DI
RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR
DISUSUN OLEH :
RENNY KARLINA
151 2018 0085
PEMBIMBING
TUGAS KHUSUS
A. Profil Pasien
Nama : Tn. L
Umur : 62 tahun
No. RM :737XXX
Masuk RS : 18/032019
Keluar RS : 26/03/2019
B. Profil Penyakit
Keluhan Utama : Demam tinggi sejak 1 hari yang lalu, nyeri perut,
tidak BAB sejak 2 hari yang lalu
Riwayat Penyakit :-
Diagnosa Awal :Suspect ileus paralitis dan peritonitis, post
ventriculoperiotneal shunt, aphasia, post intra cerebral
haemoragic non traumatic
Diagnosa Utama : Post ventriculoperiotneal shunt danIntra Cerebral
Haemoragic
104
C. Tinjauan Pustaka
Stroke
Stroke adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada aktivitas
suplai darah ke otak yang awal timbulya mendadak, progresif, cepat berupa
defisit neurologis vokal atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih atau
langsung menimbulkan kematian. Ketika aliran darah menuju otak terganggu,
maka oksigen dan nutrisi tidak dapat dikirim ke otak. Kondisi ini akan
mengakibatkan kerusakan sel-sel otak hingga membuatnya mati. Matinya sel-
sel otak kadang menyebabkan pembuluh darah otak pecah, sehingga
menyebabkan perdarahan pada bagian otak. Definisi ini mencakup stroke
akibat infark otak (stroke iskemik), perdarahan intraserebral (PIS) non
traumatik, perdarahan intraventrikuler dan beberapa kasus perdarahan
subarachnoid (PSA).
Etiologi
Stroke biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian :
1. Trombosis
Trombosis ialah proses pembentukan bekuan darah atau koagulan dalam
sistem vascular (yaitu,pembuluh darah atau jantung) selama manusia masih
hidup, serta bekuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher.
Koagulan darah dinamakan trombus. Akumulasi darah yang membeku
diluar sistem vaskular, tidak disebut sebagai trombus. Trombosis ini
menyebabkan iskemia jaringan otak yang dapat menimbulkan edema
disekitarnya.
2. Embolisme serebral
Embolisme serebral adalah bekuan darah dan material lain yang dibawa ke
otak dari bagian tubuh lain. Merupakan penyumbatan pembuluh darah otak
oleh bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari
trombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebri.
3. Iskemia serebri
Iskemia adalah penurunan aliran darah ke area otak. Otak normalnya
menerima sekitar 60-80 ml darah per 100 g jaringan otak per menit. Jika
105
alirah darah aliran darah serebri 20 ml/menit timbul gejala iskemia dan
infark. Yang disebabkan oleh banyak faktor yaitu hemoragi, emboli,
trombosis dan penyakit
lain.
4. Hemoragi serebral
Hemoragi serebral adalah pecahnya pembuluh darah serebral dengan
pendarahan ke dalam jaringan otak atau ruangan sekitar otak. Pendarahan
intraserebral dan intrakranial meliputi pendarahan didalam ruang
subarakhnoid atau didalam jaringan otak sendiri. Pendarahan ini dapat
terjadi karena arterosklerosis dan hipertensi. Pecahnya pembuluh darah otak
menyebabkan perembesan darah kedalam parenkim otak.
Faktor Resiko
kualitas pembuluh darah otak.Sehingga dengan adanya tekanan darah
yang tinggi pembuluh darah mudah pecah.
Faktor resiko terjadinya stroke ada 2 :
1. Faktor resiko yang dapat diobati/dicegah :
a. Perokok.
b. Penyakit jantung ( Fibrilasi Jantung )
c. Tekanan darah tinggi.
d. Peningkatan jumlah sel darah merah ( Policitemia).
e. Transient Ischemic Attack ( TIAs)
2. Faktor resiko yang tidak dapat diubah :
a. Usia di atas 65.
b. Peningkatan tekanan karotis ( indikasi terjadinya artheriosklerosis yang
meningkatkan resiko serangan stroke).
c. DM.
d. Keturunan ( Keluarga ada stroke).
e. Pernah terserang stroke.
f. Race ( Kulit hitam lebih tinggi )
g. Sex ( laki-laki lebih 30 % daripada wanita ).
