Anda di halaman 1dari 8

Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan

Penggolongan Antibiotika Penicillin, Polypeptide dan Cephalosporin


July 5, 2011 Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan
Quinolone,
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami
Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis
maupun sintetik, yang dihasilkan oleh mikroorganisme bakteri
antibiotik, terutama dari golongan Macrolide,
ataupun jamur. Pada dasarnya tujuan utama penggunaan
Aminoglycoside, dan Tetracycline
antibiotik untuk meniadakan infeksi, namun semakin luasnya
Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin,
penggunaan antibiotik sekarang ini justru semakin meluas pula
valinomycin;
timbulnya infeksi baru akibat penggunaan antibiotik yang tidak
Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau
rasional.
sulfonamida,
Antimetabolit, misalnya azaserine.
Pembagian lain juga sering dikemukakan berdasarkan
makanisme atau tempat kerja antibiotika tersebut pada kuman,
Penggolongan Antibiotik berdasarkan struktur kimia :
yakni :
Aminoglikosida
1. Antibiotika yang bekerja menghambat sintesis dinding sel
Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin,
kuman, termasuk di sini adalah basitrasin, sefalosporin,
neomisin, netilmisin, paromomisin, sisomisin, streptomisin,
sikloserin, penisilin, ristosetin dan lain-lain.
tobramisin.
2. Antibiotika yang merubah permeabilitas membran sel atau
Beta-Laktam
mekanisme transport aktif sel. Yang termasuk di
Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem,
sini adalah amfoterisin, kolistin, imidazol, nistatin dan
imipenem, meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin,
polimiksin.
sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan
3. Antibiotika yang bekerja dengan menghambat sintesis
beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin,
protein, yakni kloramfenikol, eritromisin
amoksisilin).
(makrolida), linkomisin, tetrasiklin dan aminogliosida.
Glikopeptida
4. Antibiotika yang bekerja melalui penghambatan sintesis
Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan
asam nukleat, yakni asam nalidiksat,
dekaplanin.
novobiosin, pirimetamin, rifampisin, sulfanomida dan
Polipeptida
trimetoprim.
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin,
klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida
Penggolongan Antibiotik berdasarkan mekanisme
(telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin,
kerjanya :
oksitetrasiklin, klortetrasiklin).

1
Polimiksin (debilitated) atau pada kasus-kasus dengan depresi imunologik
Diantaranya polimiksin dan kolistin. tidak boleh memakai antibiotika bakteriostatik, tetapi harus
Kinolon (fluorokinolon) bakterisid.
Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin,
norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin. Penggolongan antibiotik berdasarkan spektrum kerjanya :
Streptogramin
Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan Spektrum luas (aktivitas luas) :
kinupristin-dalfopristin.
Oksazolidinon Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap
Diantaranya linezolid dan AZD2563. banyak jenis mikroba yaitu bakteri gram positif dan gram
Sulfonamida negative. Contoh: antibiotik dalam kelompok ini adalah
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim. sulfonamid, ampisilin, sefalosforin, kloramfenikol,
Antibiotika lain yang penting, seperti kloramfenikol, tetrasiklin, dan rifampisin.
klindamisin dan asam fusidat.

Penggolongan Antibiotik berdasarkan daya kerjanya :


Spektrum sempit (aktivitas sempit) :
Bakterisid :
Antibiotika yang bakterisid secara aktif membasmi kuman. Antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanya terhadap beberapa
Termasuk dalam golongan ini adalah penisilin, jenis mikroba saja, bakteri gram positif atau gram negative saja.
sefalosporin, aminoglikosida (dosis besar), kotrimoksazol , Contohnya eritromisin, klindamisin, kanamisin, hanya bekerja
polipeptida, rifampisin, isoniazid dll. terhadap mikroba gram-positif. Sedang streptomisin, gentamisin,
Bakteriostatik : hanya bekerja terhadap kuman gram-negatif.
Antibiotika bakteriostatik bekerja dengan mencegah atau
menghambat pertumbuhan kuman, TIDAK Penggolongan antibiotik berdasarkan penyakitnya :
MEMBUNUHNYA, sehingga pembasmian kuman sangat
tergantung pada daya tahan tubuh. Termasuk dalam Golongan Penisilin
golongan ini adalah sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, Dihasilkan oleh fungi Penicillinum chrysognum. Aktif
eritromisin, trimetropim, linkomisin, makrolida, terutama pada bakteri gram (+) dan beberapa gram (-).
klindamisin, asam paraaminosalisilat, dll. Obat golongan ini digunakan untuk mengobati infeksi pada
saluran napas bagian atas (hidung dan tenggorokan)
Manfaat dari pembagian ini dalam pemilihan antibiotika seperti sakit tenggorokan, untuk infeksi telinga, bronchitis
mungkin hanya terbatas, yakni pada kasus pembawa kuman kronik, pneumonia, saluran kemih (kandung kemih dan
(carrier), pada pasien-pasien dengan kondisi yang sangat lemah ginjal).

2
Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini Corynebacterium diphteriae, Treponema pallidum,
antara lain : Ampisilin dan Amoksisilin. Untuk Leptospirae dan Actinomycetes sp.
meningkatkan ketahanan thp b-laktamase : penambahan o Penisilin yang tidak rusak oleh enzime penisilinase,
senyawa untuk memblokir & menginaktivasi b-laktamase. termasuk di sini adalah kloksasilin,
Misalnya Amoksisilin + asam klavulanat, Ampisilin + flukloksasilin, dikloksasilin, oksasilin, nafsilin dan
sulbaktam, Piperasilin + tazobaktam. metisilin, sehingga hanya digunakan untuk kuman-
kuman yang memproduksi enzim penisilinase.
Efek samping : reaksi alergi, syok anafilaksis, o Penisilin dengan spektrum luas terhadap kuman
kematian,Gangguan lambung & usus. Pada dosis amat Gram positif dan Gram negatif, tetapi rusak oleh
tinggi dapat menimbulkan reaksi nefrotoksik dan enzim penisilinase. Termasuk di sini adalah ampisilin
neurotoksik. Aman bagi wanita hamil & menyusui. dan amoksisilin. Kombinasi obat ini dengan bahan-
bahan penghambat enzim penisiline, seperti asam
Golongan penisilin bersifat bakterisid dan bekerja klavulanat atau sulbaktam, dapat memperluas
dengan mengganggu sintesis dinding sel. Antibiotika spektrum terhadap kuman-kuman penghasil enzim
pinisilin mempunyai ciri khas secara kimiawi adanya penisilinase.
nukleus asam amino-penisilinat, yang terdiri dari cincin o Penisilin antipseudomonas (antipseudomonal
tiazolidin dan cincin betalaktam. Golongan penisilin masih penisilin). Penisilin ini termasuk karbenisilin,
dapat terbagi menjadi beberapa kelompok, yakni: tikarsilin, meklosilin dan piperasilin diindikasikan
khusus untuk kuman-kuman Pseudomonas
o Penisilin yang rusak oleh enzim penisilinase, tetapi aeruginosa.
spektrum anti kuman terhadap Gram positif paling
kuat. Termasuk di sini adalah Penisilin G (benzil Golongan Sefalosporin
penisilin) dan derivatnya yakni penisilin prokain dan Dihasilkan oleh jamur Cephalosporium acremonium.
penisilin benzatin, dan penisilin V (fenoksimetil Spektrum kerjanya luas meliputi bakteri gram positif dan
penisilin). Penisilin G dan penisilin prokain rusak negatif. Obat golongan ini barkaitan dengan penisilin dan
oleh asam lambung sehingga tidak bisa diberikan digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernafasan
secara oral, sedangkan penisilin V dapat diberikan bagian atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit
secara oral. Spektrum antimikroba di mana penisilin tenggorokan, pneumonia, infeksi telinga, kulit dan jaringan
golongan ini masih merupakan pilihan utama lunak, tulang, dan saluran kemih (kandung kemih dan
meliputi infeksi-infeksi streptokokus beta ginjal).
hemolitikus grup A, pneumokokus, meningokokus,
gonokokus, Streptococcus viridans, contoh obat yang termasuk dalam golongan ini
Staphyloccocus, pyoneges (yang tidak memproduksi antara lain : Sefradin, Sefaklor, Sefadroksil, Sefaleksin,
penisilinase), Bacillus anthracis, Clostridia, E.coli, Klebsiella dan Proteus.
3
Penggolongan sefalosporin berdasarkan aktivitas & diobati dengan penisilin. Spektrum kerjanya lebih sempit
resistensinya terhadap b-laktamase: dari makrolida, terutama terhadap gram positif dan
anaerob. Penggunaannya aktif terhadap Propionibacter
Generasi I : aktif pada bakteri gram positif. Pada acnes sehingga digunakan secara topikal pada acne.
umumnya tidak tahan pada b laktamase. Misalnya
sefalotin, sefazolin, sefradin, sefaleksin, sefadroksil. Contoh obatnya yaitu Clindamycin (klindamisin) dan
Digunakan secara oral pada infeksi saluran kemih Linkomycin (linkomisin).
ringan, infeksi saluran pernafasan yang tidak serius
Generasi II : lebih aktif terhadap kuman gram negatif. Golongan Tetracycline
Lebih kuat terhadap blaktamase. Misalnya sefaklor,
sefamandol, sefmetazol,sefuroksim Merupakan antibiotika spektrum luas bersifat
Generasi III : lebih aktif terhadap bakteri gram negatif , bakteriostatik untuk kuman Gram positif dan Gram negatif,
meliputi Pseudomonas aeruginosa dan bacteroides. tetapi indikasi pemakaiannya sudah sangat terbatas oleh
Misalnya sefoperazone, sefotaksim, seftizoksim, karena masalah resistensi, namun demikian antibiotika ini
sefotiam, sefiksim.Digunakan secara parenteral,pilihan masih merupakan pilihan utama untuk infeksi-infeksi yang
pertama untuk sifilis disebabkan oleh klamidia, riketsia, dan mikoplasma.
Generasi IV : Sangat resisten terhadap laktamase. Mungkin juga efektif terhadap N. meningitidis, N.
Misalnya sefpirome dan sefepim gonorhoeae dan H. influenzae., termasuk di sini adalah
tetrasiklin, klortetrasiklin, oksitetrasiklin, doksisiklin,
Golongan Lincosamides minosiklin, metasiklin dan demeklosiklin.

