Anda di halaman 1dari 26

LARUTAN

DASAR
2

DAFTAR PUSTAKA

1. Ansel, h.c.,1981 " Introduction to pharmaceutical dosage forms ", Lea &
Febiger, Philadelphia.
2. " Farmakope Indonesia edisi III" tahun 1979 dengan Extra Farmakopenya.
3. " Farmakope Indonesi edisi IV " tahun 1995
4. Martin, a.n.,1970
" Physical pharmacy", second edition, Lea & Febiger ,
Philadelphia
5. Moh.Anief, 1984 " Ilmu farmasi ", Ghalia Indonesia, Jakarta.
6. Moh.Anief, 1990 " Ilmu meracik obat " Gajah Mada University Press, Yogyakarta
7. Moh.Anief, 1994 " Farmasetika " Gajah Mada University Press, Yogyakarta
8. Sulistio Gan. dkk, 1981, " Farmakologi dan terapi ", bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta
9. Van Duin ,c.f 1947 " Buku Penuntun Ilmu Resep Praktek dan Teori "
( terjemahan ) , Soeroengan , Pecenongan 58 Jakarta
10. Syamsuni, 2002 “ Buku pegangan Kuliah / Handbook Farmasetika
Dasar “
11. Dll. Yang berkaitan dengan mata kuliah farmasetika
LARUTAN

Menurut FI.ed.IV Solutiones /


larutan, adalah sediaan cair
yang mengandung satu atau
lebih zat kimia yang terlarut.
Larutan itu terjadi :
• apabila sebuah bahan padat tercampur /
larut secara kimia maupun fisika ke
dalam bahan cair,
• larutan dapat digolongkan menjadi
–larutan langsung ( direct ) dan
–larutan tidak langsung ( indirect ).
Larutan langsung ( direct ),
• larutan yang terjadi karena semata-
mata peristiwa fisika , bukan
peristiwa kimia.
• Misalnya NaCl dilarutkan ke dalam
air atau KBr dilarutkan ke dalam air,
• jika pelarutnya ( air ) diuapkan, maka
akan terdapat kembali NaCl atau KBr.
Larutan tidak langsung ( indirect ),
• adalah larutan yang terjadi semata-
mata peristiwa kimia, bukan peristiwa
fisika.
• Misalnya Zn ditambahkan H2SO4 maka
akan terjadi reaksi kimia menjadi
larutan ZnSO4
• yang tidak bisa kembali menjadi Zn dan
H2SO4
Jenis larutan
• Larutan mikromolekuler,
larutan yg mengandung keseluruhannya mikro unit yg tdd
baik sbg molekul atau ion , spt Alkohol, Gliserin, ion
Natrium dan ion Chlorida dengan ukuran 1 – 10 A0 .
• Larutan miseler,
larutan yg mengandung bahan padat terlarut berupa
agregat ( misel ) baik dlm bentuk molekul atau ion. Jadi
dpt dianggap sebagai larutan perserikatan koloid.
• Larutan makromolekuler,
larutan yg mengandung bahan padat terlarut berupa
larutan mikromolekuler, ttp ukuran molekul atau ionnya
lebih besar dari mikromolekuler, seperti larutan PGA,
larutan CMC, larutan Albumin, larutan polivinil pirolidon.
Penggolonga
n
Menurut FI.ed.IV, bentuk sediaan larutan dapat
digolongkan menurut cara :
• pemberiannya yaitu :
– larutan oral,
– larutan topikal atau
• berdasarkan pada sistem pelarut dan zat terlarut
seperti :
– spirit,
– tingtur, dan
– air aromatik.
Type Larutan
• Larutan encer , yaitu jumlah zat x yang terlarut kecil.
• Larutan pekat , yaitu larutan yang mengandung fraksi
yang besar dari zat x.
• Larutan jenuh ( saturated ), adalah larutan yang
mengandung jumlah maksimum zat x yang dapat larut
dalam air pada suhu dan tekanan tertentu.
• Larutan lewat jenuh ( supersaturated ), adalah larutan
yang mengandung jumlah zat x yang terlarut melebihi
batas maksimum kelarutannya di dalam air pada suhu
dan tekanan tertentu. ( FI.ed.IV semua pengukuran
dilakukan pada suhu 250 ) .
1. Larutan oral

adalah sediaan cair yang dibuat


untuk
pemberian oral,
• mengandung satu atau lebih zat dengan
atau tanpa bahan pengaroma, pemanis,
atau pewarna yang larut dalam air atau
campuran kosolven-air.
a. Sirup
• larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar
tinggi ( Sirup Simplex adalah sirup yang hampir jenuh dengan
sukrosa )
• Selain sukrosa dan gula lain, larutan oral dapat ditambahkan
senyawa poliol seperti sorbitol dan gliserin untuk
menghambat penghabluran dan mengubah kelarutan, rasa
dan sifat lain zat pembawa.
• Umumnya juga ditambahkan zat antimikroba untuk mencegah
pertumbuhan bakteri, jamur dan ragi.
• Larutan oral tdk mengandung gula ttp bahan pemanis buatan
seperti sorbitol atau aspartam dan bahan pengental seperti
gom selulosa sering digunakan untuk penderita diabetis.
b. Eliksir
• larutan oral yang mengandung etanol
sebagai kosolven ( pelarut ).
• Untuk mengurangi kadar etanol
dibutuhkan untuk
yg dapat
pelarut, ditambahkan
kosolvendan propilenglikol.
gliserin lain seperti
2. Larutan topikal
• larutan yang biasanya mengandung
air tetapi sering kali mengandung
pelarut lain seperti etanol dan
poliol untuk penggunaan pada kulit
atau dalam hal Larutan Lidokain
oral topikal, untuk
pada permukaan
penggunaanmukosa mulut.
a. Lotio ( larutan atau suspensi ) yang digunakan
secara topikal
 Contoh:
b. Larutan otik adalah larutan yg mengandung
air atau gliserin atau pelarut lain dan
bahan pendispersi, utk penggunaan dalam
telinga luar
 misalnya Larutan otik Benzokain dan
Antipirin, Larutan otik Neomisin B Sulfat dan
Larutan otik Hidrokortison.
Penggolongan berdasarkan pada sistem pelarut dan zat
terlarut
1. Spirit adalah larutan mengandung etanol
hidroalkohol
atau dari zat mudah menguap, umumnya
digunakan sebagai bahan pengaroma.
2.Tingtur adalah larutan mengandung etanol atau
hidroalkohol dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa
kimia.
3.Air aromatik adalah larutan jernih dan jenuh dalam
air, dari minyak mudah menguap atau senyawa aromatk
atau bahan mudah menguap lainnya.
Air aromatik dibuat dengan cara destilasi; dan disimpan
dalam wadah yang terlindung dari cahaya dan panas
berlebih.
• Untuk mendapatkan suatu larutan
dibutuhkan pelarut ( solvent ) dan zat
terlarut (solute).
• Perbandingan antara solute dengan
solvent, disebut konsentrasi dari
larutan tersebut.
• Biasanya dinyatakan dgn
persen(% ).
Solvent yang biasa digunakan
1. Air untuk melarutkan bermacam-macam garam.
2. Spiritus untuk melarutkan kamfer, iodium, menthol dll.
3. Gliserin untuk melarutkan tanin, zat samak, borax, fenol
dll.
4. Eter untuk melarutkan kamfer, fosfor, sublimat dll.
5. Minyak untuk melarutkan kamfer, menthol dll.
6. Paraffin liquidum untuk melarutkan cera,
cetasium, minyak-minyak, kamfer, menthol,
chlorbutanol dll.
7. Chloroform untuk melarutkan minyak-minyak,
lemak dll.
EMULSA
• Sediaan mengandung bahan obat
cair atau larutan obat ( dua zat
yang tidak tercampur )
• Terdispersi dalam cairan
pembawa
• Distabilkan dengan zat pengemulsi
(emulgator
Komposisi emulsa:
• bahan obat ( dua zat
/lebih)
• emulgator
• pengawet (jika diperlukan)
Macam-macam Emulgator:
• Gelatin
• Gom Arab (PGA)
• Sabun
• Senyawa kolesterol
• Suirfaktan
• Tragacanth
• Tylosa mempertinggi kestabilan
• CMC Na
Type Emulsi:
• Type A/M : Air terdispersi dalam minyak,
dimana air berbentuk tetesan-tetesan
terbagi dalam dalam zat yang tidak larut.
Emulsi ini tidak dapat bercampur dengan
air .
• Type M/A : Zat yang tidak larut
terdispersi air, dimana tetesan-
dalam
tetesanminyak yang halus
dalam air. Emulsi ini dapat melayan
diencerkan dengan air. g

Jenis/Macam Emulsa
• Emulsi alam (emulsa vera): dibuat dari bahan
alam , dimana terdapat minyak
yang
diemulsikan bersama samadengan
emulgatornya Dengan pencampuran
.
baik dengan air terbentukyang
emulsi.
• Emulsa (Emulsa spuria) : Pada
Buatan
umumnya minyak dicampur air (atau
kebalikannya) dengan bantuan emulgator.
Emulsa alam:
• dibuat dari biji/buah
• mengandung lemak sekaligus emulgator
• kandungan biji dalam emulsa , jika tidak dinyatakan lain sebanyak 10
bagian dari 100 bagian emulsa

Cara pembuatan:

• kulit biji dikelupas dan dicuci


• ditumbuk/digerus dalam mortir dengan penambahan air 20 % dari biji
sampai halus (lembut)
• diencerkan dengan air (1/3 yang diperlukan)
• diserkai dengan kain flanel (diperas kuat)
• diserkai lagi dengan 1/3 bagian air
• sampai terdsapat 100 bagian emulsa.
Contoh bahan alam :
• biji amygdalae dulcis
• biji kacang tanah
• biji papaveris
• biji Lini
• biji cucurbitae
• buah kannabis
• dll
Eulsa buatan

• Emulsi yang dibuat dengan minyak-minyak lemak


• pada umumnya dipakai emulgator Gom Arab ½ dari minyak lemak
(kecuali Ol. Ricini = 1/3 nya )
• Jika tidak dinyatakan lain diambil 10 bagian minyak untuk 100
bagian emulsa.

Cara mengerjakan :
• Minyak sejumlah yang diperlukan + Gom Arab (1/2 nya) digerus
• + kan Aqua Corpus (untuk pembuat emulsi) = 1,5 x jumlah Gom,
• diaduk kuat sampai terbentuk emulsi
• diencerkan dengan air sampai jumlah yang diminta.
LARUTAN

Anda mungkin juga menyukai