Anda di halaman 1dari 3

Stroke

Stroke terjadi apabila pasokan darah ke otak terganggu. Arteri otak (pembuluh darah) yang membawa
darah yang kaya oksigen ke otak menjadi tersumbat. Ini merusak bagian otak yang dialiri oleh arteri ini.
Tanda-tanda Stroke bervariasi, tergantung lokasi dan besarnya area otak yang terpengaruh. Pada
Serangan Iskemik Transien (TIA), yang dikenal sebagai Ministroke, gejalanya dapat bertahan hingga 24
jam.

https://www.mountelizabeth.com.sg/id/specialties/medical-specialties/brains-nerves/stroke

Patofisiologi stroke berbeda berdasarkan jenis stroke, iskemik dan hemorrhagik.

Stroke Iskemik

Infark serebri diawali dengan terjadinya penurunan Cerebral Blood Flow (CBF) yang menyebabkan suplai
oksigen ke otak akan berkurang. Nilai kritis CBF adalah 23 ml/100 gram per menit, dengan nilai normal
50 ml/100 gram per menit. Penurunan CBF di bawah nilai normal dapat menyebabkan infark. Suatu
penelitian menyebutkan bahwa nilai CBF pada pasien dengan infark adalah 4,8-8,4ml/100 gram per
menit.

Patofisiologi stroke iskemik dibagi menjadi dua bagian: vaskular dan metabolisme. Iskemia terjadi
disebabkan oleh oklusi vaskular. Oklusi vaskular yang menyebabkan iskemia ini dapat disebabkan oleh
emboli, thrombus, plak, dan penyebab lainnya. Iskemia menyebabkan hipoksia dan akhirnya kematian
jaringan otak. Oklusi vaskular yang terjadi menyebabkan terjadinya tanda dan gejala pada stroke iskemik
yang muncul berdasarkan lokasi terjadinya iskemia. Sel-sel pada pada otak akan mati dalam hitungan
menit dari awal terjadinya oklusi. Hal ini berujung pada onset stroke yang tiba-tiba.

Gangguan metabolisme terjadi pada tingkat selular, berupa kerusakan pompa natrium-kalium yang
meningkatkan kadar natrium dalam sel. Hal ini menyebabkan air tertarik masuk ke dalam sel dan
berujung pada kematian sel akibat edema sitotoksik. Selain pompa natrium-kalium, pertukaran natrium
dan kalsium juga terganggu. Gangguan ini menyebabkan influks kalsium yang melepaskan berbagai
neurotransmiter dan pelepasan glutamat yang memperparah iskemia serta mengaktivasi enzim
degradatif. Kerusakan sawar darah otak juga terjadi, disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah oleh
proses di atas, yang menyebabkan masuknya air ke dalam rongga ekstraselular yang berujung pada
edema. Hal ini terus berlanjut hingga tiga sampai 5 hari dan sembuh beberapa minggu kemudian.
Setelah beberapa jam, sitokin terbentuk dan terjadi inflamasi

Akumulasi asam laktat pada jaringan otak bersifat neurotoksik dan berperan dalam perluasan kerusakan
sel. Hal ini terjadi apabila kadar glukosa darah otak tinggi sehingga terjadi peningkatan glikolisis dalam
keadaan iskemia.

Stroke iskemik dapat berubah menjadi stroke hemorrhagik. Perdarahan yang terjadi tidak selalu
menyebabkan defisit neurologis. Defisit neurologis terjadi apabila perdarahan yang terjadi luas. Hal ini
dapat disebabkan oleh rusaknya sawar darah otak, sehingga sel darah merah terekstravasasi dari
dinding kapiler yang lemah.

Stroke Hemorrhagik

Stroke hemorrhagik dibagi menjadi perdarahan intraserebral dan perdarahan subaraknoid.

Perdarahan Intraserebral

Pada perdarahan intraserebral, perdarahan masuk ke dalam parenkim otak akibat pecahnya arteri
penetrans yang merupakan cabang dari pembuluh darah superficial dan berjalan tegak lurus menuju
parenkim otak yang di bagian distalnya berupa anyaman kapiler. Hal ini dapat disebabkan oleh diathesis
perdarahan dan penggunaan antikoagulan seperti heparin, hipertensi kronis, serta aneurisma.

