Gangguan sistem
saraf: stroke dan
meningitis
Dosen Pengampu: Ns. ANITA SUKARNO,S.Kep.,M.Sc
Kelompok 5
01 02 03 04
Berlianika Yufadya Bella Suci C Briantika Aura
Anggun Lely F
20220303098 20220303100 20220303019
20220303087
05 06 07 08
Festin Talenta Gulo Riska Dwi Damai Yanti Umairoh Vilfaladah
Dessy Septianingsih
20220303078 20220303097 20220303101
20220303094
STROKE
1. Thrombosis serebri
Aterosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi
serebral adalah penyebab utama thrombosis serebral
yang menjadi penyebab paling umum dari stroke
2. Emboli serebri
Embolisme serebri termasuk urutan kedua dari berbagai
penyebab utama Stroke
MENIFESTASI KLINIS
Menurut Oktavianus (2014) manifestasi klinis stroke sebagai berikut :
a. Stroke iskemik
Tanda dan gejala yang munculsangat tergantung dengan daerah otak yang terkena
Use
d
lter
nat
2. Reversible Ischemic Neurogic Difisit (RIND) Gejala timbul lebih dari 24 jam
ive
res
our
ces
Gejala makin lama makin berat (progresif) disebabkan gangguan aliran darah makin lama makin berat
Fo
1. Lobus parietal, fungsinya yaitu untuk sensasi somatik, kesadaran menempatkan posisi.
nts
Use
d
lter
nat
2. Lobus temporal, fungsinya yaitu untuk mempengaruhi indra dan memori
ive
res
our
ces
• Pendarahan subaraknoid
Lokasi pendarahan umumnya terletak pada daerah
ganglia basalis, pons, crebellum dan thalamus.
Perdarahan pada ganglia basalis sering meluas hingga
mengenai kapsula interna dan kadang - kadang ruptur
ke dalam ventrikel lateral lalu menyebar melalui sistem
ventrikuler ke dalam rongga subaraknoid. Adanya
perluasan intraventrikuler sering berakibat fatal.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. STROKE HEMORAGIK DAN NON HEMOROGIK (ISKEMIK)
Menurut (Wijaya & Putri, 2013) pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
ialah sebagai berikut:
• Terapi Umum
Pasien stroke hemoragik harus dirawat di ICU jika volume hematoma >30
ml, perdarahan intraventrikuler dengan hydrocephalus, dan keadaan klinis
cenderung memburuk. Tekanan darah harus diturunkan sampai tekanan
darah premorbid atay 15%- 20% bila tekanan sistolik >180 mmHg, diastolik
>120 mmHg, MAP >130mmHg, dan volume hematoma bertambah
• Terapi Khusus
Neuroprotektor dapat diberikan kecuali yang bersifat vasodilator. Tindakan
bedah mempertimbangkan usia dan letak perdarahan, yaitu pada pasien
yang kondisinya kian memburuk dengan perdarahan cerebellum
berdiameter >3 cm3, hydrocephalus akut akibat perdarahan lobar >60 mL
dengan tanda peningkatan tekanan intracranial akut dan ancaman
herniasi.
PENATALAKSANAAN STROKE
ISKEMIK / NON HEMORAGIK
• Terapi Umum
Letakkan kepala pasien pada posisi 300, kepala dan dada pada satu
bidang ; ubah posisi tidur setiap 2 jam ; mobilisasi dimulai bertahap
bila homodynamic sudah stabil. Selanjutnya, bebaskan jalan napas,
beri oksigen 1-2 liter/menit sampai didapatkan hasil analisis gas
darah. Jika perlu, dilakukan intubasi
• Terapi Khusus
Ditunjukan untuk reperfusi dengan pemberian antiplatelet seperti
aspirin dan antikoagulan,atau yang dianjurkan dengan trombolitik
rr-PA (recombinant tissue Plasminogen Activator). Dapat jugadiberi
agen neuroproteksi, yaitu sitikolin atau pirasetam (jika didapatkan
afasia).
MENINGITIS
MENINGITIS
Meningitis adalah peradangan pada
meningen yaitu membrane yang
melapisi otak dan medulla spinalis.
Meningitis dapat disebabkan karena
bakteri, virus, jamur atau karena
toksin. Namun demikian sebagian
besar meningitis disebabkan
bakteri.
ETIOLOGI
• Kejang (fokal, umum) akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK
akibat eksudat purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda perubahan
karakteristik tanda-tanda vital (melebarnya tekanan pulsa dan bradikardi)
• Tanda brundzinki’s bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut dan
pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi
maka gerakan yang sama terlihat peda sisi ektremita yang berlawanan
• Kerniq positif ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadan fleksi kearah
abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna.
• Perubahan tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan koma.
PATOFISIOLOGI
Meningitis terjadi akibat masuknya bakteri ke ruang
subaraknoid, baik melalui penyebaran secara hematogen,
perluasan langsung dari fokus yang berdekatan, atau
sebagai akibat kerusakan sawar anatomic normal secara
traumatic, atau pembedahan. Bahan – bahan toksik bakteri
akan menimbulkan reaksi radang berupa kemerahan berlebih
(hiperemi) dari pembuluh darah selaput otak disertai
infiltrasisel – sel radang dan pembentukan eksudat. Efek
peradangan akan menyebabkan peningkatan cairan cerebro
spinalis yang dapat menyebabkan obstruksi. Efek patologi
dari peradangan tersebut adalah hiperemi pada meningen
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, Laju
Pemeriksaan Darah Endap Darah (LED), kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit dan
kultur