Di susun
Oleh :
Ratna Gumbira
Telp : (0252)20111/20931
A. Masalah keperawatan
B. Pengertian
Halusnasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan gangguan
jiwa, halusinasi sering dihentikan dengan Schizophrenia. Dari seluruh klien Schizophrenia
70% diantaranya mengalami halusinasi. Gangguan jiwa yang lain jjuga disertai dengan gejala
halusinasi merupakan gangguan dari mekanik depresi dan delirium.
Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambaran geometris, gambaran kartun,
bayangan yang rumit dan kompleks. Bayangan bisa menyenangkan dan juga bisa menakutkan
(Muhith : 2015)
Data objektif dari halusinasi penglihatan seperti menunjuk – nunjuk pada arah
tertentu,ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas. Data subjektif seolah melihat
bayangan,sinar,bentuk geometris,melihat hantu.(Yusuf,Fitriyasari, & Nihayati,2015)
C. Rentang respon halusinasi
Halusinasi merupakan salah satu respon maladaptive individu yang berada dalam tentang
respon neurobiology. Ini merupakan respon persepsi maladaptif. Jika klien sehat maka
persepsinya akurat,mampu mengidentifikasi dan menginterperentasikan stimulus berdasarkan
informasi yang diterima melalui panca indra
( pendengaran,penglihatan,penghirup,pengecapan dan perabaan ) klien dengan halusinasi
mempersepsikan suatu stimulus panca indra walaupun sebenarnya stimulus itu tidak ada.
Diantara kedua respon tersebut adalah resppon individu yang terkena suatu hal yang
mengalami kelainan persepsi yaitu salah mempersepsikan stimulus yang diterimanya yang di
sebut dengan ilusi,klien yang mengalami ilusi jika interpretasi yang dilakukannya terhadap
stimulus pasca indra tidak akurat sesuai dengan stimulus yang diterima.
Rentang Respon :
4. Teori virus
Paparan virus influenza pada trimester ke 3 kehamilan dapat menjadi faktor predisposisi
Schizophrenia.
G. Faktor presipitasi
1. Berlebihannya proses informasai pada system saraf yang menerima dan memproses
informasi dithalumus dan prontal otak.
2. Mekanisme penghantaran listrik di saraf trganggu.
3. Gejala – gejala pemicu kondisi kesehatan lingkungan sikap dan perilaku.
POHON MASALAH
H. Masalah keperawatan
1. Resik mencederai diri,orang lain dan sekitar
2. Gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan
3. Isolasi social : menarik diri
STRATEGI ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI
PENGLIHATAN
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Data subjektif :
a. Klien mengatakan saat sendiri klien selalu terbayang melihat temannya yang dulu
selalu membuli dia saat masih sekolah
Data objektif :
B. Strategi komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
assalamualaikum, selamat pagi mbak. Perkenalkan nama saya Aan Adrialamsah.
Saya mahasiswa dari AKPER YATNA YUANA LEBAK yang sedang peraktek
disini. Hari ini saya dinas siang dari jam 11.20 sampai 15:30 sore. Saya akan merawat
mbak selama dipanti ini. Nama mbak siapa? “mbak senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi / validasi
Bagaimana kabar mbak sore ini? “Apa keluhan yang dirasakan mbak saat ini?”
c. Kontrak
“mbak bgaimana kalau kita berbincang – bincang tentang bayangan yang mbak lihat
tersebut ?. apakah mbak bersedia ?”berapa lama mbak mau berbincang – bincang ?
bagaimana kalau kita berbincang – bincang selama 30 menit ? “ dimana tempat yang
menurut mbak cocok untuk kita mulai berbincang – bincang ?”bagaimana kalau disini
saja ?”
2. Fase kerja
“coba mbak ceritakan bayangan seperti apa yang sering mbak lihat? Apakah mbak
bisa melhat bayangan tersebut ?kalau mbak melihat,seperti apa bayangan itu?kapan
saja mbak melihat bayangan itu? Situasi yang bagaimana yang menjadi pencetus
muculnya bayangan tersebut ? berapa kali mbak melihat bayangan itu ? apakah mbak
merasa terganggu dengan bayangan tersebut ? apa yang mbak lakukan pada saat
meihat bayangan tersebut ?bagaimana perasaan mbak ketika melihat bayangan
tersebut ?
3. Terminasi
Mbak karena kita sudah 30 menit ngobrol – ngobrolnya a mbak. Saya kira cukup sampai
disini dlu percakapan kita. Jangan lupa perkenalannya di peraktikan ke teman – teman
yang lan juga ya mbak. Saya besk akan menemui mbak lagi untuk menanyakan tentang
masalah mbak khususnya halusinasi yang di alami oleh mbak, dan menanyak sudah sudah
ada berapa teman yang dikenal. Baiklah mbak, besok ita diskusi tentang halusinasi ya ?
besok kita ngobrol – ngobrol lagi kira – kira jam 10:00 ya? Kurang lebih 30 menit ya ?
bagaimana kalo besok kita ngobrolnya di sini lagi?
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
a. Klien banyak diam sudah mulai berani eye contact
2. Tujuan khusus (TUK)
a. Klien dapat mengenal jenis halusinasi,isi halusinasi, waktu halusinasi, frekuensi
halusinasi, situasi yang menimbulkan, respon terhadap halusinasi,menganjurkan klien
memasukan cara menghardik dalm jadwal kegiatan harian.
3. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaa pada klien.
b. Bantu kliien mengenal halusinasinya meliputi isi,waktu,frekuensi,situasi,pencetus dan
perasaan saat terjadi halusinasi
c. Latih klien untuk mengontrol halusinasinya
B. Strategi komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“assalamualaikum,mbak masih inget dengan saya ?”sepertinya mbak sudah mulai
sehat ya, mbak pagi ini udah melakukan aktivitas apa saja?bagaimana kalau kita
bincang – bincang lagi
b. Evaluasi / validasi
Bagaimana, mbak apakah masih ingat apa yang kita pelajari kemarin ?apakah sudah
dicoba cara yang telah kita latih kemarin ? bagus.
c. Kontrak
Sesuai degan janji kita kemarin saya akan latih cara mengontrol halusinasi yaitu
dengan cara bercakap – cakap dengan orang lain. Kita akan memuat secara bersama –
sama selama 15 menit. Tempatanya diruang makan. Bagaimana apakah mbak sudah
siap?”.
2. Fase kerja
Kemarin kita sudah belajar tenang mengenal halusinasi yaitu dengan cara
menghardik,sekarang saya akan ajari mbak yaitu berbincang – bincang dengan orang lain.
Bagaimana mbak mau untuk belajar? Kalau begitu kita panggil satu orang teman dulu
mbak, silahkan mbak berkenalan dan Tanya apa saja atau bercerita apa saja.
3. Fase terminasi
a. Evalusi subjektif dan objekti
Bagaimana dengan perasaan mbak setelah mgobrol dengan orang lain? Cobak mbak
sebutkan nama teman mbak? Rumahnya dimana?
b. Kontrak yang akan datang
Bagaimana kalau kegiatan ini dilajutkan yaitu untuk menamba teman dan agar mbak
tidak banyak diam dan halusinasi mbak tidak datang lagi? Kegiatan tersebut
dimasukan jadwal harian mbak. Tadi sudah berbincang – bncang mbak, ada cara ke 3.
Mbak untuk mengurangi halusinasi mbak? Bagaimana kalau nanti kita lanjut yang ke
3 ?yaitu melakukan kegiata yang mbak suka ? bagaiman akalau mbak sedikit belajar
hal tersebut? Waktunya Cuma 15 menit saja mbak?
2. Fase kerja
Cara ketiga untuk mengendalikan halusinasi adalah dengan melakukan kegiatan –
kegiatan seperti yang mbak lakukan dirumah, misalkan membersihakan rumah ,membaca
buku, olahraga, nonton tv dll. Baiklah mari kita buat jadwal harian dari pagi sesudah
bangun tidur sampai malam hari sebelum tidur. Hal ini tujuannya untuk meminimalkan
mbak melihat bayangan – bayangan aneh lagi.
A. Proses keperawatan
1. Kondidi klien
Data subjektif:
a. Klien mengatakan bayangan sudah mulai berkurang
Data objektif :
B. Strategi komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“assalamualaikum.mbak masih ingat dengan saya?”bagaimana perasaan
mbak hari ini?”
b. Evaluasi/validasi
“apakah mbak masih melihat bayagan teman mbak yang
membuly?”apakah mbak telah melakukan apa yang telah kita pelajari
kemarin?”
c. Kontrak
“sesuai janji kita kemarin kita akan latihan mengendalikan bayangan –
bayangan yang muncul yaitu cara minm obat yang benar,apakah mbak
bersedia?” berapa lama mbak mau berbincang – bincang ?”apakah 10
menit ?”mbak mau berbincang – bincang ditempat mana?
2. Fase kerja
“apakah mbak sudah mendapatkan obat dari perawat?” mbak perlu meminum
obat secara teratur agar pikiran mbak jadi tenang dan tidurnya juga menjadi
nyenyak. Obatnya ada tiga macam yang warna orange CPZ minum 3 kali
sehari gunanya supaya tenang dan berkurang rasa marah dan mondar
mandirnya. Yang warna putih namanya THP minum 3 kai sehari supaya
rileks dan tidak kaku. Yang warnanya merah jambu ini namanya janan
pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter.”
3. Fase terminasi
a. Evalusi subjektif dan objektif
“bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang – bincang tentang
obat?”sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara – suara ?
coba mbak sebutkan?
b. Kontrak yang akan datang
“baiklah karena mbak besok sudah boleh pulang jadi mbak bisa
menerapkan keempat teknik tersebut dirumah ya mbak terimakasih mbak
sudah mengikuti semua arahan saya “