Anda di halaman 1dari 34

INTERAKSI OBAT

Dibuat oleh:
-Yulianto
-Vellanda
-Juando
-Monica Syefi
-Junitasima
-Yulianita
-Gelael
TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Mahasiswa mampu mengetahui,memahami dan
menjelaskan:

1. Definisi interaksi obat, obat anti tuberkulosis,


kontrasepsi oral

2. Jenis-jenis interaksi obat

3. Akibat interaksi obat tuberkulosis dengan kontrasepsi


oral berdasarkan farmakokinetik dan farmakodinamik

4. Peran dokter keluarga sesuai skenario


DEFINISI INTERAKSI OBAT,
OBAT ANTI
TUBERKULOSIS,
KONTRASEPSI ORAL
Definisi Interaksi Obat
Perubahan efek suatu obat akibat
pemakaian obat lain oleh makanan,
obat tradisional dan senyawa lain
sehingga mempengaruhi respons
tubuh terhadap pengobatan 1

1 (Farmakologi dan Terapi FK UI Edisi 6, 2016)


Definisi Obat Anti
Tuberkulosis
Sekelompok obat yang
digunakan untuk pengobatan
tuberkulosis 2

2 (Kamus Saku Kedokteran Dorland, 2016)


Definisi Kontrasepsi Oral
Sejenis pil yang digunakan
untuk mencegah kehamilan yang
proses masuknya dalam tubuh
melalui cara oral 3

3(Kamus Saku Kedokteran Dorland, 2016)


JENIS INTERAKSI
OBAT
Farmakologi & Farmakokinetik
Interaksi Obat

Definisi :

Interaksi obat merupakan efek suatu obat yang


disebabkan bila dua obat atau lebih berinteraksi dan
dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap
pengobatan. Hasilnya berupa peningkatan atau
penurunan efek yang dapat mempengaruhi outcome
terapi pasien
Interaksi Obat
FARMAKOKINETIK
Merupakan interaksi yang terjadi apabila satu obat
mengubah absorbsi, distribusi, biotransformasi
atau eliminasi obat lain.
• Absorbsi  Absorbsi dapat diubah jika obat
pengubah pH atau motilitas diberikan secara
bersamaan, seperti yang tampak pada
pengobatan antitukak atau antidiare tertentu
(tetrasiklin dan kation divalen, kolestiramin dan
obat anion)
Interaksi Obat
• Distribusi  perubahan distribusi dapat
disebabkan oleh kompetisi untuk ikatan protein
(ikatan obat sulfa dan bilirubin pada albumin) atau
pergeseran dari tempat ikatan-jaringan (digitalis
dan pemblok kanal kalsium atau kuinidin)
• Biotransformasi  Pada perubahan
biotransformasi atau metabolisme, contoh induksi
digambarkan dengan jelas oleh pengobatan
antikonvulsan utama, yaitu fenitoin, karbamazepin
dan barbiturat, sedangkan inhibisi dapat
ditimbulkan oleh antimikroba kuinolon, makrolida,
dan golongan azol
Interaksi Obat
• Eliminasi obat lain  Pada perubahan
ekskresi dapat pula dimodifikasi oleh obat
pengubah pH urin, seperti pada inhibitor
karbonat anhidrase, atau mengubah jalur
sekresi dan reabsorpsi, seperti yang disebabkan
oleh probenesid
• Interaksi farmakokinetika secara umum
menyebabkan perubahan konsentrasi obat aktif
atau metabolit dalam tubuh, yang memodifikasi
respon terapeutik yang diharapkan (Ashraf
2012)
INTERAKSI FARMAKODINAMIK
• Interaksi yang terjadi akibat adanya kompetisi pada reseptor atau pada
obat-obat yang bekerja pada sistem fisiologis yang sama
• Interaksi farmakodinamik seringkali diekstrapolasikan ke obat lain yang
segolongan dengan obat yang berinteraksi, karena penggolongan obat
memang berdasarkan efek farmakodinamiknya.
• Efek yang dapat terjadi dari interaksi farmakodinamik
1. Sinergisme
2. Antagonisme
INTERAKSI FARMAKODINAMIK
• Interaksi pada reseptor merupakan antagonisme antara agonis dan
antagonis dari reseptor yang bersangkutan.
Contoh: - Kolinergik/muskarinik (reseptor)
- Asetilkolin,fisostigmin (agonis)
- Atropin, propantelin, amtihistamin H1 (antagonis)
• Interaksi Fisiologik dapat menghasilkan peningkatan atau penurunan
respon(potensial atau antagonisme)
Contoh: Benzodiazepin + Etanol depresi SSP
B-bloker + verapamil gagal jantung, brakikardia berat
INTERAKSI DALAM
MEKANISME ABSORBSI

• Obat-obat yang digunakan secara oral


biasanya diserap dari saluran cerna ke
dalam sistem sirkulasi.
• Ada banyak kemungkinan terjadi interaksi
selama obat melewati saluran cerna.
INTERAKSI OBAT DENGAN
PERUBAHAN pH URIN

• Perubahan pH urin mengakibatkan perubahan

bersihan ginjal,

• Melalui perubahan jumlah reabsorbsi pasif di

tubuli ginjal, yang hanya bermakna secara klinis


INTERAKSI OBAT DENGAN
PERUBAHAN TRANSPOR
AKTIF
• Penghambatan sekresi pada tubuli ginjal
terjadi akibat kompetisi antarobat atau
antarmetabolit
• Untuk sistem transpor aktif yang sama
• Terutama sistem transpor untuk obat asam
atau metabolit yang bersifat asam.
Akibat dari interaksi obat
TB dan kontrasepsi oral
RIFAMPICIN ( OBAT TB
)
• Rifampicin atau rifampin adalah obat antibiotik yang
digunakan untuk mengobati beberapa infeksi akibat bakteri.
• Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan
dan perkembangbiakan bakteri.
• Sejumlah infeksi yang dapat ditangani oleh rifampicin, adalah
tuberkulosis (TBC) dan kusta.
• Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah
meningitis akibat bakteri N. meningitidis dan infeksi bakteri
H. influenza tipe B (Hib).
• Merek dagang: Corifam, Kalrifam, Lanarif, Merimac, RIF,
Rimactane, Rifampicin, Rifampin, Rifamtibi, TB RIF
Interaksi Rifampicin dengan Obat Lain :
Berikut ini adalah interaksi yang mungkin saja dapat terjadi jika
menggunakan rifampicin bersama dengan obat lain. Di antaranya
adalah:
• Meningkatkan risiko kerusakan hati jika digunakan bersama dengan
obat ritonavir dan isoniazid.
• Mengurangi efektivitas phenytoin dan theophylline.
• Menurunkan efektivitas ketoconazole dan enalapril.
• Menurunkan efektivitas rifampicin jika digunakan bersama dengan
antasida
ISONIAZID
• Obat yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis (TB).
Tuberkulosis merupakan infeksi bakteri yang menyerang
paru dan terkadang bagian tubuh lainnya. Isoniazid yang
dikombinasikan dengan obat lain juga digunakan untuk
mencegah infeksi TB pada orang yang berisiko tinggi
terinfeksi bakteri, yaitu:
1. Orang yang memiliki hubungan dekat dengan orang yang
memiliki TB aktif.
2. Orang dengan hasil uji kulit tuberkulin positif.
3. Penderita HIV.
4. Penderita fibrosis paru.
• Merek dagang: Isoniazid, Pulna Forte, Erabutol Plus, Pro TB, Metham, TB Vit 6, Inha,
Pyravit, Rifanh, Rimcure Paed, Suprazid, Kapexodin, Rifastar, Bacbutinh, Meditam-6,
Inadoxin Forte, Pehadoxin Forte, INH CIBA, Rimstar 4-FDC, Inoxin, Rimactazid 450/300
• Interaksi Obat
Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan isoniazid bersama dengan
obat-obatan lainnya:
• Menghambat metabolisme obat antikonvulsan, misalnya carmabazepine, phenytoin,
dan diazepam, serta teofilin, sehingga menimbulkan efek racun dari obat tersebut.
• Meningkatkan risiko perdarahan, jika dikonsumsi dengan warfarin.
• Mengurangi penyerapan isoniazid, jika digunakan dengan antasida yang mengandung
aluminium hidroksida.
• Meningkatkan risiko neuropati perifer, jika digunakan dengan stavudine.
PYRAZINAMID
• Salah satu obat yang digunakan untuk mengobati
penyakit tuberkulosis (TB)
• Pyrazinamide bekerja dengan membunuh dan
menghentikan perkembangan bakteri penyebab TB.
• Pyrazinamide dikombinasikan dengan obat TB lain dalam
pengobatan penyakit tersebut.
• Secara keseluruhan, pengobatan TB dengan kombinasi
obat-obatan bisa mencapai waktu 6-9 bulan.
• Untuk pyrazinamide sendiri, biasanya obat ini akan
digunakan untuk dua bulan pertama pengobatan TB.
• Merek dagang: Corsazinamide, Neotibi, Pezeta-Ciba, Prazina,
Propulmo, Pro TB 4, Pyratibi, Sanazet, Siramid, Tibicel
• Interaksi Obat
Berikut ini adalah beberapa interaksi yang dapat terjadi jika
mengonsumsi pyrazinamide bersama dengan obat-obatan lain:
• Mengurangi efektivitas pil KB dan vaksin tifus.
• Meningkatkan kadar obat ciclosporin dalam darah.
• Memperkuat efek racun terhadap organ hati, jika digunakan dengan
rifampicin.
ETHAMBUTOL

• Obat yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis.

• Dalam pengobatan tuberkulosis, obat ini dikonsumsi

bersama dengan antibiotik lainnya, baik dalam bentuk

tunggal atau tablet kombinasi.

• Ethambutol bekerja dengan menghentikan pertumbuhan

bakteri penyebab tuberkulosis.

• Obat ini tidak digunakan untuk mengatasi penyakit yang

disebabkan oleh infeksi virus, seperti flu.


• Merek dagang: Ethambutol HCL, Pulna Forte, Erabutol Plus,
Arsitam, Kalbutol, Rizatol, Metham, Tibigon, Rifastar, Tibitol
• Interaksi Obat
Obat maag aluminium hidroksida dapat memperlambat atau
mengurangi proses penyerapan ethambutol.
KONTRASEPSI ORAL
• Kontrasepsi memiliki peranan untuk menunda kehamilan atau
menjarangkan kehamilan.
• Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat
permanen.
• Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variable yang
mempengaruhi fertilitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan
antara lain penggunaan kontrasepsi oral (pil KB).
• Pil KB adalah obat pencegah kehamilan yang diminum secara
oral yang berisi hormon steroid (estrogen dan progestin) dalam
bentuk pil atau tablet.
• Pil ini diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan
menginginkan cara pencegahan kehamilan sementara yang
paling efektif bila diminum secara teratur.

• Macam-Macam Kontrasepsi Oral kontrasepsi menurut jenis hormonnya ada 5


yaitu:
• Yang hanya berisi estrogen saja
• Kombinasi, estrogen dan progesteron; kadar estrogen yang menonjol
• Kombinasi, estrogen dan progesteron seimbang
• Kombinasi estrogen dan progesteron; kadar progesteron yang menonjol
• Yang hanya berisi progesteron saja
CARA KERJA PIL KB
1) Mengalami produksi gonado trokpin dari hipovise secara
terus-menerus, sehingga tidak terjadi ovulasi.
2) Merubah konsistensi lender servix menjadi tebal dan
kental, sehingga penetrasi dan transportasi sperma akan
terhalang, sulit, atau tidak mungkin sama sekali.
3) Merubah peristaltik tuba dan rahim, sehingga mengganggu
transportasi sperma maupun sel telur.
4) Menimbulkan perubahan pada endimetrium, sehingga
tidak memungkinkan terjadinya nidasi
5) Merubah kepekaan indung telur terhadap rangsangan-
rangsangan gunadotropin
Interaksi antara obat TB dan kontrasepsi oral
• Beberapa obat TB dapat mengurangi kadar dan
efektivitas kontrasepsi oral di dalam tubuh.
• Rifampisin : menginduksi enzim sitokrom
P450,sehingga membuat kadar kontrasepsi oral dalam
tubuh menjadi sedikit.
• Pirazinamid : mengurangi efektivitas kontrasepsi oral
di tubuh.
Interaksi antara obat TB dan
kontrasepsi oral
• Beberapa obat TB dapat mengurangi kadar dan
efektivitas kontrasepsi oral di dalam tubuh.

• Rifampisin : menginduksi enzim sitokrom


P450,sehingga membuat kadar kontrasepsi oral
dalam tubuh menjadi sedikit.

• Pirazinamid : mengurangi efektivitas kontrasepsi


oral di tubuh.
PERAN DOKTER
KELUARGA
Peran Kedokteran Keluarga
1. Memberikan edukasi kepada pihak keluarga mengenai penggunaan/konsumsi
obat yang baik

2. Memberikan saran yang sesuai dengan aturan kesehatan

3. Memotivasi pasien

4. Melayani penderita tidak hanya perorangan,melainkan seluruh anggota keluarga

5. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan memberikan


perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna

6. Mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan


seoptimal mungkin,

7. Mencegah timbulnya penyakit dan mengenal serta mengobati penyakit sedini


mungkin
Daftar Pustaka
Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI.
Farmakologi dan Terapi. Interaksi Obat. Edisi ke
5. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2007: p.868.
Kamus Saku Kedokteran Dorland. 29th ed.
Singapore: Elsevier; 2016. Tuberculostatic;
p.802 .
Kamus Saku Kedokteran Dorland. 29th ed.
Singapore: Elsevier; 2016. Contraception. p. 180.
Dafpus
• Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI.Buku
Farmakologi dan Terapi. FK UI.Jakarta. 2016
• Alodokter

Anda mungkin juga menyukai