Anda di halaman 1dari 53

TBC dan

Pengobatannya
Kelompok II

Aldi Sugespa (D1A200233)

Dani Maulana (D1A191794)

Elsa Dwi Juliana (D1A191786)

Farhan Miftah F (D1A191864)

Ilham Fajar Budilaksana (D1A191832)

Intan Permata S ( D1A191907)

Millenia Safitri (D1A200160)

Rizky Fitriani (D1A191988)

Rio Agmal Gani (D1A191865)


Pendahuluan
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit Kuman bisa memperbanyak diri di sel
yang disebabkan oleh infeksi bakteri sel fagosit dan tahan terhadap
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini percenaan oleh enzim intraseluler
lambat sekali pertumbuhannya, dinding Obat TBC: Tuberkulostik
selnya mengandung lipid-glikolipid dan
wax/ lilin yang sukar ditembus zat
kimiawi.

06/18/2022 2
Tuberkulostik
1. Streptomisin

2. Isoniazid

3. Rifampisin

4. Etambutol

5. Pirazinamid

6. Asam paraamino salisilat

7. Sikloserin

8. Kanamisin

9. Kapreomisin

10. Etionamid
06/18/2022 3
Streptomisin
Aktivitas antibakteri
• Streptomisin secara invitro bersifat bakteriostatik dan bakterisid terhadap kuman tuberkulosis

• Kadar 0.4/ml dapat menghambat pertumbuhan kuman. M.tuberculosis strain human dan bovin
dihambat dengan kadar 10 µg/ml .

• Streptomisin secara in vivo bersifat supresi

• Obat ini mencapai kavitas tetapi sukar berdifusi ke cairan intra sel

06/18/2022 5
Resistensi
• Penyebab resistensi dimungkinkan adanya mutasi bakteri yang terjadi secara kebetulan.

• Secara umum penggunaan makin lama terapi dengan streptomisin makin meningkat kan
resistensinya .

• Pada beberapa penderita, resistensi ini terjadi dalam satu bulan, setelah 4 bulan 80 % kuman
tuberkulosis tidak sensitif lagi setengahnya tidak dapat dihambat dengan kadar 1000 /ml .

• Penggunaan streptomisin bersama antituberkulosis menghambat terjadi nya resistensi .

06/18/2022 6
Farmakokinetik
Setelah diberikan secara iv, hampir semua diserap berada dalam plasma, sedikit berada pada eritrosit
dan menyebar ke seluruh cairan ekstrasel. Sepertiga streptomisin berada dalam plasma terikat
protein plasma.

Streptromisin dieksresi melaui filtasi glomerulus .

Waktu paruh antara 2-3 jam.

Otoktisitas sering terjadi pada penderita yang fungsi ginjalnya teranggu.

06/18/2022 7
Interaksi Obat
Dengan obat penghambat neuromuskular  potensial penghambatan

Interaksi dengan asam etakinat dan furosemidototoksik dan nefrotoksik

06/18/2022 8
Sediaan dan posologi
Terdapat dalam bentuk bubuk injeksi dengan vial 1 dan 5gram, Dosis 20 mg/kgBB
secara IM maksimum 1 gram/hari selama 2 samapai 3 minggu

06/18/2022 9
Isoniazid
Aktivitas antibakteri
• secara in vitro bersifat tuberkulostik dan tuberkulosid
dengan KHM 0.025-0.05 µg/ml .
• Secara in vivo pada hewan uji aktivitas lebih kuat
dibanding streptomisin dan dapat membus sel dengan
mudah

06/18/2022 11
Mekanisme Kerja
• Efek utamanya menghambat biosintesis asam mikonat (mycolic acid)
yang merupakan unsur penting dinding sel mikobakterium, dengan
kadar rendah menghambat perpanjangan rantai sam lemak yang sangat
panjang yang merupakan bentuk awal molekul asam mikolat. isoniazid
menghilangkan sifat tahan asam dan menurunkan jumlah lemak yang
terekstraksi oleh metanol dari mikobakterium

06/18/2022 12
Resistensi
• Mekanisme terjadinya resistensi berkaitan dengan kegagalan
obat mencapai kuman atau kuman tidak menyerap obat .
• Pengobatan dengan INH bisa menimbulkan strain baru yang
resisten
• Perubahan sifat dari sensitif menjadi resisten terjadi dama
beberapa minggu setelah pengobatan dimulai

06/18/2022 13
Farmakokinetik
• Isoniazid mudah diabsorbsi pada pemberian oral maupun parenteral kadar puncak dicapai pada waktu `1- 2
jam .
• Dihati INH mengalami asetilasi

• INH mudah berdifusi kedalam sel dan semua cairan tubuh

• Sekitar 75-95 % INH dieksresi melalui urin dalam waktu 24 jam dan seluruhnya dalam bentuk metabolit .

• Ekskresi utama dalam bentuk asetil isoniazid yang merupakan metabolit proses asetilasi dan asam nikotinat
yang merupakan metabolit proses hidrolilisi .
• sejumlah kecil dieksresi dalam bentuk isonikotinil glisin dan isonikotinil hidrazon dan dalam jumlah yang
kecil sekali berupa N-metil isoniazid

06/18/2022 14
Efek samping
• Reaksi hipersensitivitas ( demam morbiliform, makolopapular
urtikaria )
• Reaksi hematologik (agranulositosis , trombositopenia, anemia)
• Vaskulitis
• Artritis (Sensi)

06/18/2022 15
Sediaan dan posologi
• Isoniazid terdapat dalam bentuk tablet 50, 100, 300 dan 400 mg serta sirup 10 mg/ml.

• Dalam tablet kadang-kadang ditambahkan vitamin B6.

• Isoniazid biasanya diberikan dalam dosis tunggal per oral tiap hr. Dosis umumnya 5 mg/kg BB, maks.
300 mg/hari.

• Untuk tuberkulosis berat dapat diberikan 10 mg/kg BB, maksimum 600 mg/hari, tetapi tidak ada bukti
bahwa dosis dalamk besar ini lebih efektif. Anak di bawah 4 th dosisnya 10 mg/kg BB/hari. Isoniazid
juga dapat diberikan secara intermiten 2 kali seminggu dengan dosis 15 mg/kg BB/hari. Piridoksin harus
diberikan dengan dosis 10 mg/hari

06/18/2022 16
Rifampisin
Aktivitas antibakteri
• Rifampisin menghambat pertumbuhan berbagai kuman gram-positif dan gram-negatif. Thd
kuman gram-negatif kerjanya lbh lemah dp tetrasiklin, kloramfenikol, kanamisin, dan
kolistin.Dpt menghhambat pertumbuhan beberapa jenis virus.In vitro, rifampisin dalam kadar
0,005-0,2 g/ml dpt menghambat pertumbuhan M. tuberkulosis.In vivo, rifampisin meningkatkan
aktivitas streptomisin dan isoniazid thd M. tuberculosis, tetapi tdk bersifat aditif thd etambutol.

06/18/2022 18
Mekanisme kerja
• Rifampisin terutama aktif thd sel yg sedang bertumbuh.Kerjanya menghambat DNA-dependent
RNA polymerase dr mikobakteria dan mikroorganisme lain dg menekan mula terbtknya (bukan
pemanjangan) rantai dlm sintesis RNA.Inti RNA Polymerase dr berbagai sel eukariotik tdk
mengikat rifampisin dan sintesis RNAnya tdk dipengaruhi. Rifampisin dpt menghambat sintesis
RNA mitokondria mamalia tetapi diperlukan kadar yg lbh tinggi dp kdr utk penghambatan pd
kuman.

06/18/2022 19
Farmakokinetik
Pemberian rifampisin per oral menghasilkan kdr puncak dlm plasma setelah 2-4 jam; dosis tunggal
sebesar 600 mg menghasilkan kdr sekitar 7 g/ml. Asam para-amino salisilat dpt memperlambat
absorpsi rifampisin, shg kadar terapi rifampisin dlm plasma tdk tercapai. Bila rifampisin harus
digunakan bersama asam para amino salisilat, maka pemberian kedua sediaan harus berjarak waktu 8-
12 jam.Setelah diserap dari saluran cerna, obat ini cepat diekskresi melalui empedu dan kmd
mengalami sirkulasi enterohepatik.Obat ini cepat mengalami deasetilasi, shg dlm waktu 6 jam hampir
semua obat yg berada dlm empedu berbtk deasetil rifampisin, yg mempunyai aktivitas antibakteri
penuh.Rifampisin menyebabkan induksi metabolisme, shg walaupun bioavailabilitasnya tinggi,
eliminasinya meningkat pd pemberian berulang.Rifampisin didistribusi ke seluruh tubuh.

06/18/2022 20
Interaksi Obat
Pemberian PAS bersama rifampisin akan menghambat absorpsi rifampisin sehingga kadarnya dalam
darah tidak cukup. Rifampisin merupakan pemacu metabolisme obat yang cukup kuat, sehingga
berbagai obat hipoglikemik oral, kortikosteroid, dan kontrasepsi oral akan berkurang efektivitasnya
bila diberikan bersama rifampisin.Mungkin dapat terjadi kehamilan pada pemberian bersama
kontrasepsi oral, Rifampisin mungkin juga menganggu metabolisme vitamin D sehingga dapat
menimbulkan kelainan tulang berupa osteomalasia.

06/18/2022 21
Status dalam pengobatan
Rifampisin merupakan obat yang sangat efektif untuk pengobatan tuberkulosis dan sering digunakan
bersama isoniazid untuk terapi tuberkulosis jangka pendek

06/18/2022 22
Etambutol
Aktivitas antibakteri
• Hampir semua galur M. tuberculosis dan M. kansasii sensitif thd etambutol. Etambutol tidak
efektif untuk kuman lain. Obat ini tetap menekan pertumbuhan kuman tuberkulosis yang telah
resisten terhadap isoniazid dan streptomisin. Kerjanya menghambat sintesis metabolit sel
sehingga metabolisme sel terhambat dan sel mati. Karena itu obat ini hanya aktif terhadap sel
yang bertumbuh dengan khasiat tuberkulostatik.Efektivitas pada hewan coba sama dengan
isoniazid. In vivo, sukar menciptakan resistensi thd etambutol dan timbulnya pun lambat, tetapi
resistensi ini timbul bila etambutol digunakan tungggal.

06/18/2022 24
Efek samping
• Efek samping Ethambutol yang tersering adalah toksisitas yang terjadi pada mata dan pencegahan terhadap munculnya efek
samping ini masih merupakan kontroversi.

• Penelitian pada hewan ditemukan bahwa ethambutol memiliki efek toksik pada serabut saraf di ganglion retina.

• Terjadinya keluhan pada mata biasanya lambat, bisa berbulan-bulan setelah mulai terapi (rata-rata antara 3-5 bulan, bahkan ada
yang sampai 12 bulan), jarang sekali yang muncul secara akut.

• Pasien yang terkena efek samping akan mengeluh penurunan tajam penglihatan pada kedua mata tanpa disertai rasa sakit,
penurunan terhadap kontras dan sensitivitas warna serta gangguan lapang pandang.

• Pada pemeriksaan fisik, gangguan yang terjadi pada kedua mata didapatkan simetris.

• Efek samping ini dikatakan berhubungan dengan dosis dan lamanya pengobatan.

• Biasanya masih dapat bersifat reversibel apabila pengobatan dihentikan

06/18/2022 25
Faramkokinetik
Pada pemberian oral sekitar 75-80% etambutol diserap dari saluran cerna. Kadar puncak dlm plasma
dicapai dlm wkt 2-4 jam setelah pemberian. Dosis tunggal 15 mg/kg BB menghasilkan kdr dlm plasma
sekitar 5 mg/ml pd 2-4 jam.Masa paruh eliminasinya 3-4 jam. Kadar etambutol dalam eritrosit 1-2 kali
kadar dalam plasma. Oleh karena itu eritrosit dapat berperan sebagai depot etambutol yg kmd
melepaskannya sedikit demi sedikit ke dalam plasma.Dlm wkt 24 jam, 50% etambutol yg diberikan
diekskresi dlm btk asal melalui urin, 10% sbg metabolit, berupa derivat aldehid dan asam karboksilat.
Bersihan ginjal utk etambutol kira-kira 8,6 ml/menit/kg menandakan bhw obat ini selain mengalami
filtrasi glomerulus juga disekresi melalui tubuli.Etambutol tdk dpt menembus sawar darah otak, tetapi
pd meningitis tuberkulosa dpt ditemukan kdr terapi dlm cairan otak.

06/18/2022 26
Status dalam pengobatan
Etambutol telah berhasil digunakan dalam pengobatan tuberkulosis dan menggantikan tempat asam
para amino salisilat karena tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya serta dapat diterima
dalam terapi.Manfaatnya yang utama dalam paduan terapi tuberkulosis ialah mencegah timbulnya
resistensi kuman thd antituberkulosis lain.SEDIAAN DAN POSOLOGI.Di Indonesia etambutol tdp
dlm btk tablet 250 mg dan 500 mg.Dosis biasanya 15 mg/kg BB, diberikan sekali sehari.Ada pula
yang menggunakan dosis 25 mg/kg BB selama 60 hari pertama, kmd diturunkan menjadi 15 mg/kg
BB.Pd penderita dg gangguan fungsi ginjal dosisnya perlu disesuaikan karena etambutol
terakumutasi dlm badan.

06/18/2022 27
Pirazinamid
Aktivitas antibakteri
• Pirazinamid adalah analog nikotinamid yang telah dibuat sintetiknya.Obat ini tidak larut dalam
air.

• Pirazinamid di dalam tubuh dihidrolisis oleh enzim pirazinamidase menjadi asam pirazinoat yang
aktif sebagai tuberkulostatik hanya pada media yang bersifat asam.In vitro, pertumbuhan kuman
tuberkulosis dalam monosit dihambat sempurna pada kadar pirazinamid 12,5 g/ml.

06/18/2022 29
Farmakokinetik
• Pirazinamid mudah diserap di usus dan tersebar luas ke seluruh tubuh.Dosis 1 gram
menghasilkan kadar plasma sekitar 45 g/ml pada dua jam setelah pemberian obat.Ekskresinya
terutama melalui filtrasi glomerulus. Asam pirazinoat yang aktif kemudian mengalami
hidroksilasi menjadi asam hidropirazinoatyang merupakan metabolit utama.Masa paruh eliminasi
obat ini antara jam.

06/18/2022 30
Status dalam pengobatan
Pirazinamid beberapa tahun yang lalu masih merupakan obat sekunder yang digunakan bila ada
resistensi atau kontraindikasi terhadap obat primer.Sejak pengobatan tuberkulosis menggunakan
paduan pengobatan jangka pendek, kedudukan pirazinamid berubah menjadi obat primer, obat ini
lebih aktif pada suasana asam dan merupakan bakterisid yang kuat untuk bakteri tahan asam yang
berada dalam set makrofag.Kini, bersama INH dan rifampisin, pirazinamid merupakan obat yg
penting utk diberikan pd awal pengobatan tuberkulosis.

06/18/2022 31
Asam para aminosalisilat
Aktivitas antibakteri
• Sebelum diternukan etambutol, para-amino salisilat (PAS) merupakan obat yang sering
dikombinasikan dengan anti tuberkulosis lain.

• Obat ini bersifat bakteriostatik. In vitro sebagian besar strain M. tuberculosis sensitif thd PAS dg
kadar 1 g/ml. Aktivitas antimikroba PAS sangat spesifik thd M. tuberculosis saja.

06/18/2022 33
Mekanisme kerja
• PAS mempunyai rumus molekul yang mirip dengan asam para aminobenzoat (PABA),
Mekanisme kerjanya sangat mirip dengan sulfonamid. Karena sulfonamid tidak efektif terhadap
M. tuberculosis dan PAS tidak efektif terhadap kuman yang sensitif terhadap sulfonamid, maka
ada kemungkinan bahwa enzim yang bertanggung jawab untuk biosintesis folat pada berbagai
macam mikroba bersifat spesifik.RESISTENSI.Secara umum resistensi in vitro terhadap PAS
lebih sukar terjadi dibandingkan terhadap streptomisin. Resistensi terhadap PAS juga terjadi pada
penderita yang sedang dalam pengobatan, walaupun terjadinya lebih lambat ketimbang
streptomisin

06/18/2022 34
Farmakokinetik
PAS mudah diserap melalui saluran cema. Obat ini mencapai kadar tinggi dalam berbagai cairan
tubuh kecuali dalam cairan otak. Masa paruh obat sekitar satu jam. Delapan puluh person PAS
diekskresi melalui ginjal, 50% di antaranya dalam bentuk terasetilasi. Penderita dengan insufisiensi
ginjal tidak dianjurkan menggunakan PAS karena ekskresinya terganggu.

06/18/2022 35
Sikloserin
Sikloserin merpkan antibiotik yg dihasilkan oleh Streptomyces orchidaceus, dan sekarang dapat
dibuat secara sintetik.

KIMIA.

Sikloserin berupa bubuk putih atau kekuningan, agak pahit, dan higroskopis. Obat ini larut dalam air
sampai 100 mg/ml pada 25°C, stabil dlm larutan alkalis, tetapi cepat dirusak dlm larutan netral atau
asam.

06/18/2022 37
Aktivitas antibakteri
• In vitro, sikloserin menghambat pertumbuhan M. tuberculosis pada kadar 5-20 ug/ml melalui
penghambatan sintesis dinding sel. Jenis-jenis yang sudah resisten terhadap streptomisin, PAS,
INH, pirazinamid, dan viomisin mungkin masih sensitif thd sikloserin.In vivo terlihat bahwa
khasiat sikloserin berbeda pada berbagai spesies, tetapi efeknya paling nyata pada manusia.

06/18/2022 38
Farmakokinetik
Setelah pemberian oral absorpsinya baik: kadar puncak dalam darah dicapai 4-8 jam setelah
pemberian obat. Dengan dosis 20 mg/kg BB diperoleh kadar dalam darah sebesar ng/ml pada anak-
anak. Dengan dosis 750 mg tiap 6 jam pada orang dewasa akan diperoleh kadar lebih dan 50
ug/ml.Distribus! dan difusi ke seluruh cairan dan jaringan tubuh baik sekali. Sawar darah otak dapat
dilintasi dengan baik. Karena obat ini terkonsentrasi di urin, tidak diperlukan dosis besar untuk
mengobati tuberkulosis saluran kemih.Ekskresi maksimal tercapai dalam 2-6 jam setelah pemberian
obat dan 50% diekskresi melalui urin dalam bentuk utuh selama 12 jam pertama. Bila ada insufisiensi
ginjal, terjadi akumulasi obat dalam tubuh sehingga memperbesar kemungkinan reaksi toksik.

06/18/2022 39
Kinamisin
Aktivitas antibakteri
Obat ini termasuk golongan aminoglikosida dan bersifat bakterisid dengan menghambat sintesis
protein mikroba. Efeknya pada M. tuberculosis hanyalah bersifat supresif.

06/18/2022 41
Farmakokinetik
Pada pemberian im obat ini diserap dengan cepat dan sempurna. Kanamisin sukar masuk ke cairan
otak, tetapi pada peradangan kadarnya naik sampai 43% kadar dalam plasma. Metabolismenya dapat
diabalkan, ekskresinya melalui ginjal kira- kira 90% dan dalam bentuk utuh. Masa paruh eliminasi
obat ini sekitar 2 jam.

06/18/2022 42
Status dalam pengobatan
Obat ini pernah digunakan sebagai antituberkulosis sekunder, tetapi karena ototoksisitasnya dan
karena telah ada obat lain yang lebih balk, kini telah ditinggalkan.

