0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan5 halaman
CHF atau gagal jantung kronik adalah kondisi dimana jantung gagal memompa darah sesuai kebutuhan jaringan. Hal ini disebabkan beban yang meningkat pada ventrikel serta penurunan kontraktilitasnya. Peningkatan beban ini dapat disebabkan oleh peningkatan preload atau afterload. Pengobatan CHF meliputi diuretik, ACE inhibitor atau ARB, beta blocker, dan mineralocorticoid receptor blocker untuk mengurangi beban pada jantung dan men
CHF atau gagal jantung kronik adalah kondisi dimana jantung gagal memompa darah sesuai kebutuhan jaringan. Hal ini disebabkan beban yang meningkat pada ventrikel serta penurunan kontraktilitasnya. Peningkatan beban ini dapat disebabkan oleh peningkatan preload atau afterload. Pengobatan CHF meliputi diuretik, ACE inhibitor atau ARB, beta blocker, dan mineralocorticoid receptor blocker untuk mengurangi beban pada jantung dan men
CHF atau gagal jantung kronik adalah kondisi dimana jantung gagal memompa darah sesuai kebutuhan jaringan. Hal ini disebabkan beban yang meningkat pada ventrikel serta penurunan kontraktilitasnya. Peningkatan beban ini dapat disebabkan oleh peningkatan preload atau afterload. Pengobatan CHF meliputi diuretik, ACE inhibitor atau ARB, beta blocker, dan mineralocorticoid receptor blocker untuk mengurangi beban pada jantung dan men
Gagal jantung adalah suatu kondisi patofisiologi, dimana terdapat
kegagalan jantung memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan jaringan Gagal jantung kronik didefinisikan sebagai sindrom klinik yang komplek yang disertai keluhan gagal jantung berupa sesak, fatik, baik dalam keadaan istirahat atau latihan, edema, tanda objektif adanya disfungsi jantung dalam keasaan istirahat. Patofisiologi CHF Beban ventrikel -preload meningkat -afterload meningkat -kontraktilitas menurun
i Stroke Modifiable : Hypertension, Smoking, Alcohol
and Drug Abuse, Physical Inactivity, Hyperlipidemia, Diet, DM. Atrial Fibrillation, Genetics, Cerebral aneurism
narrowing of vessels due to atherosclerosis. stress in the brain tissue and internal injury
The build-up of plaque will constrict
bleeding or leaky blood vessels the vascular chamber and form clots,
abnormal accumulation blood accumulates in
Trombotic stroke of blood within the brain the subarachnoid space of the brain embolic stroke Intracerebral hemorrhage (ICH) subarachnoid hemorrhage deficient blood and oxygen supply to the brain and untimely cell death (necrosis)
loss of neuronal function
1. Diuretik** : Furosemid oral bila tanda dan gejala kongesti masih ada, dengan dosis 1 mg/kg BB atau lebih 2. ACE inhibitor (atau ARB bila batuk) bila tidak ada kontra indikasi; dosis dinaikan bertahap sampai dosis optimal tercapai 3. Beta blocker dosis kecil bila tidak ada kontra indikasi, dosis naik bertahap Bila dosis sudah optimal tetapi laju nadi masih cepat (>70x/menit), dengan: a. Irama sinus, dapat ditambahkan Ivabradin mulai dosis kecil 2x2, 5mg, maksimal 2 X 5mg. b. Irama atrial fibrilasi - respons ventrikel cepat serta fraksi ejeksi rendah, tetapi fungsi ginjal baik, berikan digoxin dosis rumat 0,25mg pagi. 4. Mineralocorticoid Receptor Blocker (Aldosterone Antagonist) dosis kecil bila tidak ada kontra indikasi.
Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Penyakit Kardiovaskular Untuk Dokter. Kementerian Kesehatan RI