A.ANTIBIOTIKA -LAKTAM
Antibiotika yang strukturnya mengandung cincin -laktam , banyak
dikembangkan untuk pengobatan infeksi bakteri. Antibiotika -laktam
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu turunan penisilin, sefalosporin dan -
laktan nonklasik. Turunan penisilin merupakan senyawa pilihan untuk
pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan cocci
Gram negatif. Turunan sefalosporin digunakan untuk pengobatan infeksi
oleh bakteri yang telah tahan terhadap penisil, terutama staphylococci
yang menghasilkan penisilinase dan basil Gram-nagatif. -laktam
nonklasik pada umumnya digunakan sebagai penghambat enzim -
laktamase dan antibakteri Gram-negatif.
Mekanisme kerja antibiotika turunan -laktam
Dinding sel bakteri adalah struktur yang kompleks dan berfungsi terutama
sebagai selubung untuk melindungi protoplasma dan memberikan bentuk
karakteristik bakteri. Komposisi struktur polimer dinding sel bakteri Gram-
positif berbeda dengan bakteri Gram- negatif.
Fungsi dinding sel jamur serupa dengan dinding sel bakteri yaitu untuk
melindungi protiplasma. Strukturnya sangat kompleks dengan rangka
dasar yang terdiri dari polisakarida kristalin, kitin dan -glukan dan suatu
matriks yang terdiri dari polisakarida amorf dan kompleks protein-
sakarida. Kitin dan -glukan bertanggung jawab terhadap kekuatan
mekanis dinding sel jamur.
Kemiripan antara bagian struktur penisilin dan sefalosporin dengan bagian
tertentu dari asam N-asetil muramat, D-alanil-D-alanin dan L-alanil-D-
asam glutamat, sering digunakan untuk menjelaskan mekanisme kerja
antibiotika -laktam. Tahap akhir sintesis dinding sel bakteri adalah reaksi
hubungan melintang antar unit-unit peptidoglikan nasen dengan
katalisator enzim transpeptidase. Karena turunan penisilin dan
sefalosporin mempunyai bagian struktur yang mirip dengan gugus ujung
D-alanil-D-alanin dari bagian pentapeptida unit peptidoglikan nasen,maka
kedua turunan tersebut dapat menghambat kerja enzim transpeptidase
dengan cara mengikat enzim, melalui ikatan kovalen, sehingga mencegah
pembentukan dinding sel bakteri.
Pada tingkat molekul, mekanisme kerja antibiotika -laktam ditunjukkan
oleh serangan nukleofil dari gugus hidroksil serin enzim transpeptidase
pada karbonil karbon cincin -laktam yang bermuatan positif, sehingga
terjadi hambatan biosintesis peptidoglikan. Akibatanya dinding sel
menjadi lemah dan karena tekanan turgor dari dalam, dinding sel akan
lisis atau pecah sehingga bakteri mengalami kematian.
Antibiotika -laktam hanya dapat membunuh bakteri pada fasa
pertumbuhan dan tidak dapat mempengaruhi bakteri yang dalam bentuk
tidak aktif atau persisten. Ini merupakan alasan mengapa pemberian
penisilin, suatu bakterisid, bersama-sama dengan senyawa bakteriostatik,
seperti turunan amfenikol, sulfonamida atau tetrasiklin menjadi tidak
rasional. Karena sel mamalia tidak mempunyai dinding, antibiotika -
laktam dan antibitika lain yang menghambat biosintesis dinding sel
bakteri bersifat sangat khas dan mempunyai toksisitas yang selektif
terhadap sel bakteri.
Dinding sel bakteri Gram-positif berbeda dengan bakteri Gram-negatif dan
hal ini dapat menjelaskan mengapa banyak turunan -laktam yang tidak
sensitif terhadap bakteri Gram-negatif.
Untuk menunjukkan kerja pada bakteri Gram-negatif. Seperti E.coli atau
P.aeruginosa, antibiotika -laktam pertama-tama harus menembus
membran terluar selubung bakteri secara difusi pasif melalui saluran yang
terbentuk oleh pori protein. Sesudah menenbus membran terluar,
antibiotika -laktam masuk melalui dinding sel, melewati ruang
periplasma dan mencapai sasaran, yaitu enzim protease yang terdapat
pada membran terdalam ( sitoplasma). Enzim inilah yang bertanggung
jawab terhadap biosintesis dinding sel. Pengaruh pada biosintesis dinding
sel merupakan kerja bakterisid utama dari antibiotika -laktam.
Efek antibiotika -laktam terhadap bakteri adalah :
1. Menghentikan pertumbuhan bakteri, dengan cara menghambat
biosintesis peptidoglikan;
2. Menurunkan kelangsungan hidup kultur;
3. Membuat sel menjadi lisi.
-laktamase merupakan yang dapat menginaktifkan antibiotika -laktam.
Pada bakteri Gram-negatif, enzim -laktamase terdapat pada ruang
periplasma, suatu posisi yang strategis karena harus dilewati oleh
antibiotika -laktam sebelum mencapai sasaran. Pada bakteri Gram-positif
enzim tersebut dilepaskan ke dalam medium dan merusak antibiotika -
laktam sebelum mencapai sel.
Penghambat -laktamase adalah senyawa yang dapat menetralkan enzim
-laktamase sehingga mencegah penginaktifan antibiotika -laktam dan
tanpa halangan dapat secara bebas menunjukkan kerja bakterisidnya.
Karena efek sinergis tersebut, penghambat -laktamase sering digunakan
bersama-sama dengan antibiotika -laktam untuk mengatasi infeksi
bakteri yang telah tahan.
Contoh penghambat -laktamase : asam klavulanat, asam olivanat,
sulbaktam dan pivsulbaktam.
Selain menghambat enzim peptidoglikan transpeptidase, antibiotika -
laktam seperti penisilin,sefalosporin dan monobaktam, juga menghambat
DD-karboksipeptidase, suatu enzim yang bekerja pada ikatan peptida
diantara dua ujung residu D-alanin dari UDP-N-asetilmuramat-L-Ala-D-Glu-
meso-Dap-D-Ala-D-Ala dan substrat sintetik yang berhubungan ,seperti
Diasetil-L-Lis-D-Ala-D-Ala.
DD-karboksipeptidase juga menunjukkan aktivitas enzimatik esterase,
endopeptidase, transpeptidase dan penisilinase.
1. Turunan Penisilin
Penisilin pertama kali diisolasi dari kultur Penicillium notatum dan
P.chrysogenum.Turunannya dibuat dengan menambahkan prekursor,
seperti asam karboksilar atau senyawa yang berhubungan, pada
campuran fermentasi. Dibawah kondisi tertentu, prekursor tersebut
bergabung dengan rantai samping membentuk turunan penisilin
baru. Cara ini kurang menguntungkan karena relatif mahal dan
hanya sedikit yang berhasil. Pembuatan turunan penisilin secara
sintetik murni juga sudah berhasil dilakukan, misal
fenoksimetilpenisilin, tetapi karena memerlukan banyak tahapan
sintesis,memerlukan banyak biaya dan hasilnya relatif rendah,
masih sangat sedikit turunan penisilin yang dibuat secara sintetik
total.
Dari P.chrysogenum telah berhasil diisolasi asam 6-
aminopenisilanat, yang digunakan sebagai bahan dasar sintesis
sejumlah besar turunan penisilin ( penisilin sintetik), yaitu dengan
cara asilasi gugus 6-amino dengan asam karboksilat, asil klorida
atau asam anhidrat.
Ikatan karbonamid pada rantai samping penisilin dapat dipecah oleh
enzim amidase menghasilkan asam 6-aminopenisilanat (6-APA)
yang tidak aktif, dan mekanismenya dijelaskan sebagai berikut :
Stabilitas Penisilin
Kerusakan penisilin biasanya terjadi karena hidrolisis dan proses ini
sangat dipengaruhi oleh PH larutan. Dalam suasana basa ion OH
atau air menyebabkan serangan nukleofil pada gugus karbonil
cincin -laktam, terbentuk asam penisiloat yang tidak aktif dan
relatif stabil dalam suasana basa atau netral. Dalam suasana asam
(PH<3),ion H menyebabkan protonasi atom nitrogen cincin -
laktam, dikuti serangan nukleofil dari atom oksigen asil pada atom C
karbonil -laktam, cincin -laktam terbuka, terjadi destabilisasi
cincin tiazolidin sehingga cincin terbuka membentuk asam
penisilenat.
Asam penisilenat tidaak stabil dan mengalami degradasi melalui
dua jalur, yaitu :
a. Hidrolisi cincin oksazolon membentuk asam panamaldat yang
tidak stabil dan segera terhidrolisis lebih lanjut membentuk
penisilamin dan asam penaldat. Dalam suasana asam, asam
penaldat akan megalamin dekarboksilasi menjadi peniloaldehid.
b. Penataulangan asam penisilenat menjadi asam penilat, yang
segera mengalami dekarboksilasi menjadi asam peniloat.
Secara klinik pada pengobatan in vivo, hal-hal yang mempengaruhi
kestabilan penisilin antara lain :
a. Asam lambung, yang dapat menghidrolisis rantai samping amida
dan membuka cincin -laktam sehingga penisilin menjadi tidak
aktif.
b. Enzim penisilinase, yang terdiri dari -laktamase dan asilase. -
laktamase dapat membuka cincin -laktam sehingga penisilin
menjadi tidak aktif, sedang asilase (amidase) dapat merusak
gugus asil, membentuk 6-APA, yang aktivitas antibakterinya
sangat rendah. Enzim penisilinase dihasilkan oleh
mikroorganisme yang tahan terhadap penisilin.
2. Turunan Sefalosporin
Pada awalnya, turunan sefalosporin didapatkan sebagai hasil isolasi
ekstrak jamur Cephalosporium acremonium. Dari jamur ini dapat
diislolasi tiga antobiotika, diantaranya adalah cefalosporin C. Dari
senyawa inilah kemudian dilakukan modifikasi molukul untuk
mendapatkan turunan sefalosporin yang digunakan sekarang ini.
Banyak senyawa semisintetik turunan sefaloporin didapat sebagai
hasil reaksi antara asam7-aminosefalosporinat (7-ACA), suatu
produk hidrolisis sefalosforin C, dengan gugus atau senyawa yang
sesuai.
Turunan sefalosporin adalah antibiotika -laktam, mempunyai dasar
struktur mirip dengan penisilin, yaitu cincin -laktam-dihidrotiazin
( sefem), mengandung dua pusat atom asimetrik (C6 dan C7)
sehingga dapat membentuk empat senyawa optis-aktif.
Stereokimia isomer sefalosporin alami digambarkan sebagai
berikut :
Gambar
b. Pra-sefalosporin
Pra-sefalosporin adalah bentuk obat laten (pra-obat) dari
sefalosporin klasik. Dalam tubuh, pra-obat terhidrolisis melepaskan
senyawa induk aktif. Contoh: sefamandol nafat dan sefuroksim
aksetil.
c. Sefamisin
Sefamisin pada umumnya mengandung gugus 7--metoksi yang
dapat meningkatkan ketahanan senyawa terhadap -laktamase.
Contoh: sefbuperazon,sefmetazol, sefotetan dan sefoksitin.
d. Oksasefem
Oksasefem mengandung atom O sebagai pengganti atom S pada
cincin dihidrotiazin dan dihasilkan melalui sintesis total. Pergantian
atom S dengan O tersebut dapat meningkatkan aktivitas antibakteri
karena meningkatkan kekuatan asilasi dan kelarutan senyawa
dalam air sehingga kemampuan penembusan membran bakteri juga
meningkat. Meskipun demikian, pergantian tersebut meningkatkan
kelabilan senyawa karena kecepatan hidrolisisnya menjadi lebih
besar. Contoh: moksalaktam.
c. Karbapenem
Contoh : asparenomisin, karpetimisin Cdan D, imipenem dan
asam olivanat.
d. Oksapenem
Contoh : asam klavulanat.
Asam klavulanat dapat diisolasi dari Streptomyces clavuligerus,
mempunyai aktivitas antibakteri rendah tetapi sangat aktif
sebagai deaktivator -laktamase yang dihasilkan oleh bakteri
yang tahan terhadap penisilin atau sefalosporin. Asam klavulanat
digunakan dalam bantuk kombinasi dengan turunan penisilin,
untuk memperpanjang efek antibakterinya.
Struktur Nokarsidin A