06/18/2022 43
Kapreomisin
Aktivitas antibakteri
Kapreomisin adalah suatu antituberkulosis polipeptida yang dihasilkan juga oleh Streptomyces sp.
Obat ini terutama digunakan pada infeksi paru oleh M. tuberculosis yang resisten terhadap
antituberkulosis primer. Dibandingkan dengan kanamisin, kapreomisin kurang toksik dan efek
bakteriostatiknya lebih besar. Efektivitasnya hampir sama dengan streptomisin, dan karena tak ada
resistensi silang dengan streptomisin, obat ini dapat digunakan untuk kuman yang telah resisten
terhadap streptomisin

06/18/2022 45
Status dalam pengobatan
Kapreomisin hanya digunakan dalam kombinasi dengan antituberkulosis lain. Dalam kombinasi
dengan etambutol dan INH, obat ini terbukti bermanfaat dalam terapi tuberkulosis yang gagal
diobati. Kapreomisin tidak tersedia di Indonesia.

06/18/2022 46
Etionamid
Aktivitas antibakteri
• Etionamid merupakan turunan tioisonikotinamid. Zat ini berwarna kuning dan tidak larut dalam
air.

• In vitro, etionamid menghambat pertumbuhan M. tuberculosis jenis human pada kadar 0,6-2,5
ng/ml. Basil yang sudah resisten thd tuberkulostatik lain masih sensitif thd etionamid. In vitro,
etionamid menghambat pertumbuhan M. tuberculosis jenis human pada kadar 0,6-2,5 ng/ml.
Basil yang sudah resisten thd tuberkulostatik lain masih sensitif thd etionamid.

06/18/2022 48
Farmakokinetik
Pada pemberian per oral etionamid mudah diabsorpsi. Kadar puncak tercapai dalam 3 jam dan kadar
terapi bertahan selama 12 jam. Distribusi cepat, luas, dan merata ke seluruh cairan dan jaringan
tubuh. Ekskresi berlangsung cepat dan terutama dalam bentuk metabotitnya, hanya 1 % dalam
bentuk aktif.

06/18/2022 49
Status dalam pengobatan
Etionamid merupakan antituberkulosis sekunder yang harus dikombinasi dg antituberkulosis lain
bila obat primer tdk efektif lagi atau dikontraindikasikan.

06/18/2022 50
Pengobatan
Tuberkulosis dapat menyerang beberapa organ tubuh, di
antaranya paru-paru, ginjal, tulang, dan usus. Pembahasan
di sini diarahkan terutama terhadap pengobatan tuberkulosis
paru.

Tujuan pengobatan tuberkulosis ialah memusnahkan basil


tuberkulosis dengan cepat dan mencegah kambuh. Idealnya
pengobatan untuk menghasilkan pemeriksaan sputum
negatif baik pada uji hapusan dahak maupun biakan kuman,
dan hasil ini tetap negatif untuk selama-lamanya.

06/18/2022 51
Pemilihan obat
• Ada dua prinsip pengobatan tuberkulosis, • Mycobacterium tuberculosis bersifat aerob
obligat, karenanya frekuensi pembelahan dan
yaitu paling sedikit menggunakan dua
aktivitas metabolismenya bervariasi tergantung
obat, danpengobatan harus berlangsung
kadar oksigen di tempat hidupnya. Selain itu,
setidaknya 3-6 bulan setelah sputum
basil ini juga dipengaruhi oleh pH lingkungan
negatif untuk tujuan sterilisasi lesi dan
sekitarnya.
mencegah kambuh.Hanya basil yang
sedang membelah yang dapat dibunuh
oleh antituberkulosis.

06/18/2022 52
Penutup
• Pengobatan tuberkulosis paru-paru hampir selalu menggunakan tiga obat INH,
rifampisin, dan pirazinamid pada dua bulan pertama selama tidak ada resistensi
terhadap satu atau lebih antituberkulosis primer ini.

• Isoniazid dan rifampisin adalah dua obat yang sangat kuat dan bersifat bakterisid
untuk basil ekstrasel, intrasel (dalam makrofag), dan basil dalam jaringan yang
berkiju. tetapi, rifampisin dan pirazinamid lebih aktif pada basil dalam sel
(makrofag) dan dalam jaringan berkiju daripada isoniazid .

06/18/2022 53

Anda mungkin juga menyukai