Hyaline
Ulserasi plak Atrial Myxoma
arteriosclerosis
Thrombosis in
situ
Small-vessel
Cardiac
Ischemic disease
Embolism
(Lacunar stroke)
Large-artery
Cryptogenic
occlusion
Iskemia
• Hipoksia sel
Iskemia • Deplesi ATP
ATP
• Gradien ionic
Gangguan membrane
sel
Ion • Depolarisasi
• Terjadi pada
Cytotoxic tahap awal
Cerebral
Edema Edema
Depolarisasi lebih Positive loop
Cerebral Edema
lanjut feedback
Pelepasan
Influx ion Ca2+ neurotransmitter Kerusakan neuronal
[Glutamate]
Transient Ischemic Attack
Sebagai Faktor Resiko Stroke
10% pasien
TIA dapat
menderita
stroke
dalam 90
Pasien TIA terkena stroke Pasien TIA
hari
ABCD2 Scoring
Age • ≥ 60 tahun (1
point)
Blood Pressure • ≥ 140/90 mmHg (1
point)
• Unilateral weakness (2
Clinical Symptoms points)
• Speech impairments (1
• ≥point)
60 menit (2
Duration of Symptoms points)
• 10-59 menit (1
• point)
Riwayat DM (1 point)
Diabetes Mellitus
Skor 6-7
8,1% resiko
stroke
Skor 4-5
4,1% resiko
stroke
Skor 0-3
1% resiko
stroke
Julianti Pratywi
Gejala Klinis
• Hemiparesis
• Hemianopsia
• Diplopia
• Sakit kepala
• Bicara tidak jelas
• Ketidakseimbangan/terjatuh
Anamnesis
• Gangguan motorik: kelemahan lengan,
tungkai unilateral
• Gangguan sensorik: baik parestesi maupun
peningkatan ambang sensasi (nyeri) pada
muka,lengan, tungkai
• Gangguan keseimbangan: berupa hilangnya
keseimbangan (biasanya satu sisi)
• Gangguan pada nervus kranialis: berupa
hilangnya penglihatan pada satu/kedua
mata,diplopia,gangguan menelan
• Aphasia: gangguan pembicaraan/bahasa, yang
global atau hanya gangguan sedikit,
diikuti/tidak diikuti kesukaran
membaca,menulis/menghitung
Pemeriksaan Fisik
• Pada penderita TIA, 90% pada pemeriksaan
neurologik didapatkan hasil normal. Tekanan
darah tinggi didapatkan 11-27% pasien.
Pemeriksaan motorik meliputi kekuatan otot,
tonus otot, refleks fisiologis dan patologis.
Pmeriksaan Penunjang
• Computerized Tomography Scan
• MRI
• CT SCAN
• EKG
• Tes Darah
Tatalaksana Farmakologi dan
Non Farmakologi TIA
Agnesia Girsang
Tatalaksana Farmakologi
• Tujuan pengobatan : mencegah rekurensi dan terjadinya
stroke.
• Pengobatan harus sesuai dengan penyebab TIA
1. Antiplatelet 2. Antikoagulan
Untuk mencegah Menginhibisi VKOR sehingga
pembekuan darah mengganggu pembentukan
Dosis: reduce vitamin K
aspirin 81 – 325 mg/hari Diberikan jika ada atrial
atau fibrilasi
clopidogrel 75 mg/hari Warfarin
Kombinasi : • Harus berdasarkan
aspirin 25 mg dan 200 mg penetapan thrombotest
extended release • Dosis pada dewasa :
dipyridamol 2x sehari 10 mg/hari slm 2-4 hari
Semua pasien harus diberikan (dengan penyesuaian
antiplatelet kecuali setiap hari)
Tatalaksana Non Farmakologi
1. Revaskular Arteri Carotis
• Dilakukan bila terjadi penyempitan atau penggumpalan
tingkat menengah – parah dalam arteri carotis
• Endarterektomi atau Angioplasti
Komplikasi, Prognosis,
Pencegahan dan SKDI TIA
Jesslyn
170100117
Komplikasi TIA
• Stroke
• Infark Miokardium
• Penyakit arteri coroner
SKDI TIA : 3B
Prognosis TIA
• Risiko stroke dalam 5 tahun pertama adalah 7% per
tahun, riisiko terbesar adalah pada tahun pertama.
Bersamaan dengan peningkatan risiko infark miokard
setelah TIA, maka gabungan stroke, infark miokard atau
penyakit vaskular lainnya adalah 9% per tahun. Hingga
15% pasien dengan stroke pertama kali mempunyai
riwayat TIA. Risiko stroke atau infark miokard setelah
kejadian TIA kira-kira 5% dalam waktu 1 bulan, 12% pada
tahun pertama dan 25% pada 5 tahun.
• Risiko awal stroke setelah mengalami TIA sekitar 4%
pada 2 hari, 8% pada 30 hari dan 9% pada 90 hari.
Probabilitas stroke pada 5 tahun setelah TIA dilaporkan
sekitar 24-29%. Selain itu, pasien dengan TIA atau stroke
memiliki risiko penyakit arteri koroner.
Pencegahan TIA
• Memodifikasi faktor resiko.
– Hipertensi : memakan obat antihipertensi secara
teratur
– Diabetes : mengkontrol kgd
• Mengurangi asupan alcohol
• Mengurangi berat badan jika obesitar
• Mengubah pola hidup (memakan makanan
sehat, banyak memakan buah dan sayur)
• Berhenti merokok
• Rajin berolahraga
• Menjaga kolesterol
Kesimpulan