Anda di halaman 1dari 19

ANTI MIKROBA

Kelompok 5 :

1. Futri Dina Wijayanti


2. Happy Asih Wulandari
3. Hasanatul Putri Prabowo
ANTIBIOTIK

1. Definisi Antibiotik

Menurut asalnya antibakteri dapat dibagi menjadi dua, yaitu antibiotik dan
agen kemoterapetik. Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang mempunyai kemampuan dalam larutan encer untuk
menhambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme, contohnya penisilin,
sefalosporin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan lain-lain.Antibiotik yang relatif non
toksis bagi pejamunya digunakan sebagai agen kemoterapetik dalam pengobatan
penyakit infeksi pada manusia, hewan dan tanaman. Istilah ini sebelumnya
digunakan terbatas pada zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme, tetapi
penggunaan istilah ini meluas meliputi senyawa sintetik dan semisintetik dengan
aktivitas kimia yang mirip, contohnya sulfonamida, kuinolon dan fluorikuinolon
PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK

2. Penggolongan Antibiotik

Infeksi bakteri terjadi bila bakteri mampu melewati barrier mukosa atau kulit dan
menembus jaringan tubuh. Pada umumnya, tubuh berhasil mengeliminasi bakteri
tersebut dengan respon imun yang dimiliki, tetapi bila bakteri berkembang biak lebih
cepat daripada aktivitas respon imun tersebut maka akan terjadi penyakit infeksi yang
disertai dengan tanda-tanda inflamasi. Terapi yang tepat harus mampu mencegah
berkembang biaknya bakteri lebih lanjut tanpa membahayakan host (Kemenkes, 2011).
Penggolongan antibiotik berdasarkan struktur kimia
1. Beta laktam, penisilin (contohnya: penisilin, isoksazolil penisilin,ampisilin), sefalosporin (contohnya
sefadroksil, sefaklor), monobaktam (contohnya: azteonam) dan karbapenem (contohnya: imipenem).
2. Tetrasiklin, contohnya tetrasiklin dan doksisiklin.
3. Makrolida, contohnya eritromisin dan klaritromisin
4. Linkomisin, contohnya linkomisin dan klindamisin
5. Kloramfenikol, contohnya kloramfenikol dan tiamfenikol

Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada antibiotik yang bersifat menghambat pertumbuhan bakteri,
dikenal sebagai aktivitas bakteriostatik (contohnya sulfonamid, trimetroprim, kloramfenikol, tetrasiklin,
linkomisin dan klindamisin) dan ada yang bersifat membunuh bakteri, dikenal sebagai aktivitas bakterisid
(contohnya penisilin, sefalosporin, streptomisn, neomisin, kanamisin, gentamisin dan basitrasin). Pada
kondisi immunocompromised (misalnya pada pasien neutropenia) atau infeksidilokasi yang terlindung
(misalnya pada cairan cerebrospinal), maka antibiotik bakterisid harus digunakan
Penggolongan antibiotik berdasarkan mekanisme kerja

1. Obat yang menghambat sintesis atau merusak dinding sel bakteri Antibiotik beta lactam :
penicillin, sefalosporin, monobactam karbapenem dan inhibitor beta lactamase.

2. Obat yang memodifikasi atau menghambat sintesis protein, antara lain aminoglikosida,
tetrasiklin, kloramfenikol, makrolida (eritromisin,ezitromisin,klarimisin), klindamisin,
mupirosin dan spektinimisin.

3. Obat antimetabolit yang menghambat enzim-enzim esensial dalam metabolism folat. Terdiri
atas : sulfonamide, trimetroprim.

4. Obat yang mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat. Yaitu :

a. Quinolon : asam nalidiksat, fluoroquinolon


b. Nitrofuran : nitrofurantoin, furazolidin, nitrofurazon
Indikasi & Kontra Indikasi Penggunaan Antibiotik

1. Terapi empiris, Indikasi pemberian antibiotik pada terapi empiris adalah ditemukan sindrom klinis yang
mengarah pada keterlibatan bakteri tertentu yang paling sering menjadi penyebab infeksi.

