Anda di halaman 1dari 26

INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN

Ijazati Alfitroh, M.Farm


Poltekes Kemenkes Bengkulu
DEFINISI
Interaksi Obat : perubahan efek suatu obat akibat adanya obat
lain atau makanan, obat tradisional dan senyawa kimia lain
yang diberikan bersamaaan atau terpisahh sehingga efektivitas
atau toksisitas obat berubah.

 Efek yang terjadi


• Meningkatkan aktivitas obat
• Mengurangi aktivitas obat
• Menghasilkan efek baru yang tidak dimiliki sebelumnya
• Menyebabkan gangguan/masalah kesehatan yang serius karena
meningkatnya efek samping dari obat-obat tertentu
MEKANISME INTERAKSI OBAT

Secara garis besar dapat melalui beberapa cara


yaitu:
 Interaksi secara farmasetik (inkompatibilitas)
 Interaksi secara farmakokinetik
 Interaksi secara farmakodinamik
PENDAHULUAN
• Hubungan dan interaksi antara makanan, zat gizi yang terkandung
dalam makanan, dan obat saat ini menarik perhatian bidang pelayanan
kesehatan dan medis.
• Makanan dapat menunda, mengurangi atau meningkatkan penyerapan
obat
• Interaksi obat dan makanan terjadi bila makanan mempengaruhi bahan
dalam obat yang diminum sehingga obat tidak dapat bekerja
sebagaimana mestinya.
• Makanan dan zat gizi tertentu yang terkandung di dalam makanan jika
di konsumsi secara bersamaan dengan obat-obatan tertentu dapat
mempengaruhi efek yang berbeda-beda, dari mulai farmakokinetika,
farmakodinamik, peningkatan atau penurunan efektifitas obat sampai
efek samping,
PENDAHULUAN
• Interaksi obat dengan makanan bisa terjadi karena
obat yang diresepkan atau obat bebas dan bebas
terbatas seperti antasida, vitamin dan zat besi.
• Makanan yang mengandung zat-zat aktif yang
berinteraksi dengan obat-obatan tertentu dapat
menimbulkan efek buruk yang tidak diharapkan.
• Zat-zat gizi termasuk makanan, minuman dan
suplemen makanan bisa mengubah efek obat yang
digunakan pasien.
PENDAHULUAN
• Seperti halnya makanan, obat-obatan yang
diminum harus diserap melalui mukosa
lambung atau usus kecil
• Akibatnya, adanya makanan di dalam sistem
pencernaan dapat menurunkan absorpsi suatu
obat
• Biasanya interaksi semacam ini dapat dihindari
dengan meminum obat 1 jam sebelum atau 2
jam setelah makan
PENDAHULUAN

• Serat makanan juga mempengaruhi absorpsi obat


• Pektin dan serat lainnya menunjukkan efek yang sama
terhadap digoksin yang merupakan obat penghilang
sakit yang sangat popular
• Vitamin dan mineral tertentu ikut mempengaruhi obat
• Brokoli, bayam dan sayuran hijau lainnya yang kaya
vitamin K (yang bisa meningkatkan pembekuan darah)
dapat berinteraksi silang dengan efek heparin, warfarin
dan obat lainnya yang diberikan untuk mencegah
pembekuan darah
KARAKTERISTIK OBAT
• Karakteristik fisik dan kimia suatu obat adalah faktor yang
sangat menentukan potensi interaksinya dengan makanan
• Obat yang berbeda di dalam kelompok obat yang sama atau
formulasi obat-obatan identik yang berbeda bisa menunjukkan
karakteristik kimia yang berbeda sehingga menghasilkan
interaksi obat dengan makanan yang benar-benar berbeda
• Namun, hampir tidak mungkin kita bisa memprediksi interaksi
makanan dengan obat hanya melalui pengetahuan tentang
khasiat fisio-kimia obat
• Diperlukan studi lebih lanjut tentang interaksi
farmakokinetika obat dan efeknya dengan atau tanpa asupan
makanan secara bersamaan
KARAKTERISTIK MAKANAN

• Terjadi interaksi obat dengan makanan


tergantung pada ukuran dan komposisi
makanan serta waktu pemberian yang tepat
dalam kaitannya dengan makanan.
• Misalnya, bioavaibilitas obat-obatan lipofilik
biasanya meningkat dengan kandungan lemak
yang tinggi atau karena peningkatan daya larut
obat (misalnya albendazole, isotretinoin)
KARAKTERISTIK MAKANAN

• Kandungan serat yang tinggi dapat menurunkan


bioavaibilitas obat-obatan tertentu (digoksin
dan lovastatin) karena pengikatan terhadap serat
sehingga ketersediaan obat didalam tubuh akan
menurun.
• Jika tidak dinyatakan lain istilah puasa dalam
hal ini berarti tidak adanya asupan makanan
sekurang-kurangnya 1 jam sebelum makan atau
setidaknya 2 jam setelah konsumsi obat.
INTERAKSI FARMAKOKINETIK

• Bioavaibilitas dan efek sebagian besar obat saling berkaitan


sehingga perubahan bioavaibilitas merupakan suatu
parameter efek interaksi obat dengan makanan yang sangat
penting.
• Interaksi farmakokinetik obat dengan makanan yang paling
penting disebabkan oleh perubahan absorpsi suatu obat
karena reaksi kimia yang terjadi antara obat dengan
makanan atau respons fisiologi terhadap makanan,
perubahan keasaman lambung, sekresi asam empedu, atau
motilitas saluran pencernaan.
• Interaksi obat dengan makanan yang hanya mempengaruhi
tingkat absorpsi obat sering terjadi secara klinis namun
jarang signifikan.
ADA 4 TAHAP PERJALANAN OBAT SECARA
ORAL

• Absorpsi : Dari mulut, obat menuju lambung, lalu


ke usus. Disini obat diserap ke dalam aliran darah
• Distribusi: Kemudian Obat disebarkan ke seluruh
tubuh sehingga muncul efek.
• Metabolisme: Obat kemudian obat akan diuraikan
atau dipecah oleh hati.
• Ekskresi: Akhirnya, bentuk obat yang sudah
diuraikan ini diekskresikan (dikeluarkan dari
tubuh) dalam urin melalui ginjal.
ABSORPSI
• Absorpsi obat meningkat
Terjadi efek negatif, akibatnya kadar tinggi menjadi
toksik.
Contoh: Karbamazepin, Metoprolol, dan Spironolakton
• Absorpsi obat menurun
Seperti obat antibiotik absorpsinya lambat, akibatnya
efek terapi suatu obat tidak tampak
Contohnya: obat golongan Penisilin, Fenoksimetil
Tetracyclin, Digoxin, dan Asetaminophen,
DISTRIBUSI, METABOLISME, EKSKRESI
• Interaksi yang mempengaruhi distribusi,
metabolisme, atau ekskresi tidak begitu lazim terjadi,
terlepas dari interaksi dengan grapefruit.
• Grapefruit dengan Nifedipin dapat meningkatkan
bioavaibilitas obat. Terjadi peningkatan kadar
Nifedipin dalam darah sehingga dapat menyebabkan
efek yang tidak diharapkan
• Hubungan antara parameter farmakokinetik dengan efek
farmakologi tidak selalu sederhana
• Umumnya perubahan-perubahan bioavaibilitas yang terkait
makanan hanya bisa digunakan sebagai indikasi interaksi
obat dengan makanan
• Relevensi klinis interaksi obat dengan makanan tertentu
hanya bisa dievaluasi jika dampak asupan makanan
terhadap efek farmakologi obat dapat dihitung
• Efek parameter yang relevan tergantung pada tipe obat
(misalnya antihipertensi, obat penurun lipid)
• Untuk banyak obat, efek farmakologi tidak bisa dihitung
secara langsung
Agen-agen yang mempengaruhi saluran pencernaan dan
metabolisme

MISOPROSTOL
• Pemberian analog prostaglandin sintesis misoprostol
bersama dengan makanan dapat menurunkan tingkat
absorpsinya dan menurunkan konsentrasi plasma
• Karena efek negatif sistemik terkait misoprostol
berkaitan dengan konsentrasi tertinggi obat, maka
penggunaan obat bersama makanan dapat
menurunkan kejadian efek negatif, sambil
mempertahankan efek obat yang diinginkan
ONDANSETRON
• Bioavaibilitas antiemetik ondansenton naik sebesar
14% ketika diberikan setelah makan namun tidak
signifikan secara klinis

TROGLITAZONE
• Konsumsi antidiabetes troglitazon bersamaaan atau
segera setelah makan dapat meningkatkan
bioavaibilitasnya sebesar 95%
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN

• Dampak interaksi obat dengan makanan tergantung pada sejumlah


faktor seperti dosis obat, usia, ukuran dan kondisi kesehatan
• Terlepas dari faktor-faktor ini, waktu konsumsi makanan dan
obat juga memperlihatkan peran penting
• Pencegahan interaksi obat bukan berarti menghindari obat atau
makanan
• Dalam kasus tetrasiklin dan produk susu, keduanya mesti
dikonsumsi pada waku yang berbeda tidak harus menghilangkan
salah satunya
• Informasi yang memadai tentang obat-obatan dan waktu minum
obat bisa membantu mencegah masalah interaksi obat
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT
INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN

• Tidak semua obat dapat dipengaruhi makanan, namun banyak obat


yang dapat dipengaruhi oleh makanan dan waktu makan
• Misalnya, minum obat bersamaan dengan waktu makanan dapat
mempengaruhi absorpsi obat
• Makanan dapat memperlambat atau menurunkan absropsi obat
• Itulah sebabnya obat-obatan ini mesti diminum saat perut dalam
keadaan kosong
• Disisi lain, beberapa obat lebih mudah ditoleransi ketika diminum
pada waktu makan
• Sebaiknya, dinyatakan kepada dokter atau apoteker apakah obat bisa
digunakan bersamaan dengan snack atau makanan utama, atau
apakah obat mesti digunakan ketika perut dalam keadaan kosong
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TINGKAT INTERAKSI OBAT DENGAN
MAKANAN
• Makanan juga dapat mempengaruhi absorpsi obat di saluran
pencernaan dengan mengubah pH lambung, sekresi
• Hal ini dapat menyebabkan perubahan kecepatan absorpsi atau
tigkat absorpsi obat
• Misalnya absorpsi azitromisin turun ketika diminum saat waktu
makan, sehingga bioavaibilitas turun 43%
• Pelepasan produk-priduk teofilin secara berkepanjangan, jika
dikonsumsi bersama makanan yang kaya lemak, dapat
menyebabkan pelepasan secara mendadak. Akhirnya, konsentrasi
teofilin naik dan diikuti toksisitas
• Anak-anak lebih rentan terhadap interaksi ini daripada orang
dewasa
INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN
Nama Obat Mekanisme Konseling

Griseofulvin Obat larut dalam lipid, absorpsi Minum pada waktu


lebih tinggi dengan makanan kaya makan
lemak

Hidralazin, labetalol Makanan dapat menurunkan Minum saat makan


dan metapropolol ekstraksi dan metabolisme pertama dengan makanan kaya
lemak

Nitrofurantoin, fenitoin Perlambatan pengosongan gastrik, Minum saat waktu


dan propoksifen meningkatkan pelarutan dan makan
penyerapan
INTERAKSI OBAT DENGAN
MAKANAN
Makanan Nama obat Hasil Interaksi

Karbohidrat Acetaminophen Memperlambat absorpsi


Air jeruk, kuning telur, Antikoagulan Menghambat efek
ikan/minyak ikan, minyak antikoagulan
nabati
Susu (makanan dari susu) dan Glikosida jantung Menurunkan efek Digoxin
makanan tinggi kalsium (ikan (Digoxin)
salmon)

MSG Phenytoin Meningkatkan efek


absorpsi MSG toksik
Alpukat, buncis, hati sapi, susu Levodopa Menghambat efektivitas
bubuk, makanan gandum, ikan levodopa
tuna, toge, ubi rambat, ragi
INTERAKSI OBAT DENGAN
MAKANAN
Makanan Nama Obat Hasil Interaksi

Susu Tetracylin Tidak dapat diabsorpsi

Makanan Lincomycin Menyebabkan diare

Wortel, kol, sayur hijau, Thyroid Menghambat aktivitas


kecambah hormon tyroid

Sayur hijau, tomat, kopi Warfarin Menurunkan efek warfarin


INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN

Nama Obat Efek Hasil Interaksi

Captopril Absorpsi di sal. Cerna turun 35-55%

Penisilin Absorpsi turun kecuali amoxicilin

Itraconazol Absorpsi meningkat oleh makanan lemak

Ciprofloxacin Makanan tinggiCa ( susu, antasid )

Erithromycin Erithromycin stearat/non salut enteriK

Tetrasiklin Makanan yang tinggi Ca (susu)


REFERENSI
• Beverly J. McCabe, Jonathan J. Wolfe, Eric H.
Frankel.2003. Handbook Of Food-Drug
Interactions. CRC Press. LLC. Boca Raton,
Landon, New York, Washington DC.
• Bertram G. Katzung, Susan B. Masters,
Anthony J, Trevor. 2012. Basic & Clinic
Pharmacology 12 th Edition.Mc Graw Hill
Companies.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai