• Elongasi :
pengikatan aminoasil-tRNApada situs A ribosom & pemindahan rantai
peptida yang tumbuh dari tRNA yang ada pada situs P ke arah situs A →
ikatan peptida
• terminasi
Antibiotika penghambat sintesis protein
bakteri (Pada unit ribosom 30S)
1. Streptomisin
1. Tetrasiklin
2. Neomisin
2. Klortetrasiklin
3. Kanamisin
3. Oksitetrasiklin 4. Gentamisin
4. Demeklosiklin 5. Tobramisin
5. Doksisiklin 6. Amikasin
6. Minosiklin 7. Netilmisin
GOLONGAN TETRASIKLIN
• Escherechia coli,
• Pseudomonas
aeruginosa,
• Streptococcus RESISTEN TERHADAP
pneumoniae, TETRASIKLIN
• Neisseria, Bacteroides,
• Shigella,
• Staphylococcus aureus
MEKANISME Resistensi
antibiotika golongan
• Efektif terhadap infeksi Gram
β-lactam atau negatif Pseudomonas aeruginosa,
vankomisin Francisella tularensis, Brucella
sp, Klebsiella sp
• Bakterisidal
RESISTENSI
• Terjadi Karena • Sintesis enzim yang
penurunan asupan akibat dikode plasmid ( asetil
perubahan pada sistim transferase, nukleotidil
transpor aminoglikosida transferase, fosfo
yang tergantung kepada transferase) akan
oksigen atau kanal porin. mengubah dan
• Penurunan afinitas memgaktifkan
ribosom SU 30S yang antibiotik
aktif berikatan dengan aminoglikosida.
aminoglikosida • Netilmisin dan amikasin
tidak mudah rusak oleh
enzim tersebut.
farmakokinetika
• Struktur polikationik &
Polaritasnya tinggi
menyebabkan penyerapan • Efek baterisid
secara p.o kurang baik tergantung kadar
• Baik diberikan Per enteral
kecuali neomisin ( biasanya dan lama
secara topikal kulit atau p.o penggunaannya
untuk profilaksis bedah
gastrointestinal) • Mempunyai post
• Neomisin ,tidak diberikan antibiotic effect
secara p.e karena beresiko sehingga diberikan 1
nefrotoksik
kali sehari
Distribusi, metabolisme
• Kadar di dalam jaringan
rendah
• Melewati plasenta
• Penetrasi pada CSF
sangat sedikit walaupun • Tidak
ada keradangan kecuali dimetabolisme,
Neomisin p.e ( intra langsung eksresi
tekal /intra ventrikuler) secara cepat
• Kadar tinggi di korteks bersama urine
renal ; endolimfa&
perilimfa telinga
berakibat nefrotoksik,
ototoksik
Efek samping
• Gentamisin, tobramisin, netilmisin, amikasin !!
