PEMBIMBING :
dr. Agus Yuda, Sp.S
DISUSUN OLEH:
Richard Nelson Pardede
(1261050299)
2016
BAB I
PENDAHULUAN
kanker. Setiap tahun hamper 700.000 orang amerika mengalami stroke , dan
integritas tubuh yang sempurna dimana otak tidak berdiri sendiri di luar
lingkup kerja jantung. Susunan vascular dan metabolsme tubuh. Sehinhha jika
resitensi cerebrovascular(CVR)
Dalam keadaan normal dan sehaat, rata-rata aliran darah otak adalah
ternyata derajat ambang batas aliran darah otak yang secara langsung
a) Ambang fungsional
Batas aliran darah ke otak, 50-60 cc/100g/menit, yang bila
degenerasi
c) Ambang kematian sel
Batas aliran darah dalam otak, <15 cc/100g/menit, yang bila
gejal dan akan mincul secara klinins jika CBF turun sampai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
1. Hipertensi
2. Penyakit jantung
a. Infark miokard
4. Diabetes melitus
5. Polisitemia
7. Merokok
2. Hematokrit tinggi
3. Kegemukan
5. Kurang olahraga
6. Fibrinogen tinggi
2.3 KLASIFIKASI
A. Berdasarkan patologi anatomi
Trombosis serebri
Emboli serebri
2. Stroke hemoragik
Perdarahan intraserebral
Perdarahan subarakhnoid
Stroke in evolution
Complete stroke
Sistem karotis
Sistem vertebrobasiler
henti jantung, perdarah sistemik massif, fibrilasi atrial beraat, dan lain-
otak regional. Kedaan ini di sebabkan oleh sumabtan atau pecah salah
lacunar
2. Perbuhan akibat proses hemodinamik disebabkan oleh tekana perfusi
dari tingkat seluluer berupa perubahan fungsi dan structural sel yang di
ikkuti kerusakan oada fungsi utama serta integritas fisik dari susunan
Pada sumbatan kecil, terjadi daerah iskemia yang dalam waktu singkat
terjadi akibat obstruksi atau bekuan diastu atau lebih besara pada
sirkulasi serebrum. Obstruksi dapat disebabkan oleh bekuan (trombus)
yang berbentuk didalam suatu pembuluh darah otak atau organ distal.
piamater meningens.
B. Stroke Trombotik
salah satu subtype stroke iskemeik. Sebgian besar dari stroke ini terjadi
jarang, dipangkal arteri serebri media atau di taut arteri veterbralis dan
istilahnya stroke-in-evolution
anastomosis arterial pada dasar otak ini dapat berfungsi normal, maka
sumbatan arteri karotis tidak akan memberika gejala, seperti yang terjadi
thrombosis parsial adalah deficit perfus yang dapat terjadi pada reduksi
C. Stroke embolik
ayau asal embolus. Asal stroke embolik dapat suatu arteri distal atau
fragmen embolus dari jantung mencapai otak melalui arteri karotis atau
sehingga sel-sel tersebut biasanya tidak dapat pulih. Ambang perfusi ini
biasanya terjadi apabula CBF hanya 20% dari normal atau kurang. CBF
jaringan yang disebut penumbra iskemik dengan CBF antara 20% dan
membengkak
dan listrik di sel otak lain dengan melekat ke suatu molekul di neuron
