Anda di halaman 1dari 13

Referat

Stroke
hemoragik Advisor: dr. Nelly Y.T. Rumpaisum, Sp.S

Oleh:

Boby Kapisa

SMF NEUROLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
Background?
 Cerebrovaskuler/cerebrovascular disease (CVD) ↔ penyakit sistem persarafan yang paling
sering dijumpai.

 Stroke merupakan bagian dari CVD. Menurut World Health Organization (WHO).

 Stroke ⇨ manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebri fokal atau global yang berkembang
dengan cepat atau tiba-tiba, berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian,
dengan tidak tampaknya penyebab lain selain penyebab vaskular.

 Berdasarkan American Heart Association (AHA) stroke ditandai sebagai defisit neurologi
yang dikaitkan dengan cedera fokal akut dari sistem saraf pusat (SSP) yang disebabkan oleh
pembuluh darah, termasuk infark serebral, pendarahan intraserebral (ICH) dan pendarahan
subaraknoid (SAH).
 Stroke yang terjadi karena perdarahan ke dalam atau sekitar otak
disebut stroke hemoragik.

 Perdarahan yang terjadi pada stroke hemoragik dapat dengan cepat


menimbulkan gejala neurologik karena tekanan pada struktur saraf
di dalam tengkorak.

 Stroke hemoragik lebih jarang terjadi dibanding stroke iskemik akan


tetapi stroke hemoragik menyebabkan lebih banyak kematian.

 Kasus stroke termasuk dalam Standar Kompetensi Dokter dengan grade 3B, yang berarti dokter
umum harus mampu mendiagnosa klinik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan tambahan sederhana.

 Dokter umum harus mampu memutuskan dan memberikan terapi pendahuluan, serta merujuk
ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).
Pustaka
 Stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh
karena gangguan peredaran darah otak, dimana secara mendadak (dalam
beberapa detik atau menit) dapat menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai
dengan daerah fokal di otak yang mengalami kerusakan.

 Menurut WHO, stroke didefinisikan sebagai manifestasi klinis dari


gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global (menyeluruh), yang
berlangsung cepat, berlangsung lebih dari 24 jam atau sampai menyebabkan
kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler.
Anatomi dan Fisiologi Pembuluh Darah Otak

Tabel 1.Pembagian daerah otak yang diperdarahi pembuluh darah serebral


Sirkulasi Anterior (Sistem Karotis)
Anterior Koroid Hippokampus, globus pallidus, kapsula interna bawah
Anterior Serebri Korteks serebri frontomedial dan parietal serta substansia
alba di sekitarnya dan korpus kalosum anterior
Serebri Media Korteks serebri frontolateral, parietal, oksipital, dan temporal
serta substantia alba di sekitarnya
Cabang Nukleus kaudatus, putamen, dan kapsula interna atas
Lentikulostriata
Sirkulasi Posterior (Sistem Vertebrobasiler)
Arteri serebelar Medulla dan serebelum inferior
basiler
posterior
inferior
Arteri serebelar Pons inferior dan media serta serebelum media
anterior inferior
Arteri serebelar Pons superior, otak tengah inferior, dan serebelum superior

Superior
Arteri serebelar Korteks oksipital dan temporal media serta substansia alba
posterior disekitarnya. Korpus kalosum posterior dan otak tengah
superior
Cabang Thalamus
thalamoperforat
a
EPIDEMIOLOGI
 Penyakit stroke merupakan penyebab kematian utama di hampir seluruh RS di Indonesia,
sekitar 15,4%.
 Stroke non hemoragik memiliki angka kejadian 85% dari seluruh stroke yang terdiri dari 80%
stroke aterotrombotik dan 20% stroke kardioemboli

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), stroke merupakan


penyebab kematian dan kecacatan utama hampir di seluruh RS di Indonesia.
Angka kejadian stroke meningkat dari tahun ke tahun.

Setiap tujuh orang yang meninggal di Indonesia, satu diantaranya disebabkan


stroke.