106
Klasifikasi
Klasifikasi stroke di bedakan menurut patologi dari serangan stroke
meliputi. Dibawah ini skema pembagian stroke menurut patologi serangan
stroke.
1. Stroke hemoragik
Merupakan pendarahan serebri dan mungkin pendarahan subarakhnoid.
Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu.
Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa
juga terjadi saat istrahat. Kesadaran klien umumnya menurun. Stroke
hemoragik adalah disfungsi neurologis vocal yang akut dan disebabkan oleh
pendarahan primer subtansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh
karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh arteri ,
vena dan kapiler. Pendarahan otak dibagi dua yaitu :
a. Pendarahan intraserebri (PIS)
Pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma) terutama karena hipertensi
mengakibatkan darah masuk kedalam jaringan otak, membentuk massa
yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak. Peningkatan
TIK yang terjadi cepat, dapat mengakibatkan kematian mendadak karena
heniasi otak. Pendarahan intraserebri yang disebabkan hipertensi sering
dijumpai di daerah putamen, talamus, pons, dan serebellum.
b. pendarahan subarakhnoid (PSA)
Pendarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma. Aneurisma yang pecah
ini berasal dari pembuluh darah sirkulasi willisi dan cabang-cabangnya
yang terdapat diluar parenkim otak. Pecahnya arteri dan keluarnya ke
ruang subarakhnoid menyebabkan TIK meningkat mendadak,
merenggangnya struktur peka nyeri, dan vasospasme pembuluh darah
serebri yang berakibat disfungsi otak global (nyeri kepala, penurunan
kesadaran) maupun fokal (hemiparese, gangguan hemisensorik, afasia,
dan lainnya).
107
2. Stroke nonhemoragik
Dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serebri, biasanya terjadi
saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur, atau di pagi hari. Tidak
terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan
selanjutnya dapat timbvul edema sekunder.
Klasifikasi stroke di bedakan menurut perjalanan penyakit atau stadiumnya :
a. TIA (Transient Ischemic Attack). Gangguan neurologis lokal yang terjadi
selama beberapa menit sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul
akan hilang cdengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari 24
jam.
b. Stroke involusi. Stroke yang terjadi masih terus berkembang, gangguan
neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. Proses dapat
berjalan 24 jam atau beberapa hari.
c. Stroke komplet. Gangguan neurologis yang timbul sudah menetap atau
permanen. Sesuai dengan istilahnya stroke komplet dapat di awali
dengan serangan TIA berulang.
Patofisiologi
Gambaran patologik menunjukkan ekstravasasi darah karena
robek/pecahnya pembuluh darah otak, diikuti pembentukan edema dalam
jaringan otak disekitar hematoma, akibatnya terjadinya diskontinuitas jaringan
dan kompresi oleh hematoma dan edema pada struktur sekitar sehingga
menyempitkan atau menyumbat pembuluh darah yang lain disekitarnya
sehingga terjadi iskhemik pada jaringan yang lainnya.
