Anda di halaman 1dari 16

ANTI MALARIA

KELOMPOK 7

• Dina Dorothy Hutauruk (191040400124)


• Fadia Rahma Amelia (191040400139)
• Nur Adliaty (191040400114)
• Suci Nurmaida (191040400131)
PENGERTIAN
MALARIA ANTI MALARIA
Malaria adalah suatu penyakit Anti malaria adalah obat-obat
akut dan dapat menjadi kronik, yang digunakan untuk
disebabkan protozoa yang mencegah dan mengobati
hidup intrasel, genus penyakit yang disebabkan oleh
plasmodium dan ditandai parasit bersel tunggal
dengan panas,anemia dan (protozoa) yang ditularkan
splenomegaly. melalui gigitan nyamuk
anopheles betina yang
menggigit pada malam hari
dengan posisi menjungkit.
PENYEBAB PENYAKIT MALARIA
◦ Plasmodium vivaks, (malaria tertiana)
◦ Plasmodium falciparum, (malaria tropika)
◦ Palsmodium malariae (malaria malariae)
◦ Plasmodium ovale (malaria ovale
Demam berkala,
disertai
menggigil

CIRI-CIRI
ANEMIA Nyeri kepala
PENYAKIT
dan nyeri otot
MALARIA

Hati membesar,
sehingga timbul
rasa mual dan
muntah
PENGGOLONGAN ANTI MALARIA
 Skizontisid jaringan primer yang membasmi parasit praeritrosit, yaitu:
proguanil, pirimetamin.
Skinzontisid jaringan sekunder yang membasmi parasit eksoeritrosit, yaitu
primakuin
 Skinzontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit yaitu kina,
klorokuin, dan amidokuin.
Gametosid yang menghancurkan bentuk seksual. Primakuin adalah gametosid
yang ampuh bagi keempat spesies. Gametosid untuk P. vivaks, P. malariae, P.
ovaleadalah kina, klorokuin, dan amidokuin.
Sporontosid mencegah gametosit dalah darah untuk membentuk ookista dan
sporozoit dalam nyamuk Anopheles, yaitu primakuin dan proguanil
MEKANISME KERJA OBAT ANTI MALARIA
Klorokuin dan derivatnya PRIMAKUIN
(Amodiakuin dan hidroksiklorokuin).
Farmakodinamik : Farmakodinamik :
Diduga menghambat DNA dan RNA aktivitas sebagai antimalaria tidak banyak
Polymerase sehingga menghambat replikasi diketahui tentang cara kerja 8-
atau transkripsi RNA aminokuinolon,
Farmakokinetik :
Farmakokinetik :
Absorbsi klorokuin setelah pemberian oral
terjadi lengkap dan cepat dan makanan Pemberian parentral menimbulkan
mempercepat absorbsi ini. Kadar puncak hipotensi, sehingga obat ini diberikan
plasma dicapai setelah 1-2 jam. secara oral. Absorbsi di saluran cerna
Metabolisme klorokuin dalam tubuh sangat sempurna Konsentrasi plasma dicapai
lambat dan metabolitnya diekskresikan lewat dalam waktu 3 jam .Waktu paruh sekitar 6
urin. jam .Ekskresi dalam bentuk utuh
Golongan antifolat (Pirimetamin, kombinasi
Kina dan alkaloid sinkona pirimetamin-sulfadoksin ,Proguanil)
Farmakodinamik : Farmakodinamik :
Kina merupakan obat pilihan bagi parasit
Menghambat enzim dihidrofolat reduktase
yang resisten terhadap klorokuin. Berefek plasmodia pada kadar yang jauh lebih rendah
skizontisid dan gametosid daripada yang diperlukan untuk menghambat
Farmakokinetik : enzim yang sama pada manusia.. pada
Absorbsi baik di saluran cerna. Kadar puncak kombinasi dengan sulfonamid memperlihatkan
di dalam Plasma setelah 3 – 8 jam. Sebagian sinergisme.
besar dimetabolisme dalam hati sehingga Farmakokinetik :
hanya kira-kira 5% yang diekskresi lewat urin Penyerapan di saluran cerna berlangsung
dalam bentuk metabolit hidroksi dan sebagian lambat tetapi lengkap. kadar puncak plasma
kecil melalui tinja getah lambung, empedu dicapai dalam waktu 4-6 jam. diakumulasi
dan air liur. Karena terjadi perombakan dan terutama di ginjal, paru, hati dan limpa.
ekskresi lebih cepat sehingga tidak terjadi diekskresi lambat dengan waktu paruh kira-kira
akumulasi dalam tubuh. 4 hari. Metabolitnya diekskresi melalui urin.
MEFLOKUIN ARTEMISININ DAN DERIVATNYA

Farmakodinamik : Farmakodinamik :
Mekanisme kerja belum jelas, diduga Terdapat kemungkinan bahwa ikatan
mirip Kina,Sizontocid darah yang kuat endoperoksida dalam senyawa ini yang
.Sporontocid Digunakan jika akan ke berperan dalam penghambatan sintesis
daerah endemis yang Plasmodiumnya protein.
resisten dengan Kloroquin Farmakokinetik :
Farmakokinetik : Artemeter oral segera diserap dan mencapai
Per oral absorbsinya meningkat dengan kadar puncak dalam 2-3 jam, sedangkan
adanya makanan . Parentral : artemeter intramuscular mencapai kadar
menimbulkan reaksi lokal berat . Kadar puncak dalam 4-9 jam.
puncak plasma 17 jam . Waktu paruh 20
jam .Ekskresi via tinja, 10% via urin
NAMA OBAT INDIKASI DOSIS EFEK SAMPING KONTRA INDIKASI

