Anda di halaman 1dari 15

Siti Rachmah Ramadhani Siregar

10920032_1HA01

Blok 2.4 Farmakologi

Resume Antibiotik

Aminoglikosida

Adalah senyawa, produk natural, atau turunan semisentisis yang diproduksi oleh variasi
actinomycetes (sebuah bakteri mycelial gram-positif) tanah. Golongan ini bersifat bakterisida yang
artinya mematikan bakteri.

Anggota golongan

Turunan dari gentamycin, tobramycin, amikain, netilmicin, kanamycin, streptomycin,


paromomycin, dan neomycin

Mekanisme Kerja

Pertama-tama, Aminoglikosida paling direkomendasikan diberikan secara injeksi parentral


karena tidak dapat dicerna oleh GI. Setelah diadministrasikan, ia akan berdifusi melalui
kanal protein aquaporin yang terletak di membrane bakteri gram negative untuk memasuk i
ruang periplasmic. Setelah itu akan melewati membrane sitoplasma dengan berkaitan
bersama electron transport. Sesudah memasuki sel, Aminoglikosida akan berikatan dengan
polisom atau ergosom dan mengganggu sintesis protein dengan cara menganggu translasi
mRNA (salah baca dan terminasi prematur). Sehingga terpasangnya asam-asam amino
yang salah ke dalam peptide dan terbentuk protein yang tidak fungsional atau bersifat
toksik.

Site of Action intraselular primer dari aminoglikosida adalah di unit 30s ribosom.

DOC (Drug of Choice) untuk kasus apa

Umumnya untuk kasus infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram-negatif yang bersifat
aerob. Sering dikombinasikan dengan ꞵ- lactam atau glikopeptida.
Penyakit kausal (cth.) Jenis turunan
1. ISK (Infeksi E.coli Gentamicin (5 mg/kg)
Saluran Kemih) Tobramycin
2. Meiningitis Pseudomonas Gentamicin (5mg/kg)
Acinetobacter
3. Peritonitis Dialysis peritoneal Gentamicin (4-8 mg/L)
Netilmicin (4-8 mg/L)
Tobramycin (4-8 mg/L)
Amikacin (6-12 mg/L)
4. Endocarditis Streptococcal endocarditis Gentamicin (3 mg/kg/har i)
bakteri dengan kombinasi penicillin
atau vancomycin
5. Sepsis P. aeruginosa
6. Tularemia Streptomycin (15-25 mg/kg)
7. Plague Streptomycin atau
gentamicin selama 10 hari
8. Infeksi mikobakteri Mycobacterium tuberculosis Streptomycin atau Amikacin
atau mycobacteria
nontuberkulus lain
9. Cystic fibrosis Pseudomonas sp. Tobramycin (10mg/kg bisa
lebih tinggi sesuai
kebutuhan), Amikacin
10. Infeksi Paromomycin
Cryptosporidia
11. Topikal Neomycin dan
paromomycin

Resistensi

Resistensi dapat terjadi karena beberapa hal ini :


1. Inaktivasi obat oleh enzim mikroba
Gen yang mengkodekan enzim resistensi aminoglikosida ini didapatkan secara
primer oleh konjugasi dan transfer oleh plasmid. Enzi mini dapat
menfosforilasikan, adenilasi, dan mengasetilasi grup asam amino dan hidroksil
spesifik.
2. Kegagalan antibiotic untuk memasuki ruang intraselular
Karena transportasi aminoglikosida melewati membran sitoplasma adalah proses
aktif yang bergantung pada peoses metabolisme oksidatif. Maka bakteri anaerobic
resistan terhadap golongan aminoglikosida karena kekurangan sistem transportasi
untuk membawa masuk ke sel.
3. Afinitas atau kekuatan untuk mengikat obat terhadap ribosom bakteri terlalu rendah
Karena ada mutasi pada salah satu asam amino ribosom, dapat terjadi pencegahan
ikatan antara streptomycin dengan ribosom.

Dosis dan sediaan

Dosis tinggi dengan interval panjang (misalnya sehari sekali) memiliki efek yang
diinginkan dan level toksisitasnya lebih rendah dibandingkan dengan dosis terbagi dalam
satu hari. Namun harus dihindari pada populasi yang sedang hamil, neonats, anak-anak,
serta yang mengalami gangguan ginjal.

