Anda di halaman 1dari 26

Assalamu Alaikum Wr.

Wb
OBAT ANTASIDA

oleh

DRs. Jumain, Apt., Mkes


A. Pengertian antasida
Antasida berasal dari kata anti
atau lawan dan acidus atau asam
yaitu digunakan untuk
menetralisir kelebihan asam
lambung, merupakan basalemah
yang bereaksi dengan asam
lambung untuk membentuk air
dan garam,dengan demikian
dapat menghilangkan keasaman
lambung.
B. Pengertian Asam Lambung

Sakit asam lambung terjadi ketika asam yang


berlebih di lambung kita mendesak ke atas,
menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman di
daerah ulu hati dan LES (Lower Esophageal
Sphincter). LES adalah otot yang menyambungkan
lambung dengan kerongkongan. Ketika asam
lambung mendesak ke atas, asam tersebut bisa jadi
terus mendesak sampai ke kerongkongan kita atau
bahkan sampai ke mulut. Ketika sampai di mulut,
kita akan merasakan betapa panasnya asam
tersebut.
Proses yang normal berlangsung sebagai berikut.
Ketika kita menelan makanan, LES berada dalam
kondisi relaks sehingga makanan dan cairan dari
kerongkongan dapat masuk ke lambung. Setelah
itu, LES menutup kembali, sehingga mencegah
asam lambung masuk ke atas, ke kerongkongan.
Oleh karena itu, sakit asam lambung juga bisa
jadi disebabkan karena ketidaknormalan fungsi
LES tersebut.
C. GEJALA ASAM LAMB
U NG

 Beberapa gejala yang muncul ketika seseorang mengalami


sakit asam lambung adalah :
1. Rasa sakit dan panas di daerah dada dan ulu hati. Dalam
bahasa Inggris, dikenal dengan istilah heartburn.
2. Rasa panas di kerongkongan.
3. Sakit tenggorokan dan suara serak.
4. Mulut terasa pahit dan masam.
5. Susah ketika menelan makanan atau minuman.
6. Batuk kering.
7. Sendawa yang cukup sering.
BOROK LAMBUNG DAN
USUS
(ULCUS VENTRICULI DAN ULCUS
Adalah
DUODENI )

Pemborokan diselaput lendir lambung /


usus dua belas jari, yg berciri rasa
nyeri yg hebat secara berkala
PENYEBAB;
PENYEBAB;

Berkurangnya daya tahan selaput


dinding lambung, yang dalam
keadaan sehat sangat tahan terhadap
HCl dan Pepsin
Faktor penyebab :

 Sekresi HCl yg berlebihan


 Emosi dan stres
 Alkohol
 Obat Tertentu ( Asetosal, dll )
Tindakan Umum :

 Makan secara teratur ( 3 x Sehari pd


waktu tertentu )
 Penggunaan antasida secara teratur
 Jangan minum alkohol, kofein ( Kopi/Teh)
 Jangan merokok
 Tidak boleh stres
 Banyak istirahat dan hiburan
PENGOBATAN

Simptomatis

Menghilangkan rasa nyeri Peristaltik lambung,


HCl dan Pepsin (Borok)

Menetralisir asam lambung yg berlebihan Mg Untuk


Meng. asam
Penggolongan Obat Antasida berdasarkan
Mekanisme Kerjanya
Berikut ini adalah penggolongan antasida berdasarkan mekanisme kerjanya:
1. Proton Pump Inhibitor (PPI) atau Penghambat Pompa Proton, seperti
namanya obat antasida golongan PPI bekerja dengan menghambat Produksi
asam dengan mengambat kerja pompa proton contohnya loratadine

2. Antihistamin Reseptor H2, Seperti namanya Antihistamin Reseptor bekerja


dengan menduduki reseptor contohnya ranitidin

3. Analog prostaglandin. Prostaglandin E2 dan I2 dihasilkan oleh mukosa


lambung, menghambat seksresi HCl dan merangsang seksresi mukus dan
bikarbonat (efek sitoprotektif). Defisiensi prostaglandin diduga terlibat dalam
patogenesis ulkus peptikum.
Contoh Obat Proton Pump Inhibitor (PPI)
atau Penghambat Pompa Proton

Contoh : Omeprazol, lansoprazol, pantoprazol,


rabeprazol dan esomeprazol.
Dosis : 20 mg sehari, kecuali untuk pasien
sindrom Zollinger-Ellison yang memerlukan 60-
70 mg sehari.
Interaksi Obat
1. Omeprazol dengan Diazepam terjadi
peningkatan kadar Diazepam.
2. Omeprazol dengan Barbiturat à
memanjangkan waktu tidur yang merupakan
efek dari Barbiturat.
Contoh Obat Antihistamin Reseptor H2

• Simetidin
Dosis : dewasa 200 mg & 400 mg 3x / hari sebelum tidur atau 400 mg
sebelum sarapan & 400 mg sebelum tidur. Anak-anak 20-40 mg/kg
BB/ hari.
• Ranitidine
Dosis : 50 mg 2x / hari atau dosis tunggal 300 mg sebelum tidur.
• Famotidin
Memiliki aksi 20-60 kali lebih potensial dari Simetidin dan 3-200 kali
lebih potensial dari Ranitidin. Famotidin dimetabolisme dalam hati.
Dosis : Ulkus duodenum terapi akut 40 mg 1 x / hari sebelum tidur
atau 20 mg 2 x / hari, pemeliharaan 20 mg 1 x / hari sebelum tidur.
Kondisi hipersekresi patologis 20 mg 4 x / hari.
Contoh Obat Analog Prostaglandin
 SUKRALFAT

Dosis :2 g 2 kali sehari (pagi dan sebelum tidur malam) atau 1 g 4


kali sehari pada waktu lambung kosong (paling kurang 1 jam
sebelum makan dan sebelum tidur malam), diberikan selama
4-6 minggu atau pada kasus yang resisten 12 minggu,
maksimal 8 g sehari. Anak-anak tidak dianjurkan
mengkonsumsi obat ini. Profilaksis tukak stress (suspensi), 1
g 6 kali sehari (maksimal 8 g sehari). Saran untuk obat ini
yaitu sediaan tablet dapat didispersikan dalam 10-15 ml air.
Obat ini juga diperlukan pH asam untuk diaktifkan dan
sehingga tidak boleh diberikan bersama antasid atau antagonis
reseptor H2. Jika digunakan bersama antasida harus diberikan
30 menit sebelum atau sesudah sukralfat.
Interaksi Obat Antasida
1. Antasida berpengaruh pada penyerapan obat,itu artinya efek obat
menurun.
2. Antasida mengubah keasaman air kemih,itu artinya beberapa obat
diserap kembali oleh tubuh dan tidak dikeluarkan,sama artinya efek
obat akan meningkat.
3. Antasida dengan Amfetamin : Amfetamin dapat digunakan untuk
obat pelangsing,masalah perilaku hiperkinetik pada anak anak.
Indikasi obat antara Ampetamin dan Antasida itu artinya efek
Amfetamin meningkat akibatnya terjadi efek samping yang merugikan
karena terlalu banyak Amfetamin dalam badan. Akibatnya :
gelisah,berdebar,penglihatan kabur,jantung berdebar.
Komb
inasi
obat

Obat yang dikombinasikan dengan antasida yaitu:.


 Antikolonergik yaitu zat yang menekan produksi getah
lambung dan melawankejang-kejang. Contoh obatnya
yaitu exstrakbelladonae 
 Obat penenang atau sedative yaitu untuk menekan stress
karena dapat memicusekresi asam lambung, contoh
obatnya yaitu flordiazepoksida
 Spasmolitika yaitu untuk melemaskan ketegangan otat
lambung usus dan mengurangi kejang-kejang, contoh
obat papaverin
 Dimetikon berfungsi memperkecil gelembung gas yang
timbul sehingga mudah diserap.
CONTOH OBAT

KOMPOSISI :
Tiap tablet kunyah atau tiap 5 ml suspensi
mengandung :
 Gel Aluminium Hidroksida kering 258,7
mg (setara dengan Aluminium
Hidroksida) 200 mg
 Magnesium Hidroksida 200 mg
 CARA KERJA OBAT :

Kombinasi Aluminium Hidroksida dan Magnesium hidroksida


merupakan antasid yang bekerja menetralkan asam lambung dan
menginaktifkan pepsin sehingga rasa nyeri ulu hati akibat iritasi
oleh asam lambung dan pepsin berkurang. Di samping itu efek
laksatif dari Magnesium hidroksida akan mengurangi efek
konstipasi dari Aluminium Hidroksida.

INDIKASI :

Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan


kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak pada
duodenum dengan
gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati,
kembung dan perasaan penuh pada lambung.

KONTRA INDIKASI :

Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat.


 DOSIS :
Tablet :
 Anak-anak 6-12 tahun : sehari 3-4 kali 1/2 tablet.
 Dewasa : sehari 3-4 kali 1-2 tablet. Diminum 1-2 jam
setelah makan dan menjelang tidur.
Syrup :
 Anak-anak 6-12 tahun : sehari 3-4 kali 1/2 sendokteh
-1 sendok teh.
 Dewasa : sehari 3-4 kali 1-2 sendok teh. Diminum 1 -
2 jam setelah makan dan menjelang tidur.
○ EFEK SAMPING :

Efek samping yang umum adalah sembelit, diare, mual, muntah


dan gejala-gejala tersebut akan hilang bila pemakaian obat
dihentikan.

INTERAKSI OBAT :

Pemberian bersama Simetidin atau Tetrasiklin dapat mengurangi


absorpsi obat tersebut.

CARA PENYIMPANAN :

Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.


CONTOH KEMASAN

 PERINGATAN DAN PERHATIAN

 Jangan diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal


yang berat karena dapat menimbulkan hipermagnesia.

 Tidak dianjurkan digunakan terus menerus lebih dari 2 minggu


kecuali atas petunjuk dokter.

 Bila sedang menggunakan obat tukak lambung lain seperti


Simetidin atau antibiotika Tetrasiklin harap diberikan dengan selang
waktu 1-2 jam.

 Tidak dianjurkan pemberian pada anak-anak di bawah 6 tahun


kecuali atas petunjuk dokter karena biasanya kurang jelas
penyebabnya.

 Hati-hati pemberian pada penderita diet fosfor rendah dan


pemakaian lama karena dapat mengurangi kadar fosfor dalam darah.
Pola hidup yang harus diubah untuk mencegah dan/atau
menyembuhkan asam lambung

Berhenti merokok.
Merokok dapat menyebabkan LES (Lower Esophageal Sphincter) tidak bekerja
secara normal. Selain itu, tembakau dapat memicu meningkatnya produksi asam
lambung.

Kurangi berat badan.


Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan
mendorong asam lambung ke kerongkongan.

Hindari waktu makan yang terlalu dekat dengan waktu tidur


Jika kita memakan terlalu banyak makanan, asam lambung akan dengan mudah
terdorong ke atas, ke kerongkongan. Selain itu, jika waktu makan malam kita
terlalu dekat dengan jam tidur, itu juga akan memicu asam lambung untuk
menekan ke atas.

Saat tidur, usahakan kepala dan badan bagian atas lebih tinggi daripada perut dan
badan bagian bawah.
Jika kita berbaring tanpa menggunakan bantal, asam lambung akan mudah
tertekan ke kerongkongan melalui LES.
Daftar makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung

 Makanan pedas
 Bawang (onion)
 Cokelat
 Kopi
 Minuman bersoda
 Cuka
 Jus jeruk
 Minuman beralkohol
Wabillahi Taufiq Walhidayah
Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai