PENDAHULUAN
Menurut WHO (2016) prevelensi masaalah kesehatan jiwa saat ini cukup
tinggi,25% dari penduduk duniah pernah menderita masalah kesehatan jiwa 1%
diantaranya adalah gangaguan jiwa berat.Di Indonesia tahun 2013 jumlah
gangguan jiwa terdapat 19 tuta pasien.insiden kambuh pasien berkisar 60%-75%
setelah satu priode pisikotik jika tidak terpi.prevelensi kekambuhan pada
gangguan jiwa kronis diperkirakan mengalami kekambuhan 50% pada tahun
pertama, dan 79% pada tahun ke uda,secara global angka kekambuhan pada
pasien gangguan jiwa ini mencapai 50% hingga 90% yang di sebabkan karena
ketidak patuhan dalam berobat maupun karena kurangnya dukungan keluarga.
1
2
berdasarkan informasi dari laporan kinerja(lk) rumah sakit jiwa tahun 2020 pasien
yang di rawat inap dantelah dilakukan pengobatan sebanyak 1700 pasien untuk
pasen rawat jalan yaitu 11.00 pasien dan jimlah pasienyang telah di pulangkan
(sembuh secara klinis) kemudian dating kembali karena butuh perawatan atau
muncul kekambuhan,seperti yang pernah dirasakan pada masa lampau dalam
rentang waktu 9,69 (lakip RSJ aceh, 2020)
2014). Dalam situasi ini pasien dapat melakukan bunuh diri (suicide), membunuh
orang lain (homicide), bahkan merusak lingkungan. Untuk memperkecil dampak
yang ditimbulkan, dibutuhkan penanganan halusinasi yang tepat (Widati, 2013).
1.4.1 masyarakat
Pendengaran
Halusinasi pendengaran
1.4.3 Peneliti
TINJAWAN PUSTAKA
5
6
Mengalami rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus benda mati atau
orang merasakan sensasi listrik dari tanah,benda mati,atau orang
7
6. Halusinasi sinestik.
Merasakan fungsi tubuh seperi darah, mengalir melalui vena dan arteri
makanan cerna yang berbentuk urin,perasaan tubuhnya melayang-
layang diatas permuakaan bumi.Prilaku yang muncul adalah pasien
terlihat menatap tubuhnya senderi dan terlihat menatap tubuhnya
sendiri dan terlihat seperti marasakan sesuatu yang aneh tentang
tubuhnya.
2.1.3 Etiologi
Menurut stuart dan sundeen (1998) yang di kutip oleh Nasution (2003)
seseorang yang mengalami halusinasi biasanya memperhatikan gejala-gejala yang
khas yaiti:
2.1.5 Penatalaksanaan
1. Psikofarmakologis
Obat-obatan yang lazim digunakan pada gejala halusinasi Pendengaran
yang merupakan gejal psikologis pada pasien skizofrenia adalah obat-
obatan antipsikosis.
2. Terapi kejang listrik ataun Elektro Compulcive Therapy (ECT)
3. Terapi aktivitas kelompok (TAK)
2.1.7 Dischargeplanning
Terjadinya halusinasi.
2.1.8 Patofisiologis
Tidak efektifnya
Memahami hubungan
Ketidak mampuan koping
yang
mengiden tifikasikan dan keluarga;ketidakmama
bermusuhan,tekanan,is
menginterestasikan mpuan keluarga
olasi,perasaan tidak
stimulus berdasarkan angota keluarga yang
berguna,putus asa dan
informasi yang telah di sakit.
tidak berguna.
terima melalui panca
indra.
Tidak efektifnya
gangguan konsep diri Tidak efektifnya koping penatalaksaan regimen
individu terupetik
Menurunnya motifasi
perawatan diri Deficit perawatan diri
Resiko terjadinya
perilaku kekerasan
terhadap diri sendiri &
orang lain
BAB 3
METODE PENILISAN
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa pada individu yang di tandai
dengan perubahan sensori persepsi ;merasakan sensasi palsu berupa
suara,penglihatan,pengecapan,perabaan atau perhiduan.Pasien seakan stimulus yg
sebsnarnya tidak ada.(keliat)
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang di alami
oleh pasien gangguan jiwa.Pasien mengalami sensasi berupa seara,penglihatan,
pengecapan, perabaan atau perhiduan. Tanpa ada stimulus yang nyata(katrat,2014)
Studi kasus ini dilaksanakan di bale teratai Rumah sakit jiwa aceh,banda
aceh
12
13
Pada bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang di gunakan
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
Data hasil wawancara yang di kumpul dikelompokkan menjadi data
subyektif dan obyektif, di analisis berdasarkan hasil pemeriksaan
diagnostic kemudian dibandikan nilai normal.
3. Penyajian data
Pennyajian data dapat dilakukan dengan table,gambar,bagan maupun
teks naratif kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan menguburkan
identitas dari klien.
14
4. Pembahasan
Dari data yang di sajikan,kemudian data di bahas dan di bandingkan
dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritid dengan
perilaku kesehatan, penarikan kesimpyulan dilakukan dengan metode
induksi. Data yang di kumpulkan terkait pengkajian, diagnose,
perencanaan, tindakkan, evaluasai.
DAFTAR PUSTAKA