KELOMPOK 4
DI SUSUN OLEH:
Rumah sakit memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang jenis
asuhan dan pelayanan, serta akses untuk mendapatkan pelayanan. Pasien dan
keluarga membutuhkan informasi lengkap mengenai asuhan dan pelayanan
yang disediakan oleh rumah sakit, serta bagaimana untuk mengakses
pelayanan tersebut. Memberikan informasi ini penting untuk membangun
komunikasi yang terbuka dan terpercaya antara pasien, keluarga, dan rumah
sakit.
Komunikasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan dalam format
serta bahasa yang mudah dimengerti. Pasien hanya dapat membuat keputusan
yang dikemukakan dan berpartisipasi dalam proses asuhan apabila mereka
TEXT
memahami informasi yang diberikan kepada mereka. Oleh karena itu,
perhatian khusus perlu diberikan terhadap format dan bahasa yang digunakan
dalam berkomunikasi serta pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga.
3. Komunikasi antar tenaga kesehatan pemeberi asuhan
di dalam dan di luar Rs
Terdapat komunikasi efektif untuk menyampaikan informasi yang akurat dan tepat
waktu di seluruh rumah sakit termasuk yang “urgent”. Ada kalanya di rumah sakit
memerlukan penyampaian informasi yang akurat dan tepat waktu, khususnya keadaan yang
urgent seperti code blue, code red , dan perintah evakuasi. Informasi asuhan pasien dan
hasil asuhan dikomunikasikan antarstaf klinis selama bekerja dalam sif atau antarsif.
Komunikasi dan pertukaran informasi di antara dan antar staf klinis selama bekerja dalam
sif atau antar sif penting untuk berjalan mulusnya proses asuhan. Informasi penting dapat
dikomunikasikan dengan cara lisan, tertulis, atau elektronik. Setiap rumah sakit
menentukan informasi yang akan dikomunikasikan dengan cara dan informasi tersebut
sering dikomunikasikan dari satu staf klinis kepada staf klinis lainnya, meliputi:
1. Status kesehatan pasien antara lain catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT);
2. Ringkasan asuhan yang diberikan (ringkasan pulang dan ringkasan rawat jalan);
3. Informasi klinis pasien saat ditransfer dan rujukan; serta
4. Serah terima
Menejemen Edukasi:
Edukasi termasuk pengetahuan yang diperlukan selama proses asuhan
maupun pengetahuan yang dibutuhkan setelah pasien dipulangkan (discharged)
ke pelayanan kesehatan lain atau ke rumah. Dengan demikian, edukasi dapat
mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan
dan tindak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke
pelayanan emergensi bila dibutuhkan. Edukasi yang efektif dalam suatu rumah
sakit hendaknya menggunakan format visual dan elektronik, serta berbagai
edukasi jarak jauh dan teknik lainnya. Adapun menejemen komunikasi
meliputi:
Setiap pasien dan keluarga yangberobat di Rumah Sakit Tk.II Udayana baik di
instalansi rawat jalan, instalansi rawat inap, UGD, HD,HCU harus mendapatkan
pendidikan yang materinya disesuaikan dengan penyakitnya dan layanan kesehatan
yang akan diberikan. Sebelum memberikan pendidikan, pasien dan keluarga pasien
dilakukan assesmen kebutuhan pendidikan apa yangakan diberikan sesuai dengan
penyakitnya, dan assesmen kemampuan dan kemauan belajarnya. Keyakianan dan
nilai-nilai, kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan,
hambatan emosional dan motivasi, keterbatasan fisik dan kognitif serta kesediaan
pasien untuk menerima informasi. Data ini digunakan dalam merencanakan teknik apa
yang digunakan dalam pendidikan pasien dan keluarga, agar tujuan pedidikan dapat
dicapai.
5. Pelaksanaan kegiatan
1. Umum
Rumah Sakit mempunyai kewajiban untuk memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga
agar mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk berpartisipasi dalam proses perawatan
kesehatan dan keputusan perawatan. Edukasi direncanakan untuk memastikan bahwa setiap pasien
mendapatkan penyuluhan yang dibutuhkannya. Rumah sakit memilih cara untuk mengelola semberdaya
pendidikannya dengan efektif dan efisien, menunjukan koordinator, menyelenggarakan, bekerjasama
dengan semua staf untuk memberikan edukasi secara terkoordinir.
2. Metode pelaksanaan
Sebelum memberikan edukasi terlebih dahulu dilakukan assesmen terhadap kebutuhan edukasi pasien dan
keluarga.
3. Pelaksaan Kegiatan
a. persiapan tempat
b. metode
c. media
d. persiapan pasien dan keluarga
e. persiapan petugas educator
f. waktu pelaksanaan
THANKS