Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER

TEKNIK OPERASI GASTROPEXY PADA PENYAKIT GDV ATAU BLOAT

Nama Anggota

Yulius Kul 1309005138

Ihsanul Firdaus 1509005032

Yessie Yulianda 1509005035

Fuady Muslih 159005036

I Gusti Ngurah Dwipayana Putera 1509005037

LABORATORIUM BEDAH VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2018

i
RINGKASAN

Gastropexy merupakan prosedur bedah yang paling sering dilakukan pada anjing
breed besar untuk mencegah Gastric Dilation Volvulus (GDV). GDV dapat mengancam
nyawa anjing karena perut membalik dan mengembang, perut berisi udara serta gas didalam
lambung. Hal ini menyababkan blokade suplai darah yang menuju limpa dan jaringan mati
pada dinding lambung.
Pencegahan GDV pada anjing beresiko dapat dilakukan tindakan gastropexy
prophylaksis, prosedur ini relatif lebih mudah dan murah daripada penanganan GDV.
Anjing dengan resiko GDV sebaiknya diberi makan 2 -3 kali sehari dengan porsi
secukupnya, pergantian pakan harus dilakukan secara bertahap 3 - 5 hari untuk
mencegah GDV. Tingkat stres perlu diminimalisir untuk mencegah insidensi GDV.

SUMMARY

Gastropexy is the most common surgical procedure for large breed dogs to prevent
Gastric Dilation Volvulus (GDV). GDV can threaten the life of a dog because the stomach
flips and expands, the stomach contains air and gas in the stomach. This causes a blockade of
blood supply to the spleen and dead tissue in the stomach wall.
Prevention of GDV in dogs is at risk of gastropexy prophylaxis, this procedure is
relatively easier and cheaper than handling GDV. Dogs with a risk of GDV should be fed 2 -3
times a day with sufficient portions, feed replacement should be done gradually 3-5 days to
prevent GDV. Stress levels need to be minimized to prevent the incidence of GDV.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan
segala rahmat, petunjuk,dan karunia-Nya, akhirnya paper yang berjudul “Teknik Operasi
Gastropexy pada Penyakit GDV atau Bloat ” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Sebagai tugas individu di semester enam ini, mata kuliah Ilmu Bedah Veteriner, penulis
berharap paper ini dapat berguna sebagai acuan dalam pembelajaran.

Dengan begitu, sangatlah berguna paper ini sebagai wahana untuk mencapai
kompetensi dasar mengenai memahami lebih lanjut. Walau paper ini masih jauh dari
sempurna, penulis percaya segemericik ulasan paper ini dapat membantu kita
mengembangkan pengetahuan yang lebih banyak lagi mengenai hal tersebut. Tidak lupa
penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu secara tidak langsung
terselesainya paper ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
bagi kinerja selanjutnya.

Denpasar, 17 Oktober 2018

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
Ringkasan & Summary .................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
Bab II Tujuan Dan Manfaat
2.1 Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
2.2 Manfaat Penulisan............................................................................................... 2
BAB III Tinjauan Pustka ................................................................................................. 3
Bab IV Pembahasan
4.1Defenisi Gastropexy ........................................................................................... 6
4.2 Persiapan Operasi ............................................................................................. 6
4.3 Teknik Gastropexy ............................................................................................. 8
4.6 Perawatan Post operasi ....................................................................................... 9
Bab V Simpulan dan Saran ............................................................................................ 10
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 11
Lampiran .................................................................................................................... 12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu bedah adalah cabang ilmu pengobatan atau terapi yang mengusahakan pulihnya
keadaan normal akinbata suatu gangguan atau penyakit dengan mengguunakan alat(
instrument), tangan ( manual), dan mekanis. ( sudisma et all, 2006).

Terapi dapat dibedakan menjadi terapi medis ( medical therapy) dan terapi bedah (
surgery therapy). Terapi medis merupakan terapi yang menggunakan obat-obatan sedangkan
terapi bedah yaitu terapi yang menggunakan operasi/ pembedahan untuk tujuan penyembuhan
dari suatu penyakit atau gangguan. Banyak operasi pembedahan membutuhkan beberapa
jenis protokol. Salah satunya yaitu pembedahan yang dilakukan pada sistem digesti.
Pembedahan ini spesifik dilakukan untuk menangani gangguan yang terjadi pada sistem
digesti atau pencernaan.

Salah satu teknik pembedahan pada sistem digesti atau pencernaan yang sering
dilakukan pada bagian lambung yaitu gastropexy. Gastropexy merupakan prosedur bedah
yang paling sering dilakukan pada anjing breed besar untuk mencegah Gastric Dilation
Volvulus (GDV) yang umumnya disebut bloat. GDV adalah kondisi yang mengancam nyawa
karena perut membalik dan mengemang, perut berisi udara serta gas didalam lambung. Hal
ini dapat menyebabkan kematian pada anjing.

Dengan adanya Gastropexy maka anjing dapat diselamatkan.teknik ini merupakan


carapencegahan yang sangat efektif terhadap kematian dari GDV pada anjing besar. Dalam
studi kasus anjing yang telah elakukan operasi gastropexy ini, terdapat 4,3% mengalami
kembalinya GDV. Hal ini menurunkan angka kematian pada anjing aibat bloat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari teknik operasi Gastropexy?


2. Bagaimana persiapan sebelum dilakukan operasi Gatropexy?
3. Bagaiman cara melakukan operasi Gastropexy?
4. Bagaiman pasca operasi yang dilakuakn dalam operasi Gastropexy?

1
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui defenisi dari teknik operasi Gastropexy


2. Untuk mnegetahui persiapan yang dilakukan sebelum bedah Gastropexy
3. Untuk mengetahui cara melakuan bedah Gastropexy
4. Untuk megetahui pascaoperasi Gastropexy

2.2 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan paper ini yaitu untuk:

1. Sebagai bahan acuan untuk pembelajaran bagi mahasiswa dalam melakukan tindakan
Bedah Kosmetik pada hewan.
2. Memberikn gambran secara umum mengenai persiapan dan penanganan pasca operasi
dari Bedah Kosmetik pada hewan.

2
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Gastric dilation dan volvulus syndrome (GDV) adalah suatu sindroma pada anjing
dimana lambung mengalami distensi dan berputar atau melintir atau torsio sehingga
menimbulkan perubahan patologi kompleks lokal atau sistemik dan perubahan fisiologis.
Umumnya anjing tengah umur hingga tua yang sering menderita GDV. Sedangkan bangsa
anjing yang sering menderita adalah anjing besar dengan postur dada lebar dan dalam seperti
Herder, Great dane, Rottweiller, Labrador retriever, Alaskan malamute, Saint Bernard.

Gastropexy merupakan prosedur bedah yang paling sering dilakukan pada anjing breed
besar untuk mencegah Gastric Dilation Volvulus (GDV) yang umumnya disebut bloat. GDV
adalah kondisi yang mengancam nyawa karena perut membalik dan mengemang, perut berisi
udara serta gas didalam lambung.Pada penyakit GDV yang menyerang anjing, derajat rotasi
lambung lebih dari 180 derajat. Hal ini menyababkan blokade suplai darah yang menuju
limpa dan jaringan mati pada dinding lambung.

GDV biasanya berhubungan dengan makanan dalam jumlah besar yang menyebabkan
lambung membesar karena adanya makanan dan gas. Saat lambung mulai membesar, tekanan
pada lambung meningkat ini dapat mengakibatkan hambatan sirkulasi darah dari abdomen ke
jantung, shock hypovolemia karena hilangnya aliran darah pada lapisan lambung serta
ruptura dinding lambung, shock endotoksemia dan alkalosis serta acidosis metabolik. Posisi
lambung yang meluas juga dapat menyebabkan tekanan pada diafragma yang dapat
mencegah paru - paru untuk mengembang dan mengempis sehingga menimbulkan kesulitan
bernafas, hal ini menyebabkan kematian sel pada jaringan.

Faktor predisposisi terjadinya GDV antara lain :

1. Ras anjing besar


2. Stres
3. Pertambahan umur dan berat badan
4. Hereditas
5. Peningkatan kecepatan makan dan konformasi dada
6. Pergantian pakan pada anjing yang pernah menjalani splenectomy.

3
Gejala klinis dari GDV sering berhubungan dengan sakit pada abdominal dan disertai
dengan gelisah, melihat ke abdomen, berdiri dan meregangkan badan, peningkatan salvias,
distensi abdomen, tympani pada abdomen dan mual tanpa disertai muntah. Hewan mungkin
dapat mengalami panting, dyspnea, lemah, lethargy dan collaps. Pada pemeriksaan flickering
ditemukan terdapat peningkatan frekuensi jantung dan respires, kualitas pulsus dan capillary
refill time menjadi buruk yang ditandai dengan membran mukosa yang kering dan pucat.

GDV yang semakin parah banyak menimbulkan komplikasi melalui mekanisme


penurunan respirasi dan cardiac output menyebabkan hypoxia karena sedikitnya oksigen yang
disuplai ke jaringan sehingga terjadi kematian sel hati, ginjal dan organ vital lain. Arhytmia
jantung dapat terlihat sebagai akibat dari hypoxia. Sel pada lapisan dari saluran
gastrointestinal mempunyai resiko mati dan mengelupas. Saat lambung kembali ke posisi
normal akan menimbulkan toksin lokal yang ikut sirkulasi sehingga menyebabkan cardiac
arrhytmia, gagal ginjal akut dan kerusakan hati. Bakteri juga terdapat dalam darah sehingga
terjadi bacteremia dan sepsis.

Diagnosa dari GDV dapat ditentukan dengan beberapa pemeriksaan yaitu :

1. Pemeriksaan darah lengkap, serum dan urin untuk mendeterminasi adanya gangguan
metabolik.
2. Electrocardiogram dapat digunakan untuk evaluasi adanya arrhytmia pada jantung.
3. Radiografi pada abdominal menunjukkan bentukan double bubble atau popeye arm (
rotasi lambung ke sisi kiri abdomen, lambung terisi penuh dengan udara ).
4. Analisis udara dalam darah bertujuan untuk evaluasi kualitas respirasi.

Diagnosa banding terhadap GDV berdasarkan kemiripan gejala klinis meliputi penyakit
endokrin seperti hypoadrenocorticism ( Addison‘s disease ) dapat mengakibatkan kelemahan
dan rasa sakit pada abdominal, torsio limpa, torsio mesenteric, hernia, kanker dan korpora
aliena.

Pasien harus segera diterapi, utamanya memperbaiki fungsi kardiovaskular dan


dekompresi lambung. Dekompresi lambung dapat dilakukan, menggunakan orogastric
intubation. Cara lain adalah dengan trokarisasi dan menggunakan kateter. Untuk
mempertahankan proses dekompresi tetap letakkan kateter atau pharyngogastric hingga
tindakan operatif dilakukan.

4
Bila lambung sudah kembali pada posisi normal, maka lambung harus difiksasi dengan
dinding abdomen sisi dexter ( gastropexy ) untuk mencegah rotasi lambung di kemudian hari.
Beberapa prosedur dari bedah gastropexy antara lain :

1. Incisional gastropexy.
2. Circumcostal gastropexy.
3. Belt loop gastropexy.
4. Tube gastropexy.

Pencegahan GDV pada anjing beresiko dapat dilakukan tindakan gastropexy


prophylaksis, prosedur ini relatif lebih mudah dan murah daripada penanganan GDV. Anjing
dengan resiko GDV sebaiknya diberi makan 2 -3 kali sehari dengan porsi secukupnya,
pergantian pakan harus dilakukan secara bertahap 3 - 5 hari untuk mencegah GDV. Tingkat
stres perlu diminimalisir untuk mencegah insidensi GDV.

5
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Defenisi Gasropexy

Gastropexy merupakan prosedur bedah yang paling sering dilakukan pada anjing
breed besar untuk mencegah Gastric Dilation Volvulus (GDV). GDV dapat mengancam
nyawa anjing karena perut membalik dan mengemang, perut berisi udara serta gas didalam
lambung.Pada penyakit GDV yang menyerang anjing, derajat rotasi lambung lebih dari 180
derajat. Hal ini menyababkan blokade suplai darah yang menuju limpa dan jaringan mati
pada dinding lambung.

4.2 Pre Operasi


Dalam melakukan suatu operasi agar berjalan sukses tanpa adanya hal-hal yang
menganggu jalannya operassi dan menghambat kessembuhan operasi, diprlukan persiapan
yang matang. Persiapan yang perlu dilakukan yaitu :
A. Persiapan Alat dan Instrumen Bedah
Alat-alat atau instrumen bedah yang diperlukan dalam operasi harus dilakukan
sterilisasi. Sterilisasi alat dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan
menggunakan uap ( autoklav)., dengan menggunakan bahan kimia ( ethylene
oxide), plasma ( hydrogrn peroksida), dan radiasi ion.
B. Persiapan Bahan Dan Obat
Bahan- bahan yang harus dipersiapkan dalam melakukan suatu operasi yaitu :
kapas, kain kasa, tampon, plester, desinfektan, antiseptik dan sarung tangan (
glove).
Obat-obatan yang diperlukan dalam melakukan pembedahan antara lain:
 Premedikasi
Premedikasi dilakukan 1- 2 jam sebelum induksi anestesi dengan tujuan untuk
melancarkan induksi, durasi, dan pemulihan anestesi. Dengan pemberian
premedikasi maka dapat mengurangi jumlah zat aktif anestetikum,
mengurangi efek buruk dari farmakologis maupunekonomis dan mencapai
stadium anestesi yang lebih stabil.

6
 Anestesi
Tujuan penggunaan anestesi yaitu agar hewan tidak merasakan sakit dan tidak
sanggup bergerak.pemilihan dan teknik dari anestesi merupakan hal terpenting
sebagai tahap awal untuk ketepatan prosedur pembedahan. Kecerobohan
dalam pemilihan anestesi dapat membunuh pasien dan dapat menyulitkn
dalam prosedur pembedahan dan proses penyembuhan. Dalam melakukan
operasi ini dilakukan anestesi umum yang biasanya diberikan secara injeksi
IM atau IV untuk anestesi umum dan secara inhalasi.
 Antibiotik
 Hemostatika
 Anti radang
 Analgetika
 Cairan Infus ( Laktat Ringer / LR)
 Dekstrose.
C. Persiapan Ruang Operasi
Ruang operasi harus dibersihkan sebelum operasi dilaksanakan. Lantai dan meja
operasiharus dibersihkan dengan desinfektan yang umumnya ada dipasaran.
Didalam ruang operasi juga disiapkan alas kaki yang khusus untuk dipergunakan
hanya dalam ruang operasi. Ruang operasi harus mendapatkan penerangan yang
cukup agar daerah operasi dapat dilihat dengan jelas, untuk itu diperlukan adanya
lampu operasi.
D. Persiapan Hewan melakukan operasi.
Sebelum melakukan operasi, hewan harus dipersiapkan dengann baik untuk
menghindari adanya kesalahan saat melakukan operasi. A. Untuk itu perlu
dilakukan anamesa yang cermat, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan seluruh
sistema ( jantung, paru-paru, hati dan ginjal).
E. Persiapan Operator
Sebelum memasuki ruang operasi, seorang operator harus melakukan pembersihan
diri,. Operator harus dalam kondisi yang sehat, mencuci tangan dengan sabun dan
antiseptik, memakai baju operasi, sarung tangan, topi dan masker. Selain itu,
operator harus memiliki kesiapan fisik dan mental yang memadai serta memiliki
keterampilan agar pasien sembuh dengan cepat.

7
4.3 Teknik Operasi
Tindakan operasi bertujuan untuk mengeluarkan udara dari lambung secara
keseluruhan, reposisi lambung ke posisi normal dan mencegah berulangnya kejadian GDV
di kemudian hari.
Prosedur tindakan operasi pada GDV, meliputi :
Setelah keadaan pasien stabil dapat dilakukan anastesi umum dan kemudian operasi
laparatomy dilakukan pada bagian cranioventral dari garis tengah. Lambung di reposisi ke
posisi normal dan tube dilewatkan pada esophagus menuju lambung untuk mengeluarkan
udara dalam lambung.
Evaluasi terhadap jaringan mati pada dinding lambung, usus, dan limpa ( rotasi
lambung menyebabkan suplai darah tidak mencukupi ). Bila terjadi kerusakan irreversible
dapat dilakukan pemotongan sebagian dinding lambung ( partial gastrectomy ) dan
splenectomy.
Bila lambung sudah kembali pada posisi normal, maka lambung harus difiksasi dengan
dinding abdomen sisi dexter ( gastropexy ) untuk mencegah rotasi lambung di kemudian
hari.
Prosedur gastropexy antara lain :
1. Incisional gastropexy.
Prosedur gastropexy yang paling sering digunakan pada kasus GDV dengan membuat
insisi pada dinding lambung dan dinding abdomen di dekatnya, kemudian kedua insisi
tersebut dijahit satu sama lain sehingga terbentuk jaringan granulasi yang akan
mempertautkan keduanya
.
2. Circumcostal gastropexy.
Prosedur gastropexy yang dilakukan dengan membuat pengait kecil menggunakan
lapisan seromuskular dari dinding lambung. Pengait tersebut kemudian diteruskan
sampai pada terowongan yang dibuat pada costae ke 11 atau 12 sebelum dijahit kembali
pada dinding lambung.

3. Belt loop gastropexy.


Prosedur gastropexy yang dilakukan berdasarkan dari kontruksi antral flap
seromuskular yang berlekatan di sekitar segmen dari muskulus transversus abdominis.
Sebuah insisi berbentuk seperti tapal kuda yang dibuat pada lapisan serosa bagian antral

8
gastric, bagian flap seromuscular ( belt ) ini kemudian disisipkan ke dalam rongga ( loop
) yang telah di buat pada muskulus transversus abdominis, setelah itu flap seromuskular
dijahitkan kembali ke dinding gaster untuk menyempurnakan prosedur belt loop
gastropexy.
4. Tube gastropexy.
Prosedur gastropexy yang melibatkan penempatan foley catheter melalui insisi
dinding abdominal dan masuk ke dalam lumen lambung, kemudian dijahit untuk
mempertautkan lambung dengan dinding abdominal. Tube dibiarkan menetap di lumen
lambung selama 7 - 10 hari supaya terjadi perlekatan antara lambung dan dinding
abdomen, kemudian tube diambil dan lubang insisi perlahan akan menutup. Metode ini
bertujuan untuk dekompresi lambung pasca GDV dan membentuk adhesi yang akan
mempertautkan lambung ke dinding abdomen sehingga mencegah terjadi rotasi lambung.

4.4 Pasca Operasi


Penanganan pasca operasi yang benar sangat berpengaruh pada proses
penyembuhan.setelah dilakukan operassi, anjing sebaiknya diberika antibiotik, anti radang
dan hemostatis untuk mencegah terjadinya pembengkan dan mempercepat sembuhnya luka
agar bakteri tidak masuk. Selain itu, anjing harus diberi Elisabet Collar untuk menghidari
luka dari jilatan anjing itu sendiri.
Selama 3 - 4 hari pasca operasi, anjing di rawat secara intensif dan diberikan infus secara
intravena untuk beberapa hari yang bertujuan sebagai cairan maintenance, serta dilakukan
evaluasi terhadap cardiac arrhytmia dan komplikasi post operasi lain seperti DIC (
disseminated intravascular coagulation ), ulserasi atau perforasi lambung.
Jika komplikasi post operasi sudah teratasi, anjing diberikan makanan bubur dan dog
food basah. Pembatasan aktivitas sangat penting untuk mencegah dehisensi. Antioksidan
dapat diberikan untuk mencegah reperfusi injury dan analgesik sebagai kontrol rasa sakit,
heparin dapat diberikan bila terjadi DIC.

9
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Gastropexy merupakan prosedur bedah yang paling sering dilakukan pada anjing breed
besar untuk mencegah Gastric Dilation Volvulus (GDV). Dalam melakukan suatu operasi
agar berjalan sukses perlu dilakukan persiapan yaitu persiapan alat dan instrumen bedah,
persiapan bahan dan obat, persiapan ruang operasi, persiapan hewan melakukan operasi dan
persiapan operator.

Dalam melakukan teknik bedah gastropexy pada anjing terdapat empat pilihan metode
yaitu :

1. Incisional gastropexy

2. Circumcostal gastropexy.

3. Belt loop gastropexy.

4. Tube gastropexy.

Setelah operasi maka anjing dapat dilakukan perawwatan pasca operasi untuk
mempercepat kesembuhan dari luka anjing. Anjing tersebut dapat diberikan elisabet collar
untuk mencegah anjing menjilatin luka bekas operasinya.

5.2 Saran

Ketika anjing mengalami GDV atu biasanya disebut bloat maka disarankan
menggunakan metode operasi gastropexy karena teknik ini mudah, efektif dan murah. Selain
itu, lukanya juga cepat disembuhkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hines, Ron. 2006. Gastric Dilatation Volvulus ( GDV) Bloat and Torsion. All Creature Care.
Australia.

Goldehammer,M.A. 2010. Assessment Of The Incidence Of GDV Following Splenectomy In


Dogs. Journal Of Small Animal Practice. Vol. 51: 23-28.

Rahardjo Pudji, dkk. 1985. Diktat Ilmu Bedah Umum. Universitas Udayana. Denpasar.

Rawlings, Clarence. 2013. Incisional Gastropexy To Prevent And Treat Canine Gastric
Dilatation Vulvulus. Comperdiumm: Continuing Education For Veterinaris Journal.

Smeak, daniel D. 2006. How I Terat GDV’S Needing Gastropexy. The North American
Veterinery Conference Journal. Vol. 26:1447-1449.

Sudisma Ngurah, dkk. 2006. Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Universitas Udayana.
Denpasar

Suka veteriner. 2011. Gastric dilation dan volvulus syndrome (GDV) .


http://sukaveteriner.blogspot.com/2011/12/. Diakses pada tanggal 17 oktober 2018.

11

Anda mungkin juga menyukai