Anda di halaman 1dari 21

1.

Turunan Adamantan Amin


Contoh:amantadin HCl,metisoprinol,rimantidin dan tromantadin.

Mekanisme kerja

Amantadin dan turunannya bekerja dengan menghambat penetrasi


partikel virus ke sel tuan rumah dan menghambat tahap awal replikasi
virus,dengan cara memblok protein inti yang tidak terlapisi sehingga
mencegah pemindahan asam nukleat ke sel tuan rumah

A. AMANTADIN HCL(Symmetrel),suatu trisiklik amin yang


simetrik.Secara klinik obat hanya efektif untuk pencegahan dan
pengobatan infeksi yang disebabkan oleh virus influenza A.Absorbsi
obat dalam saluran cerna cukup baik (lebih kurang 95%),dengan
waktu paro eliminasi 20-24 jam.Dosis oral untuk pencegahan
influenza A:100 mg 2 dd.
Amantadin digunakan sebagai profilaktik.Obat ini juga bekerja
dengan mengganggu pelepasan virion baru.
Mekanisme kerja amantadine sebagai obat antiparkinson
Selama 10 hari dosis.Karena efeknya lebih cepat.Pengobatan
terutama berguna untuk pasienberesiko tinggi ang belum divaksinasi
atau selama epidemi.Karenaterbukti memiliki efek embriotoksik dan
teratogenik pada tikus.Pada individu dengan infeksi influenza
A,misalnyahalusinasi dan kejang.Kontroindikasi dan efek samping
obat sebagian besar berhubungan dengan SSP.Amantadin dapat
digunakan sebagai suplemen vaksinasi.Digunakan hati-hati pada
wanita hamil dan menyusui,misalnya obat harus diberikan hati-hati
pada pasien dengan masalah psikiatrik.Biasanya dua minggu pada
orang dewasa sehat.Dosis dan bentuk sediaan amantadin tersedia
dalam bentuk tablet dan sirup untuk penggunaan oral .Obat-obat ini
70-90% efektif mencegah infeksi jika pengobatan dimulai pada
waktu paparan terhadap viru,sehingga memberikan proteksi sampai
respon antibodi terjadi,maka obat ini digunakan jika diinginkan efek
yang cepat.Efek antiparkinson dari amantadin disebabkan oleh
stimulasi pelepasan dopamin dari ujung saraf atau bokade dari
reuptake dopamin di ujung saraf.Amantadinmemperkuat efek
levodopa dan antikolinergika(adisi).Indikasi pencegahan dan terapi
awal infeksi virus influenza A(2)efektif hanya pada virus influenza
,tapi jauh lebih lemah.Efek yang lebih berat pernah dilaporkan
,amantadin memperlambat lamanya penyakit dan keparahan gejala
sistemik jika dimulai dalam 48 jam pertama setelah pemaparan
virus.Todak ada gangguan respon imun pada vaksin influenza
A,aterosklerosis otak.Amantadine digunakan sebagai monoterapi
atau dikombinasi dengan obat-obat parkinson lainnya,yakni sesudah
2-3 hari untuk tujuan profilaktik dan pengobatan
influenza.Amantadin diberikan dalam dosis 200 mg per hari92
kai100mg kapsul).Kegiatannya meliputi levodopa,pusing dan ataksia
,gangguan ginjal atau eplepsi neurologik ringan termasuk
insomnia,bicara tidak jelas,jantung berdebar,iritasi lambung.
B. TROMANTANDIN HCL(Viru-Merz-Serol),digunakan secara
setempat untuk pengobatan infeksi herpes simpleks pada kulit dan
mukosa membran,manifestasi herpes simpleks dermal oleh herpes
zoster dan ekzem herpetikatum.Dosissetempat:krim 1% 3 dd.
C. METISOPRINOL(Isoprinosine)adalah kompleks 1:3 dari
inosi dan garam 1-(dimetilamino)2-propanolol dari asam 4-
asetamidobenzoat.Efek antivirusnya mempunyai spektrum
luas,efektif terhadap terhadap virus herpes,rhino dan
influenza.Mekanisme kerjanya melalui dua cara,yaitu
merangsang sel T tuan rumah yang berfungsi sebagai
mediator kekebalan dan secara langsung menghambat
replikasi sel virus.Dosis oral:50-60 mg/KgBB?hari,dalam
dosis terbagi 4-6 kali.

Methisoprinol sebagai
Imunomodulator
Methisoprinol adalah kompleks alkilamino-alkohol dari inosin yang
digunakan untuk berbagai infeksi virus. Obat ini merupakan campuran
dari inosin, asam asetamidobenzoat, dan dimetilaminoisopropanol. Cara
kerjanya dengan memodifikasi atau merangsang proses-proses imunitas
dan membunuh virus secara tidak langsung dengan cara mencegah
replikasi virus.

Methisoprinol pertama kali dipatenkan di Amerika Serikat pada 1969,


kemudian dipatenkan kembali di 62 negara lainnya. Pada 1982, obat ini
menerima penghargaan Le Prix Galien di Perancis sebagai inovasi
terapeutik yang terbaik pada tahun itu di negara tersebut. Kini,
methisoprinol diperkenalkan oleh PT Prima Medika Laboratories dalam
Pertemuan Ilmiah Tahunan Peralmuni di Hotel Horison, Bandung, pada
16-17 Maret 2012, dengan merek dagang Viridis .

Methisoprinol meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan


cara merangsang produksi sel T (limfosit T), meningkatkan fungsi T-killer
cell, mendukung fungsi sel NK (Natural Killer), peningkatan aktivitas
limfosit B dan peningkatan produksi imunoglobulin, serta intensifikasi
aktivitas fagositik. Jadi, respons imun tubuh yang meningkat adalah
sistem imunitas seluler dan humoral.

Methisoprinol juga mencegah replikasi virus, dengan demikian tetap


menjaga integritas histologis dan fungsional sel-sel tubuh manusia dan
gejala infeksi virus akan menghilang. Uji laboratorium akan memberikan
hasil yang normal dan menurunkan kejadian relaps sehingga pasien
dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal.

Obat ini diindikasikan pada pasien yang mengalami penurunan atau


defisiensi imunitas yang mengalami infeksi virus herpes pada wajah dan
genitalia yang rekurens, herpes zoster, rhinovirus dan influenza, infeksi
citomegalovirus, infeksi virus Epstein-Barr, infeksi rubella, subacute
sclerosing panencephalitis, infeksi human papilloma virus, hepatitis dan
imunodepresi, serta infeksi saluran pernapasan primer dan sekunder
pada dewasa dan anak.

Methisoprinol dikontraindikasikan pada trimester pertama kehamilan.


Karena inosin dimetabolisme menjadi asam urat maka akan terjadi
peningkatan kadar asam urat di serum dan urin. Oleh karena itu,
pemberian methisoprinol pada pasien dengan riwayat hiperurisemia dan
gout harus diawasi.

Georgala et al., pada 2007 meneliti penggunaan methisoprinol


(inosiplex) oral pada 36 wanita berusia antara 20-43 tahun
dengan condyloma acuminata servikal yang refrakter terhadap paling
tidak satu jenis terapi, dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 men-
dapat methisoprinol dengan dosis 50 mg/kg BB/hari dan kelompok 2
mendapat plasebo. Dari kelompok 1 yang terdiri dari 17 orang yang
mendapat methisoprinol, diperoleh hasil respons total pada 4 orang,
respons parsial pada 7 orang, dan tidak ada respons pada 6 orang.
Sedangkan pada kelompok 2 yang terdiri dari 19 orang, 3 orang
menunjukkan respons parsial, dan 16 orang tidak menunjukkan respons.
Perbedaan efek terapeutik yang terjadi antara kelompok methisoprinol
dan kelompok plasebo bermakna (X2=6,69 p<0,01), dan tetap bermakna
ketika dilakukan analisis intention to treat (X2= 7,69, p<0,01).
Pada follow up 12 bulan kemudian tidak terjadi rekurensi pada pasien
yang menunjukkan respons total. Efek samping yang terjadi ringan dan
hilang sendiri ketika pengobatan dihentikan. Dibandingkan dengan
plasebo, methisoprinol memberikan pengaruh yang bermakna dan efek
samping reversibel, tanpa adanya rekurensi.

Menurut Golebiowska-Wawrzyniak et al, dalam sebuah studi klinis


tentang efikasi methisoprinol (inosine pranobex) pada 2005, diperoleh
hasil bahwa pada anak dengan status imunitas rendah/ imunodefisiensi)
terjadi peningkatan jumlah limfosit T tipe CD4 dan CD3 dengan
pemberian methisoprinol 50 mg/kg BB/hari. Selain itu, juga terjadi
perbaikan fungsi sel T tersebut. Temuan laboratoriumnya, sesuai
dengan temuan klinisnya. Penelitan ini dilakukan pada 30 orang anak
berusia 1315 tahun yang mendapat methisoprinol sebagai profilaksis
terhadap infeksi-infeksi yang sebagian besar disebabkan oleh virus
selama 3 bulan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberi
bawang putih.

2. ANALOG NUKLEOSIDA
Contoh:ziodovudin,asiklovir,idoksuridin,ribavirin,dan vidarabin.

Mekanisme kerjaanalog nukleosida mua-mula mengalami fosforlasi


oleh sel tuan rumah membentuk turunan trifosfat zat
aktif,kemudian bergabung ke dalam virus dan tuan rumah sebagai
pengganti nukleotida normal sehingga terjai hambatan proses
replikasi sel.

