Anda di halaman 1dari 3

Nama : Junius Ridho Kurnia Waruwu

NIM : 202211023
Prodi : S1 Keperawatan A
Tugas MK : Farmakologi 3

TUGAS
1. Sebutkan 5 contoh obat yang masuk kedalam golongan indeks terapi sempit serta
Jelaskan berapa dosis terapi dan berapa dosis toxicnya dan uraikan mekanisme
kerjanya.
Jawaban :
 Teofilin
a. Dosis terapi : Dewasa: 200–500 mg, 2 kali sehari atau 400–600 mg, 1 kali
sehari. Anak-anak usia 6–12 tahun dengan berat badan 20–35 kg: 125–250
mg, 2 kali sehari.
b. Dosis toxic : Teofilin juga termasuk salah satu obat yang memiliki indeks
terapi sempit (kisaran kadar efektif minimal kadar toksik minimal dalam
darah 10-20 µg/ml) sehingga teofilin merupakan salah satu obat model
pada studi interaksi obat.
c. Mekanisme kerja : Teofilin merupakan obat golongan bronkodilator.
Obat ini bekerja dengan cara mengendurkan otot-otot di saluran
pernapasan sehingga udara dari dan menuju paru-paru dapat mengalir
lebih lancar.
 Warfarin
a. Dosis terapi :Dosis awal diberikan dosis 5 mg/hari. dosis pemeliharaan
diberikan dosis 3-9 mg per hari, diwaktu yang sama.
b. Dosis toxic : -
c. Mekanisme kerja : Warfarin bekerja dengan menghambat kerja vitamin
K, yang merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembekuan
darah.
 Vankomisin
a. Dosis terapi : Dewasa: 500 mg tiap 6 jam, atau 1 g tiap 12 jam anak-anak
usia ≥1 bulan: 10 mg/kgBB tiap 6 jam.
b. Dosis toxic : ≥4 g/hari.
c. Mekanisme kerja : Mekanisme kerja utama vancomycin adalah
menghambat pembentukan dinding sel sehingga bakteri tidak dapat
berkembang. Vancomycin adalah antibiotik glikopeptida yang
memberikan efek bakterisida dengan menghambat polimerisasi
peptidoglikan pada dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri mengandung
lapisan peptidoglikan yang kaku dengan struktur ikatan silang yang terdiri
dari polimer panjang N-acetylmuramic acid (NAM) dan N-
acetylglucosamine (NAG). Vankomisin berikatan dengan D-alanil D-
alanin, yang menghambat glukosiltransferase (peptidoglikan sintase) dan
pembawa P-fosfolipid, sehingga mencegah sintesis dan polimerisasi NAM
dan NAG di dalam lapisan peptidoglikan. Penghambatan ini membatasi
dinding bakteri sel dan akhirnya menyebabkan kebocoran komponen
intraseluler, mengakibatkan kematian sel bakteri. Vankomisin hanya aktif
melawan bakteri gram positif.
 Levothyroxine
a. Dosis terapi : Dewasa: Dosis awal 50 – 100 mcg/hari, dosis dapat
ditingkatkan menjadi 25 – 5- mcg, pengobatan berlangsung selama 3 – 4
minggu. Dosis pemeliharaan : 100 – 200 mcg/hari. Supresi Hormon Tiroid
Kanker tiroid : Dosis > 2 mcg/kg/hari dapat digunakan sebagai dosis
tunggal Penyakit Hipotiroid Kronis Dewasa dan anak : Dosis awal, 12.5 –
25 mcg/hari, dosis dapat ditingkatkan menjadi 25 mcg dengan jangka
waktu 2-4 minggu
b. Dosis toxic : Levothyroxine dapat menyebabkan masalah serius atau
mengancam jiwa bila diberikan dalam dosis besar, terutama bila
dikonsumsi dengan amfetamin seperti amfetamin (Adzenys, Dyanavel XR,
Evekeo), dextroamphetamine (Dexedrine), dan methamphetamine
(Desoxyn).Gejala overdosis mungkin termasuk yang berikut:Nyeri
dada,detak jantung atau denyut nadi yang cepat atau tidak teratur,Gemetar
tak terkendali dari bagian tubuh, Kecemasan ,kesulitan tidur atau tetap
tertidur,Sesak napas ,Keringat berlebih ,Kebingungan ,Penurunan
kesadaran dan Kejang-kejang.
c. Mekanisme kerja : Levothyroxine digunakan untuk mengobati
hipotiroidisme (kondisi dimana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup
hormon tiroid). Itu juga digunakan dengan pembedahan dan terapi yodium
radioaktif untuk mengobati kanker tiroid. Levothyroxine ada dalam kelas
obat yang disebut hormon. Ia bekerja dengan menggantikan hormon tiroid
yang biasanya diproduksi oleh tubuh
 Vankomisin
a. Dosis terapi : Dewasa: 500 mg tiap 6 jam, atau 1 g tiap 12 jam. Anak-
anak usia ≥1 bulan: 10 mg/kgBB tiap 6 jam.
b. Dosis toxic : Toksisitas embrio-janin karena eksipien Kantung fleksibel
dosis tunggal tidak direkomendasikan untuk digunakan selama kehamilan
karena mengandung eksipien polietilen glikol (PEG) 400 dan N-asetil-D-
alanin (NADA), yang menyebabkan malformasi janin dalam studi
reproduksi hewan.jika vankomisin diperlukan selama kehamilan, gunakan
formulasi vankomisin lain yang tersedia.Risiko neutropenia meningkat
dengan dosis >25 g (reversibel setelah penghentian terapi).
c. Mekanisme kerja : Vancomycin adalah antibiotik untuk mengobati
infeksi bakteri berat yang tidak dapat diatasi oleh antibiotik lain atau yang
terjadi pada pasien dengan alergi terhadap penisilin.vancomycin dapat
digunakan untuk mengatasi infeksi pada jantung, kulit, tulang, serta paru-
paru. Antibiotik ini biasanya diberikan oleh dokter untuk mengatasi infeksi
yang berat, seperti infeksi methicilin-resistant Staphylococcus aureus
(MRSA) atau infeksi yang menyebabkan sepsis.Vancomycin bekerja
dengan membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.
Perlu diketahui, obat ini tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi
karena virus, seperti flu.

2. Jelaskan pengertian obat prodrug dan contohnya


Jawaban :
Prodrug merupakan molekul yang tidak aktif secara farmakologi yang membutuhkan
transformasi enzimatik dan atau kimia untuk melepaskan senyawa bentuk aktif dalam
tubuh sebelum memberikan efek terapi. Contoh prodrug yang baru disetujui adalah
sepertidabigatran etexilate(disetujui pada tahun 2010), gabapentin enacarbil(2011),
sofosbuvir(2013), tedizolid fosfat(2014),isavuconazonium(2015) ), aripiprazole
lauroxil(2015),selexipag(2015),latanoprostene bunod(2017), benzhydrocodone(2018),
dantozinameran(2020).

3. Contoh obat CYP3A, CYP1A2, CYP2D6,


a. Contoh obat CYP3A
 Alfentanil,
 aprepitant,
 budesonide,
 buspirone,
 conivaptan danfenacin.
b. Contoh obat CYP1A2
 Theophylline
 caffeine
 Fluvoxamine
 Alosetron,
 Duloxetine,
 melatonin,
 rameleon.
c. Contoh obat CYP2D6
 Atomoxetine,
 desipramine dextromethorphan,
 metoprolol,

Anda mungkin juga menyukai