 STROKE TERBAGI 2: STROKEISKEMIK DAN STROKE HEMORAGIK.


Stroke Hemoragik
 Stroke terjadi ketika jaringan otak terganggu karena berkurangnya aliran darah atau oksigen ke
sel-sel otak.

 Terdapat dua jenis stroke yaitu iskemik stroke dan hemoragik.

 Stroke hemoragik atau (Perdarahan).


 Penyakit stroke merupakan penyebab kematian utama di hampir seluruh RS di Indonesia,
sekitar 15,4%.
 Stroke non hemoragik memiliki angka kejadian 85% dari seluruh stroke yang terdiri dari 80% stroke
aterotrombotik dan 20% stroke kardioemboli
Gejala
Gejala klinis dari stroke hemoragik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Gejala perdarahan intraserebral


• Perdarahan intraserebral umumnya terjadi pada usia 50-75 tahun. Perdarahan intraserebral umunya akan
menunjukkan gejala klinis berupa:
 Terjadi pada waktu aktif
 Nyeri kepala , yang diikuti dengan muntah dan penurunan kesadaran
 Adanya riwayat hipertensi kronis
 Nyeri telinga homolaterlal (lesi pada bagian temporal), afasia (lesi pada thalamus)
 Hemiparese kontralateral
Gejala perdarahan subarachnoid
• Pada perdarahan subarachnoid akan menimbulakan tanda dan gejala klinis berupa:
• Nyeri kepala yang hebat dan mendadak
• Hilangnya kesdaran
• Fotofobia
• Meningismus
• Mual dan muntah
• Tanda-tanda perangsangan meningeal, seperti kaku kuduk.
Diagnosa
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Glasgow Coma Scale (GCS)
 Gangguan nervus kranialis
 Pemeriksaan Penunjang

(CT-Scan, MRI, Pemeriksaan Angiografi, Pemeriksaan USG

, Pemeriksaan Pungsi Lumbal


 Pemeriksaan Penunjang Lain.

Pemeriksaan untuk menetukan faktor risiko seperti darah rutin, komponen


kimia darah (ureum, kreatinin, asam urat, profil lipid, gula darah, fungsi
hepar), elektrolit darah, foto toraks, EKG, echocardiografi.
Tatalaksana
Stadium Hiperakut

 Oksigen

Stadium Akut

 Pasien stroke hemoragik harus dirawat di ICU + Terapi umum:+ Terapi khusus + Neuroprotektor

Stadium Subakut

 Tindakan medis dapat berupa terapi kognitif, tingkah laku, menelan, terapi wicara, dan bladder training
(termasuk terapi fisik).
Prognosis
 Suatu PIS dengan volume >60 mL dan skor GCS ≤ 8 memiliki tingkat mortalitas sebesar
91% dalam 30 hari, dibanding dengan tingkat kematian 19% pada PIS dengan volume <30
mL dan GCS skor ≥ 9.

 Perluasan PIS ke intraventrikel meningkatkan mortalitas secara umum menjadi 45%


hingga 75%.

 Tingkat mortalitas pada tahun pertama dari serangan stroke hemoragik perdarahan
subarachnoid 60%.
Kesimpulan
• Stroke terjadi ketika jaringan otak terganggu karena berkurangnya aliran darah atau
oksigen ke sel-sel otak.
• Terdapat dua jenis stroke yaitu iskemik stroke dan hemoragik.
• Stroke iskemik terjadi karena berkurangnya aliran daah sedangkan stroke yang terjadi
karena perdarahan ke dalam atau sekitar otak disebut stroke hemoragik.
• Perdarahan yang terjadi pada stroke hemoragik dapat dengan cepat menimbulkan gejala
neurologik karena tekanan pada struktur saraf di dalam tengkorak.
• Stroke hemoragik lebih jarang terjadi dibanding stroke iskemik akan tetapi stroke
hemoragik menyebabkan lebih banyak kematian.
Terimkasih
Tuhan Yesus Memberkati

Anda mungkin juga menyukai