T DENGAN
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI:HALUSINASI PENDENGARAN
DI RSJ PROF. DR. MUHAMMAD ILDREM
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
HEMMIA FLORENTA BR TARIGAN ( 220202029)
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan kepada peneliti dan atas berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Jiwa Pada
Tn.T dengan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran di RSJ Prof. Dr.
Muhammad Ildrem Medan”. Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini
peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat Bapak/Ibu :
1. Dr. Parlindungan Purba, SH, MM, selaku Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan
2. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia.
3. Taruli Rohana Sinaga, SP, MKM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
4. Ns. Marthalena Simamora, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Program Studi Fakultas
Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
5. Ns. Jek Amidos Pardede M.Kep, Sp.Kep J selaku Koordinator Pendidikan Profesi
Ners dan Koordinator Stase Keperawatan Jiwa serta Dosen Pembimbing Stase
Keperawatan Jiwa.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, dengan
demikian peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
dalam rangka penyempurnaan makalah ini.
Tanda dan gejala yang timbul akibat skizofrenia berupa gejala positif dan negative.
Gejala positif pada penderita skizofrenia antara lain timbulnya delusi/waham,
halusinasi, gaduh gelisah, agresif, kekacauan alam pikiran. Gejala negatif meliputi
sulit memulai pembicaraan, afek tumpul atau datar, berkurangnya motivasi,
berkurangnya atensi, pasif, apatis dan penarikan diri secara sosial dan rasa tidak
nyaman (Makhruzah, 2021).
Halusinasi adalah sebagai pengalaman yang salah atau persepsi yang salah atau
respon yang salah terhadap stimulasi sensorik. Suatu penyimpangan persepsi palsu
yang terjadi pada respon neurologis maladatif. Seseorang sebenarnya mengalami
penyimpangan sensorik sebagai hal yang nyata dan meresponya. Halusinasi dapat
muncul dari salah satu panca indra. Respon terhadap halusinasi dapat mendengar
suara, curiga, khawatir, tidak mampu mengambil keputusan, tidak dapat
membedakan nyata dan tidak nyata. Pasien halusinasi disebabkan karena faktor pola
asuh, perkembangan, neurobiology, psikologis sehingga menimbulkan gejala
halusinasi. Seseorang yang mengalami halusinasi bicara sendiri, senyum sendiri,
tertawa sendiri, menarik diri dari orang lain, tidak dapat membedakan nyata dan
tidak nyata (Fitri, 2019).
Hasil survey awal yang dilakukan diruang rawat inap Bukit Barisan di RSJ Prof, Dr,
M.Ildrem, terdapat 20 orang pasien yang mengalami skizofrenia dengan masalah
gangguan presepsi sensori : Halusinasi. Sehingga penulis tertarik untuk memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah halusinasi penglihatan.
Menurut Dian dkk (2020) Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan
persepsi sensori yang dialami oleh penderita gangguan jiwa.
b. Faktor Presipitasi
Stressor presipitasi pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
ditemukan adanya riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau
kelainan struktur otak, adanya riwayat kekerasan dalam keluarga, atau
adanya kegagalan-kegagalan dalam hidup, kemiskinan, adanya aturan
atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang sering tidak sesuai dengan
pasien serta konflik antar masyarakat.
b. Data Obyektif
1) Bicara atau tertawa sendiri
2) Marah-marah tanpa sebab
3) Mengarahkan telinga ke arah tertentu
4) Menutup telinga
5) Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu
6) Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas.
7) Mencium sesuatu seperti sedang membaui bau-bauan tertentu.
8) Menutup hidung.
9) Sering meludah
10) Muntah
11) Menggaruk-garuk permukaan kulit
c. Yang kita temukan pada klien dengan prilaku kekerasan pada saat
pemeriksaan fisik (mata melotot, pandangan tajam, tangan mengepal,
rahang mengatup, wajah memerah)
3.1 PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN :
Inisial : Tn.R
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 39 Tahun
Status : Menikah
Tanggal pengkajian : 17 Januari 2023
Informan : Status Pasien dan komunikasi dengan pasien
IV. FISIK
Klien tidak memiliki keluhan fisik, saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital, didapatkan hasil TD : 110/90 mmHg ; N : 80x/i ; S :36oC; P : 22x/i.
Klien memiliki tinggi badan 169 cm dan berat badan 60 Kg.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis Keturunan
: Meninggal
: Bercerai
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri : Klien mengatakan menyukai seluruh
tubuhnya
b Identitas : Klien merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara,
. klien sudah menikah dan memiliki 2 anak 1
anak laki-laki dan 1 anak perempuan, klien
diceraikan istrinya karena memakai narkoba
sehingga klien mengalami gangguan jiwa.
c. Peran : Klien berperan sebagai ayah
d Ideal diri : Klien ingin cepat pulang dan cepat sembuh
.
e. Harga diri : Klien mengatakan malu dan merasa rendah
diri dengan kondisinya penyakitnya
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Orang yang berarti bagi klien adalah anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien jarang mengikuti kegiatan kelompok/masyarakat. Pada saat di
RSJ, klien mengikuti kegiatan seperti senam dan aktivitas kelompok,
klien hanya melakukan kegiatan membersihkan tempat tidur dan
mencuci piring
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien suka
menyendiri
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
VI. SPIRITUAL
a. Nilai dan Keyakinan : Klien menganut agama islam
b. Kegiatan ibadah : Semenjak sakit tidak pernah beribadah
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
4) Suasana perasaan
Klien merasa sedih karena di rawat di RSJ dan merasa bahwa dirinya
tidak berguna karena anaknya dibawa oleh istrinya
5) Afek
Ekspresi klien sesuai dengan stimulus yang ada.
7) Persepsi
Berdasarkan wawancara pada klien, klien mengatakan saat dirumah
klien mendengar suara bisikan untuk tidak percaya dengan orang lain.
Masalah keperawatan : Gangguan presepsi sensori : Halusinasi
8) Proses Pikir
Pembicaraan klien sesuai dengan topik pembicaraan
9) Isi pikiran
Tidak ada gangguan isi pikir
10) Tingkat kesadaran
Klien tidak mengalami gangguan diorientasi dalam mengenali waktu,
orang dan tempat.
11) Memori
Klien mampu menceritakan kejadian di masa lalu dan yang baru
terjadi.
12) Tingkat konsentrasi berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dalam perhitungan sederhana tanpa
bantuan orang lain.
13) Kemampuan penilaian
Klien dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk (mampu
melakukan penilaian).
14) Daya tilik diri
Klien mengetahui bahwa dia sedang sakit dan dirawat di Rumah Sakit
Jiwa.
Isolasi Sosial
Gangguan Pemeliharaan
Kesehatan : Defisit Perawatan
Diri
3. Tindakan Keperawatan:
A : Halusinasi Pendengaran
1. SP 1 Halusinasi
(+)
Pendengaran :
Mengidentifikasi
P:
isi, frekuensi, waktu
- Mengenal
terjadi, situasi
halusinasinya
pencetus, perasaan
- Latihan cara
dan respon halusiasi
menghardik
Melatih cara
Menghardik halusinasi 2x/hari
4. RTL:
SP 2 Halusinasi Pedengaran:
1. Minum obat secara
teratur
Selasa, 17 1. Data : S:
januari 2023 Tanda dan gejala : tampak Klien mengatakan senang
bicara sendiri, mulut dan lebih tenang
15.00 komat-kamit, tampak O:
gelisah, tampak mondar - Klien sudah mampu
mandi, tampak mengenali
mengarahkan telinga kearah halusinasinya dengan
tertentu mandiri
- Klien mampu
Kemampuan : melakukan cara
- Klien mampu mengenal menghardik
halusinasinya
halusinasinya dengan
- Klien mampu mengardik
dan menutup telinga mandiri
- Klien mampu
2. Diagnosa Keperawatan mengontrol
Halusinasi Pendengaran halusinasinya dengan
cara minum obat
3. Tindakan Keperawatan: secara teratur 2x/hari
SP 2 Halusinasi dengan bantuan
Pendengaran: perawat
1. Minum obat secara A :
teratur Halusinasi pendengaran (+)
4. RTL: P:
SP 3 Halusinasi Pedengaran: - Mengenal
1. Mengontrol halusinasi halusinasinya
dengan bercakap-cakap - Latihan cara
dengan orang lain menghardik halusinasi
2x/hari
- Minum obat secara
teratur 2x/hari
Rabu, 18 1. Data : S:
januari 2023 Tanda dan gejala : tampak Klien mengatakan senang
bicara sendiri, mulut dan lebih tenang
16.20 komat-kamit, tampak O:
gelisah, tampak mondar - Klien sudah mampu
mandi, tampak mengenali
mengarahkan telinga kearah halusinasinya
tertentu dengan mandiri
- Klien mampu
Kemampuan : melakukan cara
- Klien mampu mengenal menghardik
halusinasinya
halusinasinya
- Klien mampu mengardik
dan menutup telinga dengan mandiri
- Klien mampu minum obat - Klien mampu
secara teratur
mengontrol
halusinasinya
2. Diagnosa Keperawatan
dengan cara minum
Halusinasi Pendengaran
obat secara teratur
2x/hari dengan
3. Tindakan keperawatan:
bantuan perawat
SP 3 Halusinasi Pedengaran:
- Klien mampu
1. Mengontrol halusinasi
bercakap-cakap
dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
dengan orang lain
dengan motivasi
perawat
4. RTL :
A:
SP 4 Halusinasi Pendengaran
Halusinasi pendengaran (+)
:
1. Mengontrol halusinasi
dengan melakukan P :
kegiatan terjadwal - Mengenal
halusinasinya
- Latihan cara
menghardik
halusinasi 2x/hari
- Minum obat secara
teratur 2x/hari
- Bercakap-cakap
dengan orang lain
Kamis, 19 1. Data : S:
januari 2023 Tanda dan gejala : tampak Klien mengatakan senang
bicara sendiri, mulut dan lebih tenang
14.50 komat-kamit, tampak O:
gelisah, tampak mondar - Klien sudah mampu
mandi, tampak mengenali
mengarahkan telinga kearah halusinasinya
tertentu dengan mandiri
- Klien mampu
Kemampuan : melakukan cara
- Klien mampu mengenal menghardik
halusinasinya
halusinasinya
- Klien mampu mengardik
dan menutup telinga dengan mandiri
- Klien mampu minum obat - Klien mampu
secara teratur
mengontrol
- Klien mampu bercakap-
cakap dengan orang lain halusinasinya
dengan cara minum
2. Diagnosa Keperawatan obat secara teratur
Halusinasi Pendengaran 2x/hari dengan
bantuan perawat
3. Tindakan keperawatan: - Klien mampu
SP 4 Halusinasi Pendengaran bercakapcakap
: dengan orang lain
1. Mengontrol halusinasi dengan mandiri
dengan melakukan - Melakukan kegiatan
kegiatan terjadwal terjadwal seperti
menyapu,
4. RTL: membagikan
1. Evaluasi SP1-SP4 makanan dan
merapikan tempat
tidur dengan
motivasi perawat
A:
Halusinasi pendengaran
(-)
P:
- Mengenal
halusinasinya
- Latihan cara
menghardik halusinasi
1x/hari
- Minum obat secara
teratur 2x/hari
- Bercakap-cakap
dengan orang lain
- Melakukan kegiatan
terjadwal 2x/hari
Jumat, 20 1. Data : S:
januari 2023 Tanda dan gejala : tampak Klien mengatakan senang
bicara sendiri, mulut dan lebih tenang
16.30 komat-kamit, tampak O:
gelisah, tampak mondar - Klien sudah mampu
mandi, tampak mengenali
mengarahkan telinga kearah halusinasinya
tertentu dengan mandiri
- Klien mampu
Kemampuan : melakukan cara
- Klien mampu mengenal menghardik
halusinasinya
halusinasinya
- Klien mampu mengardik
dan menutup telinga dengan mandiri
- Klien mampu minum obat - Klien mampu
secara teratur
mengontrol
- Klien mampu bercakap-
cakap dengan orang lain halusinasinya
- Klien mampu mengontrol dengan cara minum
halusinasi dengan
obat secara teratur
melakukan kegiatan
terjadwal seperti mencuci 2x/hari dengan
piring dan merapikan bantuan perawat
tempat tidur - Klien mampu
bercakapcakap
2. Diagnosa Keperawatan
dengan orang lain
Halusinasi Pendengaran
dengan mandiri
- Melakukan kegiatan
3. Tindakan keperawatan:
terjadwal seperti
Evaluasi SP1-SP4
menyapu,
membagikan
4. RTL:
makanan dan
Isolasi Sosial
merapikan tempat
SP 1 :
tidur dengan
1. Jelaskan keuntungan dan
motivasi perawat
kerugian memiliki teman
A:
Halusinasi pendengaran
(-)
P:
- Mengenal
halusinasinya
- Latihan cara
menghardik halusinasi
1x/hari
- Minum obat secara
teratur 2x/hari
- Bercakap-cakap
dengan orang lain
- Melakukan kegiatan
terjadwal 2x/hari
Sabtu, 21 1. Data : S:
januari 2023 Tanda dan gejala : - Klien mengatakan
Ingin menyendiri, murung, senang dan lebih
14.50 kontak mata kurang, tidak tenang
peduli dengan lingkungan
sekitar O:
- Klien mampu
2. Diagnosa Keperawatan menjelaskan
Isolasi Sosial keuntungan
- Klien mampu
3. Tindakan Keperawatan: menjelaskan kerugian
SP 1 Isolasi Sosial : mempunyai teman
2. Jelaskan keuntungan dan dengan motivasi
kerugian memiliki teman perawat
4. RTL : A:
SP 2 Isolasi Sosial :
Isolasi sosial (+)
1. Melatih berkenalan
dengan dua orang atau
P:
lebih
- Menjelaskan
keuntungan dan
kerugian mempunyai
teman
- Latihan berkenalan
dengan 2 orang atau
lebih
Senin, 23 1. Data : S:
januari 2023 Tanda dan gejala : Klien mengatakan
Ingin menyendiri, murung, senang dan lebih
09.40 kontak mata kurang, tidak tenang
peduli dengan lingkungan
sekitar O:
Klien mampu
2. Diagnosa Keperawatan menjelaskan
Isolasi Sosial keuntungan
Klien mampu
3. Tindakan Keperawatan: menjelaskan
SP 2 Isolasi Sosial : kerugian
1. Melatih berkenalan mempunyai teman
dengan dua orang atau dengan motivasi
lebih lebih perawat
4. RTL : Klien mampu
SP 3 Isolasi Sosial : berkenalan dengan 2
1. Melatih bercakap-cakap orang dengan
sambal melakukan motivasi perawat
kegiatan harian Klien mampu
menyebutkan nama
dan berkomunikasi
dengan orang lain
A:
Isolasi sosial (+)
P:
- Menjelaskan
keuntungan dan
kerugian
mempunyai teman
- Latihan berkenalan
dengan 2 orang atau
lebih
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A & Akemat (2016). Keperawatan jiwa : terapi Aktivitas kelompok. Ed.2.
EGC
Sutejo. (2017). Keperawatan Kesehatan Jiwa Prinsip dan Praktik Asuhan Keperawatan
Jiwa. Yogyakarta : Pustaka Baru Press
Pardede, J. A. (2020). Beban keluarga berhubungan dengan koping saat merawat pasien
halusinasi. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(4), 445–452.
https://doi.org/10.32584/jikj.v3i4.671
Pardede, J. A., Wulandari, Y., & (2020). Aplikasi Terapi Generalis Pada Penderita
Skizofrenia Dengan Masalah Halusinasi Pendengaran. Jurnal Keperawatan, Riskesdes
2018, 1–49.
Pardede, J. A. & Syahdi, D., (2022). Penerapan Strategi Pelaksanaan (SP) 1-4 Dengan
Masalah Halusinasi Pada Penderita Skizofrenia: Studi Kasus.
Amelia, D. R., & Anwar, Z. (2013). Relaps pada pasien skizofrenia. Jurnal Ilmiah
Psikologi Terapan, 1(1), 53-65.
SAHPUTRA, A. (2021). Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. s Dengan Risiko Perilaku
Kekerasan.
Pangaribuan, N., Manurung, S., Amazihono, V., & Waruwu, Y. D. (2022). Manajemen
Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah Risiko Perilaku Kekerasan Pada Penderita
Skiozfrenia: Studi Kasus.
Novia, N. (2022). Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. A Dengan Risiko
Perilaku Kekerasan: Studi Kasus.
Ginting, A. A., Winranto, A., Natasha, D. C., & Surbakti, D. I. S. (2022). Penerapan
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. A Dengan Masalah Risiko Perilaku Kekerasan
Pendekatan Strategi Pelaksanaan.