• Nefrotoksik
• Ototoksik
• Paralisis neuromuskular
• Alergi /dermatitis (neomisin)
GENTAMISIN
1. GOLONGAN MAKROLIDA
2. KLORAMFENIKOL
3. SPEKTINOMISIN
4. KLINDAMISIN
5. MUPIROSIN
6. GOLONGAN STREPTOGRAMIN :
1. Quinupristin
2. dalfopristin
7. ASAM FUSIDAT
8. LINKOMISIN
9. LINEZOLID
1.GOLONGAN MAKROLIDA
✓ Mempunyai struktur makrolid
➢ Eritromisin lakton yang mendapat tambahan
1 atau lebih gula deoksi
➢ Azitromisin ✓ Eritromisin merupakan yg
pertamakali ditemukan
➢ Kaitromisin ✓ Sebagai alternatif terhadap
penderita yg alergi terhadap
➢ Rolsitromisi penisilin dan beta laktam
antibiotika
n ✓ Berikatan secara reversibel
pada ribosom sub unit 50S
➢ Telitromisin bakteri
✓ Menghambat tahap translokasi
pada sintesis protein
ERITROMISIN
Resistensi disebabkan :
✓ Pengaruh enzim kloramfenikol asetil-
transferase bakteri → tidak bisa berikatan
dengan subunit ribosom 50S bakteri
✓ akibat perubahan permeabilits dinding sel
bakteri
Sediaan kloramfenikol
• Kloramfenikol sodium suksinat : i.m, i.v ; hidrolisis di hepar
• Kloramfenikol glisenat
• Kloramfenikol palmitat : p.o ; hidrolisis di hepar
• Kloramfenikol murni : kapsul
• Kloramfenikol larutan dalam propilen glikol 15 -20 % : injeksi
• Sulfanilamid
• Sulfadiazin
• Sulfametoksazol
• Sulfisoksazol
• Sulfasetamid
• dll
• Sulfonamid Berdasar kecepatan absorpsi &
ekskresinya :
INTERAKSI
INDIKASI
ISK, prostatitis bakterial
kombinasi
• trimetoprim+sulfametoksazol =
kotrimoksazol
➢ Aktivitas antibakterinya lebih baik daripada
pemberian tunggal
➢ Broad spektrum, bakteriostatik
➢ Sulfametoksazol menghambat PABA menjadi asam
folat
➢ trimetroprim mencegah reduksi dihidrofosfat menjadi
tetrahidrofolat
➢ Indikasi : ISK, Infeksi saluran nafas, infeksi sistemik
yang resisten terhadap ampisilin atau kloramfenikol
Inhibitor DNA-girase
ASAM NALIDIKSAT
INHIBITOR DNA-GIRASE
➢ merupakan Hasil samping pembuatan klorokuin
➢ Menghambat pertumbuhan E. Coli, Proteus spp.,
Klebsiella spp.
➢ Pseudomonas resisten terhadap asam nalidiksat
➢ Diserap secara baik pada pemberian p.o (96%)
➢ Kadar dalam plasma 20-50 µg/ml, 95% terikat oleh
protein plasma
➢ Metabolisme secara cepat di hepar menjadi bentuk
metabolit hidroksi aktif ( asam hidroksinalidiksat dan
senyawa glukoronid yang tidak aktif)
➢ Waktu paruh 1,5 jam – 2 jam, pada penderita gagal
ginjal dapat mencapai 20 jam
➢ Di ekskresi pada urin dalam bentuk asam nalidiksat ,
asam hidroksinalidiksat dan glukoronid inaktif
• Indikasi : ISK bagian bawah, tidak efektif
untuk ISK bagian atas
• Kontra indikasi :
➢ penderita gangguan fungsi ginjal dan hepar
INTERAKSI
• Asam nalidiksat + furantonin :
✓ Daya antibakterinya akan berkurang
• Asam nalidiksat + kloramfenikol :
✓ daya antibakterinya berkurang
• Asam nalidiksat + antacida :
✓ Absorpsi berkurang
EFEK SAMPING :
• P.O : nausea, vomit , ruam kulit , urticaria ,
diare , demam, eosinofila, fotosensitivitas ,
anemia hemolitik
FLUOROQUINOLONE
INHIBITOR DNA-GIRASE
CARA KERJA
• Masuk ke dalam sel bakteri secara difusi pasif
melewati kanal protein / porin pada membran
luar dinding sel bakteri
Eucarotic?
Procaryotic ???
RIFAMPISIN
RIFAMPISIN
• Dibuat dari Streptomyces mediterranei
• Spektrum : luas
➢ terhadap bakteri Gram negatif :
Pseudomonas, Neisseria, Haemophilus
➢ Gram positif : Staphylococcus aureus,
Staphylococcus epidermidis ;
➢ Mycobacterium : Mycobacterium tuberculosis,
Mycobacterium leprae, Mycobacterium
kansasii , Mycobacterium avium intracellulare.
CARA KERJA
•Menghambat aktivitas RNA-polimerase bergantung –DNA
(menghalangi pembentukan untai RNA yang disalin dari DNA)
•Mengikat atau membentuk kompleks stabil dengan RNA-polimerase
subunitß yang dapat mencegah transkripsi RNA