Disusun Oleh
NIM : 1911102415135
Kelas Mata Kuliah :A
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2020/2021
INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN
Interaksi obat dengan makanan adalah adanya efek toksik atau efek yang
tidak diinginkan dari suatu obat atau penurunan efektivitas obat karena adanya
percampuran dengan zat yang ada dalam makanan. Ada obat yang
penyerapannya lebih baik dan lebih cepat dan ada obat yang penyerapannya lebih
lambat dan lebih jelek bila ada makanan, tanpa makanan atau bersama-sama
makanan. Demikian pula jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi akan
berpengaruh terhadap penyerapan obat dalam tubuh. Setelah obat diserap oleh
tubuh, barulah obat bekerja di dalam tubuh sesuai dengan fungsinya masing-
masing.
Interaksi obat dengan makanan dan minuman dapat berdampak obat tidak
bekerja dengan semestinya, menyebabkan efek samping atau sebaliknya obat
lebih efektif bekerja. Karena itu aturan pakai obat berbeda-beda. Ada baiknya
kita mengetahui kapan waktu terbaik kita minum obat? dan obat apa yang
berinteraksi dengan makanan? agar obat yang kita minum dapat optimal
membantu pemulihan kesehatan kita.
Tipe
Obat Efek interaksi Rekomendasi
nutrien
Penurunan absorpsi azitromisin
yang mengurangi ketersediaan Beri jarak antara waktu minum
Azitromisin
Makanan hayati sebesar 43% dan obat dengan nutrien sedikitnya
(Zithromax)
konsentrasi maksimum sebesar 2 jam
52%
Minum obat pada sat perut
Dapat menurunkan absorpsi kosong atau secara konsisten
Captopril Makanan
captopril pada waktu yang sama setiap
hari
Beri jarak antara waktu minum
Penurunan absorpsi eritromisin
Eritromisin Makanan obat dengan nutrien sedikitnya
basa atau stearat
2 jam
Penurunan absorpsi
Beri jarak antara waktu minum
Besi, fluorokuinolon karena
Fluorokuinolon obat dengan nutrien sedikitnya
Mg++ kompleksasi dengan kation
2 jam
divalen
Dapat menunda dan menurunkan
Isoniazid Makanan
absorpsi isoniazid
Hindari makanan kaya protein
Inhibitor MAO
dan tiamin, termasuk makanan
(monoamin Makanan Krisis hipertensi
yang disimpan, difermentasi,
oksidase)
diasamkan, an diasapkan
Beri jarak antara waktu minum
Penisilin oral Makanan Penurunan absorpsi penisilin obat dengan nutrien sedikitnya
2 jam
Beri jarak antara waktu minum
Zidovudin
Makanan Penurunan konsentrasi zidovudin obat dengan nutrien sedikitnya
(Retrovir)
2 jam
Penurunan efek sukralfat,
Minum obat 1-2 jam sebelum
Sukralfat Makanan pengikatan sukralfat dengan
makan
komponen protein makanan
Produk Penurunan absorpsi tetrasiklin Beri jarak antara waktu minum
Tetrasiklin
susu atau sebagai hasil kelatisasi obat dengan nutrien sedikitnya
besi 2 jam
Teofilin lepas
berkala
Makanan Kecepatan absorpsi dapat Hindari pemberian obat
(Theo-Dur
kaya dipengaruhi, menyebabkan bersama makanan kaya lemak
Sprinkle,
lemak peningkatan konsentrasi teofilin atau obat 1 jam sebelum makan
Theo-24,
Uniphyl)
Makanan Pertahankan diet seimbang
kaya Vitamin K dapat mengantagonis tanpa asupan mendadak
Warfarin
vitamin efek warfarin sejumlah besar makanan yang
K kaya vitamin K
Tabel 4
Obat Interaksi
Amlodipin (Norvasc) Ya
Felodipin (Plendil) Ya
Nifedipin (Procardia) Ya
Nimodopin (Nimotap) Ya
Nisoldipin (Sular) Ya
Atorvastatin (Lipitor) Ya
Servastatin (Baycol) Ya
Lovastatin (Mevacor) Ya
Simvastatin (Zocor) Ya
Lain-lain
Sildenafil (Viagra) Ya
Diazepam (Valium) Ya
Busdipron (Buspar) Ya
Kuinidin Tidak
Prednison Tidak
Kuinin Tidak
Alopurinol Lidokain
Amfoterisin B Meprobamat
Amilokain Metiltiourasil
Benzokain Metronidazol
Captopril Nifedipin
Korfibrat Fenindion
Diltiazem Fenitoin
Dinitoferol Probukol
5-Fluorourasil Sulfasazalin
Makanan kaya tiramin yang Makanan yang harus diperhatikan Makanan rendah tiramin
Bubuk kari
Telur rebus
Coca cola
Biskuit
Keju cottage
Krim keju
DAFTAR PUSTAKA
Katzug, R-Bertram G., (1989). Farmakologi Dasar dan Klinik edisi 3. Jakarta: EGC.
Lullmann, Heinz; et al, (2000). Color Atlas of Pharmacology 2nd edition, New York:
Thieme Stuttgart
Stringer L, Jonet. (2008). Konsep Dasar Farmakologi Untuk Mahasiswa. Jakarta: ECG
Sukandar, E.Y.; R. Andrajati; J.I Sigit; I.K. Adnyana; A.P. Setiadi; dan Kusnandar.
(2009). ISO
Tjay, Tan Hoan. (2007). Obat-Obat Penting. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.