Anda di halaman 1dari 4

FARMAKOLOGI TOKSIKOLOG 2

ASAMEFENAMAT

OLEH :

KELOMPOK : III
ANGGOTA : ALJUFRI MAHMUD
ZULKIFLI NURKAMIDEN

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
2021
Tugas :
1. Menjelasakan toksisitas dari obat asamefenamat, Dosis normal asamefenamat,
Efek samping asamefenamat dan interaksi obat asamefenamat dengan obat lain
serta interaksi obat asamefenamat dengan makanan.

Jawab :
- Toksisitas obat piroxicam
Asam mefenamat menimbulkan toksisitas hematopolitik dari efek samping
terhadap saluran cerna yaitu sering timbulnya dispepsia dan gejala iritasi lain
terhadap mukosa lambung. Batas keamanannya menurun bila diberi dalam dosis
besar dan jangka waktu yang lama sehingga untuk pengobatan tidak boleh lebih
dari satu minggu.
- Dosis normal
Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter. Dosis dewasa dan
anak usia lebih dari 14 tahun : Dosis awal 500 mg, kemudian dilanjutkan 250 mg
tiap 6 jam, sesuai dengan kebutuhan.
- Dosis toksik
Seperti pada umumnya, untuk dosis toksik asamefenamat itu adalah jika
melebihi batas maksimal dari dosis normal atau dosis lazimnya yaitu 500 mg.
- Efek samping
Beberapa efek samping yang dapat terjadi saat mengonsumsi obat ini
meliputi:
a) Hilang nafsu makan
b) Sariawan
c) mual dan muntah
d) Sakit maag
e) Diare
f) Gangguan pencernaan
g) Ruam pada kulit
h) Sakit kepala
i) Kelelahan dan mengantuk
j) Tinnitus
- Interaksi obat piroxicam dengan obat lain serta interaksi obat piroxicam
dengan makanan.
 Interaksi obat dengan obat lain
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat
lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat
tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun
yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda
konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi
dengan asam mefenamat adalah:
1) Antikoagulan (misalnya warfarin), aspirin, kortikosteroid (misalnya
prednisone), heparin, atau selective serotonin reuptake inhibitor
(SSRI) (misalnya fluoxetine): meningkatkan risiko perdarahan
lambung.
2) Magnesium hidroksida (misalnya antasida) atau probenesid:
meningkatkan efek samping asam mefenamat.
3) Efek samping Siklosporin, lithium, methotrexate, kuinolon
(misalnya ciprofloxacin), atau sulfonilurea (misalnya, glipizide):
meningkatkan efek samping obat.
4) Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (misalnya
captopril atau enalapril) atau diuretik (misalnya
furosemide, hydrochlorothiazide): menurunkan efektivitas obat.
 Interaksi obat dengan makanan
Asamefenamat dikonsumsi sesudah atau saat makan untuk mencegah
efek samping. Untuk golongan yang satu ini memang harus diminum
setelah makan karena sifatnya yang dapat merusak lambung. Sebaiknya
obat ini diminum 30 menit-1 jam setelah makan. Karena obat pereda nyeri
dan antiinflamasi, contohnya ibuprofen, aspirin, aspilet, asam mefenamat,
mefinal dan anti inflamasi golongan non steroid (natrium
diklofenak,kalium diklofenak) dan steroid (deksametason, metil
prednisolon) memiliki keasaman yang tinggi yang akan menimbulkan efek
samping nyeri lambung, sehingga dianjurkan untuk di minum bersama
susu, atau segera sesudah makan.

Anda mungkin juga menyukai