Anda di halaman 1dari 4

Penggolongan obat antimalarial dapat dibedakan menurut cara kerja obat pada

Siklus hidup Plasmodium dan berdasarkan struktur kimia obat.


1. Penggolongan obat malaria berdasarkan cara kerja obat pada siklus hidup Plasmodium
a. Obat anti malaria Skizontosida darah yang menyerang Plasmodia yang hidup di darah.
Anti malaria jenis ini untuk pencegahan dan mengakhiri serangan klinis. Contoh :
Klorokuin, Kuinin, Kuinidin, Meflokuin, Halofantrin, Sulfonamida, Tetrasiklin, Atovakuon
dan Artemisinin serta turunannya.
b. Obat anti malaria Skizontosida jaringan yang membunuh Plasmodia pada fase
eksoeritrositik di hati, mencegah invasi Plasmodia dalam sel darah. Contoh : Primakuin,
Proguanil, Pirimetamin.
c. Obat anti malaria Gametosida yang membunuh stadium gametosit di darah.
Contoh : Primakuin
d. Obat anti malaria Sporontosida. Obat ini tidak berpengaruh langsung pada gametosit dalam tubuh
manusia tetapi mencegah sporogoni pada tubuh nyamuk.

Perbedaan mekanisme aksi obat anti-malaria ini sebagai dasar pengobatan malaria secara
kombinasi.
Pengobatan malaria secara kombinasi bertujuan untuk meningkatkan efikasi dan memperlambat
Perkembangan resistensi obat (Martindale,2009).
2. Penggolongan obat anti malaria berdasarkan struktur kimia obat Penggolongan obat antimalaria
berdasarkan struktur kimia
3. Penggolongan obat antimalarial berdasarkan tempat kerja obat anti malaria pada organel
subseluler Obat antimalarial memberikan pengaruh pada organel subseluler Plasmodium dengan
mengganggu proses atau metabolisme pada organel subseluler yang berbeda. Beberapa mekanisme
kerja dan target dari obat anti-malaria adalah sebagai berikut ini
a. Obat golongan4-aminokuinolin (klorokuin, amodiakuin) dan kuinolin methanol (kuinin
Dan meflokuin) berkonsentrasi dalam vacoula makanan yang bersifat asam. Obat golongan ini
Sangat esensial dalam mengganggu Proses pencernaan hemoglobin
Oleh parasit dengan Jalan mengadakan interaksi dengan .-hematin atau menghambat pembentukan
hemozoin. Target baru obat golongan ini adalah menghambat enzim plasmepsin dan enzim falcipain
yang berperan dalam pemecahan globin menjadi asam amino.
Hemozoin dan asam aminodiperlukan untuk pertumbuhan parasite sehingga jika pembentukan
dihambat maka parasit akan mati.
b. Antibiotik
Seperti azitromisin, doksisiklin, dan klindamisin bekerja di dalam organel plastid seperti kloroplas
Yang disebut apikoplas. Obat ini menghambat translasi protein sehingga Progeny parasite yang
diberi obat mengalami kematian
c. Atovakuon dan senyawa lain tertentu menghambat transport elektron dalam mitokondria dan
melalui penghambatan oksidoreduktase sitokrom Dalam Mitokondria antifolat mengganggu
biosintesis folat de novo dalam sitosol.
d. Obat anti-malaria Sulfadoksin Pyrimetamin (SP) dan kombinasi baru Klorproguanil-Dapson
(Lapdap) merupakan inhibitor kompetitif yang berperan dalam jalur folat.
e. Generasi Obat dari Artemisin Menghasilkan radikal bebas yang berfungsi untuk mengalkilasi
membrane parasit.

Mekanisme Kerja Obat Malaria


Klorquin mencegah dimakannya hemoglobin oleh parasit sehingga timbul kekurangan
asam amino esensial untuk sintesis DNA-nya. Mefloquin sama mekanisme kerjanya dengan
klorquin. Proguanil dan pirimetamin adalah antagonis folat yang merintangi enzim yang
merubah asam folat menjadi asam folinat sehingga sintesis DNA dan RNA plasmodium
terganggu. Primaquin juga dapat mengikat DNA dalam tubuh nyamuk merombak menjadi asam
yang bersifat oksidan dan lebih aktif terhadap parasit.

Efek Samping Obat Malaria


Pada umumnya penderita diberi analgetika dan antipiretika, seperti asetosal dan
paracetamol. Untuk menanggulangi dehidrasi dan shock dapat diberi cairan dalam bentuk infuse
peroral. Malaria tersiana atau kwartana biasanya ditanggulangi dengan kloroquin yang kerjanya
cepat (2-4 hari). P. vivax yang resisten terhadap kloroquin perlu ditangani dengan mefloquin
single dosis 500 mg p.c (4) atau kuinin maksimum 3 dd 600 mg selama 4-7 hari. Tetapi selalu
disusul dengan pramaquin (15 mg/hari selama 14 hari). Untuk mematikan bentuk EE. Bila
terdapat mual dan muntah perlu diberikan kini secara intravena. Malaria tropika harus dimulai
dengan kinin secara parental kemudian disusul dengan pemberian oral.
Interaksi Malaria yang Dapat Terjadi
1. Tidak boleh diberikan bersama fenilbutazon.
2. Pemberian bersama primakuin dapat meningkatkan toksisitasnya.
3. Kaolin (obat antidiare) dan antasida tidak boleh diberikan bersamaan sebelum 4 jam setelah
pemberian obat ini.

No Nama Obat Kekuatan Sediaan Dosis Pemakaian


1 Kin Tablet 2 mg
2 Aethilcarbonas chinin(Euvhinin) Tab 100 mg
3 Avloclor 50 mg/5 ml
4 Cendoquin,Malarex,Mexaquin, Tab 250 mg setara
Nivaquin,Resochin, kloroquin
150 mg
5 Fansidar,Suldox Sulfadoxin 500 mg dab
Pirimetamin 25 mg
6 Coarteam Artemeter 20 mg
7 Lumefantrin 120 mg
Golongan Antibiotik
1 Novabiotik,Decacycline,Dunocycline, Tetrasiklin 250
Supertetra,Tetradex,Suprabiotik mg/kapsul
2 Siklidon,Doxin Doksisiklin 100
mg/kapsul
Klindamisin
1 Albiotin,Clinium Klindamisin HCL
300,150 mg/kapsul
2 Daclin acne Klindamisin 1%
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/14806116/PENYAKIT_MALARIA_DAN_MEKANISME_KERJA_
OBAT-OBAT_ANTIMALARIA

https://www.academia.edu/19402550/Antimalaria

Anda mungkin juga menyukai