Tanda dan Gejala
Hemiparese sebagai akibat lesi veskuler diotak dapat menimbulkan tanda
dan gejala yang kompleks. Tergantung dari letak dan luas area yang otak yang
mengalami kerusakan. Adapun tanda dan gejala yang timbul akibat lesi pada
hemisphere antara lain gangguan motorik berupa kelemahan pada sisi
kontralateral, gangguan gerak volunter, gangguan reflek, gangguan koordinasi
dan keseimbangan. Gangguan sensorik berupa gangguan fungsi sensoris,
gangguan proprioceptif, gangguan kinestetik, gangguan fungsi luhur berupa
108
D. Data Klinik
Hasil pengamatan
Pemeriksaan Nilai Normal Tanggal (18 Maret – 26 Maret 2019)
18 19 20 21 22 23 24 25 26
Tekanan Sistolik 110-140 130/ 110/ 149/ 126/ 140/ 150/ 130/ 140/ 120/
Darah Diastolik 60-90 90 90 86 74 90 90 90 80 80
Nadi 60-100 x/menit 84 98 93 80 86 84 96 80 84
Pernafasan 16-24 x/menit 22 22 19 16 16 20 24 20 20
Suhu 36-37,5oC 38,3 36 36 36,5 37,2 36 36 36,4 36,2
Nyeri perut + + + - - - - - -
Lemas + + + + + + + + +
Batuk - - - - - - - - -
BAK ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ +
BAB - - + + + - - + +
Keterangan :
(+) = Ada Keluhan (-) = Tidak ada Keluhan = Tinggi = Rendah
E. Data Laboratorium
Hasil pengamatan
Pemerik
No Nilai Normal Tanggal (18 Maret – 26 Maret 2019)
saan
18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 WBC 4,0 – 10,0 103/µL 31,8 10,4 9,9
2 RBC Lk 4,5-5,5 106/µL 4,52 3,69 3,68
3 HGB Lk 14-18 g/dL 13,0 10,9 11,1
4 HCT Lk 40-50 % 37,9 31,6 31,1
5 MCV 80-96 FL 83,8 85,6 84,5
6 MCH 27-31 pg 28,8 29,5 30,2
110
= Tinggi = Rendah
F. Profil Pengobatan
G. Analisis rasionalitas
Ranitidin inj R R R IR R R R
Paracetamol inf R R R R R R R
Citicolin inj R R R R R R R
Simcobal tab R R R R R R R
Mersibion amp R R R R R R R
Dulcolax sup R R R R R R R
Ardium tab R R R R R R R
Amlodipin 10mg R R R R R R R
Ifalmin R R R R R R R
Simvastatin 20 mg R R R R R R R
Arixtra R R R R R R R
Piracetam R R R R R R R
Neurobion tab R R R R R R R
Amlodipin tab R R R R R R R
Cefixim tab IR IR IR IR IR IR IR
Harnal tab R R R R R R R
Keterangan (R) = Rasional
(IR) = Irrasional
I. Uraian Obat
1. Ringer Laktat
a. Komposisi
Setiap 500 mL larutan mengandung:
Kalsium klorida 0,10 g
KaliumKlorida 0,15 g
Natrium klorida 3,00 g
Natrium Laktat 1,55 g
Air untuk injeksi ad 500 mL
114
b. Indikasi
Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi.
c. Mekanisme Kerja
Natrium merupakan kation utama dari plasma darah dan menentukan
tekanan osmotik, klorida merupakan anion utama dalam darah, kalium
merupakan kation terpenting di intraseluler berfungsi untuk saraf dan
otot. Dengan adanya bikarbonat, ringer laktat sangat baik digunakan
untuk diare, demam dengue syok, dan syok perdarahan.
d. Dosis dan Aturan Pakai
Dosis: 500 ml - 1000 ml dengan kecepatan 300 - 500 ml per jam (kira -
kira 75 - 125 tetes/menit). Dosis tergantung umur, berat badan, dan
kondisi klinis pasien serta hasil lab. Pemberian cairan harus berdasarkan
kebutuhan cairan pemeliharaan yang dihitung atau kebutuhan cairan
pengganti untuk setiap pasien.
e. Efek samping
Panas, infeksi pada tempat penyuntikan, trombosis vena atau flebitis
yang meluas dari tempat penyuntikan.
f. Kontraindikasi
Hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, asidosis laktat.
g. Interaksi Obat
Ringer laktat mengandung ion kalsium, sehingga jangan diberikan
dengan menggunakan infus set yang sama dengan darah karena
kemungkinan terjadi koagulasi.
h. Peringatan dan Perhatian
Hati-hati pada penderita kerusakan hati.
2. Metronidazole
a. Komposisi
Setiap 100 mL larutan mengandung 500 mg metronidazol
115
b. Indikasi
Digunakan untuk amubiasis, trikomoniasis, dan infeksi bakteri anaerob.
Mengatasi infeksi luka pada kulit akibat bakteri Bacteroides,
Clostridium, Fusobacterium, P.niger, dan Peptostreptococcus.
c. Mekanisme Kerja
Merusak sintesis DNA sel bakteri dan sel protozoa sehingga
menyebabkan kematian sel
d. Dosis dan Aturan Pakai
- Untuk infeksi bakteri anaerob, dosis dewasa 3 x 500 mg selama 7 hari.
Dosis anak oral dan i.v. 7,5 mg/kgBB tiap 8 jam
- Untuk penyakit tetanus, dosis dewasa i.v. 500 mg setiap 6 jam
diberikan 7 – 10 hari.
e. Efek Samping
Sakit kepala, mual, mulut kering, rasa kecap logam.
f. Kontraindikasi
Pasien yang hipersensitif terhadap metronidazol, kehamilan trimester 1,
menyusui, riwayat penyakit darah dan gangguan SSP.
g. Interaksi Obat
Dosis perlu disesuaikan pada penggunaan bersama fenobarbital,
prednisone, dan rifampisin karena dapat meningkatkan metabolism
oksidatif metronidazol. Penggunaan bersama simetidin dapat
menghambat metabolism metronidazol di hati.
h. Peringatan dan Perhatian
Kurangi dosis pada penderita obstruksi hati berat, sirosis hati dan
gangguan fungsi ginjal berat.
3. Ranitidin
a. Komposisi
Tiap ampul mengandung 50 mg/2 mL ranitidin
b. Indikasi
Tukak lambung dan tukak duodenum, refluks esofagitis, dispepsia
episodik kronis, tukak akibat AINS, tukak duodenum karena H.pylori,
116
4. Paracetamol
a. Komposisi
Tiap 100 mL larutan mengandung 1000 mg Parasetamol
b. Indikasi
Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigidan
menurunkan demam
c. Mekanisme Kerja
Bekerja dengan meningkatkan ambang rangsang rasa sakit dan diduga
bekerja langsung pada pusat pengatur panas hipotalamus
d. Dosis dan Aturan Pakai
- Anak < 12 Tahun: 10 mg/kgBB/kali diberikan tiap 4 – 6 jam.
Maksimum 4 dosis sehari
- Dewasa: 500 mg – 1000 mg per kali, diberikan tiap 4 – 6 jam.
Maksimum 4 g per hari.
e. Efek samping
Penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan
kerusakan hati dan reaksi hipersensitivitas
f. Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini dan penderita gangguan
fungsi hati yang berat
g. Interaksi Obat
- Metoklorpamid dan domperidon dapat meningkatkan efek
parasetamol
- Carbamazepin, fenobarbital dan fenitoin dapat meningkatkan potensi
kerusakan hati
- Kolestiramin dan lixisenatide dapat mengurangi efek farmakologis
parasetamol
- Antikoagulan warfarin dapat meningkatkan efek koagulasi obat ini
sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya pendarahan.
h. Peringatan dan Perhatian
- Hati-hati pemberian obat ini pada penderita penyakit ginja
118
- Bila setelah 2 hari demam tidak menurun dan setelah 5 hari nyeri tidak
menghilang segera hubungi dokter
- Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi alkohol
dapat meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati
- Penggunaan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati
- Tidak dianjurkan penggunaan secara bersamaan dengan obat lain yang
mengandung parasetamol
5. Ifalmin
a. Komposisi
Tiap kapsul mengandung 500 mg ekstrak daging ikan toman (Channa
micropeltes)
b. Indikasi
Membantu proses penyembuhan luka ringan
c. Dosis dan Aturan Pakai
Dapat digunakan 1 – 2 kapsul 3 kali sahari
d. Peringatan dan Perhatian
Jangan diberikan pada penderita hipersensitif pada salah satu komposisi
6. Simvastatin (pionas.com)
a. Indikasi
Hiperkolesterolemia primer pada pasien yang tidak cukup memberikan
respons terhadap diet dan tindakan – tindakan lain yang sesuai.
b. Dosis
Hiperkolesterolemia, 10 mg sehari malam hari, disesuaikan dengan
interval tidak kurang dari minggu; kisaran lazim 10 – 40 mg sekali
sehari malam hari. Penyakit jantung koroner, awalnya 20 mg sekali
sehari malam hari.
c. Kontraindikasi
Pasien dengan penyaki hati yang aktif dan pada kehamilan serta
menyusui.
119
d. Efek samping
Ruam kulit, konstipasi, anemia, pusing, depresi, neuropati perifer, dan
hipersensitivitas.
e. Mekanisme kerja
Simvastatin merupakan penghambat 3-hydroxy-3-methylglutaryl-
coenzyme A (HMG-CoA) reduktase yang poten. Simvastatin bekerja
dengan meningkatkan pengeluaran kolesterol dari tubuh dan mengurangi
produksinya dengan menghambat konversi HMG-CoA menjadi
mevalonat yang berperan dalam biosintesis kolesterol.