2. Terapi definitif, Indikasi pemberian antibiotik pada terapi definitif adalah sesuai dengan hasil mikrobiologi
yang menjadi penyebab infeksi.

3. Terapi profilaksis, Antibiotik profilaksis diindikasikan ketika besar kemungkinan terjadi infeksi, atau
terjadinya infeksi kecil yang berakibat fatal.
EFEK SAMPING
1. Reaksi alergi

- Tidak tergantung besarnya dosis


- Ringan- berat  Rx anafilaksis
contoh : Penisilin

2. Reaksi Idiosinkrasi

Reaksi abnormal secara genetik


contoh : Anemia hemolitik
EFEK SAMPING

3. Reaksi toksik
Contoh : Aminoglikosida  gangguan Nervus VIII

4. Perubahan biologik dan metabolik

 Superinfeksi jamur karena terganggunya keseimbangan


mikroflora
DEFINISI

ANTI MIKROBA

Zat yang menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri


dan mikroorganisme lain

ANTIBIOTIKA

Zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, atau jamur (fungi)


yang dapat menghambat atau membunuh
bakteri
istilah
BAKTERIOSTATIK:

Anti mikroba yang dapat menghambat pertumbuhan


mikroorganisme  KHM ( Kadar Hambat Minimal )
contohnya : tetrasiklin,kloramfenikol dll.

BAKTERISID:

Anti mikroba yang dapat membunuh mikroorganisme


 KBM (Kadar Bunuh Minimal ) tergantung pada : Dosis
& Kadar serum.
contoh : Penisilin, sefalosporin.
KLASIFIKASI BERDASARKAN
SPEKTRUM KERJA
SPEKTRUM LUAS

Anti mikroba yang dapat membunuh mikroba Gram (+) dan Gram (-)

Contoh : Penisilin,Sefalosporin dll

SPEKTRUM SEMPIT

Anti mikroba yang hanya dapat membunuh Gram + atau Gram - saja

Contoh : Eriromisin , tetrasiklin


PERHATIAN DALAM PEMBERIAN ANTI MIKROBA

● Infeksi ringan & gejala klinik ringan Anti Mikroba tidak


segera diberikan.

● Demam bukan merupakan indikasi pemberian Anti Mikroba.

● Perlu tidaknya pemberian anti mikroba tergantung pada

: Gejala klinik, Jenis dan patogenitas mikroba, daya tahan


host dan pengalaman klinik dokter
Faktor yang mempengaruhi pemilihan anti mikroba

● Jenis mikroba
● Status host : Gizi, imunitas,riwayat alergi, usia,fungsi organ,
kehamilan dll.
● Lokasi infeksi
● Fungsi leukosit
TINGKATAN ANTIMIKROBA

ANTIBIOTIKA LINI III


ANTIBIOTIKA LINI II
ANTIBIOTIKA LINI I
Antibiotika lini I

● Pada umumnya efektif untuk sebagian besar kasus infeksi

● Harga murah dan mudah didapat

● Contoh : Penisilin, ampisilin, eritromisin, kotrimoksazol dll


Antibiotika Lini II

● Efektif untuk infeksi sedang – berat

● Harga relatif mahal

● Digunakan sebagai antibiotika cadangan

● Contoh : Sefalosporin, siprofloksasin

● Hanya digunakan bila antibiotika lini I tidak efektif lagi.


Antibiotika lini III

Vankomisin merupakan antibiotik lini ketiga yang terutama aktif


terhadap bakteri Gram-positif. Vankomisin hanya diindikasikan
untuk infeksi yang disebabkan oleh S. aureus yang resisten
terhadap metisilin (MRSA, methicilin-resistant Staphylococcus
aureus adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus
yang sudah tidak mempan lagi terhadap banyak jenis antibiotik
seperti amoxicillin atau penisilin).
PENUTUP

Tujuan utama penggunaan antibiotika untuk mengobati


infeksi, namun semakin luasnya penggunaan antibiotika
justru semakin meluas pula timbulnya infeksi baru akibat
penggunaan antibiotika yang tidak rasional.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai