FARMAKOKINETI FARMAKODINAMIK
K
INDIKASI KONTRAINDIKASI
ABSORPSI DISTRIBUSI
INDIKASI KONTRAINDIKASI
FARMAKOKINETI FARMAKODINAMIK
K
INDIKASI KONTRAINDIKASI
ABSORPSI DISTRIBUSI
• Diserap dengan cepat dan baik • Didistribusikan ke seluruh
melalui saluran cerna jaringan dengan volume distribusi
• Pemberian bersama makanan dan mendekati volume total cairan
suspensi aluminium tubuh
hidroksida/magnesium • Kadar dalam cairan otak 60-90%
memperlambat penyerapan kadar dalam plasma
• Masa paruh : 3-6 jam
METABOLISME EKSRESI
• 90 % akan dikeluarkan
- bersama melalui filtrasi
glomerulus dalam bentuk
utuh.
• Dapat dikeluarkan melalui
hemodialisis atau dialisis
peritoneal
FARMAKODINAMIK
INDIKASI KONTRAINDIKASI
FARMAKOKINETI FARMAKODINAMIK
K
INDIKASI KONTRAINDIKASI
ABSORPSI DISTRIBUSI
• Diserap dengan cepat dan baik • Didistribusikan ke seluruh
melalui saluran cerna jaringan dengan volume distribusi
• Pemberian bersama makanan dan mendekati volume total cairan
suspensi aluminium tubuh
hidroksida/magnesium • Kadar dalam cairan otak 60-90%
memperlambat penyerapan kadar dalam plasma
• Masa paruh : 3-6 jam
METABOLISME EKSRESI
• 90 % akan dikeluarkan
- bersama melalui filtrasi
glomerulus dalam bentuk
utuh.
• Dapat dikeluarkan melalui
hemodialisis atau dialisis
peritoneal
FARMAKODINAMIK
• Anemia
- • Leukopenia
• Trombositopenia
• Mual
• Muntah
• Diare
• enterokolitis
INDIKASI KONTRAINDIKASI
FARMAKOKINETI FARMAKODINAMIK
K
INDIKASI KONTRAINDIKASI
ABSORPSI DISTRIBUSI
• Dalam plasma 84% ketokonazol
• Antijamur sistemik oral yang berikatan dengan protein plasma
penyerapannya bervariasi antar terutama albumin, 15% berikatan
dengan eritrosit dan 1% dalam
individu
bentuk bebas
• Penyerapan obat berkurang • Ditemukan dalam urin,kelenjar
pada pasien dengan pH lambung lemak,liur,dan juga kulit yang
yang tinggi terinfeksi,tendo,cairan sinovial,dan
cairan vaginal
METABOLISME EKSRESI
• Sebagian besar obat ini
• Sebagian besar obat ini dieksresikan bersama cairan
mengalami metabolisme empedu ke lumen usus dan
lintas pertama hanya sebagian kecil saja
yang dikeluarkan besama urin
FARMAKODINAMIK
INDIKASI KONTRAINDIKASI
FARMAKOKINETI FARMAKODINAMIK
K
INDIKASI KONTRAINDIKASI
ABSORPSI DISTRIBUSI
• Dalam plasma 84% ketokonazol
• Diserap lebih sempurna dengan berikatan dengan protein plasma
makanan di saluran cerna terutama albumin, 15% berikatan
dengan eritrosit dan 1% dalam
dibanding ketokonazol
bentuk bebas
• Ditemukan dalam urin,kelenjar
lemak,liur,dan juga kulit yang
terinfeksi,tendo,cairan sinovial,dan
cairan vaginal
METABOLISME EKSRESI
• Sebagian besar obat ini
• Sebagian besar obat ini dieksresikan bersama cairan
mengalami metabolisme empedu ke lumen usus dan
lintas pertama hanya sebagian kecil saja
yang dikeluarkan besama urin
FARMAKODINAMIK
INDIKASI KONTRAINDIKASI
FARMAKOKINETI FARMAKODINAMIK
K
INDIKASI KONTRAINDIKASI
ABSORPSI DISTRIBUSI
• Suatu fluoronated bis-triazol • Flukonazol tersebar rata kedalam
dengan khasiat baru cairan tubuh juga dalam sputum
• Diserap melalui saluran cerna dan saliva
tanpa dipengaruhi adanya • Kadar dalam CSS 50-90% kadar
makanan/keasaman lambung plasma
• Kadar puncak dicapai setelah
pemberian 100 mg
METABOLISME EKSRESI
INDIKASI KONTRAINDIKASI
FARMAKOKINETI FARMAKODINAMIK
K
INDIKASI KONTRAINDIKASI
ABSORPSI DISTRIBUSI
• Diserpa baik dalam saluran cerna • 60% obat dalam darah terikat
• Kadar puncak obat tercapai dengan protein
dalam 2 jam • Kadar obat dalam CSS ialah 30-
68% dari kadarnya didalam darah
METABOLISME EKSRESI
INDIKASI
KONTRAINDIKASI
• Aspegilosis sitemik dan infeksi
jamur berat yang disebabkan oleh • Hipersensitivitas terhadap
Scedosporium apiospermun, dan Vorikonazol
Fusarium sp.
• Efektivitas baik terhadap
Candida sp,Cryptococcus dan
Dermatophyte sp
EKINOKANDIN
FARMAKOKINETI FARMAKODINAMIK
K
INDIKASI KONTRAINDIKASI
ABSORPSI DISTRIBUSI
• Tidak diserap secara oral,ganya • Ikatan proteinnya >97%
tersedia sebagai sediaan • Tidak menembus sawar otak
intravena
• Masa kerja kaspofungin : 9-11
jam
• Mikafungin : 11-15 jam
• Anidulafungin : 24-48 jam
METABOLISME EKSRESI
INDIKASI
KONTRAINDIKASI
• Kaspofungin : infeksi kandida
mukokutaneus (esofagus & • Hipersensitivitas terhadap
orofaring),terapi empiris febril Ekinokandin
neutropenia (dapat digunakan
pada aspergilosis invasif dalam)
• Mikafungin : profilaksis terhadap
infeksi kandida pada pasien HCST
TERBINAFIN
FARMAKOKINETI FARMAKODINAMIK
K
INDIKASI KONTRAINDIKASI
ABSORPSI DISTRIBUSI
• Diserap baik oleh saluran cerna • 99% terikat dengan protein
• Waktu paruh awal 12 jam, namun plasma
bisa mencapai 200-400 jam BILA • Terakumulasi di kulit,kuku,dan
mencapai kadar mantap jaringan lemak
• Dapat ditemukan pada plasma
hingga 4-8 minggu setelah
pengobatan yang lama.
METABOLISME EKSRESI
INDIKASI
KONTRAINDIKASI
• Kaspofungin : infeksi kandida
mukokutaneus (esofagus & • Wanita hamil : termasuk
orofaring),terapi empiris febril kategori B
neutropenia (dapat digunakan • Ibu menyusui
pada aspergilosis invasif dalam)
• Mikafungin : profilaksis terhadap
infeksi kandida pada pasien HCST
PENGOBATAN INFEKSI JAMUR SISTEMIK
• Infeksi jamur patogen yang terinhalasi : sembuh dengan spontan
• Histoplasmosis atau blastomikosis yang terjadi pada paru yang sehat
bahkan tidak membutuhkan pengobatan
• Kemoterapi dibutuhkan bila ditemukan adanya pneumonia yang
berat,infeksi cenderung menjadi kronis atau adanya risiko penyakit yang
menjadi lebih parah
• Pasien AIDS atau pasien penyakit imunosupresi lain biasanya
membutuhkan kemoterapi untuk mengatasi pneumonia karena jamur
atau sebab lain.
ASPERGILOSIS BLASTOMIKOSIS
KOKSIDIOIDOMIKOSIS
KANDIDIASIS
• Ditemukan kavitas tunggal di paru/ada infiltrasi
• BILA infeksi tidak mengenai parenkim ginjal fobrokavitas yang tidak responsif terhadap
: amfoterisin B kadar 50 ug/mL dalam air kemoterapi (kronis)
steril • Penyebaran ekstrapulmonar : amfoterisin B IV
• dosis harian : 0.25 mg/kgbb/hari selama 5- (dapat juga digunakan untuk penyakit
7 hari imunosupresi dan AIDS)
• Ketokonazol diberikan untuk terapi supresi
• JIKA ada kelainan parenkim ginjal :
jangka panjang terhadap lesi kulit,tulang,dan
amfoterisin B untuk kandidiasis berat jaringan lunak. (atau itrakonazol 200-400 mg)
• Kandidiasis invasif : vorikonazol & • Meningitis akibat Coccidioides : amfoterisin B
mikafungin
KRIPTOKOKOSIS HISTOPLASMOSIS
• Obat terpilih : amfoterisin B IV 0.4-0.5 • Pasien dengan histoplasmosis paru kronis
mg/kgbb/hari
• Pengobatan dilanjutkan sampai hasil kultur (-)
: ketokonazol 400 mg/hari selama 6-12
• Penambahan flusitosin dapat mengurangi bulan ATAU itrakonazol 200-40 mg1x sehari
pemakaian amfoterisin B menjadi 0.3 • Dapat juga diberikan amfoterisin B IV
mg/kgbb/hari (flusitosin bekerja aditif terhadap selama 10 minggu
amfoterisin dosis amfoterisin dapat • Pencegahan kekambuhan penyebaran
dikurangiresistensi flusitosin berkurang histoplasmosis pasien AIDS : ketokonazol +
• Flukonazol : terapi supresi untuk pasien AIDS amfoterisin B IV 1x seminggu
MUKORMIKOSIS PARAKOKSIDIOIDOMIKOSIS
Interaksi obat
Griseofulvin dapat menurunkan aktivitas antikoagulan
warfarin. Barbiturat menurunkan aktivitas griseofulvin
karena barbiturat menginduksi sistem enzim mikrosom.
IMIDAZOL DAN
TRIAZOL
Golongan Imidazol
Mekanisme kerja
Mikonazol masuk ke dalam sel jamur dan menyebabkan
kerusakan dinding sel sehingga permeabilitas terhadap
berbagai zat intrasel meningkat.
Mungkin pula terjadi gangguan sintesis sel jamur yang akan
menyebabkan kerusakan. Obat yang sudah menembus ke
dalam lapisan tanduk kulit akan menetap disana sampai 4
hari.
Penggunaan klinis
Mikonazol topical diindikasikan untuk dermatofitosis, tinea
versikolor, dan kandidiasis mukokutan.
Untuk dermatofitosis sedang atau berat yang mengenai
kulit kepala, telapak, dan kuku sebaiknya menggunakan
griseofulvin.
Obat ini tersedia dalam bentuk cream 2% dan bedak tabur
yang dipakai 2x sehari selama 2-4 minggu. Cream 2% untuk
penggunaan intravaginal diberikan 1x sehari pada malam
hari selama 7 hari
Gel 2% tersedia untuk kandidiasis oral. Mikonazol tidak
boleh dibubuhkan pada mata.
Efek Samping
berupa iritasi, rasa terbakar, dan masersi memerlukan
penghentian terapi.
penggunaannya pada trimester pertama sebaiknya
dihindari.
Klotrimazol
Mekanisme Kerja
mempunyai efek antijamur dan antibaktreri dengan
mekanisme kerja mirip mikonazol dan secara topical
digunakan untuk pengobatan tinea pedis, kruris, dan
korporis yang disebabkan oleh T. rubrum dan juga untuk
infeksi kulit dan vulvovaginitis yang disebabkan oleh C.
albicans.
Penggunaan klinis
Obat ini tersedia dalam bentuk cream dan larutan dengan
kadar 1% untuk dioleskan 2x sehari. Cream vaginal 1% atau
tablet vaginal 100 mg digunakan sekali sehari pada malam
hari selama 7 hari. Atau tablet vaginal 500 mg.
Efek Samping
Dosis tunggal pada pemakaian topical dapat terjadi rasa
terbakar, eritema, edema, gatal, dan urtikaria.
TOLNAFTAT DAN
TOLSIKLAT
Tolnaftat dan Tolsiklat
-Berbubuk kuning
Antibiotik Polien yang
kemerahan
dihasilkan oleh
- Bersifat higroskopis
Streptomyces noursei
- Sukar larut dalam
klorofrom dan eter
- Nistatin tidak
digunakan sebagai
obat sistemik
- Tidak diserap melalui
saluran cerna, kulit
maupun vagina
Aktivitas Anti Jamur
Menghambat pertubuhan
berbagai jamur dan ragi
Aktivitasnya
tergantung dari
Nistatin hanya akan
adanya ikatan dengan
diikat oleh jamur atau
sterol pada membran
ragi yang sensitif
sel jamur/ ragi
terutama ergosterol
C. tropicalis, C.
guillermondi & C.
Candida albicans stellatiodes
tidak resistensi Resisten bahkan tidak
sensitif terhadap
amfoterisin B
Indikasi
Kandidiasis
mulut, esofagus,
- Infeksi lambung
Paronikia,
kandida di komplikasi dari
vaginitis dan
kulit, selaput penyakit darah
kandidiasis oral
lendir, yang ganas
cukup diobati
saluran yang sedang
secara topikal
cerna. mendapat
pengobatan
imunosupresif
Indikasi
Bila tidak
menunjukan
Penyakit diatas
perbaikan
memberikan
setelah
respon yang baik
beberapa hari
terhadap
pengobatan atau
nistatin
pasien dalam
keadaan sakit
Ketokonazol
Side Effect
Nistatin tidak
mempengaruhi bakteri,
protozoa dan virus
pemberian dosis tinggi
tidak menimbulkan
superinfeksi
Posologi
Per Oral:
Tablet 250.000 dan 500.000 U
Indikasi:
1. Tinea Pedis
2. Tinea Kapitis
Cara pemberian:
Dewasa: Oleskan 3-4 kali sehari.
Anak-anak: Oleskan 2 kali sehari
sampai kulit lesi membaik, biasanya
selama 4 minggu.
Indikasi :
- Tinea Pedis
- Tinea Vesikolor
Efek samping :
Iritasi local, rasa terbakar, vesikel, meluasnya maserasi
dan sensitisasi.
Siklopiroks olamin