7. Sitikolin
a. Indikasi
Pengobatan gangguan serebrovaskular (termasuk stroke iskemik,
parkinson dan cedera kepala).
b. Dosis
Untuk mengobat penyakit pada pembuluh darah otak 600 mg/hari. Untuk
penanganan cepat penanggulangan stroke akibat penggumpalan darah
500 – 200 mg/hari sesegera mungkin dalam waktu 24 jam setelah
serangan stroke.
c. Kontraindikasi
Gangguan fungsi hati berat.
d. Efek samping
Insomnia, sakit kepala, diare, mual dan hipotensi/hipertensi.
8. Dulcolax
a. Indikasi
Konstipasi, persiapan sigmoidoskopi, proktoskopi, radiologi atau
pembedahan.
b. Dosis
Oral : dewasa dan anak 12 tahun : 5 – 15 mg sehari sebagai dosis tunggal
sampai dengan 30mg/hari; Rektal : pada pagi hari pembedahan atau
pemeriksaan.
120
c. Kontraindikasi
Pasien dengan sakit perut akut, mual, muntah, gejala – gejala lain
apendisitis atau sakit perut yang tak terdiagnosa, dan pasien dengan
obstruksi usus.
d. Efek samping
Rasa tidak nyaman ringan, lemah, dan rasa terbakar pada mukosa rektum
serta ketidakseimbangan elekrolit.
9. Simextam (Sefoperazon + Sulbaktam)
a. Indikasi
Untuk mengatasi infeksi saluran napas atas dan bawah; Infeksi saluran
urin atas dan bawah.Infeksi peritonitis, kolesistisis, kolangitis, dan
infeksi intra abdomen lainnya; Infeksi kulit dan jaringan lunak.
b. Peringatan
Pada pasien dengan kelaianan fungsi hati dan ginjal, kadar sefoperazon
dalam darah sebaiknya dimonitor dan dilakukan penyesuaian dosis. Dosis
tidak boleh lebih dari 2 g/kg bb per hari. Pemakaian obat ini dapat
menyebabkan defisiensi vitamin K pada beberapa pasien.
c. Kontraindikasi
Pasien yang alergi terhadap penisilin, sulbaktam, sefoperazon atau
sefalosporin lainnya.
d. Efek Samping
Efek pada saluran cerna: diare, mual dan muntah; reaksi dermatologi:
kemerahan, urtikaria, eosinofil dan demam; hematologi: neutropenia,
penurunan hemoglobin dan hematokrit, eosinofilia trombositopenia,
anemia hemolitik; lain-lain: sakit kepala, demam, nyeri di tempat injeksi,
chills; kelainan uji laboratorium: pengurangan angka SGOT, SGPT,
alkali fosfatase, dan kadar bilirubin; reaksi lokal: rasa nyeri dan plebitis
pada tempat injeksi intramuskular; telah dilaporkan adanya reaksi alergi
anafilaktik, flushing, berkeringat, sakit kepala, dan takikardi setelah lima
hari pemberian sefoperazon.
121
e. Dosis
Pemakaian untuk dewasa: Rasio 1:1, sulperazon 2-4 g (Aktivitas
sulbaktam 1-2 g; Aktivitas sefoperazon 1-2 g). Dosis dapat diberikan
setiap 12 jam dalam dosis terbagi yang sama. Pada infeksi yang parah
dosis per hari dapat ditingkatkan mencapai 8 g dengan rasio 1:1 (4 g
aktivitas sefoperazon). Dosis dapat diberikan setiap 12 jam dalam dosis
terbagi yang sama. Dosis maksimum sulbaktam yang direkomendasikan
adalah 4 g. Pemakaian untuk pasien dengan kelainan fungsi ginjal: Dosis
dapat disesuaikan tergantung penurunan fungsi ginjal (bersihan kreatinin
kurang dari 30 mg/menit) sebagai kompensasi terjadinya penurunan
bersihan sulbaktam. Pasien dengan bersihan kreatinin 15-30 mL/menit
dapat menerima dosis maksimum 1 g sulbaktam diberikan setiap 12 jam
(dosis maksimum perhari 2 g sulbaktam), ketika bersihan kreatinin
kurang dari 15 mL/menit dapat menerima dosis 500 mg sulbaktam setiap
12 jam (dosis maksimum perhari 1 g sulbaktam). Pada infeksi yang berat,
dibutuhkan penambahan sefoperazon. Pemakaiaan pada anak-anak: Rasio
1:1, sulperazon 40-80 mg/kg bb per hari (Aktivitas sulbaktam 20-40
mg/kg bb per hari; Aktivitas sefoperazon 20-40 mg/kg bb per hari). Dosis
dapat diberikan setiap 6 sampai 12 jam dalam dosis terbagi yang sama.
Pada infeksi yang berat dosis perhari dapat ditingkatkan mencapai 160
mg/kg bb per hari dengan rasio 1:1. Obat dapat diberikan dalam dosis
terbagi 2-4 yang sama. Pemakaian pada bayi baru lahir: Pada minggu
pertama kelahiran, obat diberikan setiap 12 jam. Dosis maksimum
perhari sulbaktam untuk bayi adalah 80 mg/kg bb per hari.
10. Simcobal
a. Komposisi
Tiap ampul mengandung 500 mcg dalam 1 mL
b. Indikasi
Anemia pernisiosa, defisiensi vitamin B12 karena diet atau malabsorbsi,
kurang cukupnya ekskresi intrinsik, kurangnya penggunaan vitamin B12
(selama terapi kanker), peningkatan kebutuhan vitamin B12 selama
122
d. Interaksi
desirudin, fibrinolitik agent, reseptor antagonis GP IIb/IIIa, heparin,
heparinoid dan heparin bobot molekul rendah dapat meningkatkan risiko
perdarahan, antiplatelet (asam asetil salisilat, dipiridamol, sulfinpirazon,
tiklopidin, klopidogrel) dan AINS harus diberikan dengan perhatian.
e. Kontraindikasi
hipersensitivitas, perdarahan aktif, endokarditis bakterial akut, gangguan
ginjal berat (kreatinin klirens < 20 mL/menit).
f. Efek Samping
umum: anemia, perdarahan (di berbagai tempat termasuk kasus jarang
seperti perdarahan intrakranial, intraserebral, retroperitoneal), purpura,
hematoma, hematuria, hemoptisis, perdarahan gusi;
Tidak umum: trombositopenia, trombositemia, platelet abnormal,
gangguan koagulasi, sakit kepala, mual, muntah, abnormalitas pada uji
fungsi hati, peningkatan enzim hati, ruam, pruritus, wound secretion
demam, udem perifer, anemia, dispnea, nyeri dada; jarang: infeksi pada
luka pasca operasi, reaksi alergi, hipokalemia, ansietas, bingung, pusing,
somnolens, vertigo, hipotensi, dispnea, batuk, nyeri abdomen, dispepsia,
gastritis, konstipasi, diare, bilirubinemia, reaksi pada lokasi injeksi, nyeri
dada, nyeri kaki, letih, udema pada genital, kulit memerah, sinkop.
g. Dosis
Pencegahan venous thromboembolic events (VTE): 2,5 mg sehari sekali
diberikan secara sub kutan pasca bedah, dosis awal harus diberikan
minimal 6 jam setelah pembedahan selesai. Pengobatan dilanjutkan
selama 5-9 hari, lansia > 75 tahun dan/ atau dengan berat badan < 50 kg
dan/atau gangguan ginjal sedang dengan kreatinin klirens 30 mL/menit
pemberian pertama tidak boleh kurang dari 6 jam setelah pembedahan
selesai, injeksi tidak boleh diberikan kecuali apabila hemostasis tercapai;
pengobatan deep vein thrombosis (DVT) dan pulmonary embolism (PE)
dosis 5 mg untuk BB < 50 kg, 7,5 mg BB 50 – 100 kg, 10 mg BB >100
kg , pengobatan diberikan secara sub kutan selama minimal 5 hari,
126
DAFTAR PUSTAKA
Goldman,MP et al, 2009, Drug Information Handbook 17th Edition, Lexi Comp
for the American Pharmacist Association.
Website:
- Medscape.com
- Pionas.pom.go.id
- Drugs.com