Disusun oleh :
Anggraeni Kayika Indarti (1865050034)
Estri Orno (1965050138)
Rayhani Sabrina (2165050007)
Maria Angela Lumaksono (2165050041)
Contoh :
Bakteriostatik Bakterisidal
Memberikan efek dengan cara Memberikan efek dengan cara membunuh
menghambat pertumbuhan tetapi sel tetapi tidak terjadi lisis sel atau pecah sel.
tidak membunuh.
Contoh :
Penisilin, sefalosporin, Contoh :
aminoglikosida (dosis besar), Sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol,
kotrimoksazol, polipeptida, eritromisin, trimetropim, linkomisin,
rifampisin, isoniazid makrolida, klindamisin, asam
paraaminosalisilat
Berdasarkan Mekanisme Kerja
Berdasarkan Mekanisme Kerja
Antibiotik Golongan
Beta Laktam
Penicillin
Mekanisme kerja
PEPTIDOGLICAN
PENICILLIN
Indikasi
Infeksi Kokus Gram
Positif Infeksi Batang Gram
A.Infeksi Pneumokokus
1.Pneumonia Positif
A.Difteria
B.Klostridia
2.Meningitis
3.Endokarditis
B.Infeksi Streptokokus
1.Faringitis Infeksi Batang Gram
2.Otitis Media Akut
C.Infeksi Stafilokokus
Negatif
A.Salmonella
B.Haemophilus Influenzae
Infeksi Kokus Gram
Negatif
A.Infeksi Gonokokus
B.Sifilis
Efek Samping Kontraindikas
i
Hipersensitif terhadap
- Reaksi Alergi penisilin
- Syok Anafilaksis
- Reaksi Toksik dan Iritasi
Lokal
- Perubahan Biologik
- Reaksi Jarisch-Herxheimer
Interaksi Obat
Allopurinol Methotrexate
Peningkatan resiko rash bila Penisilin mengurangi ekskresi
amoksisilin atau ampisilin metotreksat (peningkatan resiko
diberikan toksisitas)
Interaksi Obat
Antibakteri Relaksan Otak
Absorbsi fenoksimetilpenisilin Piperasilin meningkatkan efek
dikurangi oleh penisilin mungkin relaksan otot non depolarisasi
diantagonis oleh tetrasiklin
Nama Obat Dosis Sediaan
Dewasa: 1-4 juta unit tiap 4-6 jam Serbuk injeksi 1,2 juta UI/vial ;
Anak: 25.000-400.000 unit/kgBB/hari terbagi dalam 4-6 dosis 2,4 juta UI/vial
Penicillin G Neonatus: 75.000-150.000 unit/kgBB/hari terbagi dalam 2-3 dosis
Dewasa: penyakit ringan: 2-4 gram/hari Tablet 125mg, 250mg, 500mg, dan 1000mg
Penyakit berat: 4-8 gram/hari Kapsul 125mg, 250mg, 500mg, dan 1000mg
Anak: <20kg per oral 50-100 mg/kgBB/ hari dibagi dalam 4 dosis, Suspensi 62,5mg/5 mL, 125mg/5mL
Ampicillin injeksi 100-200mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis Bubuk kering 62,5mg
Bayi <7 hari: injeksi 50mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis Injeksi vial 250mg, 500mg, 1 gram
Bayi>7 hari: injeksi 75mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
Dewasa dan anak >20kg: 3 x 250-500mg /hari Tablet 125mg, 250mg, 500mg
Anak<20kg : 20-40mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis Kapsul 125mg, 250mg, 500mg
Kaplet 1000mg
Amoksisilin Syrup 125mg/5mL, 250mg/5mL
Drops 100mg/mL
Injeksi vial 1g
➔ Indikasi
Untuk mengatasi infeksi kulit akibat S. aureus dan S.pyogenes
Sebagai profilaksis pada pre operasi (sefazolin)
➔ Efek Samping
● reaksi Coomb (reaksi autoimun)
● syok anafilaktik
Generasi II
Efektif terhadap infeksi kuman Gram negatif
a. Haemophilus influenza
b. Proteus mirabilis
c. Escherichia coli
d. Klebsiella
→ Indikasi:
Mengatasi infeksi bakteri Gram-negatif dan anaerob pada
diabetic foot (sefoksitin dan sefotetan)
Generasi III
Efektif terhadap Enterobacteriae
→ Indikasi
- Infeksi berat Klebsiella, Proteus, Provedencia, Serratia, Haemophilus sp. (kombinasi
dengan aminoglikosida)
- Penyakit gonore dan Lyme disease (seftriakson)
- Meningitis akibat H. influenzae, S.pneumoniae, N. meningitides (sefotaksim/seftriakson
+ vankomisin + ampisilin)
→ Efek Samping
sindrom disulfiram dan hipoprotrombinemia (sefoprazon)
Generasi IV
- Memiliki spektrum aktivitas yang lebih luas dan lebih
stabil terhadap hidrolisis oleh betalaktamase
- Untuk mengatasi infeksi kuman yang resisten terhadap
sefalosporin generasi III
→ Indikasi
Infeksi nosokomial oleh bakteri penghasil betalaktamase
(extended spectrum betalactamase)
Efek samping & kontra indikasi obat
● Kontraindikasi
hipersensitifitas terhadap sefalosporin
Interaksi Obat
Absorpsi Sefaklor dan sefakdosim
dikurangi oleh antasida
Sefalosporin mungkin
meningkatkan efek koantikoagulan
Interaksi Obat
Obat Ulkus Peptikum Absorpsi Sefadoksim dikurangi
oleh antagonis histamin H2
NEOMYCIN AMIKACIN
STREPTOMYCIN NETILMYCIN
Nama Obat Indikasi
Gentamycin Sensitif terhadap Proteus, Pseudomonas, Klebsiella, Serratia, E.Coli dan Enterobacter.
