1. Jelaskan apa yang terjadi apabila obat golongan salisilat diberikan bersamaan
dengan protein -karbohidrat
Absorbsi aspirin terhambat. Makanan juga menghambat pengosongan lambung. Maka
jika diperlukan efek analgesik yang cepat, aspirin harus diberikan tanpa makanan, tapi jika
aspirin dibutuhkan untuk jangka waktu lama, maka dengan adanya makanan dapat membantu
untuk melindungi mukosa lambung. Penanganan intoksikasi salisilat hanya berupa terapi
suportif sesuai temuan klinis. Perbaiki status gula darah pasien dan lakukan alkalisasi urine
dengan pemberian sodium bikarbonat untuk penanganan kondisi asidosis metabolik. Jika
alkalisasi urine tidak dapat dilakukan atau jika kasus intoksikasi sangat serius (misalnya
terjadi penurunan Glasgow Coma Scale atau gagal ginjal), hemodialisa dapat
dipertimbangkan.[2]
2. Jelaskan apa yang terjadi apabila obat antibiotik diberikan bersamaan dengan susu
Antibiotik tetrasiklin dan golongan kuinolon merupakan contoh obat yang tidak disarankan
untuk dikonsumsi dengan susu. Hal ini dikarenakan kalsium dalam susu mengikat zat aktif
dalam obat antibiotik, sehingga tidak bisa diserap oleh usus. Akibatnya, kerja obat menjadi
tidak maksimal. Misalnya Obat antikanker dan suplemen zat besi pun tidak disarankan untuk
dikonsumsi bersama dengan susu. Pasalnya, terdapat kandungan susu yang dapat
mengganggu kerja kedua obat tersebut. Sama seperti antibiotik, mengonsumsi susu
berpotensi besar membuat obat antikanker dan suplemen zat besi tidak berfungsi maksimal.
Selain itu, Mengakibatkan efek samping obat lebih ringan atau justru menjadi lebih buruk,
bahkan kadang dapat juga menimbulkan efek samping baru, Mengganggu penyerapan obat,
metabolisme obat di dalam tubuh, atau pengeluaran obat dari dalam tubuh.
4. Sebutkan obat-obat yang digunakan pada saat perut kosong dan alasannya.
Beberapa alasan mengapa obat diminum sebelum makan yaitu :
Adanya maakanan dapat meningkatkan penyerapan obat tertentu sehingga bisa
menyebabkan obat diserap lebih banyak dalam tubuh anda. Hal ini kemudian dapat
meningkatkan risiko timbulnya efek samping obat atau efek toksik obat
Adanya makanan dapat mengurangi penyerapan obat dalam tubuh sehingga
menurunkan efektifitas obat.
Adanya makanan dapat menghambat kerja obat contohnya eritromisin, amoksisilin,
parasetamol. Obat tersebut akan diserap lebih baik jika tidak ada makanan, sehingga
lebih baik jika diminum sebelum makan.
o obat antasida untuk meredakan maag, rifampisin dan isoniazid
(obat tuberculosis), sirup yang mengandung sukralfat (biasanya berwarna pink,
digunakan untuk dispepsia) juga sebaiknya diminum sebelum makan.
o Flucloxacillin, phenoxymethylpenicillin (penicillin V) dan oxytetracycline.
o Obat-obatan seperti Alendronic acid, sodium clodronate, disodium etidronate
dianjurkan minum sebelum 30 menit sebelum Anda minum dan makan pertama
kali di pagi hari.
o Beberapa obat mungkin dapat bekerja lebih baik saat lambung
kosong contohnya obat golongan proton pump inhibitor seperti
omeprazole, pantoprazole, esomeprazole, dan lansoprazole obat tersebut
kerjanya akan lebih baik jika tidak ada makanan di saluran cerna.
Sebab, makanan malah akan merangsang suatu daerah di lambung
yang bernama pompa H/K/ATP-ase untuk menghasilkan asam lambung.
o obat domperidone dan metoklopramid yang biasanya diresepkan dokter untuk
mengatasi gejala mual dan muntah, Anda sebaiknya mengonsumsinya 30 menit
sebelum makan, untuk alasan yang sama dengan poin sebelumnya: keberadaan
makanan akan menghambat keterserapan obat dari saluran cerna.