Dosen Pembimbing:
Sajiman, SKM., M.Gizi
Disusun oleh :
Kelompok 4
Amaruli P07131216093
Marsina Bayuni P07131216113
Nurwita P07131216126
Rizqia Sri Indah Alina P07131216129
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh obat terhadap kebutuhan zat gizi
1.2.2 Tujuan Khusus
Mengetahui berbagai jenis obat yang dapat mempengaruhi kebutuhan
zat gizi
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Suatu interaksi obat terjadi jika suatu obat mengubah efek obat yang
lainnya, termasuk di dalamnya adalah makanan. Makanan dan obat dapat
berinteraksi dalam banyak cara yang berbeda. Zat tertentu di dalam makanan
dapat memberikan efek berupa enzim. Salah satu cara yang paling umum
makanan mempengaruhi efek obat adalah dengan memetabolisme banyak
obat. Akibatnya kebutuhan akan zat gizi tertentu di dalam tubuh dapat
berubah dari kebutuhan biasanya agar mampu menstabilkan kondisi
seseorang.
Beberapa tipe individu mempunyai resiko terhadap interaksi obat dan
makanan. Individu – individu ini adalah orang dengan pemasukan gizi yang
tidak cukup atau terbatas, orang dengan kebutuhan gizi yang meningkat
akibat penyakit katabolic (contoh: kanker), baru dioperasi atau infeksi,
mereka yang mengalami gangguan kemampuan untuk mengabsorpsi,
memetabolisme atau mengekskresikan obat dan zat – zat gizi (contohnya
individu dengan penyakit gagal ginjal kronis, atau penyakit saluran
pencernaan, lanjut usia) dan individu yang memerlukan pengobatan jangka
panjang (contohnya individu dengan transplantasi organ, hipertensi, atau
artritis rheumatoid). (Moore, 1997).
DAFTAR PUSTAKA
Masrizal.2007.Studi Literatur Anemia Zat Besi. Staf Pengajar Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat FK Unand
Moore, CM. 1994. Terapi Diet dan Nutrisi Edisi II. Perpustakaan Nasional :
Katalog Dalam Terbitan (KDT) : Jakarta.
Helmyati, Siti dkk. 2014. Interaksi Obat dan Makanan. Yogyakarta : GADJAH
MADA UNIVERSITY PRESS