Pada iskemia otak yang luas, tampak daerah yang tidak homogeny
sel neuron tidak mati, tetapi fungsi sel terhenti dan terjadi
PCO2 dan PO2 tinggi dan kolaterala maksia. Sehinga CBF sangat
meninggi
2.5 DIAGNOSA
A. Anamnesa
Pada anamnesis ditemukan kelumpuhan anggota gerak
terjadi
Faktor Resiko Stroke
Resiko stroke meningkatkan seiring dengan berat dan
dimodifikasi
Usia Hieprtensi Hiperkolesterol
Jenis kelamin Penyakit jantung Hematoktit tinggi
Herediter Adanya manifestasi Obesitas
RAS Kadar asam urat
aterosklerosis secara
tinggi
klinis Kadar fibrinogen
Diabtes militus
Polisitemi tinggi
Perokok Kurang olahraga
Gejala klinik
a) Gejala klinik pada stroke hemisferik
Daerah otak yang mendapat mendapat darah dari arteri karotis
mulut
Gangguan konjugat pergerakan bola mata dan lapangan
pandang,hemianopia
Hampir selalu terjadi hemiparesis. Dan dapat dijadikan patokan bahwa
jika ada perbedaan akelmpuhan yang nyata antara lengan dan tungkai
kembali
b) Sistem Vetero-basiler
Gangguan vaskularisasi pada pembuluhd darah
2.6 PENATALAKSANAAN
A. Stroke Iskemik
penderita. Diusahakan agar sel otak yang berada dalam keadaan gawat
ini dapat digunakan pada TIA. Obat yang banyak digunakan adalah
ini digunakan tiklopidin dengan dosis 2 x 250 mg. Pada TIA untuk
3. Antikoagulansia
hemodilusi, hal ini bila darah kental pada fase akut stroke, misalnya
hemotokrit lebih besar dari 44 50%, darah dikeluarkan sebanyak 250
cc, diganti dengan larutan dekstran 40 atau larutan lain, bila masih
BAB III
FOLLOW UP PASIEN
IDENTITAS
Nama : Ny WF
Umur : 67 tahun
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Kristen
Alamat : Per Polonia RT 012/006
Keluar :
Meninggal : -
DPJP : dr.Viola Sp S
ANAMNESA
terus menerus dan menetap. Keluhan pasien dirasakan tiba tiba saat
meminum obat, pasien juga mengatakan saat makan tidak bisa menyuap
makan dengan baik dan saat meminum air dari gelas tidak cukup adekuat
diketahui bahwa BAB pasien hitam terus menerus setiap hari dan sudah
berlangsung selama kurang lebih 3 minggu yang lalu. Semua keluhan ini
baru pertama kali di rasakan. Tidak ada muntah, tidak ada nyeri kepaala,
menuju rumah sakit disertai BAB merah sejak 3 minggu yang lalu dengan
nafsu makan berkurang. Keluhan ini baru pertama kali di rasakan. Tidak
ada muntah, tidak ada nyeri kepaala, tidak ada kejang, tidak ada
SMRS. Bicara pelo terus menerus. Keluhan dirasakan tiba-tiba saat sedang
berbaring di rumah
- Riwayat gastritis
- Merokok disangkal
PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran : E3M6V3
Nadi : 92x/mnt
Pernafasan : 22x/mnt
Suhu : 36 c
Turgor : baik
Pembuluh darah
- Arteri karotis : Palpasi kanan dan kiri : Simetris kanan dan kiri
PEMERIKSAAN REGIONAL
Kepala : Normocephali
Paru : Vocal Fremitus kanan = kiri, sonor kanan = kiri, BND Vesikuler,
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsangan Meningeal:
Saraf Kranial:
1. N. I (Olfaktorius)
kanan=kiri kanan=kiri
2. N. II (Opticus)
Kanan kiri
Visus kasar Baik Baik
Lapangan pandang
Tes buta warna Lapang Lapang
funduskopi
Baik Baik
Kanan Kiri
Ptosis - -
Stabismus - -
Eksoftalmus - -
Enoftalmus - -
Diplopia - -
Deviasi konjugae - -
Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran 3mm 3mm
Akomodasi Baik Baik
Reflek pupil
Langsung + +
Tidak langsung + +
Gerakan bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Kedudukan bola mata Simetris , ditengah Simetris, ditengah
4. N.V(Trigeminus)
Kanan Kiri
Buka tutup mulut Baik Baik
Sensibilitas(Raba,
Nyeri, Suhu) Baik Baik
Opthalmikus Baik Baik
Maxilaris Baik Baik
Mandibularis + +
Reflek Maseter + +
Reflek Kornea
5. N.VII (Facialis)
Kanan Kiri
Motorik
Sikap wajah Tidak lateralisasi lateralisasi
Kerut dahi + +
Angkat alis + +
Kembung pipi + -
Lagoftalmus - -
Menyeringai Sulcus nasolabiaris Sulcus nasolabiaris
Fenoma chovstek
Rasa kecap 2/3 lidah normal medatar
- -
Baik Baik
6. N VIII (Vestibulo-kokhlearis)
Kanan kiri
Cochlear
Tes berbisik + +
Tes gesekan jari + +
Tes rinne - -
Tes webber Tidak ada Tidak ada
Tes swabach
Vestibular lateralisasi lateralisasi
Vertigo Pasien = pemeriksa Pasien = pemeriksa
Nistagmus
- -
- -
7. N. IX (Glosofaringeus), X (Vagus)
8. N. XI (Aksesorius)
Kanan Kiri
Motorik
Menoleh Baik Baik
Mengangkat bahu Baik Baik
9. N.XII (Hipoglosus)
Kanan Kiri
Sikap lidah dalam Baik,ditengah Baik,ditengah
Baik,ditengah Baik,ditengah
mulut Baik,kuat Baik,kuat
Julur lidah - -
Atrofi - -
Tremor - -
Fasikulasi
Tenaga otot lidah
Sistem motorik
Kanan Kiri
Ekstremitas atas
Kekuatan 4 5
Tonus 4 5
Trofi 4 5
Ger. Involunter 4 5
Ekstremitas bawah
Kekuatan 4 5
Tonus 4 5
Trofi 4 5
Ger. Involunter 4 5
Sistem sensorik
Kanan Kiri
Raba Baik Baik
Refleks
Fisiologis
Biseps ++ ++
Triseps ++ ++
KPR ++ ++
APR ++ ++
Patologis
Hoffman Tromer - -
Mendek Bechterew - -
Babinski - -
Chaddock - -
Gordon - -
Schaffer - -
Openheim - -
Klonus lutut - -
Klonus kaki - -
Fungsi Luhur/kognitif
Memori : Baik
Bahasa : Baik
Visuospasial : Baik
Eksekutif : Baik
MMSE : Baik
RINGKASAN
SMRS.bicara pelo terus menerus dan menetap. Keluhan pasien dirasakan tiba
tiba saat sedang beristirahat di rumah makin lama bertambah parah. Pasien
belum meminum obat, pasien juga mengatakan saat makan dan meminum air
dari gelas tidak bisa seperti biasanya Keluhan lainnya pasien merasa lemas
separuh badanya disaat ingin menuju rumah sakit disertai BAB merah sejak 3
minggu yang lalu dengan nafsu makan berkurang. Keluhan ini baru pertama
kali di rasakan. Tidak ada muntah, tidak ada nyeri kepaala, tidak ada kejang,
Kesadaran : E4M6V3
Nadi : 92x/mnt
Suhu : 36 c
STATUS NEUROLOGIS :
N.VII (Fasialis)
N. IX(Glosofaringeus) ,X(Vagus)
Disatria
N. XII (Hipoglosus)
LABORATORIUM
Pemeriksaan darah
Hemoglobin 4,2g/dl
Leukosit 9,4 rb/uL
Hematokrit 13.4 L %
Trombosit 261 rb/uL
Elektrolit
Na 148 H
K 3.3 L
Cl 117 H
Kimia Klinik
Ureum darah 39 mg/dL
Creatinin darah 1,02 H mg/dL
Gula darah sewaktu 108 mg/dL
GAMBARAN ELEKKTROKARDIOGRAFI
GAMBARAN CT SCAN
Hemiparese dextra,
sentral, pons
DIAGNOSA ETIOLOGI : SNH, PJK, NIDDM, Dislipidemia
TERAPI
PEMERIKSAAN ANJURAN:
PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad Sanationum : Dubia ad bonam
Ad Fungsionum : Dubia ad bonam
FOLLOW UP
Hari/ Kamis,17
RR : 25x/mnt
S : 36,7 c
Neurologi Bicara pelo KU : TSS Stroke Iskemik Vit K 3x1
RR : 25x/mnt 500cc
S : 36,7 c
N.VII (Fasialis)
Sikap Wajah
lateralisasi ke
kiri,Sulcus
nasolabiaris kanan
mendatar,Kembung
lemah di
bandingkan kiri
N.IX(Glosofaring
eus) ,X(Vagus)
Disatria
N. XII
(Hipoglosus)
Lidah deviasi ke
kanan,Tenaga otot
lebih lemah di
bandingkan kiri
Motorik
Derajat kekuatan
otot ekstremitas
atas : 4/5
Derajat
kekuatan
otot
ekstremitas
bawah : 4/5
LABORATORIUM
Pemeriksaan darah
Hemoglobin 5,6g/dl
Leukosit 7,5 rb/uL
Hematokrit 16,8 L %
Trombosit 208 rb/uL
Kimia Klinik
Kolesterol Total 100 L mg/dL
Trigleserida 212 H mg/dL
Kolesterol HDL 20 L mg/dL
Kolesterol LDL62 mg/dL
Asam urat 4,7 mg/dL
Jumat,18
Hari/ November
Tanggal 2016
Bagian S O A P
Jantung Sesak TD :140/90mmhg Post rawat Citicolin 2x500
S : 36,7 c (PO)
Sulrcalfat 4x1C
N: 60x/mnt (PO)
lateralisasi ke 400cc
kiri,Sulcus
nasolabiaris kanan
mendatar,Kembung
di bandingkan kiri
N.IX(Glosofaringeus)
,X(Vagus)
Disatria
N. XII (Hipoglosus)
Lidah deviasi ke
kanan,Tenaga otot
lebih lemah di
bandingkan kiri
Motorik
4/5
LABORATORIUM
Pemeriksaan darah
Hemoglobin 6,1 g/dl
Leukosit 7,5 rb/uL
Hematokrit 18,2 L %
Trombosit 187 rb/uL
Hari/ Sabtu,19
tanggal November
2016
Bagian S O A P
Jantung TD :120/80mmhg Pos Citicolin 2 x500 mg IV
Omz 2 x 40 mg IV
Neuro (:)WIB Bicara pelo KU : TSS SNH II RL/24jam
S : 36,8 c Omz 2 x 40 mg IV
N.VII (Fasialis) Transfuse PRC target
lateralisasi ke
kiri,Sulcus
nasolabiaris kanan
mendatar,Kembung
di bandingkan kiri
N.IX(Glosofaringeus)
,X(Vagus)
Disatria
N. XII (Hipoglosus)
Lidah deviasi ke
kanan,Tenaga otot
lebih lemah di
bandingkan kiri
Motorik
4/5
LABORATORIUM
Pemeriksaan darah
Hemoglobin 7,0 g/dl
Leukosit 9,2 rb/uL
Hematokrit 21,4 L %
Trombosit 172 rb/uL
Hari/ Minggu,20
tanggal November
2016
Bagian S O A P
Neurologi Bicara pelo KU : TSS Stroke Concor acc,nirocap
berkurang N: 60x/mnt
RR : 20x/mnt
S : 36,6 c
N.VII (Fasialis)
Sikap Wajah
lateralisasi ke
kiri,Sulcus
nasolabiaris kanan
mendatar,Kembung
lemah di
bandingkan kiri
N.IX(Glosofaringe
us) ,X(Vagus)
Disatria
N. XII
(Hipoglosus)
Lidah deviasi ke
kanan,Tenaga otot
lebih lemah di
bandingkan kiri
Motorik
Derajat kekuatan
: 4/5
Derajat kekuatan
otot ekstremitas
bawah : 4/5
Hari/ Senin,21
Tanggal November
2016
Bagian S O A P
IPD Batuk TD :120/90mmhg Anemia ec Transfusi PRC 400
NGT
Sikap Wajah
lateralisasi ke
kiri,Sulcus
nasolabiaris kanan
mendatar,Kembung
di bandingkan kiri
N.IX(Glosofaringeus)
,X(Vagus)
Disatria
N. XII (Hipoglosus)
Lidah deviasi ke
kanan,Tenaga otot
lebih lemah di
bandingkan kiri
Motorik
ekstremitas bawah :
4/5
Hari/ Selasa,22
Tanggal November
2016
Bagian S O A P
IPD Lemas TD :130/70mmhg CVD Tranfusi PRC 300 cc
N: 60x/mnt gravis ec
Sikap Wajah
lateralisasi ke
kiri,Sulcus
nasolabiaris kanan
mendatar,Kembung
di bandingkan kiri
N.IX(Glosofaringeus)
,X(Vagus)
Disatria
N. XII (Hipoglosus)
Lidah deviasi ke
kanan,Tenaga otot
lebih lemah di
bandingkan kiri
Motorik
ekstremitas bawah :
4/5
LABORATORIUM
Pemeriksaan darah
Hemoglobin 9,2 g/dl
Leukosit 3,6 rb/uL
Hematokrit 285 L %
Trombosit 213 rb/uL
Hari/ Rabu,23
tanggal November
2016
Bagian S O A P
IPD Bab hitam TD :130/70mmhg Anemia Terapi lanjut
Infark
Neurologi Bicara pelo KU : TSS Citicolin stop
perbaikan Kes : CM As Folat stop
Sikap Wajah
lateralisasi ke
kiri,Sulcus
nasolabiaris kanan
mendatar,Kembung
di bandingkan kiri
N.IX(Glosofaringeus)
,X(Vagus)
Disatria
N. XII (Hipoglosus)
Lidah deviasi ke
kanan,Tenaga otot
lebih lemah di
bandingkan kiri
Motorik
ekstremitas bawah :
4/5
Hari/ Kamis,24 PH 7
tanggal November
2016
Bagian S O A P
IPD Makan Hb 10,9 g/dl Anemia ec Acc rawat jalan
melena Mm:
mg
Sulcralfat 4x1c
Hemobion 3x1
Kembung S : 36,6 c
Sikap Wajah
lateralisasi ke
kiri,Sulcus
nasolabiaris kanan
mendatar,Kembung
lemah di
bandingkan kiri
N. XII
(Hipoglosus)
Lidah deviasi ke
kanan,Tenaga otot
lebih lemah di
bandingkan kiri
Motorik
Derajat kekuatan
otot ekstremitas
atas : 4/5
Derajat kekuatan
otot ekstremitas
bawah : 4/5
LABORATORIUM
Pemeriksaan darah
Hemoglobin 10,9 g/dl
Leukosit 3,6 rb/uL
Hematokrit 34,5 L %
Trombosit 235 rb/uL
penyakit pada pasien tersebut ialah akut. Yang diawali ketika sedang makan
dan minum tidak seperti biasanya karena gannguan tersebut akhirnya pasien
dapat kita diagnosa topis Korteks serebri hemisfer sinistra tipe sentral, pons.
Secara etiologi pasien ini memiliki factor resiko Penyajit Jantung coroner,
kurang khas pada pasien tersebut dibtuhkan pemeriksaan penunjang yaitu CT-
1. Transfusi darah
2. Bed rest
4. Fisioterapi
Daftar Pustaka
1.Adrian J. Goldszmith, Louis R.Caplan.Stroke Esensial Ed 2. Jakarta :
Indeks.2013.h4-13
82