Anda di halaman 1dari 3

PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I


JAKARTA

UTS

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2021/2022

MATA KULIAH: PSIKOTERAPI (2 sks)


PROGRAM STUDI : PSIKOLOGI (S1)
HARI\TANGGAL : 8 November 2021
WAKTU : 10.00 – 22.00 WIB
SIFAT UJIAN : TAKE HOME EXAM (Open Book/Resources)

Petunjuk Umum
1. Jawaban dikerjakan dirumah dengan waktu pengerjaan maksimal 1 (satu) minggu yang dimulai
pada waktu yang tertera di soal sampai dengan Minggu Kedua UTS
2. Jawaban dikirim dengan cara men-upload ke Portal Mahasiswa SISKAMAYA UTS PALING
LAMBAT adalah 1 (satu) minggu berikutnya di HARI yang sama, maksimal pada JAM ujian
berakhir. JAWABAN UTS akan tercatat sebagai ABSENSI MENYELESAIKAN UTS.
3. Mahasiswa tidak diperkenankan untuk memasukan/men-upload JAWABAN UTS melampaui
Jadual yang ditetapkan (Sistem Terkunci).
4. Periksalah jawaban saudara sebelum di-upload ke Portal
5. Jawaban yang sama persis (SIMILAR) akan dianggap sebagai kecurangan.
6. Waktu Menyelesaikan Jawaban dipertimbangkan sebagai nilai tambahan.

SOAL :

1. Pada kondisi yang bagaimanakah terjadi pada pasien sehingga terapis harus berperan aktif pada
permulaan wawancara. Jelaskan menurut analisa anda.
2. Ketika pasien mengalami kekecewaan, apa yang anda lakukan sebagai terapis? dan tehnik apa
yang akan anda berikan?
3. Kadangkala terapis menggunakan tehnik PERSUASI untuk mengindoktrinasi pasien dengan
falsafah hidupnya sendiri. Hal ini merupakan suatu kelemahan. Jelaskan menurut pendapat
anda.
4. Apa yag dimaksud katarsis emosional dan Hipnosis sugestif dalam tehnik terapi Suportif
5. Jelaskan perbedaan antara Psikoterapi Rekonstruktif, Suportif dan Redukatif. Berikan contoh.

1
Format Jawaban UTS

JAWABAN UTS SUSULAN


SEMESTER GASAL 2021/2022
FAKULTAS PSIKOLOGI UPI Y.A.I

Nama : Achmad Zaky Fauzan


NIM : 1924090248
Mata Kuliah : Psikoterapi
Hari/Tanggal Uploud : 15 November 2021
Waktu Uploud : 17:00

1. Pada permulaan wawancara terapi, kondisi pada pasien tersebut yakni pasien tidak tahu
keadaannya harus bagaimana lagi, ataupun seperti hal yang dimana dia butuh bantuan
menyembuhkan penyakit dia yang tidak bisa di obati oleh perobatan dokter, jadi butuh
penangan pada seorang psikolog, semacam penyakit trauma, ataupun penyakit kejiwaan,
dan posisi pasien tersebut dengan keyakinan yang sangat kuat untuk mengobati
kejiwaannya ke seorang psikologi, jadi mau ga mau ia harus mengikuti alur wawancaranya
dan mengatakan yang benar-benar ia rasakan saat itu. Tidak ada kata berbohong ataupun
mengarang cerita, dia juga harus percaya bahwa seorang psikolog akan merahasiakan
segalanya, jadi bagi yang mewawancara harus memberi kepercayaan itu dan tidak
menghancurkan kepercayaannya.
2. Menentukkan terapi apa yang cocok untuk pasiennya, semisal karna kecewa ataupun bisa di
ambil dengan trauma yang dipatkan berawal dari kecewa, terapi perilaku diakletis sejenis
perilaku kognitif yang menangani stress mengendalikan emosi, dan meningkatkan hubungan
dengan orang lain. Yang kita tahu bahwasanya pasien merasa kecewa dengan apa yang ia
dapati pada dirinya.
3. Menggunakan Teknik Persuasi berarti terapis ingin mengarahkan pasien ke posisi tertentu,
jadi bagaimanapun caranya yang terapis gunakan yang mungkin menyangkut masalah
pasien maupun menjauhkan pasien dari gambaran masalahnya. Hal ini sangatlah berguna
dikarnakan mengarahkan pasien ke pola piker awal dia ataupun pola piker dia sendiri yang
dimana dia mengerti posisi yang ia rasakan saat itu juga. Akan tetapi kelemahan dari
persuasi ialah jikalau pasien memiliki keyakikan atau pemikiran yang tidak bisa di patahkan
sehingga saran dari terapis tidak diterima sama sekali. Hal ini kebanyakan terjadi kepada
seorang yang memiliki emosi tidak stabil, terlalu berlebihan dengan pikirannya, keras
kepala, maka dari itu mereka tidak hanya bisa mengikuti saran dari terapis, melainkan
mereka akan menemukan caranya sendiri walaupun tidak pernah menemukannya sendiri.
4. Katarisis emosional ialah pelepasan emosi atau keluh kesah yang tersimpan didalam batin.
Hipnosis sugestif ialah terapi pasien dengan cara menghipnotiskan kea lam bawah sadar,
dikarnakan memberikan sugesti disaat keadaan tidak sadar akan lebih mudah diterima
dibanding dengan sadar, karna pada saat tidak sadar, pasien tersebut tidak terlalu banyak
pikiran ataupun hal-hal yang tidak berhebungan, jadi seakan-akan pikiran pasein kosong dan
arahan sugesti dapat diterima dengan baik.

2
5. Psikoterapi Rekontruktif
Penyembuhan rekontruktif memiliki tujuan mengubah seluruh kepribadian pasien
dengan menggali ketidaksadaran pasien, menganalisis defensive yang patologis,
memberi pemahaman akan adanya proses-proses tak sadar dan seterusnya.

Contoh : melawan rasa takut pada wayang, dengan cara mengetahui pengalaman basis
pada pasien dari rasa takutnya, setelah itu mengarahkan pasien dengan cara membantu
menenangkan dan melawan rasa takutnya saat bertemu dengan wayang.

Psikoterapi Supportif
Memilik tujuan memperkuat perilaku penyesuaian diri klien yang sudah baik, memberi
dukungan psikologis dan menghindari diri dari usaha untuk menggali apa yang ada
dalam alam bawah sadar pasien.

Contoh : memberikan bimbingan atau menemani pasien untuk mendapatkan fakta dan
interpretasi yang telah terjadi masalah pada pasien.

Psikoterapi Reedukatif
Memiliki tujuan mengubah pikiran atau perasaan pasien agar ia dapat berfungsi lebih
efektif, mengajak pasien untuk mengkaji ulang keyakinan pasien, mendidik Kembali agar
ia dapat menyesuaikan diri lebih baik setelah mempunyai pemahaman yang baru atas
persoalannya.

Contoh : masalah dengan keluarganya, bisa untuk menjadikan keluarganya lebih damai,
erat dalam hubungan keluarganya, lebih bersikap baik dan lebih harmonis.

Anda mungkin juga menyukai