Infeksi oleh kuman yang sensitif terhadap penyakit bakterimia, meningitis, osteomielitis,
pneumonia, infeksi luka bakar, ISK, infeksi telinga hidung tenggotokam
Kanamycin Kanamyci aktif terhadap E.Coli, Emterobacter, Klebsiella, Proteus, Salmonella, Shigella,
Vibrio, Neisseria, Staphylococcus, dan Mycobacterium.
Kanamycin paraenteral digunakan pada infeksi oleh kuman yamh sensitif; antara lain
infeksi perforasi abdomen dan saluran kemih oleh proteus, bakterimia oleh kuman enterik
Amikacin Bakterimia, septikemia, infeksi saluran napas, infeksi SSP, kulit, intraabdominal, luka
bakar terinfeksi, infeksi pasca operasi, ISK dengan komplikasi, ISK berulang
Nama Obat Kontraindikasi
Kanamycin Dewasa: IM: 250mg tiap 6 jam atau 500mg Vial 1g dan 2g
tiap 12 jam
IV: 15-30mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi
tiap 8-12 jam
Sulfadiazin
Kombinasi Sulfa
Nama Obat Dosis Sediaan Gambar
Sulfasalazine Dosis Per hari (Oral): Dosis awal 0,5 mg •Kapsul salut enterik
sehari yang ditingkatkan sampai 2-6 g 500mg
sehari. •Suspensi 50mg/ml
SPEKTRUM ANTIBIOTIK
Bakteri yang sensitif terhadap kotrimoksazol adalah S.pneumoniae,
Corynebacterium.diphteriae, N.meningitis, S.aureus, S.epidermidis,
S.pyogenes, S.viridans, S.faecalis, E.coli, Proteus sp, Salmonella sp,
Shigella.
FARMAKOKINETIK INTERAKSI OBAT EFEK INDIKASI KONTRAINDIKA
SAMPING SI
•Rasio kadar yang ingin dicapai •Dengan antikoagulan •Mual dan •Infeksi saluran •Penderita yang
dalam darah : sulfametoksazol •Menambah efek muntah. kemih (ISK) diketahui sensitif
dan trimetropim= 20 : 1. antikoagulan dengan •Ruam pada bagian bawah menggunakan
•Trimetropim cepat terdistribusi fenitoin memperpanjang kulit. •Infeksi saluran golongan
ke dalam jaringan dan 40 % waktu paruh •Leukopenia. napas sulfonamid atau
terikat pada protein plasma •Dengan diuretik •Trombositopeni •Bronkitis kronis trimetoprim
dengan adanya sulfametoksazol. meningkatkan terjadinya a. dengan •Bayi berumur
•Volume distribusi trimetoprim trombositopenia •Anemia eksaserbasi akut. kurang dari 2 bulan.
lebih besar daripada megaloblastik •Infeksi saluran •Anemia
sulfametoksazol. cerna Demam megaloblastik
•Metabolit trimetoprim Tifoid
ditemukan juga di urin. •Otitis media
akut
Sediaan Bentuk Padat Sediaan Bentuk Cair Dosis
•Infus intravena: 960 mg tiap 12 jam, naikkan sampai 1,44 g tiap 12 jam pada infeksi berat.
-ANAK : 36 mg/kg bb/hari terbagi dalam dua dosis.
-Pada infeksi berat dapat ditingkatkan menjadi 54 mg/kg bb/hari.
•Pengobatan Pneumosystis carinii (dilakukan bila ada fasilitas monitoring yang memadai): Oral atau intravena, 120 mg/kg
bb/hari, dibagi dalam 2 atau 4 dosis, dan diberikan selama 14 hari.
Tinjauan
Kasus
Anamnesis : Pasien datang dengan keluhan
Indentitas Pasien demam sejak satu bulan sebelum masuk rumah
sakit. Demam dirasakan terus menerus dan
Nama : Ny.X
berkurang setelah minum obat penurun panas,
Usia : 31 tahun namun beberapa jam kemudian dirasakan
kembali. Pasien mengeluh nyeri saat berkemih
Alamat : - sehingga menahan untuk berkemih. Pasien
Tanggal lahir : - merupakan resipien transplantasi ginjal 5 bulan
sebelumnya, dan setelah transplantasi pasien
Pekerjaan : - jarang mandi dan membersihkan diri karena
takut lukanya sulit sembuh.
Agama : -
Suku : -
Pemeriksaan fisik Kadar HB menurun
Leukosit N
Kesadaran : Composmentis
Kultur urin : bakteriuria bermakna >100.000 CFU/ml
Tekanan darah : 107/61 mmHg dengan hasil Klebsiella pneumonia
Terapi
Diagnosis ISK + infeksi
Citomegalovirus Gansiklovir 1 x 250mg hingga 6 bulan