AGUSANTO LAGUNI
PO7214421049
KEPERAWATAN LUWUK
2024
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kemampuannya, belajar dengan baik dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi
tinggal. Kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang mendasar. Dan ini
Penyakit ini berada dalam sebuah kontinum yang kompleks, yang dialami secara
berbeda dari satu orang ke orang lain, dengan tingkat kesulitan dan tekanan yang
berbeda-beda, serta potensi hasil sosial dan klinis yang sangat berbeda.
Organization (WHO, 2019) terdapat 264 juta orang mengalami depresi, 45 juta
tahun 2013 tercatat Sulawesi Tengah menduduki peringkat paling atas dengan
kasus prevalansi gangguan mental emosional pada penduduk berumur >15 tahun
yang awalnya 1.504.000 pada tahun 2013 menjadi 2.772.000 pada tahun 2018
skizofrenia yang terdiri dari 347 laki laki dan 264 perempuan.Untuk wilayah
dari 19 orang laki laki dan 11 orang perempuan (‘Data ODGJ Puskesmas
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai
yang menyuruh untuk melakukan suatu tindakan karena stimulus yang nyata
pada halusinasinya. Pengelolaan pada klien halusinasi harus tepat dan segera
karya tulis ilmiah dengan judul “Penerapan Teknik bercakap cakap pada pasien
puskesmas simpong”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
halusinasi pendengaran.
2. Tujuan Khusus
halusinasi pendengaran
pendengaran
halusinasi pendengaran
1. Bagi klien
3. Bagi perawat
Hasil laporan kasus ini, diharapkan sebagai salah satu panduan dalam
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
sensori mereka. Gangguan ini dapat meliputi halusinasi, distorsi sensori, atau
persepsi yang salah terhadap rangsangan sensori yang sebenarnya tidak ada.
skizofrenia dan gangguan stress pasca trauma. Halusinasi juga bisa terjadi
dan jumlah sumber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi
stress.
yang nyata. Halusinasi pendengaran adalah salah satu jenis halusinasi yang
a. Tahap Conforting
c. Tahap Controling
d. Tahap Conquering
apabila tidak diikuti perilaku klien dapat bersifat merusak atau dapat
respons neurobiologi
4. Akar Masalah
delusi. Dalam kondisi ini, gangguan dalam fungsi otak dan persepsi
sensori dapat menyebabkan persepsi suara yang tidak ada secara fisik.
e. Stres atau Trauma: Stres yang berat atau pengalaman trauma emosional
pada beberapa individu. Ini bisa terjadi dalam konteks kehilangan yang
g. Genetik: Ada bukti bahwa faktor genetik juga dapat berkontribusi pada
lingkungan yang penuh dengan stres, isolasi sosial, atau paparan yang
pendengaran:
diberikan oleh suara, atau merasa terganggu atau takut oleh suara
tersebut.
tersebut.
g. Gejala Tambahan: Halusinasi pendengaran sering kali terjadi bersamaan
perilaku.
Pendengaran
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada pasien dan
atau alasan masuk, factor predisposisi, aspek fisik atau biologis, status
a. Data objektif adalah data yang di temukan secara nyata. Data ini
b. Data subjektif adalah data yang disampaikan secara lisan oleh klien dan
dan keluarga. Data langsung didapat oleh perawat disebut data perimer,
dan data yang di ambil dari hasil catatan lain sebagai data sekunder,
pada proses pengkajian, ada data fokus penting yang diperoleh pada
b. Isi Halusinasi Data tentang isi halusinasi dapat diketahui dari hasil
terjadinya halusinasi.
halusinasi itu muncul. Perawat dapat menanyakan pada pasien hal yang
2. Diagnosa Keperawatan
3. Rencana Keperawatan
Tindakan keperawatan pada klien dengan halusinasi pendengaran dan
4. Tindakan Keperawatan
Dengan tujuan : Klien dapat mengenali halusinasi yang dialami, Klien dapat
SP 1 Pasien/klien:
klien tentang isi halusinasi (apa yang didengar), waktu terjadi halusinasi,
dengan orang lain. Ketika klien bercakap-cakap dengan orang lain maka
akan terjadi distraksi yaitu perhatian klien akan beralih dari halusinasi ke
secara terjadwal. Aktivitas yang terjadwal dapat membuat klien tidak akan
Intervensi keperawatan :
halusinasi.
telah dilatih.
keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah suatu tindakan menilai kemampuan pada klien
halusinasi dan keluarga dalam melakukan kegiatan yang telah diajarkan dan
klien.
kembali.
6. Dokumentasi Keperawatan