Anda di halaman 1dari 2

Nama: Rizkia Cantika Rakhmawati

Prodi/Kelas: S1 Keperawatan/2B

NIM: 1811102411161

1. Interaksi Farmakodinamik pada:

-Buah (Eritromisin dan Buah Anggur)


Simvastatin jika dikonsumsi bersama jus buah anggur dapat meningkatkan terjadinya efek
samping akibat terjadinya peningkatan kadar obat dalam tubuh (toksik).

-Makanan (fenelsin dan Keju)


Fenomena hipertensi ditemu-kan pada orang yang diobati dengan penghambat monoamin
oksidase (MAOI), seperti fenelsin, setelah memakan makanan yang banyak mengandung
tiramin, seperti keju, atau produk fermentasi. Tiramin adalah senyawa prekursor yang bekerja
melepaskan noradrenalin yang menyebabkan vasokonstriksi, sehing-ga menyebabkan
hipertensi. Tiramin dimetabolisis oleh MAO yang secara normal terdapat pada dinding usus
maupun di hati. Adanya enzim ini di dinding usus, menyebabkan absorbsi tiramin berkurang
sehingga perang-sangan pelepasan noradrenalin juga berkurang dan hipertensi tidak terjadi.
Namun dengan adanya MAOI maka tiramin yang terabsorbsi menjadi banyak sehingga memicu
pelepasan noradrenalin yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya hipertensi.

-Minuman (amoksilin dan Minuman Susu)


Meminum Amoksilin dan Susu secara bersamaan dapat mengurangi efektivitas obat dan
mempunyai sifat dapat menghambat absorbsi zat zat aktif tertentu terutama antibiotika. jika
obat kurang diabsorbsi, berarti daya khasiat atau kemanjurannya juga akan berkurang, sehingga
penyembuhan mungkin tidak akan tercapai. jangan minum bersamaan atau berdekatan
waktunya dengan minum susu. Sebaiknya tunggu sekitar dua jam setelah atau sebelum minum
antibiotika, agar penyerpan obatantibiotika tersebut di saluran pencernaan tidak terganggu.
(Antagonis).
2. Interaksi Farmakokinetik

-Absorbsi (Antikolinergik dan Parasetamol)


Motilitas saluran cerna
Antikolinergik yang diberikan bersamaan dengan Parasetamol dapat memperlambat
parasetamol. Karena pemberian obat-obat yang dapat mempengaruhi motilitas saluan cerna
dapat mempegaruhi absorpsi obat lain yang diminum bersamaan.

-Distribusi (Klorpropamid dan Fenilbutazon)


Pemberian klorpropamid dengan fenilbutazon, akan meningkatkan distribusi klorpropamid.

-Metabolisme (S-warfarin dan Fenilbutazon)


Hambatan Metabolisme
Pemberian S-warfarin bersamaan dengan fenilbutazon dapat menyebabkan mengkitnya kadar
Swarfarin dan terjadi pendarahan.

-Ekskresi (Pseudoefedrin dan Ammonium klorida)


Perubahan pH Urin
Pemberian Pseudoefedrin (obat basa lemah) diberikan bersamaan Ammonium klorida maka
akan meningkatkan ekskersi Pseudoefedrin. Terjadi Ammonium klorida akan mengasamkan urin
sehingga terjadi peningkatan ionisasi pseudorfedrin dan eliminasi dari Pseudoefedrin juga
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai