RASIONAL
ANTIBIOTIK
Mekanisme kerja
Menghambat sintesa dinding sel bakteri dan
bersifat bakterisidal
Penggunaan klinis
Generasi 1 :
Cefazolin ( parenteral ) dan Cephalexin,
Cefadroxil (oral)
Klinis : aktif melawan coccus gram positif
(streptococcus dan staphlylococcus )
Generasi 2 :
Kurang aktif terhadap bakteri gram positif
dibandingkan generasi 1 namun lebih aktif
terhadap gram negatif
Contoh :
Cefotetan, Cefoxitin, Cefuroxime, Cefaclor
Generasi 3 :
Kurang efektif terhadap gram positif dibandingkan
generasi 1 namun lebih efektif pada gram negatif dan
spetrum antibakterinya lebih luas dibandingkan
generasi 1 dan 2
Contoh : Cefoperazone, Cefotaxime,
Ceftazidime, Ceftriaxone, Cefixime
Generasi 4 :
Kombinasi efek generasi 1 ( gram positif ) dan
generasi 3 ( gram negatif )
Contoh : Cefipime
Lebih resisten terhadap beta laktamase yang
diproduksi oleh organisme gram negatif, antara
lain : enterobakter, haemophillus dan neisseria
Toksisitas
Alergi
Skin rash, anaphylactic syok
Efek samping lain
Nyeri di tempat injeksi, phlebitis
Nefrotoksik ( bila dikombinasi dengan
aminoglycosida )
Hipoprotrombinemia
Perdarahan parah
Dosis:
1. Cefadroxil
Dewasa: 1 g/hari (dalam 2 dosis terbagi)
Anak-anak: 30 mg/kgBB/hari (dalam 2 dosis terbagi)
2. Cefuroxime
Dewasa: 2 x 250-500 mg/hari
Anak-anak: 50 mg/kgBB/hari (dalam 2 dosis terbagi)
3. Ceftriaxone iv/im
Dewasa: 1-2 g/hari
Anak-anak: 20-50 mg/kgBB/hari
4. Cefixime
Dewasa: 2 x 50-100 mg/hari
Anak-anak: 2 x 1,5-3 mg/kgBB/hari
5. Cefipime iv/im
Dewasa infeksi ringan: 0,5-1 g tiap 12 jam
Dewasa infeksi sedang: 1 g tiap 12 jam
Dewasa infeksi berat: 2 g tiap 12 jam
OBAT BETA LACTAM
LAIN
A. Astreonam
Monobactam
Resisten terhadap beta lactamase batang gram negatif
tertentu ( klebsiela, pseudomonas, seratia )
Inhibitor sintesa dinding sel
Berikatan dengan PBPs
Sinergik dengan aminoglycosida
Pemberian i.v
Dosis:
Dewasa: 0,5-1 g iv tiap 8-12 jam
Anak-anak: 50 mg/kgBB tiap 6-8 jam
ES : gangguan GIT, vertigo, sakit kepala, hepatotoksik
B. Imipenem
Untuk terapi coccus gram positif, batang gram negatif dan
bakteri anaerob
Diberikan secara parenteral
Pilihan utama untuk infeksi yang disebabkan enterobacter
ES : gangguan GIT, skin rash, toksisitas SSP ( kejang,
tremor, confusion )
Dosis:
Dewasa: 1-2 g/hari
Anak-anak: 60 mg/kgBB/hari (dibagi dalam 3 dosis)
C. Meropenem
Untuk terapi coccus gram positif, batang gram negatif dan
bakteri anaerob, aerob
Diberikan secara parenteral
Pilihan utama untuk infeksi yang disebabkan enterobacter
ES : gangguan GIT, skin rash, toksisitas SSP ( kejang ),
gangguan fungsi hati
Dosis:
Dewasa: 500 mg - 1 g tiap 8 jam
Anak-anak: 10-20 mg/kgBB tiap 8 jam
D. Inhibitor Beta Lactamase
Clavulanic acid
Sulbactam
Tazobactam
Digunakan sebagai kombinasi dengan penicillin
INHIBITOR SINTESA
DINDING SEL LAIN
A. Vancomycin
Mempunyai spekrum yang sempit
Untuk terapi infeksi berat yang disebabkan oleh organisme
gram positif yang resisten terhadap obat
Digunakan untuk infeksi superfisial pada kulit, mata dan
membran mukosa.
Efek toksik : menggigil, demam, phlebitis, ototoksik,
nefrotoksik
Dosis:
Dewasa: 500 mg iv tiap 6 jam/1 g iv tiap 12 jam
Anak-anak: 10 mg/kgBB tiap 8 jam
B. Bacitracin
Mengganggu stadium akhir sintesa dinding sel pada
organisme gram positif
Pemberian secara topikal untuk mencegah dan
mengobati infeksi superficial pada kulit dan infeksi mata.
ES : nefrotoksik
CHLORAMPHENICOL,
TETRACYCLINE, MACROLIDE
CLINDAMYCIN
Konsep
Menghambat sintesa protein bakteri secara selektif
Bakteriostatik, kecuali streptogramin
( bakterisid )
CHLORAMPHENICOL
Diisolir dari jamur streptomyces venezuelae
Spektrum luas
Efek menghambat sintesis kuman
Sifat bakriostatik, kadang bakterisid
( H. influenzae, N. Meningitidis )
Digunakan untuk terapi demam tifoid, osteomielitis,
riketsia, juga bisa digunakan secara topikal untuk
terapi infeksi pada kulit, mata dan telinga.
Dosis:
Dewasa: 4 x 500 mg/hari
Anak-anak: 50 mg/kgBB/hari (dibagi dalam 4
dosis)
Farmakokinetika
Absorpsi per oral baik, kadar max dicapai dalam 2
jam
Distribusi luas ke CSS, jar. tubuh dan cair tubuh
Metabolisme di hepar dan mengalami konjugasi
dengan asam glukonat oleh enzim glukoronil
transferase
Ekskresi melalui ginjal
Toksisitas
Gangguan GIT ( iritasi )
Sumsum tulang ( hambatan maturasi sel darah
merah )
Anemia aplastik
Gray Baby Syndrome ( bayi premature, gx :
sianosis, kolaps kardiovaskuler )
Interaksi obat : menghambat metabolisme
phenytoin, coumarin, tolbutamide
TETRACYCLINE
Menghambat sintesa protein
Efek bakteriostatik
Spektrum luas ( gram positif, negatif, riketsia,
chlamydia, mycoplasma, protozoa )
Mengalami siklus enterohepatic
Dosis:
Dewasa: 250-500 mg tiap 6 jam
Penggunaan kinis
1. Penggunaan primer
Terapi infeksi yang disebabkan mycoplasma
pneumonia, chlamydia, riketsia, vibrio
2. Penggunaan sekunder
Obat alternatif untuk terapi syphilis, profilaksis
bronchitis kronik, leptospirosis, akne
3. Penggunaan selektif
Terapi ulkus GIT yang disebabkan Helicobacter
pylori
Toksisitas
1. Gangguan GIT : nausea, diare, colitis
2. Tulang dan gigi : displasia enamel, pertumb. gigi
ireguler
3. Toksisitas hepatic : nekrosis hepatic
4. Toksisitas renal : asidosis tubuler renal
5. Fotosensitif : peningkatan sensitifitas terhadap
sinar uv
6. Toksisitas vestibuler : dizziness, vertigo
MACROLIDE
Dosis :
Erythromycin
Dewasa: 1-2 g/hari (dibagi dalam 4 dosis)
Anak-anak: 30-50 mg/kgBB/hari (dibagi dalam 4
dosis)
Azithromycin
Dewasa: 1 x 500 mg/hari (selama 3 hari)
Anak-anak: 1 x 10 mg/kgBB/hari (selama 3 hari)
Clarithromycin
Dewasa: 250-500 mg tiap 12 jam selama 7 hari
Aktifitas anti bakteri
Digunakan untuk terapi infeksi saluran nafas seperti
cystic fibrosis atau infeksi saluran nafas yang lain
Erthromycin ( campylobacter, clamydia,
mycoplasma, legionella, cocci gram positif, gram
negatif )
Azithromycin, Clarithromycin ( clamydia, M.avium
compleks dan toxoplasma )
Toksisitas
ES : Irtiasi GIT, eosinofilia, hepatitis cholestatic akut
Erythromycin menghambat cytocrome P450 hepatik
Azithromycin tidak menghambat cytochrome P 450
hepatik
CLINDAMYCIN
Menghambat sintesa protein bakteri
Klinis digunakan untuk terapi infeksi berat oleh
kuman anaerob, cocci gram positif, profilaksis
endokarditis, pneumocystis cranii, toxoplasma
gondii
Toksisitas : iritasi GIT, skin rash, neutropenia,
disfungsi hepatic
Dosis:
Dewasa: 150-300 mg tiap 6 jam
Anak-anak: 8-16 mg/kgBB/hari (dibagi dalam 3-4
dosis)
STREPTOGAMIN
Contoh : Quinupristin, Dalfopristin
Efek bakterisid
Afinitas anti bacterial : pencillin resistant
pneumococci, methicillin resistant (MRSA),
vancomycin resistant staphylococci (VRSA) dan
resistant enterococcus faecium
Pemberian iv
ES : nyeri, sindroma arthralgia - myalgia
LINEZOLID
Antibiotika baru digunakan untuk terapi pneumonia
yang disebabkan oleh S. Aureus atau S.
Pneumoniae dan infeksi kulit dan jaringan lunak
yang lain.
Terapi : cocci gram positif yang resisten terhadap
beta laktam dan vancomycin
Sediaan oral dan parenteral
ES: Mual, diare, anemia, leukopenia,
trombositopenia.
AMINOGLYCOSIDA
Efek Antibakterial
Sifat concentration dependent
Efek post antibiotic
Efikasi lebih besar bila diberikan dosis besar single
Farmakokinetik
Tidak diabsorpsi pada pemberian peroral
Ekskresi lewat filtrasi glomerular
Mekanisme kerja
Bakterisidal
Inhibitor sintesa protein
Penggunaan klinis
1. Penggunaan utama
Gentamycin, tobramycin, amykacin
digunakan untuk terapi infeksi yang
disebabkan bakteri aerob gram negatif,
termask E Coli, enterobakter, klebsiella,
proteus, pseudomonas dan spesies serratia
2. Indikasi lain
a. Streptomycin : tuberculosis
b. Neomycin : topikal
c. Netilmicin : resisten aminoglycosida
d. Spectinomycin : GO
Toksisitas
1. Ototoksik : kerusakan auditory / vestibuler
irreversible
2. Nefrotoksik : nekrosis tubular akut reversible
3. Blokade neuromuscular : paralysis pernapasan
reversible Tx : kalsium dan neostigmin
4. Reaksi kulit : alergi dan dermatitis kontak
ANTIFOLATE
1. SULFONAMIDE
Asam lemah
Struktur kimia mirip PABA
3 macam :
Short acting (sulfisoxazole)
Intermediate acting (sulfamethoxazole)
Long acting (sulfadoxine)
Mekanisme kerja: bakteriostatik inhibitor sintesa
folic acid
Baik untuk organisme gram positif, gram negatif,
clamydia dan nocardia
Klinis digunakan untuk terapi
:
1. ISK : tripel sulfa, sulfisoxazole
2. Infeksi mata : sulfacetamide
3. Infeksi luka bakar : mafedine, silver sulfadiazine
4. Ulceratif colitis, RA : sulfasalazine
Toksisitas :
Hipersensitif : reaksi alergi, skin rash, demam
GIT : nausea, vomiting, diare, hepatitis
Hematotoksik : granulocytopenia,
thrombocytopenia, an. aplastik
Nefrotoksik : kristal uria, hematuria
Interaksi obat : kompetisi dengan warfarin dan
metotrexate, Kern ikterus pada
neonatus ( trimester 3 )
2. TRIMETHOPRIM
Basa lemah
Struktur mirip folic acid
Mekanisme kerja :
Inhibitor selektif dihydrofolate reductase
bacterial yang mencegah pembentukan
tetrahydro aktif dari folic acid
Toksisitas :
Anemia megaloblastik
Leukopenia
Granulositopenia
Gram-positive bacilli
perfringens cycline;metronidazole;
imipenem
Gram-negative bacilli
cillin/sulbactam