Anda di halaman 1dari 13

GIZI SEIMBANG ANAK

“CEGAH STUNTING”

Dipresentasikan dalam kegiatan


BKKBN Kec.Galang oleh Rizki Amelia
STUNTING
Kondisi Gagal tumbuh pada anak balita akibat kekuran-
gan gizi kronis terutama 1000 hari pertama kehidupan.
Angka stunting tertinggi adalah IN-
DONESIA di Asia Tenggara
Anak stunting yg terjadi di Indonesia tidak hanya dialami oleh kelu-
arga miskin dan kurang mampu, tetapi juga terjadi pada anak dari
keluarga dengan tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi baik.

Namun angka kejadian lebih tinggi pada anak dari


kelompok masyarakat miskin.
Penyebab Stunting
Prakt
ek pen
gasuh
tidak an
baik
1. Kurangnya pengetahuan tentang gizi sebelum masa kehamilan
2. 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI EKSLUSIF
3. 2 dari 3 anak usia 6-24 bulan tidak menerima MP-ASI yang bergizi
Penyebab Stunting
Terbatasnya layanan kesehatan termasuk ANC (Ante Natal
Care), post natal dan pembelajaran dini yg berkualitas

1. 2 dari 3 ibu hamil Belum mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) yg berisi zat besi
dan asam folat.
2. 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di PAUD
3 Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu (dari 79% di 2007 menjadi 64%
di 2013).
4. belum semua ibu hamil mendapatkan akses yg memadai ke layanan imunisasi
a n a n
ma k
e s k e i l
a ks h a m
g n y a i bu
r a n p a d a
K u g i z i
ber
1. Ketersediaan makanan terbatas
2. Kurangnya daya beli keluarga
3. kurangnya konsumsi makanan sumber protein hewani
r s i h
a ir be
e s k e
a ks s i
g n y a ni t a
r a n s a
K u dan
1. 1 dari 5 rumah tangga masih BAB di ruang terbuka
2. 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih
3. Cuci tangan dengan benar masih rendah
Penanggulangan STUNTING
“ INTERVENSI GIZI SPESIFIK”
1. INTERVENSI DENGAN SASARAN IBU HAMIL
- memberikan makanan tambahan pd ibu hamil u mengatasi keku-
rangan energi kronis
- mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat dengan mengkon-
sumsi TTD
- mengatasi kekurangan iodium dengan menggunakan garam bery-
odium
- menanggulangi kecacingan pada ibu hamil
- melindungi ibu hamil dari malaria
2.Intervensi dgn sasaran ibu menyusui dan
anak usia 0-6 bulan

- Mendorong Inisiasi Menyusu Dini (IMD) untuk mendapatkan ASI Jo-

long atau Kolostrum.

- Mendorong pemberian ASI EKSLUSIF

- Mendorong ibu mencuci tangan dengan benar


3. Intervensi dengan sasaran Ibu menyusui dan anak
usia 6-24 bulan.
- Pemberian MP-ASI sesuai kebutuhan dan bergizi seimbang,
serta ASI diteruskan hingga 24 bulan.
- Menyediakan obat cacing
- menyediakan suplementasi zink
- melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan
- memberikan perlindungan terhadap malaria
- memberikan imunisasi lengkap
- melakukan pencegahan dan pengobatan diare
INTERVENSI GIZI SENSITIF
-Menyediakan dan memastikan akses pada air bersih
-Menyediakan dan memastikan akses pada sanitasi
-Melakukan fortifikasi bahan pangan
-Menyediakan Akses kepada Layanan Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB)
-Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
-Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal)
-Memberikan pendidikan dan pengasuhan orang tua
-Memberikan pendidikan anak usia dini universal
-Memberikan pendikan gizi masyarakat
-Memberikan edukasi kesehatan seksual & reproduksi serta gizi remaja
-Menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin
-Meningkatkan Ketahanan pangan dan gizi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai