PENDAHULUAN
I. INTERAKSI FARMASETIK
Interaksi ini adalah interaksi fisiko-kimia yang terjadi pada saat obat diformulasikan /
disiapkan sebelum obat digunakan oleh penderita.
Misalnya interaksi antara obat dan larutan infus IV yang dicampur bersamaan dapat
menyebabkan pecahnya emulsi atau terjadi pengendapan.
Bentuk interaksi ini ada 2 macam :
Interaksi secara fisik : misalnya terjadi perubahan kelarutan
Interaksi secara khemis : misalnya terjadi reaksi satu dengan yang lain atau
terhidrolisisnya suatu obat selama dalam proses pembuatan ataupun selama dalam
penyimpanan.
a. Norit sering dipakai untuk mengurangi kembung dan diare. Norit ini bersifat
menyerap racun dan zat-zat lainnya di lambung. Sifat ini sebenarnya yang dipakai
untuk mengurangi kembung dan diare. Namun, norit menyerap zat-zat di lambung
hampir tidak pilih bulu sehingga obat-obat yang anda minum dalam waktu
bersamaan atau dalam rentang waktu 3-5 jam sekitar waktu makan norit juga akan
ikut diserap oleh norit. Akibatnya penyerapan obat oleh tubuh justru berkurang
sehingga efek atau khasiat obat yang anda minum tersebut akan berkurang, dan
mungkin efek pengobatan tidak akan tercapai.
b.Penurunan atau pengurangan penyerapan obat oleh tubuh juga dapat terjadi jika
anda mengkonsumsi suatu obat tertentu bersamaan dengan obat, makanan atau
suplemen makanan yang banyak mengandung kalsium, magnesium, aluminium atau
zat besi. Mineral-mineral ini banyak terdapat dalam berbagai macam suplemen
vitamin dan juga dalam obat maag (antasida)
c.Kalsium, magnesium, aluminium dan zat besi dapat bereaksi dengan beberapa
obat tertentu, misalnya antibiotika tetrasikiklin dan turunan fluoroquinolon seperti
ciprofloxacin, levofloxacin, ofloxacin, dan trovafloxacin, membentuk senyawa yang
sukar diabsorbsi atau diserap oleh tubuh. Satu penelitian mengungkapkan bahwa
penurunan absorbsi antibiotika karena drug interaction dengan mineral-mineral
tersebut dapat mencapai 50 – 75 %.
e.Antihistamin sering diberikan dalam obat flu atau obat batuk. Kombinasi
antihistamin dengan obat-obat penenang atau obat-obat yang berkerja menekan
system syaraf pusat seperti luminal dan diazepam harus dihindari, sebab kombinasi
ini dapat mengadakan potensiasi, sehingga dapat terjadi penekanan system syaraf
pusat secara berlebihan.
Pada prinsipnya interaksi obat dengan makanan dapat menyebabkan dua hal
penting :
Interaksi dimana makanan atau minuman dapat mengurangi atau bahkan
menghilangkan khasiat atau manfaat obat, baik melalui penghambatan
penyerapannya atau dengan mempengaruhi metabolisme atau distribusi obat
tersebut didalam tubuh.
Interaksi obat dapat menyebabkan gangguan atau masalah kesehatan yang serius,
karena meningkatnya efek samping dari obat-obat tertentu akibat dari terjadinya
peningkatan kadar obat dalam darah.
Golongan Obat
Hal- Hal yang harus diperhatikan
Antibiotika
Antidepresan
- MAO Inhibitor
Makanan dengan kadar tyramin yang tinggi seperti daging yang diproses, bir dan
anggur dapat menyebabkan krisis hipertensi.
Golongan Trisiklik
Banyak makanan terutama daging, ikan dan makanan kaya vit C dapat menurunkan
penyerapan obat.
- ACE Inhibitor
Konsumsi obat pada saat perut kosong, akan meningkatkan absorbsi obat.
- Alfa blocker
Dikonsumsi dengan minuman atau makanan untuk menghindari kelebihan
penurunan tekanan darah.
- Anti aritmia
Hindari konsumsi kafein karena meningkatkan / mempercepat denyut jantung.
- Beta blocker
Konsumsi obat pada saat perut kosong. Makanan terutama daging meningkatkan
efek obat dan menyebabkan pusing serta hipotensi.
- Digitalis
Hindari mengkonsumsi dengan susu dan makanan tinggi serat karena menurunkan
absorsbi dan meningkatkan kehilangan kalium.
Antikonvulsi
- Dilantin, Fenobarbital
Meningkatkan resiko anemia dan masalah yang berhubungan dengan syaraf karena
defisiensi folat dan vit B lainnya.
Obat Asma
- Pseudoefedrin
Hindari mengkonsumsi kafein karena dapat meningkatkan rasa cemas dan gelisah.
- Theophyllin
Hindari mengkonsumsi kafein karena dapat menyebabkan peningkatan toksisitas
obat.
Tukak Peptik
- Antasida
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, konsumsi obat 1 jam setelah makan.
- Simetidin, Famotidin dan Sukralfat
Hindari makanan berprotein tinggi, kaffein dan makanan lain yang dapat
meningkatkan keasaman lambung.
Tranquilizer
- Benzodiazepine
Tidak boleh dikonsumsi dengan alcohol. Kafein dapat meningkatkan kecemasan dan
mengurangi efektivitas obat.
Penghilang Rasa Sakit
- Kontrasepsi Oral
Makanan yang asin meningkatkan retensi cairan. Obat ini menurunkan absorbsi
folat, vit B6 dan nutrisi lain. Tingkatkan konsumsi makanan yang kaya nutrisi dan
protein untuk mencegah defisiensi.
- Steroid
Makanan yang asin meningkatkan retensi cairan. Konsumsi makanan yang kaya
kalsium, vit K, kalium dan protein untuk mencegah defisiensi.
Laksatif
- Mineral Oil
Penggunaan yang berlebihan menyebabkan defisiensi vit A, D, E dan K.
Penurun Kolesterol
- Cholestyramin
Meningkatkan ekskresi folat dan vit A, D, E dan K.
- Gemfibrozil
Hindari makanan berlemak karena dapat menurunkan efektivitas obat dalam
menurunkan kolesterol.
Anti Jamur
- Flukonazol, Ketokonazol, Itrakonazol, Griseofulvin
Hindari makanan atau minuman yang mengandung susu, keju, yoghurt, es krim atau
antasida.Untuk alcohol dapat menyebabkan efek samping berupa mual, , keram
perut, muntah, sakit kepala dan kemerahan dengan panas di muka.
Obat Penghambat enzim (Golongan Statin)
Teh mengandung senyawa tannin yang dapat mengikat berbagai senyawa aktif obat
sehingga sukar diabsorbsi atau diserap dari saluran pencernaan. Demikian pula
susu. Susu mempunyai sifat dapat menghambat absorbsi zat-zat aktif tertentu
terutama antibiotika. Jika obat kurang diabsorbsi, berarti daya khasiat atau
kemanjurannya juga akan berkurang, sehingga penyembuhan mungkin tidak akan
tercapai.
Tidak semua jenis obat tidak baik dikonsumsi bersama-sama dengan susu. Ada
beberapa obat, terutama yang bersifat mengiritasi lambung, justru dianjurkan untuk
diminum bersama susu atau pada waktu makan. Gunanya agar susu atau makanan
tersebut dapat mengurangi efek iritasi lambung dari obat yang dikonsumsi.
Walaupun susu atau makanan dapat sedikit mengurangi daya kerja obat tersebut,
namun efek perlindungannya terhadap iritasi lambung lebih bermanfaat
dibandingkan dengan efek penurunan daya kerja obat yang sangat sedikit.
Alkohol juga akan meningkatkan resiko pendarahan lambung dan kerusakan hati jika
dikonsumsi bersama obat-obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol atau
asetaminofen. Alkohol juga dilarang diminum bersama dengan obat-obat penurun
tekanan darah tinggi golongan beta-blocker seperti propanolol. Kombinasi alcohol-
propanolol dapat menurunkan tekanan darah secara drastis dan membahayakan
Satu prinsip yang harus menjadi perhatian utama saat memberikan informasi
kepada pasien mengenai penggunaan obat adalah pastikan pasien untuk mengikuti
petunjuk yang diberikan agar dapat memperoleh manfaat yang maksimum dengan
resiko minimum dari obat yang diminum. Adapun informasi yang perlu disampaikan
kepada pasien mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengkonsumsi
obat, terkait dengan kemungkinan adanya interaksi dengan makanan atau minuman
adalah :
- Pasien harus mentaati petunjuk yang terdapat pada label atau etiket yang
melengkapi.
- Kapan obat seharusnya dikonsumsi, apakah sebelum atau sesudah makan, atau
bersamaan dengan makanan. Atau pada saat perut kosong.
- Boleh tidaknya obat dikonsumsi bersamaan dengan susu, kopi, teh, atau minuman
lain seperti minuman ringan atau alcohol.
- Efek yang mungkin terjadi jika suatu obat dikonsumsi dengan makanan, misalnya
bisa menurunkan atau meningkatkan absorbsi obat, atau bisa mengiritasi lambung
jika diberikan sebelum makan.