Anda di halaman 1dari 39

REMINDER

Kloramfenikol berikatan
dengan r-RNA 50S dan
menghambat
pembentukan ikatan
peptida
Eritromisin berikatan
dengan r-RNA 50S dan
mencegah pergerakan
sepanjang m-RNA

Streptomisin mengubah
bentuk r-RNA 30S dan
menyebabkan kesalahan
baca m-RNA

Tetrasiklin mencampuri
kerja t-RNA antikodon
pada saat pembacaan
kodon m-RNA

ANTIBIOTIK
TETRASIKLIN

ANTIBIOTIK TETRASIKLIN

Yang baru saja diijinkan

ANTIBIOTIK TETRASIKLIN
Mekanisme kerja:
Tetrasiklin akan memasuki
organisme melalui difusi pasif dan
transport aktif bergantung energi).
Ksetelah di dalam sel, tetrasiklin
akan berikatan reversibel dengan
subunit 30S pada ribosom bakteri,
menghambat pengikatan
aminoacyl-tRNA di kompleks
mRNA-ribosom.
Mencegah penambahan asam
amino pada sintesis protein

Bakteriostatik

ANTIBIOTIK TETRASIKLIN
Aktivitas antimikroba:
Tetrasiklin AB spektrum luas
- Aktif pada bakteri Gram positif dan Gram negatif,
termasuk anaerob, riketsia, klamidia, mikoplasma, dan
beberapa protozoa (msl. Amoba)

ANTIBIOTIK TETRASIKLIN
Farmakokinetik
Absorpsi, hampir semua diabsorbsi
Absorbsi dapat dipengaruhi makanan
atau antasid
Kandungan Al3+, Ca2+, Mg2+ akan
bereaksi dengan tetrasiklin membentuk
khelat

ANTIBIOTIK TETRASIKLIN
Farmakokinetik
Distribusi luas
Jaringan hati, limpa, kulit
Gigi/tulang, juga pada kondisi tumor yang
mengandung Ca2+, misal tumor gastrik
Plasenta penetrasi tinggi, termasuk obat kategori D
bersifat teratogen pada perkembangan tulang dan
gigi
Cairan air mata dan saliva, tetapi sedikit
serebrospinal, meskipun demikian minosiklin dapat
digunakan untuk menghilangkan meningitis karena
bakteri kokkus

ANTIBIOTIK TETRASIKLIN
Farmakokinetik
Metabolisme
- Tetrasiklin dimetabolisme di
hati, akan mengalami
glukorosidasi
Ekskresi
Diekskresikan ke empedu untuk mengalami pengubahan
kembali secara enterohepatik
- Eksresi melalui ginjal sebanyak 40 %,
- Ekskresi melalui feses sebanyak 10 -40%, terutama pada
doksisiklin
- Dieksresi juga melalui air susu

ANTIBIOTIK TETRASIKLIN
Penggunaan Klinis
Antibiotik pilihan pertama
Untuk riketsia, mikoplasma dan infeksi klamidia
Kolera, dan penyakit Lyme
Regimen kombinasi untuk tukak lambung dan tukak dua
belas jari karena H. pylori.
Antibiotik pilihan kedua
Untuk infeksi beberapa organisme
Untuk infeksi campuran pada pernafasan dan pada
jerawat
Demokloksilin
Dapat menghambat aksi ADH
Digunakan untuk hiponatremia knonik karena
abnormalitas sekresi ADH, misal pada kasus tumor paru

ANTIBIOTIK TETRASIKLIN
Efek samping
Gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare)
Terdeposisi di tulang dan gigi
Menggangu proses kalsifikasi pada anak
Menimbulkan warna dan hipoplasia di gigi dan tubuh
tidak dapat berkembang
KI pada kehamilan dan anak di bawah 8 tahun

Hepatotoksik
Fototoksik

ANTIBIOTIK TETRASIKLIN
Resistensi Tetrasiklin
Umumnya terjadi saat epidemik kolera
Mekanisme terjadinya resistensi tetrasiklin
(1) Kesalahan influks atau peningkatan efluk oleh pompa
transport protein
(2) Proteksi pada ribosom karena ada gangguan produksi
protein karena tetrasiklin berikatan di ribososm
(3) Inaktivasi secara enzimatik
Aktivitas antimikroba sebagian besar tetrasiklin sama,
pada mikroorganisme yang resisten tetrasiklin, dapat
digunakan doksisklin dan minosiklin.

ANTIBIOTIK
AMFENIKOL

ANTIBIOTIK AMFENIKOL

Chloramphenicol
Thiamphenicol (gugus SH_ menggantikan
N02_): ES lebih kecil tp efek antibakteri juga
lebih kecil
Florfenicol (analog dari thiamphenicol)

ANTIBIOTIK AMFENIKOL
Mekanisme kerja:
Amfenikol akan berikatan
reversibel dengan subunit 50S
pada ribosom bakteri,
menghambat kerja peptidil
transferase
Mencegah penambahan asam
amino pada sintesis protein

Bakteriostatik

ANTIBIOTIK AMFENIKOL
Aktivitas antimikroba:
Kloramfenikol AB spektrum luas
- Aktif pada bakteri Gram positif dan Gram negatif,
- Aktif untuk beberapa bakteri intraselular, seperti tipus
dan demam berdarah Rocky Mountain spotted
- Digunakan untuk infeksi yang
mengancam jiwa (karena bersifat
toksik)
- Untuk H. Influenzae bersifat
bakterisidal
- Pilihan alternatif untuk pasien
meningokokal yang resisten
penisilin

ANTIBIOTIK AMFENIKOL
Farmakokinetik
Absorpsi, hampir semua diabsorbsi
Absorbsi dapat dipengaruhi makanan atau antasid
Kandungan Al3+, Ca2+, Mg2+ akan bereaksi dengan tetrasiklin
membentuk khelat
Pemberian secara oral atau iv, jika diberikan po, maka hampir semua
dapat diabsorpsi, karena bentuk lipofiliknya
Distribusi
Dapat didistribusikan ke cairan serebropinal di otak
Metabolisme di hati
Mengalamai glukoronidasi, dan akan diekskresikan melalui tubulus
ginjal dalam bentuk metabolitnya
Hanya 10% dari bentuk asli yang akan diekskresikan melalui filtrasi
glomerulus
Dapat disekresikan ke air susu

ANTIBIOTIK AMFENIKOL
Penggunaan klinis
Untuk infeksi yang mengancam jiwa
H. influenzae, Bacteroides fragilis dan meningitis
Pada demam tifoid, tetapi amoksisilin dan kotrimoksazol
lebih aman dan tidak toksik

ANTIBIOTIK AMFENIKOL
Efek samping
Hemolitikanemia , terjadi pada pasien yang menderita
kekurangan enzim glucose 6-phosphate dehydrogenase.
Amfenikol dapat mensupresi (menghambat) pembentukan
sel darah merah (= dapat mensupresi sumsum tulang)
menyebabkan Anemia, tingkat kerjadian tergantung dosis,
terjadi hanya pada saat pasien mengkonsumsi amfenikol,
dan anemia bersifat reversibel
Tetapi jika pasien menderita anemia aplastik yang terjadi
setelah selesai konsumsi amfenikol, dapat bersifat fatal
Gangguan saluran cerna, seperti diare, hipovitaminosis B
dan K, kekurangan mikroba saluran cerna
Dapat menyebabkan kandidiasis mulut dan vagina

ANTIBIOTIK AMFENIKOL
Efek samping
Teratogenik
Gray baby syndrome:
Terjadi karena bayi belum dapat melakukan metabolisme
kloramfenikol secara sempurna (atau bay tidak dapat
melakukan fungsi glukoronidasi di hati)
Jika kolramfenikol terakumulasi, akan mempengaruhi fungsi
ribosom mitokondrial
Gejala : pernafasan berat,
kolaps kardiovaskular,
sianois, dan kematian
Sindrom ini juga akan terjadi
pada dewasa yang
menggunakan dosis tinggi

ANTIBIOTIK AMFENIKOL
Interaksi obat
Kloramfenikol dapat menghambat fungsi metabolisme hati
di sitokrom P450
menghambat metabolisme obat lain (warfarin, fenitoin,
tolbutamid)

ANTIBIOTIK AMFENIKOL
Advantage:
good penetration
including
in brain and eyes
Disadvantage:
bone marrow
toxicity

ANTIBIOTIK
MAKROLIDA

ANTIBIOTIK MAKROLIDA
Struktur lakton dengan satu ato lebih gugus gula deoksi
Azithromycin
Clarithromycin

ERYTHROMYCIN

Erythromycin
Roxithromycin

CLARITHROMYCIN

AZITHROMYCIN

ANTIBIOTIK MAKROLIDA
Mekanisme kerja:
Makrolida akan berikatan
reversibel dengan subunit 50S
pada ribosom bakteri, mencegah
pergerakan sepanjang m-RNA
(=menghambat translokasi)
Mencegah sintesis protein
bakteriostatik

ANTIBIOTIK MAKROLIDA
Aktivitas antimikroba:
Aktif untuk bakteri Gram positif, mikoplasma dan
Bartonella henselae (cat scratch disease)
Eritromisin
Obat plihan untuk infeksi usus karena Campylobacter
Obat pilihan untuk infeksi Mycoplasma infections.
Aktivitas terhadap Staphylococcus lebih baik daripada
lincomycin, tetapi tidak lebih baik daripada clindamycin
Resistansi eritromisin umumnya karena pengkodean
plasmid

Bartonella
henselae

Cat scratch disease

ANTIBIOTIK MAKROLIDA
Farmakokinetik
Absorbsi
- Eritromisin dalam bentuk basa bebas dapat diinaktivasi oleh asam
Dibuat sediaan salut enterik
- Azitromisin ada yang bentuk infus IV
- Jika eritromisin diberikan IV, dapat menyebabkan tromboplebitis
(=luka di daerah penyuntikan)
- Jika diberikan bersama makanan, maka dapat menurunkan
absorpsi eritromisin dan azitromisin, tetapi dapat meningkatkan
klaritromisin
Distribusi:
Terdistribusi ke semua cairan tubuh, kecuali cairan serebrospinal
Kadar dalam serum dari azitromisin rendah, dan dapat memasuki
netrofil, makrofag, dan fibroblast

ANTIBIOTIK MAKROLIDA
Farmakokinetik
Metabolisne:
Dimetabolisme di hati
Makrolida dapat menghambat proses oksidasi sistem CYP-450,
sehingga jika diberikan bersama obat lain, perlu diatur dosis dari
obat lain tsb
Ekskresi:
Eritromisin dan azitromisin
Diekresi dalam bentuk bebas di empedu, dan sebagian
direabsorpsi melalui siklus enterohepatik
Metabolit inaktif diekskresi melalui urin
Klaritromisin dan metabolitnya diekskresi melalui ginjal, sehingga
perlu diperhatikan dosisnya untuk pasien gagal ginjal.

ANTIBIOTIK MAKROLIDA
Penggunaan klinis
Eritromisin
Digunakan untuk pasien yang alergi penisilin pada pengobatan
infeksi stapilokokus
Digunakan untuk infeksi bakteri Gram positif : Chlamydia,
Mycoplasma,Legionella, Corynebacterium diphterie
Klaritromisin:
Sama dengan eritromisin, tetapi juga efektif untuk Haemophilus
influenzae.
Digunakan untuk tukak lambung yang disebabkan infeksi
Helicobacter pylori

Azitromisin:
Efektif untuk infeksi pernafasan karena H. influenzae dan
Moraxella catarrhalis.
Digunakan untuk terapi uretitis karena Chlamydia trachomatis.

ANTIBIOTIK MAKROLIDA
Efek samping
Gangguan lambung :
Mual, muntah, diare
Terutama pada pasien yang menggunakan eritromisin, efek
lebih kecil jika menggunakan klaritromisin dan azitromissin
Hepatitis kolestatik, yang ditandai demam, jaundice, gangguan
fungsi hati
Terutama saat bentuk garam propionil ester dari eritromisin,
dikarenakan reaksi hipersensitivitas
Ototoksisitas:
Ketulian sementara yang disebabkan eritromisin dosis tinggi
Terlitromisin dapat menyebabkan hepatotoksik, memperpanjang
interval QT, dan memperparah myastenia gravis

ANTIBIOTIK MAKROLIDA
Interaksi obat
Eritromisin , telitromisin, dan kalritomisin menghambat
metabolime di hati beberapa obat, yang dapat
meyebabkan efek samping obat lain meningkat
Contoh obat lain : teofilin, warfarin, karbamazepin,
sikosporin dan statin
Jika diberikan bersama digoksin, dapat menyebabkan
absorpsi digoksin meningkat, karena makrolida
mengeliminasi bakteri yang menginaktivasi digoksin

ANTIBIOTIK MAKROLIDA
Resistensi Makrolida
Resistensi eritromisin merupakan masalah klinis
serius karena sebagian besar staph yang diisolasi di
rumah sakit mengalami resistensi eritromisin
Mekanisme resistensi:
Mikroorganisme melakukan efluks AT
Adanya penurunan afinitas (kemampuan AB
terikat) pada subunit ribosom 50S
Adanya perubahan pada plasmid yang
berhubungan dengan enzim eritromisi esterase.

ANTIBIOTIK
LINKOSAMID

ANTIBIOTIK LINKOSAMID

Klindamisin

ANTIBIOTIK LINKOSAMID
Mekanisme kerja Klindamisin sama dengan makrolida, tetapi
bersifat antagonis jika digunakan bersamaan
Digunakan untuk infeksi bakteri anaerob, misal Bacteroides
fragilis, juga untuk batktei Gram positif (kecuali Clostridium
difficile resiten terhadap klindamisin).
Diberikan secara oral atau parenteral
Distribusi ke seluruh cairan tubuh, kecuali cairan serebrospina
Metabolisme di hati menjadi bentuk tidak aktif melalui proses
oksidasi
Ekskresi melalui empedu atau urin
Perhatian pada penderita gagal hati atau ginjal, dapat
menyebabkan toksisitas

ANTIBIOTIK LINKOSAMID
Efek samping :
Merah di kulit
Gangguan saluran cerna
Kerusakan fungsi hati
Dapat menyebabkan pseudomembran kolitis karena
pertumbuhan yang cepat dari Clostridium difficile
diobati dengan vancomisin

Anda mungkin juga menyukai