I. JUDUL PENELITIAN
SULAWESI - SELATAN
SELATAN
III. PENGDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
satu dari empat orang di dunia mengalami masalah mental, dan masalah gangguan
kesehatan jiwa yang ada di seluruh dunia sudah menjadi maslah yang serius.
Dimana terdapat sekitar 35 juta orang terken depresi, 60 juta terkena bipolar 21
menyatakan jumlah gangguan jiwa di Indonesia mencapai angka 2,5 juta dari
150 juta populasi orang dewasa di Indonesia, dan terdapat 1,74 juta orang
1
menyatakan sekitar 70% halusinasi yang di alami oleh pasien gangguan jiwa
seiring dengan kemajuan kehiduan masyarakat . hampir 400 juta penduduk dunia
gangguan jiwa berat atau kronis, ssat ini di perkirakan 26 juta orang di dunia akan
Data yang di peroleh dari RSKD provinsi Sulawesi- selatan, pasien yang
menderita halusinasi pada tahun 2015 sebanyak 8.237 orang,pada tahun 2016
salah atau respon yang salah terhadap stimulasi sensorik. Suatu penyimpangan
lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva
2
Tidur merupakan kebutuhan setiap manusia. Karena kualitas tidur yang
baik berperan penting untuk kesehatan dan kesejahteran seseorang, selain kualitas
tidur yang buruk akan mendatangkan dampak yang negatif untuk tubuh
seseorang
bahwa kurang tidur merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat, dengan
prevalensi gangguan tidur tidur laki laki 35,5% dan perempuan 34,85)
sederhana. Seratus tiga belas (49,1%) pelajar memiliki aktivitas fisik yang cukup.
Sementara itu, 57% pelajar memiliki kualitas tidur yang cukup baik. Analisis
regresi menunjukan bahwa aktivitas fisik yang cuku meningkatkan odds kualitas
tidur yang baik sekitar 2,5 kali lebih besar. Aktivitas fisik berhubungan positif
bahwa hasil ny. T melakukan teknik menghardik dengan meminta ny. T untuk
dengan benar.
3
B. Rumusan Masalah
masalah sebagai berikut “apakah ada Hubungan kualitas tidur dengan gejala
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
memberi sumbangan ilmu serta merupakan salah satu bahan bacaan bagi
peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Institusi
terkait sebagai salah satu sumber informasi, bahan bacaan dan masukan serta
3. Manfaat Praktis
Sulawesi – selatan
4
IV. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
susilaningsih et 2019
persepsi yang salah atau respon yang slah satu terhadap stimulasi
sendiri, tertawa sendiri, menarik diri orang lain, tidak dapat membedakan
(dellazizzo et al.2018)
5
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa pada individu yang
a. Pendengaran
b. Penglihatan
c. Penghidung
d. Pengecapan
Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses sehingga
6
e. Perabaan
jelas. Rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati dan orang
3. Etiologi
a. Biologis
otopsi (post-mortem).
b. Psikologis
respon dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang
7
dapat mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau
c. Sosial budaya
menakutkan.
8
halusinasinya,seolah olah ia merupakan tempat untuk memenuhi
kebutuhn akan interaksi sosisl, kontrol diri, dan harga diri yang tidak di
e. Diam.
dan realisasi.
9
k. Lebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Halusinasinya
n. Berkeringat banyak.
o. Tremor.
s. Kegiatan fisik yang merefleksikan isi Halusinasi seperti amuk dan agitasi.
t. Menarik diri.
adalah;
c. Menarik diri, sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulus
10
Manusia dan bagaimna efek ini terjadi melalui perubahan aktifitas neural
1. Definisi
memiliki kualitas tidur yang baik. Kualitas tidur buruk yang berkepanjangan
memori seseorang dimana pada fase tidur REM terjadi proses plastisitas otak
transmisi sinaps dan long term potentiantion (LTP) dari hipokampus dan
11
pemahaman.Seseorang dengan gangguan memori kerja mengalami kesulitan
mengingat informasi yang baru saja diterima dan sering lupa akan kegiatan
yang sedang mereka lakukan atau kegiatan yang akan mereka kerjakan. Hal
gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak,
manusia karena gangguan pada silkus tidur dapat berdampak serius pada
kesehatan (Lemma 2012) pola tidur yang buruk dapat berakibat kepada
aktifitas sehari hari, rasa lelah, lemah, penurunan daya tahan tubuh (potter &
masyarakat, dengan prevalensi gangguan tidur tidur laki laki 35,5% dan
perempuan 34,85)
12
Gangguan tidur merupakan suatu kumpulan kondisi yang dicirikan
individu.
faktor antara lain status kesehatan, lingkungan tidur, tingkat stress, umur,
a. Tanda fisik yaitu akibat kekurangan tidur antara lain, ekspresi wajah
b. Tanda tanda psikologis antara lain: menarik diri, apatis, merasa tidak
a. Status kesehatan misalnya sakit gigi/sakit kepala, hal ini akan membuat
b. Penyakit fisik
c. fisiologis,
d. psikologis,
b. Obat-obatan
c. Gaya hidup
13
d. Stress emosional
lebih cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur gelombang lambatnya
sistem jantung, pembuluh darah dan berat badan, serta merupakan faktor
g. Umur
h. Alkohol
i. Nutrisi
bagi diri dimana diri terbebas dari tekanan yang berkaitan dengan
14
membuat diri menjadi tenang, sehingga mudah untuk tertidur dan
Tebel
Sintesa Penelitian
No Judul penelitian Jenis Populasi dan sampel Hasil
penelitian
1 Kuantitatif siswa-siswi SMAN 9
HUBUNGAN Manado dengan Terdapat hubungan
ANTARA jumlah sampel antara aktivitas fisik
AKTIVITAS FISIK sebanyak 230 dengan kualitas tidur
DENGAN responden pada remaja di SMA
KUALITAS Negeri 9 Manado
TIDUR PADA
REMAJA DI SMA
NEGERI 9
MANADO
2 PENERAPAN deskriptif Sekitar 70% halusinasi Hasil: Ny.T melakukan
STRATEGI yang dialami adalah teknik menghardik
PELAKSANAAN: halusinasi dengan meminta Ny.T
TEKNIK pendengaran, 20% untuk
MENGHARDIK halusinasi penglihatan, mendemonstrasikannya.
PADA NY.T dan 10% adalah Ny.T mampu
DENGAN halusinasi penghidu, mendemonstrasikan
MASALAH pengecapan dan dengan benar.
HALUSINASI perabaan. Kemudian penulis
PENDENGARAN memberi reinforcement
dengan mengacungkan
jempol dan mengatakan
“bagus sekali Bu, Bu.T
sudah bisa melakukan
teknik menghardik
dengan benar”.
V. KERANGKA KONSEP
lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva
15
merah, mata perih,perhatikan terpecah pecah,sakit kepala dan sering menguap
atau mengantuk
GEJALA
KUALITAS TIDUR
HALUSINASI
PENDENGARAN
Keterangan:
: Variable Independen
: Variable Dependen
1. Kualitas Tidur
a. Definisi Operasional
tidurnya.
b. Kriteria Obejektif
16
2. Gejala Halusinasi Pendengaran
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
Tidak bertambah:
Bertambah ;
D. Hipotensi Penelitian
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi
Sulawesi Selatan.
2. Waktu
17
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
selatan
simple random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Cara ini dilakukan
sampling
Dengan Rumus :
N
𝑛 = 1+N (d)2
Keterangan :
n = Besar Sample
18
N = Jumlah Populasi
D. Pengumpulan Data
a. Data primer
wawacara secara langsung dan dapat dilakukan apabila ingin tahu hal hal dari
selatan
b. Data sekunder
Data yang di peroleh dari evaluasi dan pelaporan dari rumah sakit
E. Pengolahan Data
1. Selecting
2. Editing
Editing dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah didi,
3. Coding
19
4. Tabulating
5. Alaysis
F. Analisis Data
data program SPSS data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah univariat.
G. Penkajian Data
H. Etika Penelitian
pihat lain dengan mengajukan permohonan izin kepada instansi tempat penelitian
dalam hal ini rumah sakit khusus daerah provinsi sul sel mendapatkan
meliputi :
diteliti dan memenuhi kriteria inklusi dan dosertakan judul penelitian dan
manfaat penelitian
20
2. Tanpa Nama (Anomity)
3. Kerahasiaan (confidentiality)
21