STROKE HEMORAGIK
Fathi Azwar S
Devi Shilvia H M
Agung Pratama Wijaya
PEMBIMBING:
dr. Wulan Fandinie, M.Ked (An), Sp. An
Daftar Isi
01 Pendahuluan
02 Tinjauan Pustaka
04 Follow Up
05 Diskusi Kasus
06 Kesimpulan
PENDAHULUAN
Menurut World Health Organization (WHO), stroke adalah manifestasi klinis
dari gangguan fungsi serebri fokal atau global yang berkembang dengan cepat
atau tiba-tiba, berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian,
dengan tidak tampaknya penyebab lain selain penyebab vaskular.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2018 menunjukkan
telah terjadi peningkatan prevalensi stroke di Indonesia dari 7 per mil (tahun
2013) menjadi 10,9 per mil (tahun 2018). Prevalensi penyakit Stroke tertinggi di
Kalimantan Timur (14,7per mil), Yogyakarta (14,7 per mil), dan Sulawesi Utara
(14,0 per mil).
Kasus stroke termasuk dalam Standar Kompetensi Dokter dengan grade 3B, yang
berarti dokter umum harus mampu mendiagnosa klinik berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan sederhana. Dokter umum harus
mampu memutuskan dan memberikan terapi pendahuluan, serta merujuk ke
spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).
Defenisi
Stroke didefinisikan sebagai manifestasi klinis dari
gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global
(menyeluruh), yang berlangsung cepat, berlangsung
lebih dari 24 jam atau sampai menyebabkan kematian,
tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler.
Anatomi dan Fisiologi Pembuluh
Darah Otak
Otak merupakan organ yang palik aktif secara metabolik.
Otak hanya memiliki sekitar 2% massa tubuh akan tetapi
otak membutuhkan 15-20% kardiak output untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan glukosanya.
Secara anatomis, pembuluh darah serebral terdiri dari dua
sistem yaitu sistem karotis dan sistem vertebrobasiler. Jatah
darah ke otak 1/3 disalurkan melalui lintasan vaskuler
vertebrobasiler dan 2/3 melalui arteri karotis interna.
Sirkulasi Anterior (Sistem Karotis)
Anterior Koroid Hippokampus, globus pallidus, kapsula interna bawah
Anterior Serebri Korteks serebri frontomedial dan parietal serta substansia alba di
sekitarnya dan korpus kalosum anterior
Serebri Media Korteks serebri frontolateral, parietal, oksipital, dan temporal serta
substantia alba di sekitarnya
Cabang Nukleus kaudatus, putamen, dan kapsula interna atas
Lentikulostriata
Arteri serebelar Pons superior, otak tengah inferior, dan serebelum superior
Superior
Arteri serebelar Korteks oksipital dan temporal media serta substansia alba
posterior disekitarnya. Korpus kalosum posterior dan otak tengah superior
Cabang Thalamus
thalamoperfora
ta
Anterior circulation (sistem
karotis)
Stroke yang disebabkan karena gangguan pada sistem
sirkulasi ini memberikan tanda dan gejala disfungsi
hemisfer serebri seperti afasia, apraxia, atau agnosia.
Selain itu dapat juga timbul hemiparese, gangguan
hemisensoris, dan gangguan lapang pandang.
Posterior circulation (sistem vertebrobasiler)
Nama : LS
Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Huta Gonting Pusuk II Simaninggir Kec.
Parlilitan, Kab. Humbang Hasundutan
Tanggal Masuk : 07 April 2019
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 150 cm
/Alloanamnesis
KU : Penurunan Kesadaran
Telaah :
Hal ini dialami pasien secara tiba-tiba saat beraktivitas sejak 2 jam SMRS. Riwayat trauma
tidak dijumpai, riwayat lemah di ekstremitas tidak dijumpai, riwayat nyeri kepala
dijumpai, riwayat muntah menyembur tidak dijumpai. Riwayat demam dan sesak napas
tidak dijumpai. Mual dan muntah tidak dijumpai. Riwayat penyakit DM,
Hiperkolestrolnemia, Jantung, dan Stroke tidak dijumpai. Pasien merupakan pasien CKD
st. V dengan HD reguler di RSUP. H. Adam Malik.
D (Disability)
- Sensorium: Sopor (E1M1V2)
- Pupil isokor, refleks cahaya +/+, diameter 3mm/3mm,
E (Exposure)
- Temp: 36.8oC
/Secondary Survey
B1 (Breath) : Airway clear; RR: 20 x/menit; SP: vesikuler ka=ki; ST: Rh (-/-), Wh (-/-);
S/G/C: -/-/-
B2 (Blood) : Akral: hangat/merah/kering; TD: 250/100 mmHg; HR: 102 x/menit, reguler,
T/V cukup; CRT < 2 detik; Temperatur: 36,8°C,
sianosis (-)
ELEKTROLIT
- Natrium 131 mEq/L 135 – 155 mEq/L
- Kalium 4.3 mEq/L 3.6 – 5.5 mEq/L
- Klorida 93 mEq/L 96 – 106 mEq/L
KARBOHIDRAT
- KGD sewaktu 179 mg/dl < 200 mg/dl
/Laboratorium (07-04-19)
GINJAL
- BUN 109 mg/dl 10 – 20 mg/dl
- Ureum 233 mg/dl 21 – 43 mg/dl
- Kreatinin 10.14 mg/dl 0.6 – 1.1 mg/dl
AGDA
- PH 7.43 7.35 7.45
- PCO2 24 mmHg 38 – 42 mmHg
- PO2 197 mmol/L 85 – 100 mmHg
- HCO3 15,9 U/L 22 – 26 U/L
- Total CO2 16,6 U/L 19 – 25 U/L
- BE -6,7 U/L (-2) – (+2)
- SaO2 100% 95 – 100%
/Head CT-Scan
S Penurunan kesadaran
O - Airway : clear,terintubasi (+) dengan modus SIMV Vt : 400, FiO2 40% PEEP : 5, S/G/C = -/-/-,
RR = 10 x/menit, SpO2 = 97%
- TD = 170/90, HR = 106 x/menit, regular
Akral = H/M/K, CRT = ˂ 2’’. T = 36,8O C
- Sensorium = E1M2Vt, RC = +/+, Pupil isokor
- UOP (+), warna kuning jernih, kateter (+)
- Abdomen = soepel, peristaltik (+)
- Oedem (-), fraktur (-).
A Spontaneous ICH + IVH ec stroke hemoragik + CKD st. V on HD + Uremic enselopathy
S Penurunan kesadaran
O - Airway : clear,terintubasi (+) dengan modus SIMV Vt : 400, FiO2 40% PEEP : 5, S/G/C = -/-/-, RR = 10 x/menit,
SpO2 = 97%
- TD = 186/106, HR = 133 x/menit, regular
Akral = H/M/K, CRT = ˂ 2’’. T = 36,8O C
- Sensorium = E1M2Vt, RC = +/+, Pupil isokor
- UOP (+), warna kuning jernih, kateter (+)
- Abdomen = soepel, peristaltik (+)
- Oedem (-), fraktur (-).
A Spontaneous ICH + IVH ec stroke hemoragik + CKD st. V on HD + Uremic enselopathy
S Penurunan kesadaran
O - Airway : clear,terintubasi (+) dengan modus SIMV Vt : 400, FiO2 21% PEEP : 5, S/G/C = -/-/-, RR = 8x/menit,
SpO2 = 93%
- TD = 200/120, HR = 80x/menit, regular
Akral = H/M/K, CRT = ˂ 2’’. T = 36,8O C
- Sensorium = E1M1Vt, RC = +/+, Pupil isokor
- UOP (+), warna kuning jernih, kateter (+)
- Abdomen = soepel, peristaltik (+)
- Oedem (-), fraktur (-).
A Spontaneous ICH + CKD st. V on HD + Uremic enselopathy + MBO
Anamnesis Anamnesis :
Pada anamnesa akan ditemukan Hal ini dialami pasien secara tiba-tiba saat
kelumpuhan anggota gerak, mulut beraktivitas sejak 2 jam SMRS. Riwayat
trauma tidak dijumpai, riwayat lemah di
mengot atau bicara pelo yang terjadi
ekstremitas tidak dijumpai, riwayat nyeri
secara tiba-tiba pada saat sedang kepala dijumpai, riwayat muntah
beraktivitas. Selain itu, pada anamnesa menyembur tidak dijumpai. Riwayat
juga perlu ditanyakan penyakit- demam dan sesak napas tidak dijumpai.
penyakit tedahulu seperti diabetes Mual dan muntah tidak dijumpai. Riwayat
mellitus atau kelainan jantung. Obat- penyakit DM, Hiperkolestrolnemia,
obatan yang dikonsumsi, riwayat Jantung, dan Stroke tidak dijumpai. Pasien
penyakit dalam keluarga juga perlu merupakan pasien CKD st. V dengan HD
reguler di RSUP. H. Adam Malik.
ditanyakan pada anamnesa.
/Diagnosis