perencanaan dan pemberian informasi dalam rekam
medis.
* STANDAR PPK. 2.1.
Dilakukan asesment kemampuan dan kemauan belajar pasien dan keluarga
* Maksud dan tujuan PPK 2.1.
Pengetahuan dan ketrampilan yang menjadi kekuatan dan kekurangan
diidentifikasi dan digunakan untuk membuat perencanaan pendidikan. Ada
banyak faktor variabel untuk apakah pasien dan keluarga mau dan mampu
untuk belajar. Jadi, untuk merencanakan pendidikan maka klinik harus
melakukan asesment :
d. STANDAR PPK.4
Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topik berikut ini, terkait dengan
pelayanan pasien : penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan
medis yang aman, potensi interaksi antara obat dengan makanan, pedoman
nutrisi, manajemen nyeri dan teknik rehabilitasi.
• Maksud dan tujuan PPK.4
Klinik secara rutin memberikan pendidikan pada area yang berisiko tinggi bagi
pasien. Pendidikan mendukung pengembalian fungsi pada level sebelumnya
dan memelihara kesehatan secara optimal. Klinik menggunakan materi dan
proses pendidikan pasien yang standar paling sedikit pada topik-topik di
bawah ini :
e. STANDAR PPK. 5
Metode pendidikan mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan pasien dan
keluarga, dan memperkenankan interaksi yang memadai antara pasien,
keluarga dan staf agar pembelajaran dapat dilaksanakan.
• Maksud dan tujuan PPK. 5
Pembelajaran akan terlaksana apabila memperhatikan metode yang
digunakan untuk mendidik pasien dan keluarga. Memahami pasien dan
keluarga akan membantu klinik memilih pendidik dan metode pendidikan
yang konsisten dengan nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarganya, serta
mengidentifikasi peran keluarga dan metode pemberian instruksi.
Pasien dan keluarga didorong untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan
dengan memberi kesempatan untuk memberi pendapat dan mengajukan
pertanyaan kepada staf untuk meyakinkan pemahaman yang benar dan
mengantisipasi partisipasi. Staf mengenali peran penting pasien dalam
pemberian pelayanan yang aman, berkualitas tinggi.
Kesempatan berinteraksi dengan staf, pasien, dan keluarga mengijinkan
umpan balik untuk menjamin bahwa informasi dipahami, bermanfaat, dan
dapat digunakan. Klinik memutuskan kapan dan bagaimana pendidikan secara
verbal diperkuat dengan materi secara tertulis untuk meningkatkan
pemahaman dan memberikan rujukan (referensi) pendidikan di masa yang
akan datang.
f. STANDAR PPK. 6
Tenaga kesehatan profesional yang memberi pelayanan pasien berkolaborasi
dalam memberikan pendidikan.
• Maksud dan tujuan PPK. 6
Ketika tenaga kesehatan profesional yang memberi asuhan memahami
kontribusinya satu dan lainnya dalam pemberian pendidikan pasien, maka
kolaborasi mereka akan lebih efektif. Kolaborasi, pada gilirannya dapat
membantu menjamin bahwa informasi yang diterima pasien dan keluarga
adalah komprehensif, konsisten, dan seefektif mungkin.Kolaborasi
berdasarkan kebutuhan pasien dan karenanya mungkin tidak selalu
diperlukan.
Pengetahuan tentang subjek yang diberikan, waktu yang tersedia adekuat,
dan kemampuan berkomunikasi secara efektif adalah pertimbangan penting
dalam pendidikan yang efektif.
Tidak kalah penting dalam pedoman keselamatan pasien ini adalah untuk
ketersediaan logistik, yang antara lain berupa sarana dan prasarana penunjang
kegiatan pendidikan pasien, form-form pelaporan maupun sarana yang dibutuhkan
untuk pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dan perlu di dukung oleh
perencanaan anggaran, supaya logistik yang dibutuhkan dapat tersedia pada saat
dibutuhkan.
BAB VI
PENUTUP