Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS JURNAL

OLEH :

INDO NURJANNA

NIM : 2021032039

CI LAHAN CI INSTITUSI

Lusiana Tangko, S.Kep.,Ns Ns. Suaib.,S.Kep,M.Kes


Nip. 198603022010012005 Nip. 20220901139

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
TAHUN 2022
ANALISIS JURNAL

Judul Penelitian : Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Ners


Untuk Menurunkan Intensitas Waham Pasien
Skizofrenia
Feasible (Jelaskan terkait : Ketersediaan subyek penelitian ini adalah sebanyak 1
seberapa besar penelitian ini bisa orang dikarenakan penelitian ini merupakan studi kasus.
dilakukan, baik dari segi tempat, Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Dr. H.
waktu maupun subyek Marzoeki Mahdi Bogor. Waktu untuk melakukan
penelitian/jumlah sampel) penelitian ini dari tanggal 22 Oktober 2019 sampai
dengan 28 Oktober 2019. Alat Penelitian menggunakan
lembar observasi menggunakan Instriment Psychotic
Symptom Rating Scales (PSYRATS) dan wawancara.
Interesting (Jelaskan seberapa : Masalah penelitian ini menarik bagi peneliti karena
menarik penelitian ini untuk meneliti mengenai kesehatan jiwa dimana kesehatan
dilaksanakan, apakah jiwa juga menjadi suatu ancaman yang berat karena
masalahnya merupakan hal yang adanya perbedaan perspektif terutama dalam konteks
sangat penting untuk kesehatan. salah satu gangguan jiwa yang paling berat
diperbaiki/diselesaikan) terjadi adalah Skizofrenia. Skizofrenia merupakan
gangguan jiwa yang kompleks, karena penyakit ini
mempengaruhi esensi identitas otak dan fungsi
kompleks yang dimediasi oleh otak. Penderita
skizofrenia sering mengalami kekambuhan waham atau
memiliki waham yang menetap dengan intensitas
waham yang lebih berat dibandingkan dengan gangguan
jiwa yang lain. Waham adalah keyakinan yang salah
yang didasarkan oleh kesimpulan yang salah tentang
realita eksternal dan dipertahankan dengan kuat.
Penanganan yang komprehensif perlu dilakukan berupa
pemberian tindakan keperawatan berdasarkan standar
asuhan keperawatan (SAK) jiwa dan penerapan latihan
deeskalasi terhadap agresifitas pasien dengan gangguan
proses pikir waham. Tindakan keperawatan yang
diberikan dengan adekuat dapat meningkatkan
kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif pasien
secara lebih baik, sehingga diharapkan intensitas
waham yang dialami pasien dapat menurun.
Novelty (Apa kebaharuan dari : Pada penelitian ini dilakukan standar asuhan
penelitian ini, dan apakah belum keperawatan jiwa dan latihan deeskalasi yang dilakukan
pernah diteliti sebelumnya baik selama delapan hari masa perawatan adalah terdapat
di dunia, Indonesia khususnya di penurunan skor intensitas waham, dari skor 16 (kategori
tempat penelitian) intensitas waham berat) menjadi 11 (kategori intensitas
waham sedang). Hal tersebut menunjukkan respon yang
baik terhadap intervensi yang diberikan. Pada penelitian
ini digunakan beberapa teknik deeskalasi yaitu teknik
komunikasi verbal seperti bicara dengan tenang, suara
lembut dan menghindari pertentangan. Kemudian
melakukan kontrol lingkungan dengan membawa pasien
kekamarnya, ruangan yang stimulasi rendah,
tenang/bebas dari kebisingan dan menyuruh pasien
duduk. Selanjutnya melakukan eksplorasi terhadap
perasaan pasien dan menjadi pendengar yang aktif
hingga pasien menjadi individu yang tenang dan
agresifitas menurun. Memfasilitasi pasien dalam
mencurahkan isi hati dan pikiran dalam bentuk cerita
dapat dilakukan secara verbal maupun tertulis.
Beberapa topik yang dibahas adalah mengenai keluarga,
hobi/aktivitas yang disukai, aktifitas yang biasa
dilakukan, harapan dan keinginan realistis yang ingin
dipenuhi. Latihan deeskalasi ini dilakukan setiap hari
dengan lama interaksi antara 30-40 menit. Hasil
evaluasi yang didapat pasien mampu mengungkapkan
ide-ide dan perasaan yang muncul secara asertif, pasien
mampu menyebutkan kejadian sesuai urutan waktu,
pasien mampu mengungkapkan harapan atau kebutuhan
realistis yaitu harapan bisa menjadi ibu yang baik untuk
anaknya, pasien mampu melakukan aktivitas sesuai
dengan minatnya yang dapat mengalihkan fokus pasien
dari wahamnya seperti mengikuti kegiatan rehabilitasi,
kegiatan TAK, senam, kegiatan seni/musik. Latihan
deeskalasi dilakukan sebagai intervensi tahap awal
terhadap respon emosional untuk mencegah perilaku
agresi yang dimunculkan pasien.
Ethical (Apakah penelitian ini : Penelitian ini tidak bertentangan dengan etika karena
telah melewati etikal cleareance sudah sesuai dengan aturan yaitu menggunakan
untuk bisa dilakukan/layak instrumen-instrumen yang mendapatkan izin dari
untuk dilaksanakan) responden.
Relevant (Jelaskan apakah : Penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu
penelitian tersebut masuk dalam pengetahuan karena dapat mengetahui standar asuhan
ranah kesehatan khususnya keperawatan jiwa dalam menurunkan intensitas waham
keperawatan dan apa pasien skizofrenia di RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.
implikatifnya dalam dunia Penelitian ini juga bisa meningkatkan tata laksana
keperawatan di Indonesia) asuhan keperawatan khususnya kejiwaan yang
dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan
latihan deeskalasi yang dilakukan selama 8 hari pada
pasien sehingga dapat menurunkan intensitas waham
dari waham berat menjadi waham sedang. Perlu
dilakukan cara atau asuhan keperawatan lainnya yang
dapat menurunkan intensitas waham pada pasien
skizofrenia.

Anda mungkin juga menyukai