Anda di halaman 1dari 8

// OLEH SAHNAN FIRMAN //

ANTIBIOTIK
PENISILIN

BAHAN AKTIF, SASARAN,


DOSIS, DAN MEKANISMENYA
TOPIK UTAMA

01 BAHAN AKTIF 03 DOSIS


Menjelaskan kandungan yang Menjelaskan dosis penisilin yang
terdapat pada penisilin dipakai pada pengobatan tertentu

02 SASARAN 04 MEKANISME
Menjelaskan sasaran penisilin Menjelaskan mekanisme pada
dalam pengobatan penisilin dalam reaksi
pengobatannya
PENGENALAN

Antibiotika adalah substansi alamiah hasil metabolisme sekunder mikroorganisme yang


mempunyai kemampuan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme lain. Definisi tersebut sangat
terbatas karena sangat banyak molekul yang diperoleh melalui sintesis kimia, mempunyai aktivitas
terhadap mikroorganisme. Sekarang istilah antibiotika berarti semua substansi baik yang berasal dari alam
ataupun sintetik yang mempunyai toksisitas selektif terhadap satu atau beberapa mikroorganisme tujuan,
tetapi mempunyai toksisitas lemah terhadap inang (manusia atau hewan) dan dapat diberikan melalui jalur
umum (Elander 2003).

Penisilin pertama kali diterapkan untuk aplikasi klinik tahun 1942. Beberapa kelebihan
penisilin yaitu mempunyai spectrum yang luas, aktif terhadap bakteri gram positif dan mempunyai
toksisitas yang rendah sehingga penggunaan penisilin G dengan dosis tinggi tidak menyebabkan alergi
(Crueger & Crueger 1984). Salah satu jamur yang dikenal luas dapat menghasilkan penisilin adalah
Penicillium chrysogenum (Houbraken et al. 2012; Kardos & Demain, 2011).
BAHAN AKTIF
PENISILIN
Penisilin adalah sebuah kelompok
antibiotik β-laktam yang digunakan dalam
penyembuhan penyakit infeksi karena
bakteri, biasanya berjenis Gram positif.
SASARAN

Sasaran Penisilin dalam pengobatan bermacam-macam,


Penisilin dapat berguna untuk mengobati banyak penyakit,
diantaranya infeksi bakteri, infeksi saluran pernafasan, Infeksi
kulit, infeksi sendi, dan masih banyak lagi, terutama pada
turunan Penisilin yang menciptakan berbagai kegunaan dalam
pengobatannya, seperti Ampisilin dan Metisilin
DOSIS PENISILIN
Infeksi Bakteri Infeksi Kulit

Dewasa: 125–500 mg dikonsumsi setiap 6–8 jam. Dewasa: 250–500 mg dikonsumsi setiap 6–8 jam
Anak-anak usia 1 bulan sampai 12 tahun: 25–75 Bayi usia ≤1 minggu: 25 mg/kgBB tiap 12 jam. Durasi
mg/kgBB per hari, dosis dibagi menjadi 3–4 pengobatan selama 7–10 hari.
kali konsumsi. Dosis maksimal 2.000 mg per Bayi usia 1–4 minggu: 25 mg/kgBB tiap 8 jam. Durasi
hari pengobatan selama 7–10 hari.

Infeksi Saluran Pernafasan Infeksi Sendi


Dewasa: Pada infeksi saluran pernapasan akibat infeksi
pneumokokus, dosisnya 250–500 mg dikonsumsi tiap
6 jam sampai pasien tidak demam, setidaknya selama Dewasa: 500 mg dikonsumsi 2–4 kali
2 hari. sehari.
Anak-anak usia >3 bulan: Pada infeksi paru-paru
(pneumonia), dosisnya 50–75 mg/kgBB per hari,
dibagi menjadi 3–4 kali konsumsi
MEKANISME

Antibiotik β-laktam bekerja dengan


menghambat pembentukan peptidoglikan di dinding sel. Beta -
laktam akan terikat pada enzim transpeptidase yang
berhubungan dengan molekul peptidoglikan bakteri, dan hal
ini akan melemahkan dinding sel bakteri ketika membelah.
Dengan kata lain, antibiotik ini dapat menyebabkan
perpecahan sel (sitolisis) ketika bakteri mencoba untuk
membelah diri.

Pada bakteri Gram positif yang kehilangan


dinding selnya akan menjadi protoplas, sedangkam Gram
negatif menjadi sferoplas. Protoplas dan sferoplas kemudian
akan pecah atau lisis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai