Anda di halaman 1dari 15

FARMASETIKA LANJUTAN

“ Interaksi Obat Dengan Makanan “

Disusun Oleh

Nama : Maria Jessica Valent Santoso

NIM : 1911102415135
Kelas Mata Kuliah :A

Dosen Pengampu : Dwi Lestari, S. Farm., M.Si., Apt

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2020/2021
INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN

Interaksi obat dengan makanan adalah adanya efek toksik atau efek yang
tidak diinginkan dari suatu obat atau penurunan efektivitas obat karena adanya
percampuran dengan zat yang ada dalam makanan. Ada obat yang
penyerapannya lebih baik dan lebih cepat dan ada obat yang penyerapannya lebih
lambat dan lebih jelek bila ada makanan, tanpa makanan atau bersama-sama
makanan. Demikian pula jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi akan
berpengaruh terhadap penyerapan obat dalam tubuh. Setelah obat diserap oleh
tubuh, barulah obat bekerja di dalam tubuh sesuai dengan fungsinya masing-
masing.

Interaksi obat dengan makanan dan minuman dapat berdampak obat tidak
bekerja dengan semestinya, menyebabkan efek samping atau sebaliknya obat
lebih efektif bekerja. Karena itu aturan pakai obat berbeda-beda. Ada baiknya
kita mengetahui kapan waktu terbaik kita minum obat? dan obat apa yang
berinteraksi dengan makanan? agar obat yang kita minum dapat optimal
membantu pemulihan kesehatan kita.

Obat-obat penghilang sakit/penurun demam yang istilah medisnya disebut


analgetik, contoh yang paling populer adalah parasetamol. Obat ini terbaik
diberikan dalam keadaan perut kosong karena makanan akan memperlambat
penyerapan obat. Jangan minum alkohol bila sedang mengkonsumsi obat ini
karena dapat berdampak terhadap kerusakan hati atau pendarahan pada saluran
cerna. Obat anti alergi, seperti cetiridin, loratadin, CTM juga sebaiknya diminum
dalam keadaan perut kosong. Efek samping obat ini menyebabkan kantuk yang
mengurangi kewaspadaan. Sehingga sangat berbahaya jika minum obat ini
berbarengan dengan minum alkohol, karena akan memperparah efek samping
tersebut.

Minum teh/kopi dapat mengurangi rasa kantuk. Jangan minum antibiotik


tetracyclin bersama-sama dengan susu. Susu mengandung kalsium yang dapat
membentuk suatu kesatuan dengan tetracyclin sehingga sulit untuk dapat diserap
oleh tubuh. Obat asma seperti golongan teofilin, albuterol dan ephinephrine bila
berinteraksi dengan makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi dapat
meningkatkan jumlah teofilin dalam darah, tetapi dengan makanan yang memiliki
karbohidrat tinggi dapat menurunkan kadar teofilin dalam tubuh. Hindari pula
minum teh atau kopi bersama-sama dengan obat ini, karena keduanya sama-sama
akan memacu susunan saraf pusat. Minum obat ini bersama alkohol akan
meningkatkan efek samping seperti mual, muntah, dan sakit kepala.
Obat warfarin adalah obat untuk mengencerkan darah. Vitamin E dan
bawang juga membantu pengenceran darah. Sehingga bila mereka dikonsumsi
bersama dampaknya terhadap pengenceran darah akan berlebih yang tentu saja
berbahaya. Tetapi sebaiknya pasien yang mengkonsumsi obat ini juga makan
sayuran brokoli dan bayam secara teratur dengan jumlah secukupnya (tidak
berlebih), karena sayur tersebut membantu pembentukan clot darah sehingga
membantu mengembalikan efek warfarin.

Makanan/minuman yang mengandung tiramin seperti alkohol, keju dan


daging olahan tidak boleh dikonsumsi bersama-sama dengan obat antidepresan,
karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Sebenarnya masih
banyak lagi contoh interaksi obat dan makanan yang seharusnya dihindari oleh
pasien. Contoh diatas hanya untuk memberikan gambaran agar kita selalu
waspada bila berhubungan dengan konsumsi obat. Minum alkohol harus
dihindari bila kita sedang mengkonsumsi obat. Untuk informasi yang lebih jelas
dan lengkap anda dapat konsultasi dengan apoteker di apotek sewaktu membeli
obat.

Makanan yang mengandung zat Tyramine (seperti bir, anggur, alpukat,


beberapa jenis keju, dan berbagai daging olahan) memperlambat kerja enzim
yang memetabolisme obat penghambat MAO (kelompok obat antidepresi) dan
dapat menyebabkan efek yang berbahaya, termasuk tekanan darah tinggi yang
serius. Beberapa jenis makanan dapat mencegah obat tertentu untuk diserap ke
dalam darah setelah ditelan, dan yang lain sebaliknya dapat meningkatkan
penyerapan obat. Contohnya, jika anda meminum segelas susu ketika
menggunakan obat antibiotik tetrasiklin, calcium yang ada dalam susu akan
mengikat tertrasiklin, membentuk senyawa yang tidak mungkin dapat diserap
oleh tubuh ke dalam darah. Sehingga efek yang diharapkan dari obat tetrasiklin
tidak akan terjadi.

Di sisi lain, meminum segelas jus citrus bersamaan dengan suplemen


yang mengandung zat besi akan sangat bermanfaat karena vitamin C yang ada
dalam jus akan meningkatkan penyerapan zat besi. Akhirnya, beberapa makanan
benar-benar bisa mengganggu efek yang diinginkan dari obat. Contohnya, orang
yang menggunakan obat pengencer darah warfarin seharusnya tidak
mengkonsumsi secara bersamaan dengan makanan yang banyak mengandung
vitamin K seperti brokoli, atau bayam. Vitamin K membantu pembekuan darah,
sehingga melawan efek dari obat warfarin. Efek yang sebaliknya, terjadi dengan
vitamin E, bawang dan bawang putih, karena bahan-bahan ini menghaslkan efek
yang mirip dengan efek warfarin. Konsumsi dalam jumlah besar dari makanan ini
dapat menyebabkan efek warfarin menjadi terlalu kuat.
Tabel 1

Contoh Interaksi Makanan (Nutrien) yang Mempercepat Absorpsi Beberapa


Obat
Tabel 2

Contoh Interaksi Makanan (Nutrien) yang Memperlambat Absorpsi Beberapa


Obat

Obat Mekanisme Keterangan


Makanan kaya pektin bekerja sebagai Diminum saat perut kosong jika
Asetaminofen
absorben dan protektan tidak kontraindikasi
Ampisilin Reduksi dalam volume cairan lambung Diminum bersama air
Amoksisilin Reduksi dalam volume cairan lambung Diminum bersama air
Interferensi langsung; perubahan pada PH Diminum saat perut kosong tidak
Aspirin
lambung dianjurkan
Mekanisme tidak diketahui, kemungkinan Diminum saat perut kosong jika
Atenolol
sawar fisik dapat ditoleransi
Diminum saat perut kosong jika
Captopril Mekanisme tidak diketahui
dapat ditoleransi
Sefalosporin Mekanisme tidak diketahui Tidak ada
Obat mengalami metabolisme lintas
pertama di usus; pengosongan lambung
Klorpromazin Tidak ada
yang tertunda memengaruhi ketersediaan
hayatinya
Kemungkinan tidak penting
Simetadin Mekanisme tidak diketahui
secara klinis
Diminum pada waktu yang sama
Makanan kaya pektin dan serat dapat dari waktu makan, hindari
Digoksin
mengikat obat diminum saat makan makanan
kaya serat
Eritromisin Mekanisme tidak diketahui; juga
Tidak ada
stearat diganggu oleh air
Kemungkinan tidak penting
Furosemida Mekanisme tidak diketahui
secara klinis
Memengaruhi glukosa darah;
Glipizid Mekanisme tidak diketahui lebih poten saat diminum
setengah jam sebelum makan
Makanan meningkatkan PH lambung
Diminum saat perut kosong jika
Isoniazid yang mencegah disolusi dan absorpsi;
dapat ditoleransi
juga menunda pengosongan lambung
Obat bersaing dengan asam amino untuk Hindari diminum saat makan
Levodopa
transpor absorpsi makanan kaya protein
Diminum saat perut kosong;
Linkomisin Mekanisme tidak diketahui
makanan mengganggu absorpsi
Hindari diminum saat makan
Metildopa Absorpsi kompetitif
makanan kaya protein
Metronidazol Mekanisme tidak diketahui Tidak ada
Mekanisme tidak diketahui; dapat terjadi
Nafsilin Diminum saat perut kosong
perubahan PH cairan lambung
Hindari diminum saat makan
Dapat membentuk kelat dengan kalsium
Penisilamin produk susu atau suplemen atau
atau besi
makan kaya zat besi
Menunda pengosongan lambung;
Penisilin G degradasi asam lambung; disolusi Diminum saat perut kosong
terganggu
Disolusi lebih cepat dalam cairan Diminum saat perut kosong dan
Penisilin VK
lambung dengan segelas penuh air
Piroksikam Mekanisme tidak diketahui Tidak ada
Evaluasi pemakaian berdasarkan
Propantelin Mekanisme tidak diketahui
makanan
Dapat diminum bersama makanan
Kuinidin Kemungkinan ikatan protein untuk mencegah gangguan
pencernaan
Absorpsi terbatas pada dosis
Mekanisme tidak diketahui; data masih kurang dari 150 mg; tidak
Rifampin
diperdebatkan dipengaruhi jika dosis lebih dari
700mg
Diminum bersama makanan dapat
Mekanisme tidak diketahui; kemungkinan
Sulfonamida memperpanjang pengosongan
sawar fisik
lambung
Diminum 1 jam sebelum, 2 jam
Berikatan dengan ion kalsium atau garam
Tetrasiklin setelah makan; jangan diminum
besi membentuk kelat yang tidak larut
bersama susu
Penundaan absorpsi dapat
Asam valproat Mekanisme tidak diketahui menyebabkan keseragaman kadar
darah
Tabel 3

