Anda di halaman 1dari 36

ANTIBIOTIKA

(ANTI + BIOS)
Penghasil

I II
Schizomycophyta Eumycophyta

Schizomycetes Ascomycetes

Eubacteriales Actinomycetales Aspergilla Plectascales

Bacillus sp. Streptomyces sp. Aspergillus sp. Penicillium sp.


ANTIBIOTIKA
(ANTI + BIOS)

III IV
Lichenes Angiospermae

Lichen Monocotyl Dicotyl

Humulus lupulus
Sinapis nigra
Lichen islandicus Usnea sp. Allium sativum
Solanum
tuberosum
Smilax sp.
ANTIBIOTIKA DARI MIKROORGANISME
Mekanisme kerja

>< sintesa dinding sel >< sintesa asam nukleat

>< fungsi DNA >< DNA


polimerase

Penisilin Aktinomisin Rifamisin


Sefalosporin Bleomisin Rifampisin
Sikloserin Mitomisin
Basitrasin
ANTIBIOTIKA DARI MIKROORGANISME
Mekanisme kerja

>< biosintesa protein


Pengaruhi membran sitoplasma
(fungsi ribosom)

Tetrasiklin Polipeptida
Kloramfenikol Polien (tirotrisin)
Makrolid a.b.
Aminoglikosida
Eritromisin
ANTIBIOTIKA
Kimia/ biosintesa

I II
Asam amino Karbohidrat
(Peptida) (Glikosida)

1 as. amino 2 as. amino > 2 as. amino Aminoglikosida

Sikloserin Penisilin Polipeptida Streptomisin

Kloramfenikol Sefalosporin Kanamisin


Gentamisin
ANTIBIOTIKA DARI TUMBUHAN TINGGI

1
3 4
Alliin
Saponin Steroid
2 Alkaloid
Glikosida Steroid Triterpenoid

Sinigrin Der. Spirostan Hederin α Solanin


Benzoksasinon Avenacin Tomatin
Cyclamin
Spinasaponin
Antibiotika yang berasal dari Mikroorganisme .
Penggolongan Antibiotika :
I . Berdasarkan mekanisme kerja / efek terhdp mikroorganisme :
1. Bekerja mencegah sintesa dinding sel :
- penisilin - sefalosporin
- sikloserin - basitrasin .
2. Bekerja mencegah sintesa asam nukleat :
a. mengganggu fungsi DNA - aktinomisin
- bleomisin
- mitomisin .
b. blokade DNA polymerase - rifamisin .
- rifampisin .
3. Bekerja mencegah biosintesa protein ( mengganggu fungsi
ribosom ) ; - tetrasiklin - kloramfenikol .
- gol. Makrolid antibiotika .
- gol. Aminoglikosid antibiotika .
- eritromisin .
4. Bekerja mempengaruhi Membran sitoplasma :
- antibiotika polipeptida
- antibiotika poli – en : - tirotrisin – gramisidin
- polimiksin.
II. Berdasarkan kimia atau biosintesanya :

1. Berasal dari asam amino ( antibiotika peptida ) CO – NH :


a. dari 1(satu) asam amino , misal :- sikloserin ,
- kloramfenikol .
b. dari 2 ( dua ) asam amino , misal : - penisilin ,
- sefalosporin ( gol.
Betalaktam ).
c. dari bbrp asam amino , misal: antibiotika poli-peptida :
- tirotrisin - basitrasin .
- polimiksin - viomisin .
2. Berasaldari karbohidrat atau glikosida :
- antibiotika amino-glikosida , misal - streptomisin
- kanamisin
- gentamisin .
3. Berasal dari asetat ( aseto dan propiogenin antibiotika ) :
- gol. Fenol :- tetrasiklin , griseofulvin .
- antibiotika makrolid :
- eritromisin - magnamisin .
- oleandomisin – spiramisin .
- antibiotika poli-en :- nistatin - amfoterisin .
- gol. Rifamisin .
4. Golongan Lain-lain :
a. derivat kumarin : - novobiosin .
b. amfoter ; - ristositin - vankomisin .
c. purin : - puromisin .
d. amino oktan : - klindamisin - linkomisin .
e. amino benzokinon kromofor : - mitomisin .
f. steroid : - asam fusidin .
I . Antibiotika berasal dari Asam Amino .
☛ dari 1(satu ) asam amino :
*1. Sikloserin ( oksamisin ) .
- diperoleh dari Streptomyces sp. Mula-mula -Strept
- . lavandulae .
- Strept. garyphalus .
- familia : - Actinomycetaceae .
- secara biosintesa diperoleh dari serin dan karbamoil fosfat .
- sekarang juga diperoleh dgn cara sintetis .
- Cara kerja menghambat biosintesa dinding sel .
- Digunakan terhadap tuberculosis .
2. Kloramfenikol :
- mula-mula diisolasi dari Strepomyces venezuelae .
- familia : - Actinomycetaceae .
- sekarang dibuat sintetis
- Daya kerja menghambat biosintesa protein
- dapat diberikan per – oral .
- Penggunaan : - efektif terhdp bakteri Gram Positif dan
Gram Negatif , juga Rickettsia .
- t.u. digunakan pada infeksi usus yg
disebabkan krn Salmonella .
- Sangat berbahaya menyebabkan aplasia pd sumsum
tulang .
☛ dari 2 (dua) asam amino .
3. Penisilin .
- diperoleh dari biakan Penicillium notatum Westling .atau P. chrysogenum .
- familia : Aspergillaceae .
- Aktivitas penisilin mula2 diketemukan oleh Sir Alexander Fleming ( 1929 ) di
London . Dia menemukan bahwa biakan jenis cendawan dapat mencgah
pertumbuhan Staphylococcus . Fleming menyatakan bahwa cendawan tsb
adalah Penicilium rubrum dan zat yg menghambat pertumbuhan
Staphylococcus tsb adalah penisilin . Thom kemudian menyatakan bahwa
cendawab tsb adalah Penicillium notatum .
Isolasi penisilin dilakukan oleh Florey dan Chain .
Hasil isolasi tsb walau belum murni ternyata dapat mncegah
pertumbuhan dari Coccus Gram Positif ( Strepto - , Staphylo - dan
Pneumococcus ) dan mikroorganisme Gram Negatif .
Penisilin bukan merupakan senyawa murni , tetapi terdiri dari
campuran bbrp senyawa ; yang terpenting adalah penisilin –G , - F
, - K dan – X .
Biosintesa penisilin berasal dari kondensasi oksidatif 2(dua) asam
amino yaitu : sistein dan valin ➙ terbentuk : l – sisteinil – l- valin ,
dgn melepaskan 1 mol H2O dan 2 atom H.
Dengan substitusi ber-macam2 ikatan pada –R , maka diperoleh
bbrp tipe , misalnya R = C6H5OH ………..> penisilin G /
benzilpenisilin .
Dengan menambah ber-macam2 prekursor pd biakan Penicillium
➙ diperoleh macam-2 tipe penisilin , mis. : Penisilin – O ,
penisilin – V dll.
Sampai sekarang telah dapat disintesa lebih dari 50 penisilin , dgn
tujuan memperoleh tipe yang paling sempurna , yaitu ➙ daya
kerja maksimal dan efek samping minimal .
Sifat penisilin :
- Penisilin alam mempunyai sifat - tdk stabil dalam asam
- mdh diuraikan enzim penisilinase.
- Daya kerja , terutama efektif terhadap mikroorganisme Gram + .
- Relatif non-toksik
- Efek samping ➙ alergi .
- dalam bentuk garam Na atau K lebih stabil dan lebih mudah
di-absorbsi .
Beberapa macam penisilin :
a. Penisilin G = Benzilpenisilin .
a.1 . Garam Kalium Penisilin G .
- berupa hablur , tdk berwarna atau putih atau sebuk bentuk
kristal putih kekuningan , tdk b erbau , sedikit higroskopis .
- Dalam bentuk kristal atau serbuk tdk begitu terpengaruh oleh
sinar dan udara .
- dalam bentuk cair mudah rusak pada suhu kamar .
a.2. Garam Natrium dari Penisilin – G .
- sifat sama dengan garam Kaliumnya .
a.3. Prokain –Penisilin G .
- berupa kristal putih atau sedikit kekuningan .
- jika diberikan dalam bentuk suntikan lambat diabsorbsi .

b. Penisilin – V = fenoksimetil-penisilin .
- diperoleh dgn penambahan 2-fenoksi etanol ke dlm biakan Penicillium .
- larut dalam air , mudah diabsorbsi , tdk dirusak asam lambung .
- dapat diberikan per - oral .

c. Kalium Penisilin – O = Alilmerkaptometil – penisilin .


- tdk menimbulkan alergi , aktivitas antibakteri spt Penisilin G .
d. Kalium fenetisilin = Alfa- fenoksietil penisilin Kalium .
- tdk diuraikan asam lambung dan mudah di-absorpsi .

e. Beberapa Penisilin yang tidak di-uraikan oleh Penisilinase :


- oksasilin - ampisilin - pivampisin .
- karbenisilin - tikarsilin .
- Ampisilin dibuat secara semi-sintetis dari 6- amino asam penisilinat .
- bersifat broadspectrum terhadap Gram + ; Gram - .
- sangat stabil terhadap asam , per-oral diabsorbsi sempurna , toksisitas rendah .

a.4.Cephalosporin .
- berasal dari fungi imperfecti : Cephalosporium acremonium .
- susunan kimia dan biosintesa sama spt penisilin .
- Sekarang diperoleh secara kimia dari penisilin atau secara semi-sintetis.
- Penggunaan seperti Penisilin , terutama terhdp Staphylococcus .
- Kurang menyebabkan alergi .
* Keuntungan : - tdk menimbulkan alergi silang dengan penisilin .
* Kerugian : - resistensi silang dengan penisilin yg tahan terhdp
penisilinase
- Efek samping : nefrotoksis .
5. Beta-laktam baru :
Dari Streptomyces sp. ditemukan beta-laktam antibiotika lain , yaitu :
a. Threnamisin :
- mempunyai cincin pirolin .
- bersifat broad-spectrum .
- resisten terhdp beta-laktamase .
b. Asam klavulanat .
- enzim betalaktam , oksazolidin .
c. Asam olivanat .
- seperti threnamisin .
- asam klavulanat dan asam olivanat bersifat inaktivasi
bbrp beta- laktamase .
d. Nocardisin .
- polisiklik beta-laktam.
☛ bbrp asam amino :
6. Antibiotika poli-peptida :
a. Tirotrisin :
- merupakan campuran dari ber-macam2 polipeptida yg diperoleh dari
Bacillus brevis .
- t.d. 20% gramisidin ( A,B,C ) dan 80% tirosidin ( A,B,C ).
- daya kerja meningkatkan permeabilitas membran sitoplasma .
- digunakan secar lokal .
b. Polimiksin :
- campuran dari hepta-peptidasiklis , yang di-isolasi dari Bacillus
polymixa dan Bacillus aerosporus .
- daya kerja meningkatkan permeabilitas membran sitoplasma.
- digunakan terhdp organisme Gram Negatif ,
- lokal terhdp Pyocyanus
- parenteral terhdp Pseudomonas
- oral terhdp infeksi usus .

c. Basitrasin .
- diisolasi dari Bacillus lichenformus , familia Bacillaceae .
- daya kerja menghambat biosintesa dinding sel .
- hanya digunakan lokal terutama terhdp organisme Gram Positif ,
dikombinasi dengan Neomisin ( Nebacetin ).

d. Bleomisin .
- Diisolasi dari Streptomyces verticillus .
- terhadap bakteri Gram Positif dan Gram Negatif .
- menghambat biosintesa DNA .
- diberikan terhdp karsinoma epitel pipih : di kulit , bibir , bronkhi dan alat
genitalia .
6.e .Aktinomisin .
- di-isolasi dari Streptomyces antibioticus dan Streptomyces
chrysomalus .
- digunakan terhdp leukemia lymphatis yg kronis .
- sangat toksis , tdk digunakan ber-sama2 dgn antibakteri lain .

II. Yang berasal dari karbohidrat .


Golongan antibiotika aminoglikosid:
- semua gol. Inimempunyai daya kerja menghambat biosintesa
protein dan efek samping biasanya neuro toksik .
1. Streptomisin dan Dihidro-streptomisin :
- berasal dari biakan Streptomyces griseus ( Krainsky ) Waksman et
Henrici & Streptomyces humidus .
- Streptomisin merupakan glikosida yg bila dihidrolisa menghasilkan
streptidin dan streptobiosamin , yaitu suatu di-sakarida yg t.d.
streptosa dan N-metil-l-glukosamin .
- tergantung pd media tempat tumbuh , Streptomyces griseus dapat
menghasilkan lain-lain antibiotika seperti Grisein , Streptosin ,
Aktidion dan sianokobalamin .
- digunakan secara parenteral : intra – muskular terutama terhdp
tuberkulosa
2. Neomisin .
- berasal dari biakan Streptomyces fradiae Waksman .
- merupakan broadspectrum antibiotika
- digunakan lokal utk infeksi kulit dan selaput lendir ( hidung ,
mata ) dan sebagai obat dalam terhdp enterokolitis dan coli –
dyspepsia .
- diberikan sebelum penderita menjalani operasi gastro-intestinal
utk mencegah infeksi .
3. Kanamisin .
- diperoleh dari biakan Streptomyces kanamyceticus .
- efektif terhdp mikroorganisme Gram Positif dan Gram Negatif dan
tahan asam , juga terhadap Staphylococcus yg resisten terhdp antbiotika
lain .
- digunakan secara par-enteral intra muskular .
- tdk dapat di-resorbsi melalui usus , maka digunakan utk sterilisasi usus
setelah operasi .
- dibandingkan dgn Neomisin , kurang toksis .
4. Gentamisin .
- diisolasi dari Micromonospora purpurea dan M. echinospora.
- penggunaan : broad spectrum .
- Profilaksis terhdp infeksi Pseudomonas , saluran nafas kronik , paru2 akut
dan terhdp Gonococcus yg penisilinresistan .
III .Antibiotika yang berasal dari asetat( aseto dan propiogenin antibiotika )
A. Golongan Fenol :
☛ golongan Tetrasiklin .
- diperoleh dari biakan Streptomyces tertentu atau secara
modifikasi biosintesis atau secara sintetik .
- berupa antibiotika spektrum luas dgn daya kerja menghambat
biosintesa protein .
Dikenal bbrp macam :
1. Aureomisin atau Klor-tetrasiklin .
- berasal dari biakan Streptomyces aureofasciens Duggar .
- terutama digunakan terhdp penyakit yg disebabkan oleh : Ricketsia dan
virus , serta Cocci yg resisten terhadap Penisilin .
- digunakan untuk pengobatan disenteri yg disebabkan oleh Entamuba
histolytica , juga ber-macam2 infeksi mata secara topikal .
2. Oksi-tetrasiklin atau Terramisin .
- diperoleh dari biakan Streptomyces imosus Sobin,Finley and Kane
- digunakan terhdp infeksi organisme Gram Negatif , misalnya
- Eschericia coli , - Aerobacter aerogenes ,
- Shigella dysenteriae , - Brucella melitensis ,
- Haemophyllus pertusis , - Klebsiela pneumoniae
- dan penyakit Ricketsiae .

3. Tetrasiklin .
- diperoleh dari biakan Streptomyces viridifasciens .
- berupa antibiotika spektrum luas , digunakan terhdp penyakit yg
disebabkan krn bakteri , virus dan ricketsia .
- tdk efektif terhdp fungi , maka kadang2 dikombinasikan dengan Nistatin
atau Amfoterin B , utk mencegah terjadinya infeksi sekunder yang
disebabkab oleh fungi .
III.B. Makrolid antibiotika .
- daya kerja menghambat biosintesa protein .
- Efektif terhdp mikroorganisme Gram Positif .
1. Eritromisin .
- diperoleh dari biakan Streptomyces erythreus Waksman .
- daya kerja sangat mirip dengan penisilin , tetapi aktivitasnya
lebih meluas , baik terhadap virus , Ricketsia maupun amuba .
- terutama digunakan terhadap Coccus Gram Positif yang resisten
terhadap penisilin dan lain-lain antibiotika .
- toksisitasnya sangat kecil .
- Digunakan secara oral .
C. Poli – en antibiotika :
- daya kerja mempengaruhi permeabilitas membran sitoplasma .
- terutama digunakan terhadap Fungi yang patogen .
1. Nistatin .
- diperoleh dari biakan Streptomyces noursei .
- Nistatin adalah antibiotika – antifungi yg pertama kali diketemukan .
- terutama untuk mencegah infeksi yg disebabkankrn tidak adanya
keseimbangan dari flora intestinum.
- berbeda dgn antibiotika yang lain , maka stlh terjadinya biosintesa nistatin
oleh jamur , nistatin tidak dibebaskan ke media biakan , melainkan ditahan
di dalam miselia . Untuk membebaskannya , maka di- ekstraksi dgn
pelarut tertentu, baru kemudian diisolasi .
- Pemerian : - berupa serbuk kuning atau sdkt coklat , bau spt cereal .
- berbentuk kristal poli-en yg bersifat amfoter , tdk jenuh , maka
dalam larutantdk stabil dan mudah dirusak oleh asam , alkali ,
panas ,sinar dan oksigen .
- Penggunaan : - digunakan terhdp dermatofitosis dan t.u. penting untuk
mencegah terjadinya infeksi krn fungi yg ada dalam intestinum
- Penggunaan : - digunakan terhdp dermatofitosis dan t.u. penting
untuk mencegah terjadinya infeksi krn fungi yg ada dalam
intestinum, terutama tg disebabkan moniliasis yg disebabkan
penggunaan antibiotika spektrum –luas .

2. Griseofulvin .
- diproleh dari biakan Penicillium griseofulvin , P.patulum , P.
janozewski , familia Aspergillaceae .
- suatu antibiotika – anti fungi yg efektif terhdp Tycophyton ,
Microsporum dan epidermophyton .
- diberikan secara oral , terutama utk pengobatan
dermatomycose .
- efek samping kecil , dapat dihilangkan dgn cara diberika ssdh
makan .
3. Rifamisin .
- suatu antibiotika makrosiklik .
- diperoleh dari biakan Streptomyces mediterranei .
- daya kerja menghambat polimerisasi asam ribonukleat .
- efektif terhadap Mycobacterium .
- digunakan untuk pengobatan Tuberkulose , lepra dan bakteri
Gram Positif .
•Golongan Lain-lain :
1. Derivat kumarin .
Novobiosin .
- diperoleh dari biakan Streptomyces spheroides dan S.niveus .
- suatu derivat kumarin yg efektif terhdp Bakteri Gram Positif ,
t.u. Staphylococci yg resisten terhdp antibiotika lain ; kecuali
Proteus vulgaris dan Bacteri Coli.
- berupa serbuk bentuk kristal , warna putih , hampir tdk berbau ,
higroskopis , sangat mudah larut dlm air , mudah larut dlm
etanol , gliserin dan propilen-glikol .

2. Amfoter .
Vankomisin .
- diperoleh dari biakan Streptomyces orientalis .
- efektif terhdp Bakteri Gram Positif yang resisten terhdp antibiotika lain .

3. Purin .
Puromisin .
- diperoleh dari biakan Streptomyces alboniger.
- daya kerja menghambat biosintesa protein ;
- efektif terhdp Bakteri Gram Positif dan Trypanosoma .
4. dari Amino-oktan
Klindamisin .
- diperoleh secara semisintetik dari linkomisin yang berasal dari
biakan Streptomyces lincolnensis.
- menghambat biosintesa protein .
- efektif terhadap Bakteri Gram Positif .
- diberikan per – oral , terutama pada yg alergi terhdp penisilin .
- sangat toksis .

5. Amino benzokinon – chromophore .


Mitomisin C .
- diperoleh dari Streptomyces caespitosus .
- menghambat biosintesa DNA efektif terhdp bakteri Gram Positif dan
Gram Negatif , Mycobacteria dan Ricketsia .
- digunakan terhadap lymphoma , leukemia kronik dan karsinoma
Antibiotika dari Tumbuhan Tinggi .

Untuk mempertahankan diri terhadap serangan fungi dan bakteri , beberapa


tumbuhan tinggi dapat menghasilkan senyawa yg bersifat antibiotika .
Di dalam tumbuhan senyawa tersebut merupakan prekursor yang tidak
aktif , dan baru bersifat aktif sbg antibiotika setelah diuraikan oleh
enzim ( pada saat tumbuhan tsb luka atau rusak ).
Karena senyawa prekursor dan enzim terdapat pada sel yang berlainan , maka
setelah jaringan sel rusak , senyawa tersebut baru dapat bercampur .
Senyawa antibiotika yg terbentuk tidak stabil dan segera berubah menjadi
senyawa tidak aktif , hal ini megumtumgkan tumbuhan karena senyawa yg
bersifat antibiotik sering dapat merusak tumbuhan penghasilnya .
Beberapa prekursor antibiotika yg terdapat dlm tumbuhan tinggi :
1. Alliin , oleh enzim aliinase terbentuk alicin yg mempunyai sifat sbg antibiotika .
Tumbuhan asal : Allium sativum ( Liliaceae ).

2. Glikosida dalam Minyak Mustard , diuraikan oleh 2 macam enzim yg


melepaskan – gula (enzim I ) dan - bisulfat ( enzim II ).
Tumbuhan asal Brassica nigra ( Cruciferae ) .

3. Glikosida benzoxazinon baru aktif setelah melepaskan gula karena dihidrolisa


oleh enzim ( dalam biji gandum Wheat , Rye ( Poaceae ) ).
4. Steroid Saponin .
Yang bersifat sbg antibiotika adalah saponin bentuk spirostanol .
- Saponin utama parilin .
- Saponin bi(s)desmosida ( mempunyai dua rantai gula ) yaitu :
Sarsaparillosida dalam Sarsaparillae Radix , diuraikan oleh
enzim dan terbentuk parilin .
- Tipe bi(s)desmosida tidak bersifat haemolitik dan tidak
membentuk kompleks kolesterol dan tdk aktif sbg antibiotika .
✸ Glikosida spirostanol aktif terhdp fungi ; ttp tdk mempunyai
aktivitas terhdp bakteri .
- Bi-glikosida furostanol dihidrolisa oleh enzim menjadi derivat
spirostanol dalam daun Dioscorea floribunda ( Dioscoreaceae ).
- Saponin lain : Convalamarosida dalam akar Convalaria mayalis .
5. Triterpenoid Saponin .
- Avenacin dalam akar Oat = Avena sativa ( Poaceae ).
- Hederasaponin –C terdpt dalam Hedera helix , yg dpt dihidrolisa menjadi
alfa - hederin yang aktif sebagai antibiotika , sedangkan hederasaponin –B
dan – C kurang aktif .
- Cyclamin dalam Cyclamen europeum bersifat antibiotika sangat aktif dan
bersifat sitotoksik , tetapi senyawa ini sangat toksik .
- Spinasaponin A dan B , dalam akar Spinacea oleraceae suatu saponin
monodesmosida dgn a-glikon asam oleanolat dan hederagenin ,
bersifat antibiotika kuat .
6. Steroid alkaloid .
Alfa – Solanin dalam Solanum tuberosum dan Tomatin dalam Solanum

lycopersicum ( Solanaceae ) bersifat fungistatik , karena alkaloid


tersebut bereaksi dgn sterol dari membran fungi dan membentuk
senyawa kompleks yg merusak proses pertumbuhan fungi .
• Beberapa tumbuhan yang mengandung senyawa prekursor antibiotika.
1). Allium sativum .=bawang putih = Garlic .( Liliaceae ).
- Simplisia :-Allium Tuberosum.
- Kandungan kimia, terutama senyawa sulfur organik :
- allicin (= ester S-alil 2-propen asam sulfinothioat ) , aktif sbg
antibiotika.
- alliin oleh enzim alliinase diubah menjadi alicin
- S-alil-L-sistein , suatu prekursor alliin .
- Senyawa atsiri : alil-alkohol , metil disulfida , dialil disulfida , dimetil
trisulfida , alil metil trisulfida , dialil trisulfida , sulfur dioksida .
Pada suhu 200 C allicin terurai menjadi : - dialil disulfida (terutama) , juga
dialil trisulfida , dialil sulfida , sulfur oksida dan derivat 1,2-dithiin .
Kandungan utama minyak atsiri dari bawang putih adalah ; dimetildisulfida
dan dimetil-trisulfida .
Efek farmakologi : antibakteri , anti fungi (Candida albicans ) , antiviral , anti
tumor , antidiabetes .
Juga anti kolesterol dan anti trombotik .
2). Brassica nigra = Black Mustard .
- familia : Cruciferae .
- Bagian yang digunakan : - Minyak dari Biji .
- Kandungan Utama :
- Senyawa glukosinolat / sbg prekursor antibiotika ➙ t.u. sinigrin
( alilglukosinolat ) yang oleh enzim terurai menjadi alilisosianat
dan memisahkan gula dan bisulfat .
- Minyak lemak dan protein .
- derivat fenilpropan termasuk sinapin ( ester kholin dgn asam
sinapat ).
- Efek farmakologi : - efek antibiotik stlh glikosida diuraikan enzim
- hiperemik .
- minyak atsiri bersifat rubifascient .
3). Triticum aestivum = Wheat .
- familia Poaceae .
- Bagian yang digunakan : dinding buah ; kulit biji ; lapisan luar endosperm.
- Kandungan :
- Prekursor antibiotika : -benzosaksinon glikosida setelah dihdrolisa
enzim ( utk memisahkan gulanya ).
- polisakarida ; glukan , amilum , selulosa , hetero glikan : arabinoxilan
kompleks .
- minyak lemak ; fosfolipid ; glikolipid : alildigalaktosil gliserol .
- steroid : ester sterol dan protein ; lignin ; alkil resorsinol.
- Efek Farmakologi : - lokal : adanya kh dan protein membantu perbaikan lapisan
halus dari kulit
- laksan .
4). Smilax sp. = Sarsaparilla .
- familia : Liliaceae .
- Bagian yg digunakan : - akar dan bagian di bawah tanah .
- Kandungan : - steroid saponin , t.u sarsaparillosid dan hasil
uraiannya : parillin .
- des-glukoparilin , des-glukoramnoparilin dan
aglikon sarsapogenin.
- Prekursor antibiotik : bi-desmosida saponin
sarsaparilosid yg terurai oleh enzim menjadi parilin .
- Efek farmakologi : - steroid saponin : efek iritasi kulit ; diuretik
kuat ; diforetik ; emulsifier dan stabilisator buih .
5). Dioscorea villosa = Wild Yam .
Familia : Dioscoreceae .
- Bagian yang digunakan : rhizom dan akar .
- Kandungan :- saponin : dioscin ( aglikon diosgenin ) .
- alkaloid isokuinuklidin ( dioscorin ) .
- alkaloid dioscorin ➙ sbg prekursor steroid
- Efek farmakologi :
- antispasmodik ; diaforetik lemah .
- akar diguanakan sbg prekursor pembuatan progesteron dan estrogen
- diosgenin pada tikus menunjukkan efek antiinflamasi ,
meningkatkan output empedu , sitoprotektif pada hepar dan
memp.efek estrogen .
6). Convalaria mayalis = Lily of the Valley .
- familia : Liliaceae .
- Bagian yg digunakan :
- bunga dan karangan bunga ,
- herba ; rhizoma dan akar .
- seluruh tanaman yg berbunga .
- Kandungan :
- Convallamarosida (hidrol.enzim) ➙ derivat spirostan ➙
aktif sbg antibiotika
- kardenolid (steroid) glikosida , glikosida utama
tergantung tempat tumbuh , misalnya :
- konvalatoksin ( dari Eropah Barat )
- konvalosid ( dari Eropah Timur )
- konvalatoksin dan konvalatoksol (Eropah Tengah)
-Efek Farmakologi :
- terhadap jantung : kekuatan dan kecepatan kontraksi otot
naik dan waktu relaksasi turun .
- ginjal : Natri-uretik dan diuretik .
- pada vena tikus : menyebabkan veno-konstriksi .
7. Avena sativa = Oats = Wild Oats .
- familia : Poaceae .
- Bagian yg digunakan :
- bagian di atas tanah
- buah masak , daun dan ranting .
- Kandungan :
☛ Herba : - oligo - dan poli-sakarida yg larut : sakarosa , ketosa ,
neo-ketosa , bifurkosa , beta-glukan dan galakto-
arabinosilan .
- asam silikat ; asam amino ( as.avenat A dan B ) .
- steroid saponin : avenakosid A dan B .
-flavonoid : - viteksin - iso-viteksin .
- apigenin - iso-orientin .
Prekursor Efek Farmakologi Herba : - menurunkan as.urat dan sbg anti
antibiotika hepatotoksik pada hewan coba .
☛ Buah :
Kandungan : - amilum , polisakarida : betaglukan & arabinosilan
- protein : gliadin , avenin , avenalin .
- peptida : alfa dan beta- avenothionin .
- steroid saponin : avenoksid A dan B .
- sterol : beta – sitosterol & delta - avenosterol .
- asam lemak , vit. B kompleks , gramine ( amina ).
Efek Farmakologi buah : - menurunkan serum kolesterol ,
-menghambat biosintesa prostaglandin
8. Hedera helix = Ivy ( Inggris ).
- familia : Araliaceae .
- Bagian yg digunakan : Daun dan Buah ( rasa pahit ) .
- Kandungan :
- Triterpen saponin : - aglikon hedera-genin , asam oleanolat dan
bayogenin . Komponen utama hederasaponin C (
hederakosid - C yg sebagian terurai menjadi alfa- hederin dan
aglikon : hederagenin ) , hederasaponin B ( hederakosid B ).
- Minyak atsiri : metiletilketn , metilisobutil keton .
- Poli-en : - falkarinol ; 11, 12 – didehidrofarkarinol .
- Steroid : beta-sterol dan kempesterol .
- Flavonoid : - rutin
- Efek Farmakologi :
- ekspektoransia ; antispasmodik .
- Pada hewan percobaan menunjukkan anti-eksudatif & sitotoksik
- Hederasaponin C : sbg anti-viral , antibakteri , antimikotik ,
antelmintik , molluscicidal dan anti-flagellatae .
- Daun Segar iritan terhdp kulit , dapat menimbulkan efek
alergenik .
☛ Aktif sbg antibiotika : - bentuk monodesmosida triterpen .
- bentuk genin / a-glikon .
9. Cyclamen europea .= Cyclamen .
- familia : Primulaceae .
- Bagian yang digunakan : - Rhizoma dan akar .
- Kandungan :
- triterpen saponin : -cyclamin ; deglukocyclamin I dan II
➽ prekursor antibiotika .
- Efek Farmakologi :
- antibiotika dan sitostatika kuat ( sangat toksis ).
- secara tradisional digunakan untuk mengurangi
gangguan menstruasi ; emosi dan pencernaan .

10. Spinacea oleracea = Spinach .


- familia : Chenopodiaceae .
- Bagian yg digunakan ; - akar dan daun .
* Akar :
- Kandungan :
- mono-desmosida saponin
- triterpen saponin : spinasaponin A dan B ➙ prekursor
antibiotika .
- Efek Farmakologi :
- antibiotika
* Daun :
- Kandungan :
- asam oksalat , histaminn .
- flavonoid : patuletin , spinacetin , spinatosid .
- klorofil , vitamin C .
- Efek Farmakologi :
- secara tradisional digunakan utk menstimulir nafsu makan .
* daun tidak mengandung saponin .

SELESAI ANTIBIOTIK

Anda mungkin juga menyukai