A. ZIDOVUDIN(Azidotimidin,AZT,Retrovir) adalah
antimetabolit timidin,yang mengalami fosforilasi anabolik
dalam sel T manusia menjadi nukleosida-5-triosfat dan
bergabung dengan rantai pertumbuhan ADN.Obat
kemudian bekerja sebagai penghambat terminasi rantai
HIV everse transkriptase ,mencegah translasi kode ARN
retrovirus ke dalam double stranded ADN sehingga
menghentikan pembuatan rantai ADN baru dan
menghentikan replikasi virus.Zidovudin digunakan
terutama untuk memperbaiki fungsi kekebalan dan lain-lain
ketidaknormalan yang berhubungan dengan AIDS.Obat ini
dapat memperpanjang kemungkinan hiduppenderita AIDS
tetapi tidak dapat memperpanjang kemungkinan tidak
dapat menghilangkan virus HIV dari organ penderita.Efek
samping obat yang serius adalah penekanan fungsi sumsum
tulang belakang,sehingga menyebabakan
neutropenia.Sesudah pemberian secara oral,zidovudin
mempunyai ketersediaanhayati yang baik dan mampu
menembus sawar darah-otak,dengan waktu paro lebih
kurang 1 jam.Dosis :200 mg setiap 4 jam.
B. Asiklovir(Danovir,Kenrovir,Zovirax) adalah analog asiklik
dari deoksiguanosin.Asiklovir mempunyai mekanisme kerja
yang unik,yaitu bekerja secara katalitik terhadap enzim
timidin kinase virus herpes yang khas.Disin obat terikat
lebih kuat(lebih kurang 200 kali) dibanding pada enzim
sel.Mula-mula asiklovir diubah menjdi bentuk monofosfat
dan selanjutnya diaktifkan menjadi bentuk trifosfat oleh
enzim kinase sel.Bentuk ini dapat menghambat aktivitas
enzim ADN polimerase virus,yaitu melaluli kompetisi
dengan deoksiguanosin trifosfat dan kemudian bergabung
dengan Adn,menyababjan berhentinya pembentukan rantai
karena kekurangan gugus 3-hidroksil ujung yang
diperlukan untuk perpanjangan rantai.Hal ini dapat
menjelaskan mengapa asilovir aktif terhadap virus yang
menginfeksi sel seperti virus herpes simpleks I (herpes
labial) dan II (herpes genital) serta virus varicella-
zoster.Asiklovir merupakan obat pilihan untuk pencegahan
dan pengobatan virus herpes simpleks dan untuk
pengobatan ulang infeksi herpes genital dan varicella-
zoster.Paa pemberian secra oral,absorpsi obat rendah(15-
30%),15% obat terikat oleh plasma protein dengan waktu
paro 2,5-5 jam.Ketersediaanhayati asiklovir rendah
sehingga lebih baik digunakan turunannya yang lebih
mudah larut,yaitu 6-deoksiasiklovir,suatu pra- obat,yang
segera mengalami metabolisme oleh xantin oksidase menjadi
asiklovir.Efek samping obat antara lain iritasi dan rasa
nyeri pada tempat injeksi,kulit kemerah-merahan,sakit
kepala,insomnia,hematuria dan perubahan
ensefalopati.Penggunaan obat secara setempat hanya efektif
untuk infeksi herpes genital primer yaitu dapat
mengurangi lama infeksi dan meringankan gejala
penyakit.Dosis oral:200mg 5 dd,selama 5-7 hari.Dosis
setempat: salep 5% 5 dd,selama 14 hari.
C. GANSIKLOVIR Na(Cymevene) turunan asiklovir yang
lebih mudah larut,mempunyai aktivitas lebih besar
terhadap virus sitomegalo dan efektif terhadap virus yang
telah resisten terhadap asiklovir.Dosis infus:5 mg/KgBB 2
dd,selama 1-2 minggu.
D. VALASIKLOVIR HCL(Valrex) merupakan pra-obat L-
valin ester dari asiklovir,mekanisme kerja dan kegunaan
mirip dengan asiklovir.Dosis 1000 mg 3 dd,selama 7 hari.
E. IDOKSURIDIN,strujturnya mirip timidin dan merupakan
substrat enzim timidin kinase virus.Mula-mula idoksuridin
mengalami fosforlasi menjadi bentuk aktifnya dan
kemudian bergabung dengan ADN virus.Karena idoksuridin
menimbulkan efek teratogenik,mutagenik,dan menekan
kekebalan maka hanya digunakan secara setempat untuk
pengobatan herpes keratokonjungtivitas dan herpes
labial,dalam bentuk slepmmata atau larutan.Dosis:salep
mata 0,5% 5 dd,larutan 0,1 % 0,1 ml 10-20 kali per hari.
F. RIBAVIRIN,strukturnya berhubungan dengan
guanosin,bekerja sebagai penghambat tidak khas enzim
yang mengkatalisis biosentesis basa guanin.Pada kasus
influenza.Ribavirin adalah senyawa antivirus dengan
spektrum luas karena efektif baik terhadap virus ADN
maupun virus ARN,seperti hepatitis,infeksi herpes dan
infeksi influenza.absorpsi obat dalam saluran cerna cukup
baik,dengan waktu paro eliminasi lebih kurang 24 jam.

VIDARABIN adalah turunan nukleotida dari adenin


arabinosa,pada in vivo cepat mengalami fosforilasi menjadi
bentuk trifosfat yang aktif dan dapat menghambat secara
kompetitif dan selektif aktivitas enzim ADN-polimerase
virus.Bentuk trifosfat di atas dapat berabung ke dalam ADN
virus dan menyebabkna berakhirnya perpanjangan rantai.Dalam
jumah cukup besar ,bentuk aktif di atas dapat menghambat
enzim sel tuan rumah.Vidarabin sangat efektif,melalui
penggunaan setempat,untuk pengobatan herpetik keratitis.Secara
intravena sebagai obat pilihan untuk pengobatan herpes simpleks
ensefalitis karena mampu menembus cairan serebrospinal.Obat
ini juga efektif untuk pengobatan herpes zoster yang terlokalisasi
pada pederit imunosupresif dan infeksi herpes simpleks
neonatal.Waktu paro serumvidarabin lebih kurang 15 menit
sedang waktu paro arabinosilhipoxantin lebih kurang 4 jam.Efek
samping obat yang terutama adalah ganguan sluran cerna ,dalam
dosis tinggi kemungkinan dapat menyebabkan penekanan
sumsum tulang belakang .Pada percobaanbinatag vidarabin
mempunyai efek mutagenik,karsinogenik dan teratogenik
sehingga tidak dianjurkan untuk wanita hamil.Dosis :salep 5 % 5
dd,dengan selang 3 jam.

G.DIDANOSI(Videx0 adlah nukleosida hipoksantin yang


mempunyai efek antivirus.digunakan untuk pengobatan
penderita HIV yang telah diberikan zidovudin dalam jangka
waktu yang lama.Dosis 200 mg 2 dd.
H.RITONAVIR(Norvir0 merupakan penghambat
peptidomimetik HIV-1 protease digunakan untuk
pengobatan infeksi HIV.Dosis :600 mg 2 dd.
I. LAMIVUDIN(3TC-HBV) bekerja dengan menghambat
pembalikan enzim transkiptase.Digunakan untuk
pengobatan infksi hepatitis B yang kronik.Dosis 100 mg 1
dd.
J. STAVUDIN(Zerit) digunakan untuk pengobatan penderita
HIV yang diberikn zidovudin dalam jangka waktu yang
lama.Dosis 30-40 mg 2 dd.

3. TURUNAN INTERFERON

Contoh:interferon alfa n1,interferon alfa-


2a,dan interferon alfa-2b.
Interferon,dapat bekerja melalui beberpa mekanisme
sebagai berikut:
a. Merangsng enzim yang mampu menghambat translasi
m-ARN virus.
b. Menghambat pelepasan virion pada permukaan sel
virus.
c. Meningkatkan kekebalan tuan rumah terhadap infeksi
virus melalui efek imunomodulasi.
INTERFERON ALFA.Dalam perdagangan
tersedia rekombinasi interferon alfa-2a(Roveron-
A) dan alfa-2b(Intron-A),yang masing-masing
merupakan subtipe tunggal danhuman
lymphablastoid interferon alfa(interferon alfa-n1)
yang mengandung cmpuran subtipe
alfa.Interferon alfa digunakan untuk untuk
pengobatan hairy cell leukimia,mieloma,sarkoma
Kaposis dan veneral warts.Interferon alfa dapat
menimbulkan sindrom interferon,dengan gejala
seperti flu,lesu,leukopenia dan kebingungan.Bila
diberikan secara intravena ,obat secra cepat
didistribusikan ke jaringan ,dan setelah 4 jam
tidak dapat dideteksi adanya interferon dalam
plasma.Oleh karena itu interferon hanya
diberikan secara intramuskular atau
subkutan,dengan waktu paro 4-12 jam.Dosis
interferon alafa-2a I.M atau S.C :3 juta
IU/hari,selama 16-24 minggu.Dosis interferon
alaf-2b I.M atau S.C : 2 juta IU/m2,tiga kali per
minggu.

4. OBAT ANTIJAMUR
Obat antijamur adalah senyawa yang digunakan untuk
pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur.

Jamur menginfeksi manusia (mikosis0 dibagi menjadi


empat kelompok yaitu mikosis sistemik,mikosis
subkutan,mikosis kutan dan mikosis superfisisal.
a. MIKOSIS SISTEMIK
Mikosis sistemik terutama mempengaruhi organ internal dan
viseral,tersebar secara luas dan melibatkan banyak jaringan yang
berbeda.Mikosis sistemik disebabkan oleh jamur saprotik di tanah
melalui inhalasi spora.

Yang termasuk mikosis sistemik adalah:


a. Aspergilosis(Aspergillus fumigatus),antijamur:amfoterisin B
(I.V) + 5-fluorositosin(oral).
b. Blastomikosis (Blastomyces dermatitis), antijamur:amfoterisin
B(I .V),ketokonazol(oral).
c. Kandidiasis (Candida sp),antijamur:amfoterisin B(I.V)lebih
kurang 5-
fluorositosin(oral),nistatin(oral+setempat),klotrimoksasol dan
ketokonazol(oral).
d. Kokidioidomikosis(Coccidioides
neoformans),antijamur:amfoterisin B(I.V),ketokonazol(oral).
e. Kriptokokosis (Cyrptococcus
neoformans),antijamur:amfoterisin B(I.V) + 5-
fluorositosin(oral).
f. Histoplasmosis (Histoplasma
capsulatum),antijamur:amfoterisin B(I.V),ketokonazol(oral).
g. Parakokidioidomikosis(Paracoccidioides
braziliensis),antijamur:amfoterisin B(I.V),ketokonazol (oral).
h. Fikomikosis(Phycomycetes),antijamur:amfoterisin B(I.V).

b. MIKOSIS SUBKUTAN
Mikosis subkutan adalah miosis yang terdapat pada
tulangmuka,kulit,dan jaringan subkutan.Mikosis ini disebakan
oleh jamuryang masuk ke kulit melalui pengotoran tanah ,serpih
atau duri,dan cenderung terlokalisas pada jaringan
subkutan.Mikosis subkutan dapat menyebabkan kerusakan yang
berat dan kadang-kadang menimbulkan kematian.

Yang termasuk mikosis subkutan adalah:


a. Kromomikosis(jamur diformik).
b. Maduromikosis(tak kurang dari 13 spsies
jamur).
c. Sporotrikosis (Sporothrix schenkii).
Antijamur:amfoterisin B(I.V).

MIKOSIS KUTAN DAN MONOKUTAN

Mikosis kutan hanya menginfeksi epidermis,rambut dan


kuku,dan disebabkan oleh jamur Dermatophyton sp ,seperti
Epidermoohyton floccosum,Microsporum sp dan Trichophyton
sp.Penyakit disebut dermatofitosis atau dermatomikosis.
Berdasarkan daerah kulit yang terkena infeksi ,jamur dibedakan
sebagai berikut:
Tinea pedis(pada kaki).
Tinea corporis (pada tubuh)
Tinea cruris(pada lipatan paha).
Tinea capitis(ketombe atau dendruff,pada kulit
kepala).
Antijamur:amfoterisin B(I.V),tolnaftat
,haloprogin,klotrimoksazol,mikonazol,Zn pirition,selenium sulfida
dan asam undesilenat(setempat),griseofulvin dan ketokonazol(oral).
Mikosis mukokutan disebabkan oleh jamur Candida sp dan
penyakitnya disebut kandidiasis.
Antijamur:amfoterisin B(I.V) lebih kurang 5
fluorositosin(oral),nistatin(oral+setempat),kandisidin,gentian
violet,klotrimoksazol dan mikonazol(setempat),griseofulvin dan
ketokonazol(oral).

MIKOSIS SUPERFISIAL

Mikosis ini hanya menginfeksi rambut dan lapisan dari epidermis.

Yang termasuk mikosis superfisial adalah: C


Black piedra(Piedraia hortai).
Tinea nigra(Cladosporium werneckii).
Pitiriasis atauTinea versicolor(Pityosporum orbiculare).
White piedra(Trichosporum cutaneum).

Antijamur:griseofulvin(oral),asam salisilat,asam
benzoat,natrium kaprilat,klotrimoksazol,mikonzol,dan
haloprogin(setempat).

Berdasarkan struktur kimianya obat antijamur dibagi menjadi


tujuh kelompok yaitu turunan asam,turunan
tionokarbamat,turunan pirimidin,antibiotika,turunan
imidaszol,turunan halogen dan turunan lain-lain.
TURUNAN ASAM
Contoh :asam salisilat,salisilanilid,asam benzoat,asam
propionat,natrium kaprilat dan asam undesilenat.

Turunan asam pada umumnya digunakan sebagai antijamur


setempat pada kulit.Mekanisme kerja antijamur turunan ini
disebabkan oleh efek keratolitiknya.

a. ASAM SALISILAT,mempeunyai efek


keratolitik,digunakan secra setempat untuk
menghilangkan kutil.Efek bakteriostatik dan
fungisid asam salisilat juga digunakan untuk
pengobatan penyakit parasit
kulit,psoriasis,ketombe,dan ekzem.Kombinasi
dengan asam benzoat (1:2),digunakan sebagai
antijamur
setempat(Kalpanax,Mikorex,Kopamex).Dosis
setempat:serbuk tabur,salep atau krim 3-10%.
b. ASAM PROPIONAT,CH3-CH2-CH2-
COOH,banyak digunakan sebagai antijamur
karena mudah didapat,tidak toksisk dan tidak
menimbulkan efek iritasi kulit.Asam propionat
efektif terhadap Tinea pedum dan sering
digunakan dalam bentuk garamnya,seperti
garam Na,K,Ca atau Zn karena tak berbau dan
mudah penaganannya.
c. NATRIUM KAPRILAT,CH3-(CH2)5-CH2-
COONa,asam bebasnya terdapat pada
Trichophyton sp,Microsporum sp,Candida p.
d. ASAM UNDESILENAT(Decyline),CH2=CH-
(CH2)8-COOH,adalah antijamur
setempat,diberikan dalam bentuk
larutan,emulsi,serbuk atau salep dengan kadar
sampai 10%.

TURUNAN TIONOKARBAMAT
Contoh:toksiklat dan tolnaftat.

a. TOKSIKLAT(Tolmicen),efektif secara
setempat untuk pengobatan dermatomikosis
.Dosis setempat antijamur kulit,dalam
bentuk larutan atau krim 1%,serbuk tabur
0,5%,2-3 dd.
b. TOLNAFTAT,mempunyai aktivitas yang
tinggi terhadap bidang dermatomikosis,baik
in vitro maupun in vivo,tetapi tidak aktif
terhadap jamur lain.Untuk aktivitas
antijamur,gugus metilkarbamat memegang
peran yang cukup penting.Senyawa tetap
aktif bila gugus tolil diganti dengan
substituen a(lambang alfa)-naftil-b(lambang
beta)-metil dan bila gugus metil diganti
dengan substituen H,hifdroksil atau
metoksi.Aktivitas obata akan hilang bila
gugus metil diganti dengan gugus halogen
karboksilat atau nitro.Dosis setempat
antijamur kulit,dalam bentuk larutan atau
krim 1% 2 dd.

TURUNAN PIRIMIDIN

Contoh:5-fluorositosin(flusitosin) dan
heksetidin.
5-fluorositosin ,terutama digunakan untuk
pengobatan kromomikosis,kandidiasis,dan
kriptokokosis.Karena kekebalan mungkin
timbul selama pengobatan ,maka obata
biasanya diberikan bersama-sama dengan
amfoterisin B.Efek samping obat antara
laian adalah leukopenia atau
trombositopenia yang terpulihkan dan
kadang-kadang dapat berakibat
fatal.Absorpsi obat dalam saluran cerna
cukup baik,tidak diikat oleh plasma
protein ,kadar serum tertingginya dicapai
dalam 2-4 jam,dengan waktu paro serum 3-6
jam.Dosis oral:37,5 mg/KgBB,4 dd.Dosis
setempat:untuk pengobatan infeksi jamur
pada mata ,larutan1-1,5%.

MEKANISME KERJA
Mula-mula flusitosin mengalami
metabolisme di dalam seljamur,menjadi 5-
fluorourasil,suatu antimetabolit
pirimidin.Metabolik antagonis tersebut
kemudian bergabung dengan asam
ribonukleat dan kemudian menghambat
sinteis asam nukleat dan protein jamur.Efek
antijamur flusitosin meningkat bila
dikombinasi dengan amfoterisin B atau
turunan imidazol.

TURUNAN ANTIBIOTIKA
Contoh:griseofulvin dan antibiotika turunan
polisen,seperti nistatin,amfoterisin B dan
kandisidin.

GRISEOFULVIN(Fulcin,Grivin,Rasovin),dii
solasi dari galur tertentu Penicillium
griseofulvum, efektif pada pemberian secara
oral,dan hanya bekerja pada jamur yang
tumbuh aktif.Griseofulvin efektif terhadap
dermatomikosis dan merupakan obat
pilihan untuk infeksi tinea pada kkulit
kepala,kuku,jenggot,telapak tanagn dan
kaki.Bentuk mikrokristal dan
ultramikrokristalnya lebih aktif dibanding
bentuk makrokristal.Grisefulvin
mempunyai waktu paro 24-36 jam,tetapi
masih ada dalam plasma setelah 4 hari
pengobatan dihentikan.Pada pengobatan
jangka panjang,obat akan disimpan pada
rambut,kuku,kulit,dan diekskresikan secara
aktif melalui kelenjar keringat.Griseofulvin
kadang-kadang menimbulkan efek samping
anatara lain urtikaria,sakit
kpala,ketidaknyamanan
lambung,granulositopenia dan
leukopenia.Dosis oral:mikrokristal 330 mg 1
dd atau terbagi dalam dua dosis,diberikan
sesudah makan.
MEKANISME KERJA
Griseofulvin menunjukkan efek antijamur
dengan membatasi pertumbuhan
jamur,yaitu dengan menghambat mitosis
jamur.Senyawa ini mengikat protein
mikrotubuli dalam sel,kemudian merusak
struktur spindle mitotic dan menghentikan
metafasa pembelahan sel jamur.

HUBUNGAN STRUKTUR DAN


AKTIVITAS TURUNAN GRISEOFULVIN

1. Senyawa akan tetap aktif bila atom Cl


diganti atom F,tetapi aktivitasnya
menurun bila diganti dengan atom Br
atau H.
2. Penggantian substituen metoksi pada
cincin sikloheksan dengan gugus
propoksi atau butoksi akan
meningkatkan aktivitas secara in vitro
karena dapat meningkatan kelarutan
dalam lemak sehingga penembusan ke
dalam membaran bakteri lebih
baik.Substitusi dengan asam amino
justru menghilangkan aktivitas
biologis.
Antibiotika turunan polien,seperti nistatin
,amfoterisin Bdan kndisidin mempunyai
mekanisme kerja yang berbeda dengan
griseofulvin.
Mekanisme keja antibiotika turunan polien
Membran sel jamur,terutama denagan
adanya ergosterol,suatu kompoen sterol
yang sangat penting,sangat mudah diserang
oleh antibiotika turunan polien.Antibiotka
turunan polien mempunyai struktur
karakteristik,yaitu suatu makrolida yang
dibentuk oleh dua rantai sebagai berikut:
1. Rantai sistem ikatan rangkap
terkonjugasi yang planar dan
semuanya pada konfigurasi
trans(isomer cis tidak aktif0,dan
bersifat hidrofob.
2. Rantai b(lamabng beta)-hidrosilasi
yang kurang kaku dan bersifat hidrofil.
Aktivitas antijamur antibiotika
turunan polien disebabkan oleh afinitas
obat yang sangat besar terhadap
ergosterol.Bila kedua molekul diatas
bertemu pada membran sel jamur
,terjadi interaksi fosfolipid .Kompleks
polien-ergosterol yang terjadi dapat
membentuksuatu pori tersebut
konstituen esensial sel jamur,seperti ion
K ,fosfat anorganik,asam
karboksilat,asam amino dan ester
fosfat,bocor ke luar sehingga
menyebabkan hambatan pertumbuhan
jamur .Turunan polien tidak
mempunyai efek antibakteri karena
membran bakteri tidak mengandung
ergosterol.
CONTOH:
NISTATIN(Candistatin,Mycostatin),dii
solasi dari Streptomyces noursei
,digunakan untuk pengobatan infeksi
Candida sp pada kulit,membran
mukosa ,saluran cerna dan
vagina.Nistatin juga digunakan secara
oral atau setempat,untuk pengobatan
infeksi yang disebabkan oleh Candida
sp dan Aspergillus sp.Dosis oral
tablet:0,5-1 juta UI 3 dd,suspensi:0,4-
0,6 juta UI 4 dd,vaginal :0,1-0,2 juta
UI/hari,selama 2 minggu,setempat
:krim atausalep 0,1 juta unit/g 2-3 dd.
AMFOTERISIN B,diisolasi dari
Streptomyces nodosus,efektif terhadap
hampir semua mikosis
sistemik,termasuk kutan,dan
mukokutan
candidiasis.Amfoterisinjuga efektif
terhadap bakteri,protozoa atau
virus.absorpsi obat dalam saluran
cerna sangat rendah,sehingga lebih
banyak diberikan secara infus
intravena .Ikatan obat dengan protein
plasma sangat kuat dan mempunyai
waktu paro plasma lebih kurang 24
jam.Larutan obat dalam air cepat
terurai sehingga harus dibuat baru
dantidak boleh lebih dari 24 jam.Dosis
infus I.V:250 mikro gram/KgBB dalam
500ml larutan dekstrosa 5% dalam
jangka waktu 6 jam.
KANDISIDIN,diisolasi dari
Streptomyces griseus,dianjurkan untuk
pengobatan infeksi monilia pada sluran
vagina.Dosis salep vaginal:0,06% 2
dd,selama 2 minggu,vaginal
supositoria:3mg 2 dd,selama 2 minggu.
TURUNAN IMIDAZOL
Co:klotrimoksazol,ketokonazol,bufana
zol,ekonazol nitrat,oksikonazol
nitrat,mikronazol nitrat,isokonazol
nitrat,flukonazol ,tiokonazol dan
itrakonazol.
Mekanisme kerja:
Aktivitas antijamur turunan imidazol
disebabkan senyawa dapat
menimbulkan ketidakteraturan
membran sitoplasma jamur.turunan
imidazol dan asam lemak tidak
jenuh,suatu komponen membran
jamur,dapat membentuk interaksi
hidrofob,mengubah permeabilitas
membran dan fungsi pengangkutan
senyawa esesnsial,menyebabkan
ketidakseimbangan metabolik sehingga
menghamabat pertumbuhan atau
menimbulkan kematian sel
jamur.turunan imidazol juga
menghambat biosintesis
sterol,trigliserida dan fosfolipid pada
jamur.Ketokonazol dapat
mempengaruhi biosintesis ergosterol
dalam sel jamur.

CONTOH
Klotrimoksazol(canesten,Lotremin,Tri
madan),absorpsi dalam saluran cerna
sangat rendah,sedang pemberian
secara intravena menimbulkan
toksisitas cukup besar,seperti
kerusakan darah.Oleh karena
ituklotrimoksazol lebih banyak
digunakan secara stempat untuk
pengobatan dermatomikosis,infeksi
tinea dan mukokutan kandidiasis yang
disebabkan oleh Candida albicans.doss
setempat:krim atau larutan 1% 2-3 dd
selama1-4 minggu.Tablet vagina;100mg
pada lamam hari,selama 3-6 hari dan
500 mg pada malam hari dosis tunggal.
KETOKONAZOL(mycoral,nizoral0,di
absorpsi dengan baik oleh saluran
cerna meskiun tidak sempurna,85-92%
obat terikatoleh plasma protein,dengan
waktu paro lebih kurang 3
jam.Ketokonazol digunakan secara
oral untuk pengobatan mikosis
sistemik dan mukokutan.Obat ini
kurang efektif terhadap aspergilosis
dan sporotrichosis,infeksi tinea dan
kandidiasis menyebabkan
hepatotoksik.dosis oral:200 mg 1-2
dd,sebelum makan .Dosis
setempat:larutan atau krim 2% 2dd,2-
4 minggu.
BUFONAZOL(Mycospor)digunakan
secara setempatuntuk pengobatan
mikosis kulit,seperti dermatomikosis

,infeksi tinea dan superfisialkadidiasis.Obat mulai


bekerja sebagai antijamur 6 jam setelah
pemberian setempat.Dosis setempat krim atau
larutan:1% 1 dd,selama 2-4 minngu.
EKONAZOL NITRAT(Pevaryl),merupakan anti
jamur yang sangat efektif,digunakan secara
setempat untuk pengobatan dermatomikosis dan
muokutan kadidiasis yang disebabkan oleh
Candida sp.Keuntungan lain Gram-positif,seperti
Staphylococcus sp dan Streptococcus sp.Dosis
setempat krim,serbuk tabur atau lotion:1%
2dd,selama 2-4 minggu.Tablet vagina:150 mg
pada malam hari,selama 3 hari.
MIKONAZOL
NITRAT(Daktarin,Nazoderm),pada kadar tinggi
bila diberikan secara intravena,berfungsi sebagai
fungisid,sedang pada kadar rendah bila
diberikan secara setempat,berfungsi sebagai
fungistatik.absorpsiobat dalam saluran cerna
sangat rendah,pemberian secara intravena
menimbulkan efek samping yang tidak
diinginkan,seperti aneia,hipoatremia,leuokopenia
dan trombositopenia.Mikonazol juga
meningkatkan kerja enzim-enzim tertentu di hati
sehingga lebih banyak digunakan secara
setempat,untuk pengobatan
dermatomikosis,Tinea versicolor,kandidiasis
mukokutan dan untuk infeksi kornea yang
disebabkan oleh Candida sp atau Aspergillus
sp.Dosis setempat:krim atau lotion 2% 2 dd.
OKSIKONAZOL NITRAT(Oceral),digunakan secata setempat untuk
pengobatan dermatomikosis,infeksi tinea dan mukokutan kandidiasis
yang disebabkan oleh Candida albicans.Seperti ekonazol,oksikonazol
juga mempunyai aktivitas antibakteri ,yaitu efektif terhadap gram-
posiif,seperti Staphylooccus Bagan 1

Anda mungkin juga menyukai