KLOROKUI
INTERAKSI OBAT
INTERAKSI OBAT
1. KLOROKUIN 2. PRIMAKUIN
Berikut adalah daftar obat-obatan yang Berikut adalah daftar obat-obatan yang
mungkin berinteraksi dengan chloroquine, mungkin berinteraksi dengan primakuin,
yaitu :acetaminophen (paracetamol), yaitu
cimetidine, suplemen zat besi, isoniazid,
kaolin, magnesium trisilikat, methotrexate, ◦ Durothioglucose
niacin,rifampin ◦ Levomethadyl
Chloroquine adalah obat yang dapat Defisiensi Nicotinamide adenine
berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Itu
dinucleotide (NADH) reduktase
sebabnya Anda tidak dianjurkan untuk minum
obat ini bersamaan dengan makanan tertentu methemoglobin — Pasien dengan salah satu
karena interaksi obat dengan makanan dapat masalah medis ini dan mengonsumsi
terjadi.Selain itu, merokok atau mengonsumsi primaquine mungkin memiliki kesempatan
alkohol dengan obat-obatan tertentu juga peningkatan efek samping yang dapat
dapat menyebabkan interaksi terjadi.  mempengaruhi darah.
3. GOLONGAN ANTIFOLAT
A. PROGUANIL B. KOMBINASI PIRIMETAMIN-SULFADOKSIN
Berikut adalah daftar nama obat-obat yang Berikut adalah daftar obat-obat yang berinteraksi
berinteraksi dengan proguanil, yaitu : dengan kombinasi pirimetamin-sulfadoksin, yaitu :
 Arthemeter : pabrik arthemeter tidak menganjurkan
 Auranofin
penggunaan bersamaan.
 Aurolate  Siklosporin : meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
 Aurothioglucose  Glibenclamide : meningkatkan efek glibenclamide
 Myochrysine  Methotrexate : meningkatkan risiko kekurangan
 Warfarin folat dan meningkatkan toksisitas methotrexate.
 Fenitoin, sulfadiazid, Co-trimoxsazol, trimetropim :
Hipersensitivitas pada Proguanil adalah meningkatkan efek antifolat
sebuah kontraindikasi. Sebagai tambahan,
 Thiopental : meningkatkan efek thiopental
Proguanil tidak boleh dikonsumsi dalam
kondisi menyusui.  Warfarin : meningkatkan efek antikoagulan
C. PROGUANIL
Berikut adalah daftar nama obat-obat yang berinteraksi dengan
proguanil, yaitu :
 Auranofin
 Aurolate
 Aurothioglucose
 Myochrysine
 Warfarin
Hipersensitivitas pada Proguanil adalah sebuah kontraindikasi. Sebagai
tambahan, Proguanil tidak boleh dikonsumsi dalam kondisi menyusui.
4. KINA 5. MEFLOKUIN

Berikut adalah daftar obat-obatan yang Berikut adalah nama-nama obat yang
mungkin berinteraksi dengan kina, berinteraksi dengan meflokuin, yaitu :
yaitu :
 Jangan diberi bersama Kloroquin,
 Antasida (Aluminium) menurunkan
Kina dan Halofantrin
absorbsi obat ini
 Obat ini menurunkan absorbsi Digoxin  Efek meningkat dengan Artesunat,
 Obat ini meningkatkan efek obat-obat
Tetra, Ampisilin.
penghambat neuromuskuler dan  Meningkatkan resiko kejang pada
mengantagonis efek penghambat penderita Epilepsi yang mendapat
suksinil kolin asam Valproat
 Pada obat Simetidin menurunkan
bersihan ginjal dari obat ini
6. ARTEMISIN DAN DERIVATNYA
A. ARTESUNAT B. ARTEMETER
ARTESUNAT : Pemberian bersama dengan ARTEMETER: hindari pemberian bersama dengan
meflokuin dapat meningkatkan efek kuratif. obat yang memperpanjang interval QT seperti
eritromisin, terfenadin, astemizol, probukol, antiaritmia
ARTESUNAT + AMODIAQUIN : Tidak kelas 1a (kuinidin, prokainamid, disopiramid),
direkomendasikan untuk diberikan bersama antiaritmia kelas III (amiodaron, bretilium), bepridil,
obat penghambat sitokrom CYP2A6 (seperti sotalol, antidepresan trisiklik, neuroleptik tertentu dan
metoksalen, pilokarpin, tranilcipromin) fenotiazin.
dan/atau CYP2C8 (seperti trimetoprim, ARTEMETER + LUMEFANTRIN : tidak disarankan
ketokonazol, ritonavir, sakuinavir, lopinavir, diberikan bersama dengan antimalaria lain karena data
gemfibrozil, montelukast). Bersama khasiat dan keamanan belum memadai. Jika diberikan
magnesium trisilikat dan kaolin dapat setelah pemberian kina atau meflokuin, lakukan
menurunkan absorbsi amodiakuin pada monitoring asupan makanan (untuk meflokuin) atau
saluran pencernaan. monitoring EKG (untuk kina). pemberian bersama
ketokonazol dan inhibitor CYP3A4 lain memerlukan
penyesuaian dosis, mengurangi efektivitas kontrasepsi
bila diberikan bersamaan.
C. Dihidroartemisinin dan piperakuin (DHP

Dihidroartemisinin dan piperakuin (DHP): hindari


pemberian bersama obat yang dapat memperpanjang
interval QTc (misal: meflokuin, halofantrin,
lumefantrin, klorokuin, atau kina).

Anda mungkin juga menyukai