Termasuk di sini adalah linkomisin dan klindamisin, Diperoleh dari Streptomyces aureofaciens &
aktif terhadap kuman Gram positif termasuk stafilokokus Streptomyces rimosus. Obat golongan ini digunakan untuk
yang resisten terhadap penisilin. Juga aktif terhadap mengobati infeksi jenis yang sama seperti yang diobati
kuman anaerob, misalnya bakteroides. Sering dipakai penisilin dan juga untuk infeksi lainnya seperti kolera,
sebagai alternatif penisilin antistafilokokus pada infeksi demam berbintik Rocky Mountain, syanker, konjungtivitis
tulang dan sendi serta infeksi-infeksi abdominal. mata, dan amubiasis intestinal. Dokter ahli kulit
Sayangnya, pemakaiannya sering diikuti dengan menggunakannya pula untuk mengobati beberapa jenis
superinfeksi C. difficile, dalam bentuk kolitis jerawat.
pseudomembranosa yang fatal.
Dihasilkan oleh Streptomyces lincolnensis dan bersifat Adapun contoh obatnya yaitu : Tetrasiklin,
bakteriostatis. Obat golongan ini dicadangkan untuk Klortetrasiklin, Oksitetrasiklin, doksisiklin dan minosiklin.
mengobati infeksi berbahaya pada pasien yang alergi Khasiatnya bersifat bakteriostatik , pada pemberian iv
terhadap penisilin atau pada kasus yang tidak sesuai dapat dicapai kadar plasma yang bersifat bakterisid

4
lemah.Mekanisme kerjanya mengganggu sintesis protein
kuman Spektrum kerjanya luas kecuali thp Psudomonas &
Proteus. Juga aktif terhadap Chlamydia trachomatis Golongan Makrolida
(penyebab penyakit mata), leptospirae, beberapa
protozoa. Penggunaannya yaitu infeksi saluran nafas, paru- Golongan makrolida hampir sama dengan penisilin
paru, saluran kemih, kulit dan mata. Namun dibatasi dalam hal spektrum antikuman, sehingga merupakan
karena resistensinya dan efek sampingnya selama alternatif untuk pasien-pasien yang alergi penisilin. Bekerja
kehamilan & pada anak kecil. dengan menghambat sintesis protein kuman. Aktif secara
invitro terhadap kuman-kuman Gram positif, Gram negatif,
Golongan Kloramfenikol mikoplasma, klamidia, riketsia dan aktinomisetes.
Bersifat bakteriostatik terhadap Enterobacter & S. aureus Selain sebagai alternatif penisilin, eritromisin juga
berdasarkan perintangan sintesis polipeptida kuman. merupakan pilihan utama untuk infeksi pneumonia atipik
Bersifat bakterisid terhadap S. pneumoniae, N. (disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae) dan penyakit
meningitidis & H. influenza. Obat golongan ini digunakan Legionnaires (disebabkan Legionella pneumophilla)
untuk mengobati infeksi yang berbahaya yang tidak efektif termasuk dalam golongan makrolida selain eritromisin
bila diobati dengan antibiotik yang kurang efektif. juga roksitromisin, spiramisin, josamisin, rosaramisin,
Penggunaannya secara oral, sejak thn 1970-an dilarang di oleandomisin dan trioleandomisin.
negara barat karena menyebabkan anemia aplastis.
Sehingga hanya dianjurkan pada infeksi tifus (salmonella Bersifat bakteriostatik. Mekanisme kerjanya yaitu
typhi) dan meningitis (khusus akibat H. influenzae). Juga pengikatan reversibel pada ribosom kuman, sehingga
digunakan sebagai salep 3% tetes/salep mata 0,25- mengganggu sintesis protein. Penggunaannya merupakan
1%. Contoh obatnya adalah Kloramfenikol, Turunannya pilihan pertama pada infeksi paru-paru. Digunakan untuk
yaitu tiamfenikol. mengobati infeksi saluran nafas bagian atas seperti infeksi
tenggorokan dan infeksi telinga, infeksi saluran nafas
Golongan amfenikol bagian bawah seperti pneumonia, untuk infeksi kulit dan
jaringan lunak, untuk sifilis, dan efektif untuk penyakit
Golongan ini mencakup senyawa induk legionnaire (penyakit yang ditularkan oleh serdadu
kloramfenikol maupun derivat-derivatnya yakni sewaan). Sering pula digunakan untuk pasien yang alergi
kloramfenikol palmitat, natrium suksinat dan tiamfenikol. terhadap penisilin.Contoh obatnya : eritromisin,
Antibiotika ini aktif terhadap kuman Gram positif dan Gram klaritromisin, roxitromisin, azitromisin, diritromisin serta
negatif maupun ricketsia, klamidia, spirokaeta dan spiramisin.
mikoplasma. Karena toksisitasnya terhadap sumsum
tulang, terutama anemia aplastika, maka kloramfenikol Golongan Kuinolon
hanya dipakai untuk infeksi S. typhi dan H. influenzae.
5
Merupakan kemoterapetika sintetis yang akhir-akhir ini Merupakan golongan antibiotika yang bersifat
mulai populer dengan spektrum antikuman yang bakterisid dan terutama aktif untuk kuman Gram negatif.
luas terutama untuk kuman-kuman Gram negatif dan Beberapa mungkin aktif terhadap Gram positif.
Gram positif, enterobakteriaceae dan pseudomonas. Streptomisin dan kanamisin juga aktif terhadap kuman
Terutama dipakai untuk infeksi-infeksi nosokomial. TBC. Termasuk di sini adalah amikasin, gentamisin,
Termasuk di sini adalah asam nalidiksat, norfloksasin, kanamisin, streptomisin, neomisin, metilmisin dan
ofloksasin, pefloksasin dan lain-lain. tobramisin, antibiotika ini punya sifat khas toksisitas
berupa nefrotoksik, ototoksik dan neurotoksik.
Dihasilkan oleh fungi Streptomyces &
Berkhasiat bakterisid pada fase pertumbuhan kuman, micromonospora.Mekanisme kerjanya : bakterisid,
dgn menghambat enzim DNA gyrase bakteri sehingga berpenetrasi pada dinding bakteri dan mengikatkan diri
menghambat sintesa DNA. Digunakan untuk mengobati pada ribosom dalam sel.
sinusitis akut, infeksi saluran pernafasan bagian bawah
serta pneumonia nosokomial, infeksi kulit dan jaringan Contoh obatnya : streptomisin, kanamisin, gentamisin,
kulit, infeksi tulang sendi, infeksi saluran kencing, Cystitis amikasin, neomisin.
uncomplicated akut, prostates bacterial kronik, infeksi
intra abdominal complicated, demam tifoid, penyakit Penggunaan Aminoglikosida Streptomisin &
menular seksual, serta efektif untuk mengobati Anthrax kanamisin injeksi pada TBC juga pada
inhalational. endocarditis,Gentamisin, amikasin bersama dengan
Penggolongan : penisilin pada infeksi dengan Pseudomonas,Gentamisin,
tobramisin, neomisin juga sering diberikan secara topikal
o Generasi I : asam nalidiksat dan pipemidat sebagai salep atau tetes mata/telinga,Efek samping :
digunakan pada ISK tanpa komplikasi kerusakan pada organ pendengar dan keseimbangan serta
o Generasi II : senyawa fluorkuinolon misal nefrotoksik.
siprofloksasin, norfloksasin, pefloksasin,ofloksasin.
Spektrum kerja lebih luas, dan dapat digunakan Monobaktam
untuk infeksi sistemik lain. Dihasilkan oleh Chromobacterium violaceum Bersifat
bakterisid, dengan mekanisme yang sama dengan gol. b-
Zat-zat long acting : misal sparfloksasin, laktam lainnya.Bekerja khusus pada kuman gram negatif
trovafloksasin dan grepafloksasin. Spektrum kerja sangat aerob misal Pseudomonas, H.influenza yang resisten
luas dan meliputi gram positif. terhadap penisilinase Contoh : aztreonam.

Aminoglikosida Golongan antimikobakterium

6
Golongan antibiotika dan kemoterapetika ini aktif Sebaiknya tidak digunakan pada kehamilan teruama
terhadap kuman mikobakterium. Termasuk di sini adalah trimeseter akhir : icterus, hiperbilirubinemia
obat-obat anti TBC dan lepra, misalnya rifampisin,
streptomisin, INH, dapson, etambutol dan lain-lain. Vankomisin
Dihasikan oleh Streptomyces orientalis. Bersifat bakterisid
Sulfonamide thp kuman gram positif aerob dan anaerob. Merupakan
antibiotik terakhir jika obat-obat lain tidak ampuh lagi.
Merupakan antibiotika spektrum luas terhadap
bakteri gram positrif dan negatif. Bersifat bakteriostatik. Golongan lain-lain
Mekanisme kerja : mencegah sintesis asam folat dalam
bakteri yang dibutuhkan oleh bakteri untuk membentuk Masih banyak jenis-jenis antibiotika dan
DNA dan RNA bakteri.Kombinasi sulfonamida : trisulfa kemoterapetika lain yang tidak tercakup dalam kelompok
(sulfadiazin, sulfamerazin dan sulfamezatin dengan yang disebutkan di atas. Misalnya saja vankomisin,
perbandingan sama), Kotrimoksazol (sulfametoksazol + spektinomisin, basitrasin, metronidazol, dan lain-lain.
trimetoprim dengan perbandingan 5:1),Sulfadoksin + Informasi mengenai pemakaian dan sifat masing-masing
pirimetamin. dapat dicari dari sumber pustaka baku. Vankomisin
terutama aktif untuk Gram positif, terutama untuk S.
Kepentingan sulfonamida dalam kemoterapi infeksi areus, S. epidermidis, S. pneumoniae. Juga merupakan
banyak menurun karena masalah resistensi. Tetapi pilihan untuk infeksi stafilokokus yang resisten terhadap
beberapa mungkin masih aktif terhadap bentuk-bentuk metisilin. Tetapi karena toksisitasnya, maka vankomisin
infeksi tertentu misalnya sulfisoksazol untuk infeksi dan hanya dianjurkan kalau antibiotika lain tidak lagi efektif.
infeksi saluran kencing. Kombinasi sulfamektoksazol dan
trimetoprim untuk infeksi saluran kencing, salmonelosis,
kuman bronkitis, prostatitis.

Penggunaan:
Infeksi saluran kemih : kotrimoksazol Penggunaan Antibiotik kombinasi :
Infeksi mata : sulfasetamid
Radang usus : sulfasalazin Pada infeksi campuran, misalnya kombinasi obat-obat
Malaria tropikana : fansidar. antikuman dan antifungi atau, dua antibiotik dengan
Mencegah infeksi pada luka bakar : silver sulfadiazine. spektrum sempit (gram positif + gram negatif) untuk
Tifus : kotrimoksazol. memperluas aktifitas terapi : Basitrasin dan polimiksin
Radang paru-paru pada pasien AIDS : kotrimoxazol dalam sediaan topikal.

7
Untuk memperoleh potensial, misalnya sulfametoksazol
dengan trimetoprim (= kotrimoksazol) dan sefsulodin
dengan gentamisin pada infeksi pseudomonas. Multi drug
therapy (AZT + 3TC + ritonavir ) terhadap AIDS juga
menghasilkan efek sangat baik.
Untuk mengatasi resistensi, misalnya Amoksisilin + asam
klavulanat yang menginaktivir enzim penisilinase.
Untuk menghambat resistensi, khususnya pada infeksi
menahun seperti tuberkulosa (rifampisin + INH +
pirazinamida ) dan kusta (dapson + klofazimin dan /atau
rifampisin).
Untuk mengurangi toksisitas, misalnya trisulfa dan
sitostatika, karena dosis masing-masing komponen dapat
dikurangi.

http://gilangrasuna.wordpress.com/2010/05/16/pembagian-jenis-
antibiotika/

http://dwidafarm.wordpress.com/2011/07/05/penggolongan-
antibiotika/

Anda mungkin juga menyukai