Anda di halaman 1dari 19

STROKE

Ani Pahriyani
Definisi
 Stroke
= CVA (Cerebro-Vascular Accident)
= CVD (Cerebro-Vascular Disease)
 Penyakit yang terjadi akibat terganggunya aliran
darah ke otak secara tiba-tiba sehingga
menyebabkan kerusakan neurologis.
 Kerusakan neurologis tersebut disebabkan karena
adanya sumbatan total atau parsial, satu atau
lebih pembuluh darah serebral  hambatan
aliran darah ke otak  kerusakan jaringan otak
 pasokan nutrisi dan oksigen menurun.
Epidemiologi
 Di AS, stroke merupakan penyakit penyebab
kematian ketiga setelah penyakit
kardiovaskular dan kanker.
 Stroke terjadi pada lebih dari 700.000 individu
per tahun dengan angka kematian sebesar
150.000
 Secara umum 87% kejadian stroke adalah stroke
oklusif(Iskemik) dan 12 % adalah stroke
hemoragik.
Klasifikasi
 Stroke Iskemik Adanya penyumbatan pada
pembuluh darah otak yang disebabkan
pembentukan trombus atau emboli yang
menghambat arteri serebral.
 Stroke Hemoragik Stroke yang disebabkan
karena perdarahan intrakranial dikarenakan
beberapa penyakit yang berefek pada pembuluh
darah (ex : hipertensi)
PRESENTASI KLINIS
 Pasien mungkin kehilangan ingatan jelasnya
terkait serangan stroke yang dialaminya, hal ini
bisa didiskusikan atau ditanyakan kepada
keluarganya
 Gejala umum meliputi sakit pada keseluruhan
badan, kesulitan berbicara, mata buram, vertigo.
Sakit kepala biasanya lebih dirasakan oleh pasien
yang menderita stroke haemoragik
 Kemampuan fisik dalam bergerak (mati rasa pada
badan) tergantung area otak yang bermasalah
DIAGNOSIS
 Computed tomography ( CT
scan )

 Magnetic Resonance Imaging


(MRI)
dapat menggambarkan :
 Ketidaknormalan otak

- Pembengkakan pada otak

- Perdarahan

 dapat digunakan untuk

membedakan jenis stroke


Patogenesis Stroke Iskemik
CAROTID
ATHEROSCLEROSIS

Akumulasi
lemak +
inflamsi sel

Hipertropi sel otot polos


arterial
Plak
Keadaan
stress

Plak Pecah

Klot

Penyumbatan &
Masuk ke PD gang. Aliran darah
Patogenesis Iskemik Hemoragik
Hipertensi

TD

PD arteri robek

Perdarahan dalam
parenkim otak
Membentuk massa

Kerusakan pada jaringan otak

Fungsi otak terganggu


Tujuan Pengobatan
 Menurunkan keberlanjutan neurologic injury,
kematian dan ketidakmampuan jangka
panjang.
 Mencegah komplikasi sekunder imobilitas dan
disfungsi neurologi.
 Mencegah serangan stroke kembali.
PENANGANAN UMUJM
 Pastikan sistem pernafasan dan kondisi jantung aman
selama menunggu hasil CT scan
 Mengevaluasi onset kejadian stroke iskemik untuk terapi
referfusi
 Penurunan tekanan darah secara perlahan tetap dilakukan
pada periode akut setelah seraangan sampai 7 hari (pada
stroke iskemik)untuk menurunkan aliran darah ke otak dan
beberapa gejala lain
 Untuk pasien strok haemoragik tetap dipantau untuk
kemungkinan perlu dilakukannya operasi
 Setelah fase akut terlewati, pemgobatan difokuskan untuk
mencegah keparahan, meminimalkan komplikasi dan
pencegahan kejadian stroke kedua
Terapi Non Farmakologi
 Stroke iskemik akut : terkadang dilakukan
opreasi untuk menurunkan tekanan
intracranial
 Stroke haemoragik: pembedahan untuk
menormalkan pembuluh darah dan
menurunkan angka kematian akibat
perdarahan berulang.
Terapi farmakologi
A. Stroke iskemik
 ASA (American Stroke Association) merekomendasikan t-PA
intravena pada < 3 jam onset dan aspirin dalam 48 jam onset
serangan
 t-PA i.v digunakan untuk reperfusi  menurunkan kecacatan
utama akibat stroke iskemik
 Aspirin 160 – 325 mg/hari dimulai dari 24 dan 48 jam setelah
penggunan ateplase
 Untuk pencegahan keajdian stroke kedua dapat digunakan
antiplatelet aspirin, clopidogrel dan extend release dipiridamol-
aspirin sebagai lini pertama. Cilostazol dapat digunakan, namun
data pendukung masih sedikit
 Antikoagulan oral direkomendasikan pada pasien dengan atrial
fibrilasi dan riwayat penyumbatan jantung. Warfarin sebagai lini
pertama atau dabigatran
Lanjutan
 Terapi tekanan darah disesuaikan dengan
guidline hipertensi
 Statin diketahui mampu menurunkan resiko
stroke iskemik berulang dengan CAD
 LMWH (Low Molecular weight heparin atau
low dose subcutaneous unfractioned heparin
direkomendasikan untuk mencegah
penyumbatan vena pada pasien rawat inap
Stroke haemoragik
 Tidak ada standar terapi utk stroke
haemoragik, pengonbatan difokuskan untuk
menurunkan tekanan darah, menurunkan
tekana intracranial atau obat lain yang
menyangkut komplikasi pasien
 Nimodipine 60 mg tiap 4 jam selama 21 hari
sering digunakan untuk memelihara volume
intravaskular
Monitoring
Pasien dengan serangan stroke akut harus
dimonitoring dengan intensif terhadap:
 Penurunan/kemunduran fungsi neurologi
 Terjadinya komplikasi baik infeksi maupun
tromboemboli
 Adanya efek samping yang mungkin terjadi karena
terapi farmakologi maupun intervensi non
farmakologi
Monitoring
Beberapa kemunduran kondisi yang sering
terjadi pada pasien stroke :
 Meluasnya daerah lesi diotak (iskemik/hemoragik)
 Terjadinya udema serebral dan peningkatan tekanan
intrakranial
 Hipertensi emergency
 Infeksi
 Venous thromboembolism
 Ketidakseimbangan elektrolit dan gangguan ritme
jantung
 Serangan ulang stroke

Anda mungkin juga menyukai