Anda di halaman 1dari 15

Golongan Obat

Antimikroba

Magi Melia Tanggu Rame,M.Farm.,Apt


Maria Ekarista Klau, M.Farm.,Apt
Pendahuluan
Antimikroba adalah bahan2 atau zat yg menghambat pertumbuhan atau
membunuh bakteri dan mikroorganisme lain

Antibiiotika adalah substansi yg dihasilkan oleh suatu mikroba,


atau jamur (fungi) yang dapat menghambat atau membunuh
bakteri

Obat antibiotik/antimikroba adalah obat yang paling umum


digunakan dan penggunaanx sering salah.

Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desifektan


membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi
kuman untuk hidup.
Antimikroba
• Bakteri  memasuki tubuh  penetrasi ke
jaringan tubuh  terjadi infeksi
• Sistem imun tubuh  dapat mempertahankan
tubuh dari infeksi
• Pertumbuhan bakteri lebih cepat daripada
kemampuan pertahanan tubuh  infeksi ditandai
dengan inflamasi
• Treatment  antibiotik
• Efek antibakteria: Bakterisida dan bakteriostatik
Berdasrkan Mekanisme Kerja
Antibiotik
Merusak/menghambat sintesis dinding sel : Gol.β-laktam (Penisilin
dan sefalosporin), basitrasin, vankomisin, fosfomisyn, daptomisyn

Merusak membran sel : Gol.peptida (Polimiksin,Amfoterisin)

Merusak protein sel bakteri : aminoglikosida, makrolida,


tetrasiklin,streptogamin, klindamisin, oksazolidinon,
kloramfenikol.

Menghambat sintesis asam nukleat (DNA/RNA) : Rifampicin,


gol.kuinolon

Menghambat metabolit essensial : Sulfanilamid


Berdasarkan Aksi Utama

Bakteriostatik
• Menghambat pertumbuhan mikroba.
• Ex; penisilin, aminoglikosida, sefalosporin, kotrimoksasol,
isoniasid, eritromisin ,vankomisin

Bakterisida
• Membunuh/memusnahkan mikroba
• Ex; tetrasiklin, asam fusidat, kloramfenikol, linkomisin,
eritromisin, klindamisin
Berdasarkan spektrumnya
• Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap banyak
Spektrum jenis mikroba yaitu bakteri gram positif dan gram
negative.
Luas • Ex; sulfonamid, ampisilin, sefalosforin, kloramfenikol,
tetrasiklin, dan rifampisin.

Spektrum • Antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanya terhadap


beberapa jenis mikroba saja, bakteri gram positif atau
gram negative saja
sempit • Ex; eritromisin, kanamisin, gentamisin, streptomisin.

• Antibiotik yg aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri gram negatif :


kolkistin, polimiksin B sulfat, dan sulfomisin
• Antibiotik yg aktivitasnya lebih dominan terhadap gram positif :
basitrasin, turunan penisilin (penzilpenisilin, penisilin G prokain,
penisilin V, metisilin, asam fusidat , dan beberapa turunan sefalosporin
Penisilin
Penisilin
• Mekanisme kerja : Menghambat pembentukan
mukopeptida yg diperlukan untuk sintesis dinding sel
bakteri
• Resistensi terhadap penisilin disebabkan diproduksinya
enzim penisilinase oleh mikroorganisme
• Efek samping : iritasi lokal, mual, muntah, diare, syok
anafilaktik
• Indikasi : infeksi pneumokokus, streptokokus,
stafilokokus, meningokokus, gonokokus, salmonela,
difteria
Sefalosporin
• Sefalosporin mirip dengan penisilin secara kimiawi, cara
kerja, dan toksisitas. Sefalosporin tidak aktif terhadap bakteri
enterokokus dan L.monocytogenes.
• Mekanisme kerja : menghambat sintesis dinsing sel mikroba
• Aktif terhadap bakteri gram + dan -, tetapi masing-masing
derivat bervariasi
• Efek samping : reaksi alergi Sefalosporin hanya digunakan
untuk infeksi yang berat atau tidak dapat diobati dengan
antimikroba yang lain
Kloramfenikol
• Kloramfenikol merupakan inhibitor yang poten terhadap sintesis
protein mikroba. Kloramfenikol bersifat bakteriostatik dan
memiliki spektrum luas dan aktif terhadap masing – masing
bakteri gram positif dan negatif baik yang aerob maupun anaerob
• Indikasi : demam tifoid, meningitis purulenta, riketsiosis, kuman
anaerob
• Efek samping : depresi sumsum tulang, alergi, reaksi sal.cerna,
sindrom Gray, reaksi neurologik
• Kontrindikasi : neonatus, gangguan faal hati, penderita yang
hipersensitif
Tetrasiklin
• Spektrum : luas, baik gram + atau -, aerob,
anaerob, spirochaeta, klamiidia, riketsia
• Derivat : tetrasiklin, klortetrasiklin,
oksitetrasiklin, demeklosiklin, rolitetrasiklin,
doksisiklin, minosiklin, limesiklin
• Indikasi : infeksi klamidia, riketsia, mikoplasma,
gonore, kokus, kollera
• Efek samping : reaksi kepekaan, toksik dan iritatif
Makrolida
• Eritromisin merupakan bentuk prototipe dari
obat golongan makrolida yang disintesis dari
S.erythreus. Eritromisin efektif terhadap
bakteri gram positif terutama pneumokokus,
streptokokus, stafilokokus, dan
korinebakterium. Aktifitas antibakterial
eritromisin bersifat bakterisidal dan meningkat
pada pH basa
Aminoglikosida
• Mekanisme kerja : menghambat sintesis sel bakteri
• Sifat : bakterisidal, dan efektif untuk bakteri gram
negatif
• Efek samping : alergi, iritasi, ototoksik, nefrotoksik
• Jenis : streptomisin, gentamisin, kanamisin,
neomisin, amikasin, tobramisin, paromomisin
• Indikasi : terutama pada bakteremia dan sepsis
• Kontraindikasi : kehamilan, gangguan ginjal
Sulfonamide dan Trimetroprim
• Mekanisme kerja : Menghambat sintesis asam
folat bakteri yang akhirnya berujung kepada tidak
terbentuknya basa purin dan DNA pada bakteri
• Aktivitas : spektrum luas (bakteri gram positif
dan negatif)
• Bersifat bakteriostatik
• Efek samping : reaksi alergi, agranulositosis,
trombositopeni, gangguan saluran kemih
fluorokuinolon
• Aktivitas : Bakteri gram negatif
• Jenis : asam nalidixat, siprofloxasin,
norfloxasin, ofloxasin, levofloxasin, dan lain–
lain.
• Indikasi : Infeksi saluran kemih yg dsbabkan
pseudomonas dan diare yg disebabkan
shigella, sallmonella, E.Coli, dan
Campilobacter

Anda mungkin juga menyukai