Anda di halaman 1dari 18

Kelompok II

Emiliani S.K Monteiro 164111004


Febri Diana Asraka 164111005
Helda A. Kollo 164111008
senyawa kimia khas yang dihasilkan oleh
organisme hidup, termasuk turunan
senyawa dan struktur analognya yang
ANTIBIOTIKA dibuat secara sintetik, dan dalam kadar
rendah mampu menghambat proses
penting dalam kehidupan satu spesies
atau lebih mikroorganisme

Berdasarkan struktur kimianya antibiotika dibagi menjadi sebelas


kelompok yaitu antibiotika β-laktam (turunan penisilin, sefalosporin, β-
laktam nonklasik), turunan amfenikol, turunan tetrasiklin, turunan
aminoglikosida, turunan makrolida, turunan polipeptida, turunan
linkosamida, turunan poliem, turunan ansamisin, turunan antrasiklin dan
fosfomisin.
Tempat Kerja Antibiotika Tipe aktivitas
Proses yang dihambat
Dinding Sel Penisilin Biosintesis peptidoglika Bakterisid
Sefalosporin Biosintesis peptidoglika Bakterisid
Basitrasin Sintesis mukopeptida Bakterisid
Vankomisin Sintesis mukopeptida Bakterisid
sikloserin Sintesis peptida dinding sel Bakterisid
Membran Sel Nistatin Fungsi membran Fungisid
Amfoterin B Fungsi membran Fungisid
Polimiksin B Integritas membran bakteriisid
Asam nukleat Mitomisin C Biosintesis DNA Pansidal (antikanker)
Rifampisin Biosintesis mARN Bakterisid
Griseofulvin Pembelahan se, mikrotubuli Fungistatik
aktinomisin Biosintesisi AND dan mARN Pansidal
Ribosom
Sub unit 30 s Aminoglikosida Biosintesis protein Bakterisid
prokariotik Tetrasiklin Bakteriostatik
Sub unit 50 s Amfenikol Biosintesis protein Bakteriostatik
prokariotik Makrolida Bakteriostatik
Sub unit 60 s Linkosamida Bakteriostatik
prokariiotik Glutarimid Biosintesis protein fungsid
Antibiotika yang strukturnya mengandung cincin β-laktam untuk pengobatan
infeksi bakteri

Antibiotic β-laktam dibagi menjadi tiga kelompok yaitu turunan penisilin,


sefalosporin dan β-laktam nonklasik

Pada tingkat molekul, mekanisme kerja antibiotika β-laktam ditunjukkan oleh


serangan nukleofil dari gugus hidroksil serin enzim transpeptidase pada karbonil
karbon cincin β-laktam yang bermuatan positif, sehingga terjadi hambatan biosintesis
peptidoglika.

Akibatnya dinding sel menjadi lemah, dan karena tekanan turgor dari dalam,
dinding sel akan pecah atau lisis sehingga bakteri mengalami kematian
1. Turuna Penisilin

• Turunan penisilin adalah senyawa bakterisid dengan indeks


terapetik tinggi, bekerja lebih besar pada fasa perbanyakan
mikroorganisme disbanding pada fasa istirahat yang sering
digunakan untuk pencegah dan pengobatan infeksi yang
sering disebabkan oleh bakteri tertentu
• Penisilin yang banyak digunakan secara luas, antara lain
adalah benzilpenisilin, penisilin G prokain, penisilin benzatin,
penisilin V, fenetisilin, metisilin, nafsilin, oksasilin. Ampisilin,
amoksisilin, dan tikarsilin
2. Turuan Sefalosporin
• Turunan sefalosporin adalah
senyawa bakterisid dengan
indeks terapetik (batas
keamanan) tinggi, efektif untuk
pengobatan infeksi
staphylococcus sp. dan
streptococcus sp. yang telah
tahan terhadap penisislin,
E.coli dan P.mirabilis dan
digunakan secara luas untuk
pencegah infeksi selama dan
sesudah pembedahan.
• Contoh: sefaleksin, sefradin,
sefaklor,sefiksim, dan sefpiron
3. Turunan β-laktam Nonsiklik

 β-laktam nonklasik
adalah antibiotika yang
mengandung cincin β-
laktam yang kadang
kadang bergabung
dengan cincin lain yang
terdiri dari 5 atau 6 atom.
 Contoh: amdinosilin,
sulbaktam, asam
klavulanat
• Mekanisme kerja : Menghambat
• Turunan amfenikol merupakan
biosintesis protein pada siklus
senyawa bakteriostatik dengan
pemanjangan rantai asam amino,
spektrum luas, bersifat mudah
yaitu dengan menghambat
larut dalam lemak sehingga mudah
pembentukkan ikatan peptida.
menembus sel bakteri. Contoh:
Setelah menembus sel bakteri,
Kloramfenikol dan tiamfenikol
turunan amfenikol mengikatsubunit
ribosom 50-S secara terpulihkan,
menghambat enzim peptidil
transferase sehingga mencegah
penambahan asam amino pada
rantai peptida.
• Akibatnya terjadi hambatan
pembentukkan ikatan peptida dan
KLoramfenikol biosintesis protein, dan hal ini
terjadi selama antibiotikatetap
terikat oleh ribosom.
Turunan Tetrasiklin
• Turunan tetrasiklin adalah senyawa bakteriostatik,
mempunyai sifat pembentuk kelat, diduga aktivitas
antiakterinya disebabkan oleh kemampuan untuk
menghilangkan ion-ion logam yang penting bagi kehidupan
bakteri, seperti ion Mg. Tempat kerja turunan tetrasiklin
adalah pada ribosom bakteri
• Didalam sel bakteri, tetrasiklin mengikat secara khas dan
terpulihkan ribosom 30-S, menghambat jalan masuk
aminoasil-tARN ke tempat aseptor A pada kompleks mARN-
ribosom, menghalangi penggabungan asam amino ke rantai
peptida dan menyebabkan hambatan sintesis protein
• Contoh: tetrasiklin, klortesiklin, sansiklin, metasiklin,
etamosiklin
Aminoglikosida
• Aminoglikosida merupakan
senyawa bakterisid, dapat
menghambat pertubuhan
bakteri gram positif dan
gram negatif serta efektif
terhadap mikrobakteri
• Contoh: Neomisin sulfat,
Gentamisin sulfat,
Tobramisin sulfat, Amikasin
sulfat (Amikin, mikasin),
Netilmisin sulfat
(Netromicyn), Dibekasin
sulfat (Dibekacin),
framisetin sulfat. Gentramisin
Makrolida
• Turunan makrolida adalah senyawa bakteriostatik dan hanya efektif
pada mikroorganisme yang membelah
• Mekanisme : Turunan ini mengikat secara tak terpulihkan sub unit
ribosom 50-S bakteri atau dekat tempat donor P sehingga memblok
ikatan tRNA dengan tempat tersebut dan mencegah translokasi
peptida-peptida dari tempat aseptor A ke tempat donor P.
Pengikatan ini hanya terjadi bila sub unit 50-S bebas dari molekul
tRNA yang berhubungan dengan rantai peptida nasen sehingga yang
diblok hanyalah sintesis homopeptida polimer tinggi, sedang
peptida-peptida kecil tetap diproses secara normal.
• Contoh : Eritromisin stearat (Ebalin, Erithrocyn, Eryc, Pharothrocin,
Kalthrocin,Kenthrocin), spiramisin
Polipeptida
• Antibiotika polipeptida mempunyai struktur
sangat kompleks, mengandung polipeptida
yang biasanya membentuk suatu siklik.
• Mekanisme: Antibiotika polipeptida
mempunyai struktur sangat kompleks,
mengandung polipeptida yang biasanya
membentuk suatu siklik.
• Contoh: Basitrasin adalah bakteriolitik
hanya pada fase pertumbuhan bakteri,
dapat menghambat secara langsung enzim
peptidoglikan sintase dan menyebabkan
hambatan pembentukan dinding sel bakteri
sehingga bakteri mengalami kematian.
Linkosamida
• Turunan linkosamida adalah antibiotika yang
mengandung sulfur, dikarakterisasi oleh 4-alkil asam
pipekolat atau asam higrat yang terikat pada alkil 6-
amino--tiooktopiranosida melalui sambungan amida.
Turunan ini mengandung gugus yang bersifat basa,
yaitu N-pirolidin atau N-piperidin, dam dapat
membentuk garam yang mudah larut dalam air.
• Turunan linkosamida dapat mengikat secara kuat
ribosom sub unit 50-S bakteri dan menghambat reaksi
enzim peptidil transferase sehingga mencegah
pembentukan ikatan peptida dan menghambat
sintesis protein bakteri
• Contoh : Linkomisin HCL, Klindamisin HCL
Turunan Polien

 Antibiotika turunan polien dihasilkan oleh streptomyces sp,


dikarakterisasi oleh adanya cincin besar yang mengandung
lakton dan ikatan rangkap terkonjugasi. Antibiotika polien
tidak mempunyai aktivitas antibakteri atau antiriketsia,tetapi
aktif terhadap jamur.
 Contoh antibiotika polien, yang banyak di gunakan sebagai
antijamur adalah amfoterisin B, kandisidin dan nistatin.
Turunan Ansamisin
• Turunan anmasin pada umumnya dihasilkan oleh
Streptomyces sp, dikarakterisasi oleh adanya
struktur siklik yang mengandung gugus aromatik
dan jembatan makrosiklik alifatik panjang, yang
dinamakan ansa, diantara posisi dua inti
aromatik yang tidak saling berdekatan.
• Pada umumnya turunan ansamisin menimbulkan
toksisitas tinggi dan hanya satu yang digunakan
dalam klinik, yaitu rifampisin.pada umumnya
rifampisin digunakan sebagai obat anti
tuberkulosis.
Turunan Antrasiklin
• Antrasiklinon adalah aglikon yang
mengandung kromofor antrakuinon dan
rangka hidrokarbon yang linier, mirip dengan
tetrasiklin.
• Pada umumnya turunan antrasiklin digunakan
sebagai obat antikanker. Contoh: daun
orubisin HCl, doksorubisin HCl, epirubisin dan
plikamisin (mitramisin).
Fosfomisin

• Fosfomisin adalah antibiotika yang diisolasi dari


Streptomyces fridae atau Streptomyces sp.spektrum
aktivitasnya luas dan bersifat bakterisidal, terutama
digunakan untuk infeksi bakteri gram positif.
• Mekanisme kerjanya dengan cara mengikat secara
ireversibel gugus SH enzim enol-piruvil transferase
yang mengkatalisir reaksi antara UDP-
asetilglukosamin dengan fosfoenolpiruvat
membentuk asam-uridindifosfo-N-asetilmuramat,
salah satu proses pada tahap pertama sintesis
peptidoglikan.

Anda mungkin juga menyukai