Masuknya darah ke dalam parenkim otak menyebabkan terjadinya penekanan pada berbagai bagian
otak seperti serebelum, batang otak, dan thalamus. Darah mendorong struktur otak dan merembes ke
sekitarnya bahkan dapat masuk ke dalam ventrikel atau ke rongga subaraknoid yang akan bercampur
dengan cairan serebrospinal dan merangsang meningen. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial yang menimbulkan tanda dan gejala seperti nyeri kepala hebat, papil edema, dan muntah
proyektil.

Perdarahan Subaraknoid

Lokasi perdarahan umumnya terletak pada daerah ganglia basalis, pons, serebelum dan thalamus.
Perdarahan pada ganglia basalis sering meluas hingga mengenai kapsula interna dan kadang-kadang
ruptur ke dalam ventrikel lateral lalu menyebar melalui sistem ventrikuler ke dalam rongga subaraknoid.
Adanya perluasan intraventrikuler sering berakibat fatal.

https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/stroke/patofisiologi#:~:text=Patofisiologi%20stroke
%20iskemik%20dibagi%20menjadi,dan%20akhirnya%20kematian%20jaringan%20otak.

Stroke salah satu masalah kesehatan serius yang merupakan faktor dari tekanan darah tinggi, merokok,
diabetes, pola makan buruk, obesitas, kolesterol tinggi hingga penyakit jantung.

Stroke terjadi ketika darah yang membawa oksigen tidak dapat mencapai bagian otak. Sel-sel otak
menjadi rusak dan mati jika dibiarkan tanpa oksigen selama beberapa menit.

Karena itu, stroke membutuhkan perawatan medis segera karena risikonya yang mematikan. Selain itu
dilansir dari Healthline, penyakit ini juga bisa memengaruhi beberapa bagian tubuh.

1. Sistem pernapasan
Stroke yang terjadi di batang otak yang menggerakan fungsi vital tubuh, juga bisa menyebabkan masalah
pernapasan. Jenis stroke ini lebih cenderung menyebabkan koma atau kematian.

2. Sistem saraf

Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan saraf di seluruh tubuh. Sistem ini
mengirimkan sinyal bolak-balik dari tubuh ke otak. Ketika otak rusak, ia tidak menerima pesan-pesan ini
dengan benar. Masalah yang bisa ditimbulkan biasanya kehilangan penglihatan, gerakan mata dan
kehilangan satu sisi penglihatan.

3. Sistem sirkulasi

Penyakit ini seringkali dikaitkan dengan sistem peredaran darah yang menumpuk akibat tekanan darah
tinggi, kolesterol dan lainnya. Gumpalan biasanya menyebabkan stroke aliran darah tersumbat.

4. Sistem otot

Stroke juga dapat berdampak pada beberapa otot. Stroke biasanya memengaruhi satu sisi otak. Sisi kiri
otak mengontrol sisi kanan tubuh dan sisi kanan otak mengontrol sisi kiri tubuh. Jika ada banyak
kerusakan pada sisi kiri otak, Anda mungkin mengalami kelumpuhan di sisi kanan tubuh.

5. Sistem pencernaan

Selama pemulihan stroke, biasanya tubuh tidak seaktif sebelumnya. Sembelit adalah efek samping yang
umum dari beberapa obat penghilang rasa sakit, tidak minum cukup cairan, atau tidak aktif secara fisik.

6. Sistem saluran kencing

Penyakit stroke dapat menyebabkan gangguan komunikasi antara otak dan otot-otot yang
mengendalikan kandung kemih. Seperti inkontinensia usus, ini biasanya merupakan gejala awal yang
membaik seiring waktu.

7. Sistem reproduksi

Stroke tidak secara langsung berdampak pada sistem reproduksi. Tetapi, penyakit ini bisa mengubah
hasrat Anda dalam berhubungan seksual. Karena obat-obatan tertentu dapat menurunkan keinginan
melakukan aktivitas seksual.

https://www.suara.com/health/2019/09/25/143500/terserang-stroke-ini-yang-terjadi-pada-7-bagian-
tubuh?page=all

Anda mungkin juga menyukai