Sediaan yang ada terdiri dari

Jenis obat Sediaan


1. Amikasin Untuk injeksi : 50, 250 mg
2. Gentamisin Untuk injeksi : 10, 40 mg/ml
3. Kanamisin Untuk injeksi : 500, 1000 mg
Pediatrik : 75 mg
4. Neomisin Oral : tablet 500 mg
5. Paronomisin Oral : Kapsul 250 mg
6. Streptomisin Untuk injeksi : 400 mg/ml
7. Tobramisin Untuk injeksi : 10, 40 mg/ml
Untuk inhalasi : 300 mg dalam 5 ml larutan NaCl
Dosis dihitung atau dimonitor dengan melihat konsentrasi plasma setelah pemberian obat.
Setelah itu dibandingkan antara sampel plasma pada pengambilan misalnya 2 jam setelah
dan 12 jam setelah pemberian obat. Setelah itu bisa dihitung dan dosis diatur untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan (*lebih lanjut dapat dilihat di bagian DOC)

Jenis Luas Konsentrasi


1 Gentamicin < 1–2 μg/mL
Netilmicin
Tobramycin
2 Amikacin <10 μg/mL
Streptomycin
Makrolid

Adalah antibiotic yang mengandung beberapa cincin lactone yang berikatan dengan deoxy sugars.
(14 cincin pada Erythromycin dan Clarithromycin, 15 cincin pada Azithromycin). Ada turunan
dari erythromycin yang aktif terhadap beberapa varian resistan makrolid bernama ketolid.

Anggota golongan

Erythromycin, Clarithromycin, Azithromycin, dan fidaxomicin

Mekanisme Kerja

Makrolid dan ketolid bekerja dengan inhibisi sintesis protein. Mereka berikatan dengan
subunit 50S pada ribosom. Erythromycin meng-inhibisi salah satu langkah translokasi
tRNA yang baru saja tersintesis

DOC (Drug of Choice) untuk kasus apa beserta dosis dan sediaan

Cocok digunakan untuk infeksi jalur respirasi, infeksi kulit dan jaringan halus, infeksi
Chlamydial sp., Difteri, B. pertussis, Infeksi Helicobacter pylori, Infeksi Mycobacteria,
Bisa juga digunakan untuk pencegahan primer MAI (mycobacterium avium complex)
untuk patien dengan infeksi HIV.

Jenis obat Dosis


1. Erythromycin Pemberian oral :
1-2 g/hari (dewasa)
30 – 50 mg/kg/hari (anak)
2. Clarithromycin 250 mg/hari (dewasa, kasus ringan)
500 mg/hari (dewasa, kasus berat)
3. Azithromycin 500 mg/hari (dosis pertama)
250 mg/hari (dosis berikutnya)
4. Telithromycin 800 mg/hari (dewasa)

Jenis obat Sediaan yang tersedia


1. Azithromycin Oral : kapsul 250, 500, 600 mg
Bubuk untuk suspensi oral : 100, 200 mg/5mL
Parenteral : bubuk 500 mg untuk injeksi
2. Clarithromycin Oral : tablet 250, 500 mg
Slow release tablet : 500, 1000 mg
Granula untuk suspense oral : 125, 250 mg/5mL
3. Erythromycin Oral :
tablet salut enteric 250, 333, 500 mh
lepas-tunda : kapsul 250 mg, tablet 500 mg
suspense 125, 250 mg/5 mL
Etilsuksinat : tablet 400 mg, suspense 200, 400 mg/5ml
Stearat : tablet salut-film 250, 500 mg
Parenteral : laktobionat bubuk 0,5, 1 g

Resistensi

Resistensi terhadap makrolid terjadi jika

1. Penghabisan obat karena mekanisme pompa aktif


2. Perlindungan ribosom oleh enzim methylase yang memodifikas i target ribosom dan
mengurangi pengikatan obat.
3. Berkurangnya permeabilitas membran
4. Makrolid terhidrolisis oleh esterase yang diproduksi oleh enterobacteriaceae
5. Mutasi kromosomal yang mengubah protein ribosom 50S
ꞵ- lactam
Memiliki ciri khas pada strukturnya yaitu keberadaan cincin ꞵ- lactam dan mekanisme kerja
yang mirip
Anggota golongan

Penicillins, cephalosporins, carbapenems, monobactams

Mekanisme Kerja

Antibiotik ꞵ- lactam bekerja dengan menginhibisi langkah terakhir dari sintesis


peptidoglikan yang bersifat heteropolimerik sehingga membuat dinding sel bakteri stabil.
Cross-link rantai peptide yang membentuk polimer panjang diselesaikan dengan reaksi
transpeptida yang terjadi di permukaan membrane sel.

ꞵ- lactam kira-kira bekerja dengan mengasilasi transpeptida dengan memotong rantai –CO-
N-, target ini secara kolektif dinamakan PBP

DOC (Drug of Choice) untuk kasus apa, Dosis dan sediaan

Karena Penicillin juga terbagi menjadi banyak sub (Penicillin G, Penicillin V,


Penicillinase-resistant penicillins, nafcillin, oxacillin, dicloxacillin, ampicill in,
amoxicillin, bacampicillin, pivampicillin, aminopenicillins, ꞵ- lactamase inhibitor,
azlocillin, carbenicillin indanyl sodium) ia spektrumnya juga sangat luas sehingga dapat
digunakan untuk :

Infeksi Pneumococcal, Pneumonia Pneumococcal, infeksi ꞵ-Hemolytic Streptococcal, ꞵ-


Hemolytic Streptococcal Shock toksik, necrotizing fasciitis, ꞵ-Hemolytic Streptococcal
pneumonia, arthritis, meningitis, dan endocarditis, berbagai infeksi yang disebabkan oleh
streptococci dan enterococci, infeksi anaerob, infeksi staphylococcal, infeksi
meningococcal, infeksi gonococcal, sifilis, Actinomycosis, difteri, anthrax, infeksi
clostridial, infeksi fusospirochetal, demam karena gigitan tikus, infeksi Listeria, lyme
disease, Erysipeloid (akibat Erysipelothrix rhusiopathiae), Pasteurella multocida. Selain
itu juga bisa digunakan untuk pencegahan
Monobactam diberikan setiap 8 jam 1-2 g

Sediaan yang tersedia


Resistensi

Resistensi terhadap beta lactam dapat terjadi apabila terjadi :

1. Terjadi mutasi yang merendahkan kemungkinan afinitas PBP terhadap antibiotic


2. Ketidakmampuan agen untuk penetrasi site of actionnya
3. Pompa aktif yang menghabiskan obat dari site of action sebelum obat dapat
bertindak
4. Inaktivasi akibat enzim bernama ꞵ- lactamase
5. Lingkungan sekitar juga bisa meningkatkan resisten terhadap antibiotic ꞵ- lactam

Sulfonamid

Sulfanomid adalah turunan dari para-aminobenzenesulfonamide dan masih satu keluarga dengan
PABA. Sebagian besar tidak larut dalam air, tapi garam sodiumnya larut. Cirinya adalah sulfur
berikatan dengan cincin benzene, para-NH2 grup.

Anggota golongan

Trimetroprim-sulfametokazol, sulfisoksazol, trimetropim, pirimetamin, pirimetamin-


sulfadoksin

Mekanisme Kerja

Sulfanomid adalah inhibitor kompetitif dari dihydropteroate synthase yaitu enzim bakteri
yang berfungsi untuk inkorporasi PABA ke dihydropteroic acid, keturunan langsung dari
asam folat. Karena kuman memerlukan PABA untuk sintesis purin dan asam nukleat untuk
membentuk DNA terhambat oleh sulfonamid, terjadilah bakteriostasis

DOC (Drug of Choice) untuk kasus apa

Untuk pengobatan ISK, infeksi yang disebabkan oleh Gonoccus sp., Staphylococcus sp.,
Meningococcus sp. Streptococcus sp., dan beberapa variasi dari Shigella. Bisa juga
digunakan untuk pengobatan untuk infeksi akibat Pneumocystis jiroveci, toxoplasma sp.,
dan nokardiosis. Apabila dikombinasikan dengan trimethoprim sulfametoksazol

Resistensi

Bakteri dapat resisten terhadap golongan sulfonamid apabila mengalami :

1. Mutasi pada bakteri sehingga produksi PABA meningkat


2. Mengubah struktur molekul enzim sintesis folat sehingga afinitas terhadap
sulfonamid menurun

Dosis dan sediaan


Kuinolon

Cakupannya cukup luas dan efektif untuk perawatan administrasi secara oral. Namun karena ada
potensi efek samping yang fatal, kuinolon sudah tidak dimarketkan lagi seperti lomefloxacin dan
sparfloxacin, gatifloxacin, temafloxacin, trovafloxacin, grepafloxacin, dan clinafloxacin.

Anggota golongan

Fluoroquinolones, norfloxacin, ciprofloxacin, levofloxacin.

Mekanisme Kerja

Kuinolon menargetkan gyrase DNA dan topoisomerase IV bakteri. Karena kuinolo n


menghambat gyrase, terjadi hambatan ketika replikasi DNA terjadi.

DOC (Drug of Choice) untuk kasus apa

ISK yang disebabkan oleh P. aeruginosa. Bisa juga untuk diare karena shigella,
salmonella, E.colli, dan Campylobacter. Selain itu untuk infeksi saluran nafas.

Resistensi

Resistensi dapat terjadi karena satu atau lebih mutasi titik di region pengikat kuinolo n
enzim sasaran atau perubahan permeabilitas organisme. Lalu diproduksi protein Qnr ole h
plasmide sehingga melindungi pengikatan antara DNA gyrase dengan fluorokuinolon.

Dosis dan sediaan

Asam nalidiksat  dewasa 4 x 500 – 1000 mg/hari

Asam pipedimat  infeksi akut, dewasa 2 x 400 mg/ hari.

Untuk infeksi kronik 4x400 mg/hari


REFERENSI

REFERENSI

1. Katzung, B.G., 2021. Basic & clinical pharmacology. McGraw-Hill Medical, New
York

2. Gunawan, Sulistia dkk. 2016. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

3. Brunton, Laurence L., Randa Hilal-Dandan. 2018. and Bjorn C. Knollmann. Goodman
& Gilman’s The pharmacological basis of Therapeutics 13 th Edition. McGraw-Hill
Medical. New York

Anda mungkin juga menyukai