Disusun oleh:
Ilham Syehabudin
NIM: 1490121084
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organization) tahun 2017 masalah gangguan jiwa di dunia ini sudah menjadi
Sakit Jiwa di Indonesia, sekitar 70% halusinasi yang dialami oleh klien
dirinya sendiri atau orang lain. nPasien sangat terganggu dan gelisah karena
(Mammu’ah, 2018).
mendengarkan suara atau kebisingan yang kurang keras sampai katakata yang
jelas berbicara tentang klien dan bahkan sampai percakapan lengkap antara
dua orang atau lebih, dan paling sering suara orang. Halusinasi pendengaran
(Muhith, 2015).
Terapi musik terdiri dari dua kata yaitu terapi dan musik. Kata terapi
fisik dan mental. Terapi musik adalah sebuah terapi kesehatan yang
memperbaiki kondisi fisik, emosi, kognitif dan sosial bagi individu dari
berbagai kalangan usia. Bagi orang sehat, terapi musik bisa dilakukan untuk
mengenai stres, ansietas, dan beberapa gangguan terkait ansietas. Musik dapat
Musik dibagi atas 2 jenis yaitu musik “acid” (asam) dan “alkaline”
(basa). Musik yang menghasilkan acid adalah musik hard rock dan rapp yang
membuat seseorang menjadi marah, bingung, mudah terkejut dan tidak fokus.
Musik yang menghasilkan alkaline adalah musik klasik yang lembut, musik
instrumental, musik meditatif dan musik yang dapat membuat rileks dan
golongan tipikal dan golongan atipikal sesuai dengan tanda dan gejala
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
c. Bagi perawat
TINJAUN PUSTAKA
1. Pengertian Halusinasi
jiwa mengalami perubahan dalam hal orientasi realitas (Yusuf, PK, &
Nihayati, 2015).
a. Respon Adaptif
berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam batas normal jika
tersebut.
b. Respon Psikososial
4) Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi
batas kewajaran
c. Respon Maladaptif
lingkungan.
timbulkan.
3. Etiologi Halusinasi
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor pengembangan
diri.
2) Faktor sosiokultural
3) Faktor biokimia
kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam khayal.
b. Faktor Presipitasi
1) Dimensi fisik
2) Dimensi emosional
klien.
4) Dimensi sosial
interaksi sosial, kontrol diri dan harga diri yang tidak di dapatkan
orang lain individu cenderung untuk itu. Oleh karena itu, aspek
4. Klasifikasi Halusinasi
a. Halusinasi Pendengaran
Data objektif antara lain: bicara atau tertawa sendiri, marah tanpa
b. Halusinasi Penglihatan
sesuatu yang tidak jelas. Data subjektif anatar lain: melihat bayangan,
c. Halusinasi Penciuman
e. Halusinasi Perabaan
sebagai berikut :
a. Data Objektif :
b. Data Subjektif :
bercakap-cakap.
orang lain.
6. Tahapan Proses Terjadinya Halusinasi
tahap, yaitu :
a. Tahap I (Comforting)
pergerakan mata yang cepat, respon verbal yang lambat, diam dan
berkonsentrasi.
b. Tahap II (Condeming)
realitas.
c. Tahap III (Controlling)
Perilaku klien pada tahap III ini adalah perintah halusinasi ditaati, sulit
d. Tahap IV (Conquering)
terhadap lingkungan.
(2016), diantaranya:
a. Regresi
ansietas.
b. Proyeksi
orang lain karena kesalahan yang dilakukan diri sendiri (sebagai upaya
c. Menarik diri
psikologis.
dan bermusuhan.
8. Penatalaksanaan Halusinasi
a. Penatalaksanaan Medis
1) Psikofarmakoterapi
atau
obatobatannya seperti :
promactile.
100 mg pada malam hari saja, atau sesuai dengan advis dokter
(Yosep, 2016).
2) Terapi Somatis
adalah fisik klien, tetapi target terapi adalah perilaku pasien. Jenis
lain.
frontalis) klien.
pada klien dengan risiko bunuh diri, klien agitasi yang disertai
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Kelompok
Tindakan keperawatan generalis individu berdasarkan standar
minum obat.
afektif tetapi saat ini telah dikembangkan untuk klien yang resisten
terhadap pengobatan.
halusinasi.
Family Psycho Education (FPE) yang terdiri dari lima sesi yaitu
penderita penyakit fisik bisa saja jiwanya sehat tetapi bisa juga
ikut terganggu.
gangguan jiwa :
fisik.
reinforcement.
(3) Pada pasien menarik diri sering libatkan dalam aktivitas atau
kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual. Di zaman modern ini,
terapi musik banyak digunakan oleh para psikolog dan psikiater untuk
yang mengatur stres, kecemasan, dan beberapa penyakit terkait. Musik dapat
pelepasan endorphin.
Ada dua jenis musik, yaitu musik "acid" (asam) dan musik "alkaline"
(basa). Musik penghasil acid adalah musik hard rock yang dapat membuat
orang marah, bingung, kaget, dan penuh perhatian contohnya musik hard rock
dan rapp. Musik Alkaline adalah musik klasik yang lembut, yang dapat
rasa ruang. Dalam gelombang otak, gelombang alfa mewakili perasaan tenang
lambat gelombang otak, semakin rileks, puas dan damai yang dirasakan,
namun jika seseorang melamun atau merasa dalam keadaan gelisah atau
kurang perhatian secara emosional, maka teknik musik klasik dapat membantu
Adapun tujuan dari terapi musik adalah memberikan rasa tenang, membantu
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam terapi musik menurut (Suryana,
musik rock and roll, disco, metal dan sejenisnya. Karena jenis musik
Halusinasi Pendengaran
(Auditory-hearing
voices or sounds)
Terapi Musik
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
sistematis terkait topik yang diangkat yaitu pengaruh terapi musik terhadap
pendengaran.
menjelaskan latar belakang penelitian suatu topik, alasan suatu topik penting
Nursalam, (2020).
B. Database Jurnal
flow dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria eksklusi yang digunakan
dalam Literatur review ini yaitu Primary source yang berhubungan dengan
review, dan narrative inquery. Jurnal yang digunakan berbentuk pdf, full text,
D. Kata Kunci
artikel atau jurnal yang digunakan. Kata kunci dalam literature review ini
disesuaikan dengan Medical Subject Heading (MeSH) dan terdiri dari sebagai
berikut:
Halusinasi
Terapi musik Skizofrenia
Pendengan
studi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam studi literatur.
4. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperolah pada studi terdahulu
yang sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam studi literatur.
5. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel yang
akan di review.
Berikut penjabarannya:
Comparators No comparator
Outcomes Sumber Stres Pshycological. Bukan merupakan
Factor yang berhuungan dengan bahasan stress
stress pshycologi, Respon yang phsycological
ditunjukkan,
instrument yang digunakan
Study Design Type systematic review Quasi-experimental
and studies randomized
publication control and trial,
qualitative research and
cross-sectional studies
Publication Post 2022 Pre 2010
years
Lenguage English, Indonesian Language other than
Englis and Indonesia
1. Seleksi Studi
scholar dan portal garuda dengan hasil pencarian awal sebanyak 3.869
3.087 jurnal yang digunakan dan mengeluarkan 678 jurnal yang tidak
dan eksklusi yang akan digunakan sebagai bahan dalam kajian literatur
review.
2. Penilaian Kualitas
Dalam skrining terakhir, delapan belas studi mencapai skor lebih
tinggi dari 50% dan siap untuk melakukan sintesis data, akan tetapi
karena penilaian terhadap risiko bias, dua studi dikeluarkan dan artikel
2020):
yang kurang
pengambilan sampel
f. Analisis Data: Analisis data tidak sesuai dengan kaidah analisis yang
Novita Efektifitas terapi Menggati artikel Kajian literatur Menggunakan 5 Terapi musik dapat menurunkan
susilawati musik terhadap tentang efektifitas artikel intensitas halusinasi pendengaran,
barus, Deborah halusinasi dengar terapi musik memberikan rasa nyaman dan
siregar, (2019). pada terhadap menjadikan pasien tenang.
pasien skizofrenia halusinasi dengar Pada kajian literatur review ini
pada pasien teridentifikasi 5 artikel yang di
skizofrenia review dengan menunjukkan hasil
beberapa manfaat terapi musik
terhadap halusinasi
pendengaran.
B. Pembahasan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
berikut:
1. Pelayanan keperawatan
2. Penelitian selanjutnya
musik diberikan.