Beberapa Interaksi Makanan-Obat yang Penting

Tipe
Obat Efek interaksi Rekomendasi
nutrien
Penurunan absorpsi azitromisin
yang mengurangi ketersediaan Beri jarak antara waktu minum
Azitromisin
Makanan hayati sebesar 43% dan obat dengan nutrien sedikitnya
(Zithromax)
konsentrasi maksimum sebesar 2 jam
52%
Minum obat pada sat perut
Dapat menurunkan absorpsi kosong atau secara konsisten
Captopril Makanan
captopril pada waktu yang sama setiap
hari
Beri jarak antara waktu minum
Penurunan absorpsi eritromisin
Eritromisin Makanan obat dengan nutrien sedikitnya
basa atau stearat
2 jam
Penurunan absorpsi
Beri jarak antara waktu minum
Besi, fluorokuinolon karena
Fluorokuinolon obat dengan nutrien sedikitnya
Mg++ kompleksasi dengan kation
2 jam
divalen
Dapat menunda dan menurunkan
Isoniazid Makanan
absorpsi isoniazid
Hindari makanan kaya protein
Inhibitor MAO
dan tiamin, termasuk makanan
(monoamin Makanan Krisis hipertensi
yang disimpan, difermentasi,
oksidase)
diasamkan, an diasapkan
Beri jarak antara waktu minum
Penisilin oral Makanan Penurunan absorpsi penisilin obat dengan nutrien sedikitnya
2 jam
Beri jarak antara waktu minum
Zidovudin
Makanan Penurunan konsentrasi zidovudin obat dengan nutrien sedikitnya
(Retrovir)
2 jam
Penurunan efek sukralfat,
Minum obat 1-2 jam sebelum
Sukralfat Makanan pengikatan sukralfat dengan
makan
komponen protein makanan
Produk Penurunan absorpsi tetrasiklin Beri jarak antara waktu minum
Tetrasiklin
susu atau sebagai hasil kelatisasi obat dengan nutrien sedikitnya
besi 2 jam
Teofilin lepas
berkala
Makanan Kecepatan absorpsi dapat Hindari pemberian obat
(Theo-Dur
kaya dipengaruhi, menyebabkan bersama makanan kaya lemak
Sprinkle,
lemak peningkatan konsentrasi teofilin atau obat 1 jam sebelum makan
Theo-24,
Uniphyl)
Makanan Pertahankan diet seimbang
kaya Vitamin K dapat mengantagonis tanpa asupan mendadak
Warfarin
vitamin efek warfarin sejumlah besar makanan yang
K kaya vitamin K
Tabel 4

Interaksi Jeruk Bali dan Obat

Obat Interaksi

Penghambat saluran Kalsium

Amlodipin (Norvasc) Ya

Felodipin (Plendil) Ya

Nifedipin (Procardia) Ya

Nimodopin (Nimotap) Ya

Nisoldipin (Sular) Ya

Diltiazem (Cardiazem) Tidak

Verapamil (Calan, Isoptin) Tidak

Inhibito HMG-CO (statin)

Atorvastatin (Lipitor) Ya

Servastatin (Baycol) Ya

Lovastatin (Mevacor) Ya

Simvastatin (Zocor) Ya

Fluvasatin (Lescol) Tidak

Pravastatin (Pravacol) Tidak

Lain-lain

Sildenafil (Viagra) Ya

Diazepam (Valium) Ya

Busdipron (Buspar) Ya

Kuinidin Tidak

Prednison Tidak

Kuinin Tidak

Etil estradiol Tidak


Tabel 5

Contoh Obat yang Mengubah Persepsi Rasa

Asam asetil sulfasalisilat Griseofulvin

Alopurinol Lidokain

Amfetamin Litium karbonat

Amfoterisin B Meprobamat

Ampisilin Natriun metisilin

Amilokain Metiltiourasil

Benzokain Metronidazol

Captopril Nifedipin

Klorfeniramin maleat D-Penisilamin

Korfibrat Fenindion

Diltiazem Fenitoin

Dinitoferol Probukol

5-Fluorourasil Sulfasazalin

Flurazepam (Dalmane) Triazolam (Halcion)


Tabel 6

Makanan Terbatas Tiramin

Makanan kaya tiramin yang Makanan yang harus diperhatikan Makanan rendah tiramin

harus dihindari konsumsinya tidak ada batasan

Keju Alpukat Ikan segar

Ikan yang diawetkan atau


Raspberi Buah ara kaleng
diasapkan

Daging sapi, hati yang tidak


Kecap Jamur
segar

Anggur Chianti dan vermouth Coklat Ketimun

Buncis Anggur merah dan putih, port wines Jagung manis

Kulit pisang Minuman beralkohol yang disuling Nanas segar

Ekstrak daging Kacang Saus worcestershire

Yogurt dan krim dari susu yang tidak


Ekstrak ragi/ ragi bir Saus salad
dipasteurisasi

Sosis kering Roti beragi

Acar kubis Kismis

Bir dan ale Jus tomat

Bubuk kari

Akar lobak merah

Susu kental asam

Telur rebus

Coca cola

Biskuit

Keju cottage

Krim keju
DAFTAR PUSTAKA

Djamaludin. (2017). Pengantar Farmakologi. Jakarta: Rajawali Press

Dwi, F.Y. (2010). Efek Samping Obat. Jakarta: Hilal Ahmar

Ikawati, Z. (2010). Cerdas Mengenali Obat. Yogyakarta: Kanisius. Hal 52-56

Katzug, R-Bertram G., (1989). Farmakologi Dasar dan Klinik edisi 3. Jakarta: EGC.

Lullmann, Heinz; et al, (2000). Color Atlas of Pharmacology 2nd edition, New York:
Thieme Stuttgart

Maycek, Mary J. (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar edisi 2. Jakarta: Widya


Medika

Olson, James. (2000). Belajar Mudah Farmakologi. Jakarta: ECG

Stockley, I. H. (2008). Drug Interaction: A Source Book of Adverse Interactions, their


Mechanisms, Clinical Importance and Management, 8th ed. London: Pharmaceutical
Press,

Stringer L, Jonet. (2008). Konsep Dasar Farmakologi Untuk Mahasiswa. Jakarta: ECG
Sukandar, E.Y.; R. Andrajati; J.I Sigit; I.K. Adnyana; A.P. Setiadi; dan Kusnandar.
(2009). ISO

Farmakoterapi. Jakarta: PT ISFI Penerbitan

Tjay, Tan Hoan. (2007). Obat-Obat Penting. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai