Anda di halaman 1dari 21

INTERAKSI OBAT

DENGAN MAKANAN
KELOMPOK V
Marisa Crisantya
Andi Syifa Sabilah Yajis
Bertha Karunia Okthafiani Duppa
Sri Ayu Ulandari
Wais AL-Qurni
Baharudding
Hasniar
Linda Permatasari
INTERAKSI TETRASIKLIN DAN SUSU
- Interaksi tetrasiklin dan susu berada pada fase absorpsi obat
- Pemakaian tetrasiklin Bersama-sama dengan susu atau makanan
mengandung ion kalsium,m magnesium, atau ion besi dapat
mengurangi absorpsi karena pembentukan khelat yang tak larut.
Susu menurunkan absorpsi tetrasiklin sebesar 65%, penelitian ini
menjelaskan mengenai efek kampo yang mengandung kalsium,
magnesium dan alumunium terhadap tetrasiklin ternyata dapat
menurunkan nilai AUC (30%) dan Cmaks (28%).
- Signifikan : moderat
- Solusi : mengomsumsi susu dalam waktu 2 jam sebelum atau
setelah mengomsumsi tetrasiklin
Obat antihipertensi (captopril dan lisinopril) dan
pisang
- Interaksi obat antihipertensi berada pada fase absorpsi obat
- Obat captopril dan lisinopril merupakan obat antihipertensi golongan
ACE inhibitor, obat ACE inhibitor yang dikomsumsi bersamaan
dengan suplemen tinggi kalium dapat meningkatkan kadar kalium di
dalam darah. Mekanisme kerja obat ini yaitu meningkatkan kadar
kalium dalam darah. Jika dikomsumsi bersamaan dengan pisang,
efeknya bisa terjadi hiperkalemia. Dengan tingginya kadar kalium
dalam darah akan berefek pada kerja jantung dan beresiko terhadap
seseorang yang memiliki Riwayat hipertensi.
- Signifikan : moderat
- Solusi : mengomsumsi pisang dalam waktu 2 jam sebelum atau
setelah mengomsumsi obat antihipertensi
jus buah durian dan paracetamol
- Interaksi jus buah durian dan paracetamol berada pada fase absorpsi
- Jus buah durian mempengaruhi kinetika absorpsi paracetamol
dengan menurunkan nilai parameter Ka (Kinetika absorpsi),
meningkatkan Tmax (waktu kadar puncak dalam plasma) dan
menurunkan Cmax (kadar puncak dalam plasma) paracetamol.
- Dapat disebabkan pula oleh pengaruh senyawa yang terkandung di
dalam durian yaitu senyawa alcohol. Alcohol dikeketahui dapat
menginduksi sitokrom p450 yang merupakan enzim pemetabolisme
paracetamol berlangsung lebih cepat sehingga meningkatkan
bioavailabilitasnya.
- Signifikan : moderat
- Solusi : tidak disarankan mengkomsumsi durian dengan obat
paracetamol pada waktu yang berdekatan.
Biotin (VIT B7) dan Putih Telur
• Interaksi Biotin dan Putih telur

• Putih telur mengandung senyawa avidin yang dapat mengikat biotin

secara irriversible, maka pasien yang terlalu banyak mengkonsumsi

putih telur juga dapat mengalami difisiensi biotin yang dapat

menyebabkan kerontokkan rambut dan otot lemah.

• Signifikan: Minor

• Solusi : memberi jarak waktu saat mengkonsumsi biotin dan telur


SIMETIDIN DAN BUAH PEPAYA

-Interaksi simetidin dan buah pepaya pada fase absorpsi obat


-Jus buah pepaya dapat mempengaruhi profil farmakokinetik
simetidindengan menurunkan parameter absorpsi, dan parameter
eliminasi serta meningkatkan parameter metabolism dari simetidin ,
Penurunan dari kecepatan absorbsi menyebabkan peningkatan
dariwaktu paro absorbsi (t1⁄2ab) yang berartibahwa waktu yang
dibutuhkan obat untukterabsorbsi dan menjadi separuhnya adalah
lebih lama.
-Signifikan : Moderat
-Solusi : Mengomsumsi buah papaya dalam waktu 2 jam sebelum
atau setelah mengomsumsi obat simetidin
Levodopa dan alokasi, ubi rambat dan hati

• Interaksi terjadi pada fase metabolisme


• Levodopa oral yg dikonsumsi secara umum hanya 5% yg
terbiotranformasi menjadi dopamin di otak, mengkonsumsi
levodopa bersamaan atau berdekatan dengan mengkonsumsi
makanan diatas dapat menurunkan bahkan menghilangkan efek dari
levodopa dikarenakan makanan tersebut mengandung piridoksin yg
merupakan co enzim yg bersifat katalisator sehingga mempercepat
biotransformasi levodopa sebelum sampai di otak
• Signifikan: Major
• Solusi : hindari makanan tersebut saat mengkonsumsi levodopa
PARACETAMOL DAN BUAH

-Interaksi paracetamol
MANGGIS dan buah mangis pada fase absorpsi obat
-Jus buah manggis dapat mempengaruhi profil farmakokinetik
parasetamol dengan menurunkan proses metabolisme dan
menurunkan proses eliminasi dari parasetamol. Adanya pemberian
jus buah manggis bersamaan dengan parasetamol diduga
menyebabkan kecepatan pengosongan lambung menjadi lebih lama.
Sehingga parasetamol lebih lama diabsorpsi. Hal ini mengakibatkan
obat lebih lama terdistribusi sehingga waktu tinggal obat untuk
diabsorpsi menjadi meningkat yang ditunjukkan oleh meningkatnya
waktu paro absorpsi.
-Signifikan : Moderat
-Solusi : Mengomsumsi buah manggis dalam waktu 2 jam sebelum
atau setelah mengomsumsi obat paracetamol.
PARACETAMOL DAN BUAH

MANGGIS
•Interaksi sulfamezatin dan buah pisang pada fase absorpsi obat
•Interaksi obat yang terjadi dapat menaikkan atau menurunkan kadar obat dalam darah. Interaksi
dapat terjadi pada fase absorpsi, distribusi, biotransformasi ( metabolisme ) dan ekskresi. Interaksi
pada proses absorpsi dapat terjadi akibat perubahan pH, perpanjangan atau pengurangan waktu
tinggal dalam saluran cerna atau akibat pembentukan kompleks. Interaksi pada proses distribusi
terjadi jika kedua senyawa yang diberikan mengalami persaingan dalam ikatan dengan protein
plasma. Pemberian  sulfamezatin dengan pisang ambon bersamaan dan 1 jam sebelum pemberian
sulfamezatin dapat mengalami peningkatan secara signifikan
•Signifikan : moderat
•Pemberian pisang ambon ( bersamaan dan 1 jam sebelum pemberian sulfamezatin )

mempengaruhi bioavailabilitas sulfamezatin.


Simetidin dan minuman beralkohol
• Interaksi terjadi pada fase absorbsi
• Mengkonsumsi simetidin bersamaan dengan minuman minuman beralkohol dapat menyebabkan efek alkohol
yang diperkuat, dimana simetidin dapat meningkatkan absorbsi alkohol di usus, sehingga kemungkinan
terjadinya hang over atau blank space meningkat.
• Signifikan : moderate
• Solusi : hindari pengkonsumsian alkohol bersamaan dengan simetidin
Asetosal dan Jus asam jawa
-Interaksi Asetosal dan jus asam jawa pada fase absorpsi obat
- Asam jawa adalah sejenis buah yang masam rasanya, asam jawa
mengandung asam, yang mana asetosal juga memiliki sifat asam lemah.
Hal ini menyebabkan obat sulit terion sehingga obat yang masuk ke dalam
tubuh besar dan kemungkinan yang diabsorbsi juga besar. Asetosal apabila
dikonsumsi bersama dengan minuman asam jawa akan menyebabkan
absorbsi asetosal meningkat
-Signifikan : moderat
-Solusi : mengomsumsi asam jawa dalam 1 jam sebelum atau setelah
mengomsumsi asetosal
Sefaleksin dan daun seledri
-Interaksi sefaleksin dan daun seledri pada fase absorpsi obat
- air perasan seledri menurunkan curah jantung, yang menyebabkan klirens renal
menurun
sehingga AUC meningkat, air daun seledri menyebabkan penurunan tahanan pembuluh
darah resistens, ada pengaruh hip.otensif pada hewan kucing. Mekanismekerja air daun
seledri mampu menurunkan tekanan darah tinggi, karena melebarnya pembuluh darah.
Seledri mengandung senyawa apiin, suatu senyawa kimia yang memerlukan uji ulang,
akan kebenaran tentang senyawa yang menyebabkan
pembuluh darah kucing percobaan jadi melebar. Atau mungkin juga adanya substansi
lain yang terkandung dalam daun seledri.
-Signifikan : moderat
-Solusi : mengomsumsi daun seledri dalam waktu 2 jam sebelum atau setelah
mengomsumsi sefaleksin
Tetrasiklin dan jambu biji
-Interaksi tetrasiklin dan jambu biji pada fase absorpsi obat
- pemberian jus jambu biji dan tetrasiklin AUC tetrasiklin mengalami penurunan
yang sangat kecil. Tetrasiklin dapat membentuk kompleks tak-larut dengan sediaan
besi,alumunium, magnesium dan kalsium, sehingga resorpsinya dari usus gagal
Kampo yang mengandung kalsium, magnesium dan aluminium dapat menurunkan
absorpsi tetrasiklin Berbagai jenis garam besi
dapat merubah Cmaksdan AUC tetrasiklin
-Signifikan : moderat
-Solusi : Jus jambu biji yang diberikan satu jam sebelum dan bersamaan dengan
tetrasiklin
Cefadroxil dengan buah pisang dan susu
-Interaksi cefadroxil dengan buah pisang dan susu pada fase
absorpsi obat
-Pemberian antibiotik bersama dengan produk susu dapat
menyebabkan penurunan efektivitas dan penyerapan
antibiotik serta pemberian antibiotik dengan asupan makanan
dapat memengaruhi efektivitas antibiotik. Susu dan pisang
dapat memengaruhi efektivitas antibiotik. Hindari pemberian
antibiotik dengan produk susu yang kaya sumber ion
divalent, seperti kalsium dan magnesium yang kompleks
dengan beberapa antibiotik dan menghambat absorsi obat
tersebut
-Signifikan : Moderat
-Solusi : Kurangi mengkonsumsi makanan tinggi protein
Captopril dan buah pisang
-Interaksi captopril dan buah pisang pada fase absorpsi obat
-Penggunaan obat antihipertensi seperti captopril dan lisinopril
yang diberikan bersamaan dengan pisang belum dapat
menimbulkan interaksi obat dan makanan. Rerata kadar kalium
serum tikus baik setelah diberi captopril maupun lisinopril
bersamaan dengan pisang menjadi lebih rendah dibandingkan
dengan kontrol normal. Kemungkinan terjadinya interaksi
makanan dan obat dikaitkan dengan jumlah makanan yang
dimakan, varietas buah, jenis buah, waktu makan antara makanan
dan obat serta polimorfisme genetik dalam enzim/transporter
obat
-Signifikan : Moderat
-Solusi : Mengomsumsi buah pisang dalam waktu 2 jam sebelum
atau setelah mengomsumsi obat captopril
Rifampisin dan brokoli
-Interaksi rifampisin dan brokoli pada fase absorpsi obat
- Percepatan eliminasi akibat brokoli terhadap rifampisin ini
sejalan dengan laporan Gibson dan Skett (1986) bahwa
senyawa indol dalam brokoli adalah merupakan salah satu
induktor enzim biotransformasi obat. Penelitian Sari (1999)
memperkuat fenomena ini, dimana klirens total kinidin naik
setelah praperlakuan brokoli sekali sehari selama 4 hari pada
kelinci. Perhatian yang lebih serius perlu ditingkatkan dalam
hal penggunaan secara bersama antara makanan dan obat-
obatan
- -Signifikan : moderat
- solusi : perubahan profil farmakokinetika rifampisiin tidak
terjadi jika brokoli diberikan dalam dosis tunggal sebesar 23,43
g/kg bb satu jam sebelum pemberian rifampisin
Susu dan fluorokuinolon
-Interaksi captopril dan buah pisang pada fase absorpsi obat
-Penggunaan obat antihipertensi seperti captopril dan lisinopril yang
diberikan bersamaan dengan pisang belum dapat menimbulkan
interaksi obat dan makanan. Rerata kadar kalium serum tikus baik
setelah diberi captopril maupun lisinopril bersamaan dengan pisang
menjadi lebih rendah dibandingkan dengan kontrol normal.
Kemungkinan terjadinya interaksi makanan dan obat dikaitkan
dengan jumlah makanan yang dimakan, varietas buah, jenis buah,
waktu makan antara makanan dan obat serta polimorfisme genetik
dalam enzim/transporter obat
-Signifikan : Moderat
-Solusi : Mengomsumsi buah pisang dalam waktu 2 jam sebelum
atau setelah mengomsumsi obat captopril
kafein – kardiotoksisitas
- Interaksi terjadi pada Fase Absorbsi
- Seperti methylxanthines lainnya, kafein pada dosis tinggi dapat dikaitkan
dengan efek inotropik dan kronotropik positif pada jantung. Kafein juga
dapat menghasilkan peningkatan resistensi pembuluh darah sistemik, yang
mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Terapi dengan produk yang
mengandung kafein harus diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan
penyakit jantung berat, hipertensi, hipertiroidisme, atau cedera miokard
akut.
- Signifikan : Moderat
- Solusi : menghindari kafein pada pasien dengan gejala aritmia jantung
dan/atau palpitasi dan selama beberapa hari pertama hingga minggu setelah
Ciprofloxacin dengan kafein
 Interaksi Ciprofloxacin dengan kafein dari teh berada pada fase metabolisme
 Ciprofloxacin dapat menghambat enzim metabolisme caffein sehingga
menyebabkan kadar kaffein dalam plasma meningkan dan meningkankan
resiko timbulnya efek samping caffein seperti timbulnya sakit kepala,
gemetar dan insomnia pada pasien. Hal ini terjadi karena minuman yang
mengandung kaffein yang di komsumsi masih dalam jumlah sedikit
sehingga tidak menimbulkan efek yang signifikan terhadap kondisi klinis
pasien. Pada sukarelawan sehat, Ciprofloxacin (250 hingga 750 mg dua kali
sehari) meningkatkan AUC dan waktu paruh eliminasi kafein sebesar 50%
hingga lebih dari 100%, dan mengurangi pembersihannya sebesar 30%
hingga 50%.
 Signifikan : moderat
 Solusi : Pasien yang menggunakan produk yang mengandung kafein harus
diberitahu bahwa peningkatan efek samping seperti sakit kepala, tremor,
gelisah, gugup, insomnia, takikardia, dan peningkatan tekanan darah dapat
terjadi selama pemberian bersama dengan ciprofloxacin
Acetaminofen dengan Alkohol
 Interaksi Acetaminofen dengan Alkohol berada pada fase metabolisme
 Konsumsi alkohol yang berlebihan dan kronis dapat meningkatkan risiko hepatotoksisitas yang
diinduksi asetaminofen, yang telah mencakup kasus hepatitis fatal yang jarang terjadi dan kegagalan
hati yang nyata yang memerlukan transplantasi hati. Mekanisme yang diusulkan adalah induksi enzim
mikrosomal hati selama penggunaan alkohol kronis, yang dapat mengakibatkan percepatan
metabolisme asetaminofen dan peningkatan produksi metabolit berpotensi hepatotoksik.Pada penderita
yang menyalahgunakan alkohol kronis akan mengalami peningkatan reticulum endoplasma halus yang
memproduksi microsomal ethanol oxidizing system (MEOS). Peningkatan aktivitas MEOS ini
melibatkan peningkatan enzim sitokrom P450 khususnya CYP2E1, Sehingga penggunaan
asetaminofen dosis terapi pun, akan menjadi toksik baginya.
 Signifikan : Major
 Solusi : Secara umum, pecandu alkohol kronis harus menghindari penggunaan acetaminophen secara
teratur atau berlebihan. Terapi analgesik/antipiretik alternatif mungkin tepat pada pasien yang
mengonsumsi tiga atau lebih minuman beralkohol per hari. Namun, jika acetaminophen digunakan,
pasien ini harus diingatkan untuk tidak melebihi dosis yang dianjurkan (maksimum 4 g/hari pada orang
dewasa)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai